• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mustaqim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Mustaqim"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA TIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AL-QURAN

DI SDN 6 MATARAM

Mustaqim Guru SDN 6 Mataram

Email:[email protected]

Abstract: The purpose of this study is to improve student achievement through the use of ICT media in learning the Koran in grade IV SDN 6 Mataram. This research uses classroom action research method which consists of 4 stages, namely planning, action implementation, observation and reflection. The research instruments used were observation sheets and tests. While the technical analysis of this research data using qualitative descriptive analysis techniques and qualitative. The results of this study conclude that (1) problem-based learning has a positive impact on improving student achievement which is marked by an increase in student learning mastery in each cycle, namely cycle I (58.33%), cycle II (77.77%), cycle III (88.88%). (2) The use of ICT media in learning the Koran has a positive influence, namely it can improve student learning achievement as indicated by the results of observations of students during the learning process.

Keywords: ICT Media, Learning Achievement, Learning Al Quran.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penggunaan Media TIK pada pembelajaran Al Quran di kelas IV SDN 6 Mataram. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Intrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan tes.

Sedangkan teknis analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) pembelajaran dengan berbasis masalah memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (58,33%), siklus II (77,77%), siklus III (88,88%). (2) Penggunaan Media TIK pada pembelajaran Al Quran mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil observasi terhadap siswa pada saat proses pembelajaran.

Kata Kunci: Media TIK, Prestasi Belajar, Pembelajaran Al Quran.

PENDAHULUAN

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secaraa seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam mengorganisasikan kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar (Suryosubroto, 2009). Guru berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak sebagai fasilitor yang berusaha mencipatakan kondisi belajar mengajar

yang efektif, sehingga memungkinkan proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai.

Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga ia mau belajar karena siswalah subyek utama dalam belajar (Hamalik, 2012;

Nurmala, 2019).

Dalam belajar mengajar hal yang terpenting adalah proses, karena proses inilah yang menentukan tujuan belajar akan tercapai atau tidak tercapai.

Ketercapaian dalam proses belajar mengajar ditandai dengan adanya

(2)

perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut baik yang menyangkut perubahan bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Usman, 2000).

Dalam proses belajar mengajar ada banyak faktor yang mempengaruhi tercapainaya tujuan pembelajaran diantaranya pendidik, peserta didik, lingkungan, metode/teknik serta media pembelajaran. Pada kenyataannnya, apa yang terjadi dalam pembelajaran seringkali terjadi proses pengajaran berjalan dan berlangsung tidak efektif.

Banyak waktu, tenaga dan biaya yang terbuang sia-sia sedangkan tujuan belajar tidak dapat tercapai bahkan terjadi noises dalam komunikasi antara pengajar dan pelajar. Hal tersebut diatas masih sering dijumpai pada proses pembelajaran selama ini (Nur, 2001).

Dengan adanya media

pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pembelajaran. Dengan tersedianya media pembelajaran, guru pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara peserta didik. Bahkan alat/media pembelajaran ini selanjutnya dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas.

Dengan demikian ide yang abstrak dan asing (remote) sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila alat/media pembelajaran ini dapat di fungsikan secara tepat dan proforsional, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan efektif. Dalam pembelajaran, alat atau media pendidikan jelas diperlukan. Sebab alat/

media pembelajaran ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan (Annata, 2011).

Pendidikan Agama Islam

sebagaimana halnya mata pelajaran lain tidak lagi mengutamakan penyerapan informasi melalui guru semata tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi dari teknologi yang berkembang saat ini. Untuk itu Guru Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu menciptakan kondisi kelas dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan kegemaran peserta didik diluar kelas seperti bermain game dengan menggunakan teknologi computer atau menghabiskan waktu mereka di warung-warung internet.

Seiring dengan telah dicanangkannya SDN 6 Mataram menjadi sekolah yang berstatus Sekolah Dasar Negeri Berstandar Nasional (SDSN) pada awal Tahun Pelajaran 2012/2013, maka kegiatan belajar mengajar di SDN 6 Mataram menuntut perubahan kearah yang lebih modern.

Hal ini sangat diperlukan karena salah satu dari kriteria SDSN adalah KKM 7.5 untuk semua mata pelajaran. Jadi dengan meningkatnya status sekolah meningkat pula tanggung jawab yang dibebankan kepada guru.

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penggunaan Media TIK pada pembelajaran Al Quran di kelas IV SDN 6 Mataram.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti,

(3)

penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah peneliti (guru). Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa-siswi Kelas VI SDN 6 Mataram Kecamatan Mataram Kota Mataram.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa, dan Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi penggunaan media TIK, observasi aktivitas siswa dan guru,lembar penilaian. Adapun analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses

belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

HASIL PENELITIAN Deskripsi Siklus I Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, Lembar observasi dan alat-alat pengajaran yang mendukung.

Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan di kelas VI SDN 6 Mataram dengan jumlah siswa 36 orang yang terdiri dari 14 siswa laki- laki dan 22 siswa perempuan denagn Standar Kompetensi 6 Mengartikan Al Quran Ayat pilihan, Kompetensi Dasar 6.1 Membaca QS Al Maidah ayat 3 dan QS Al Hujurat ayat 13. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar dan Peneliti bertindak sebagai guru tetap.

Tabel 1. Rekapitulasi hasil tes siklus 1

No Uraian Hasil Siklus I

1 2 3

Nilai rata-rata tes

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar

73,91 % 21 58,33 % Dari tabel di atas dapat dijelaskan

bahwa dengan menggunakan media TIK diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 73,91 % dan ketuntasan belajar mencapai 58,33%

atau ada 21 siswa dari 36 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 75 hanya sebesar

73,91 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menggunakan Media TIK dalam pembelajaran ini.Disamping itu kemampuan guru dalam pengelolaan kelas belum maksimal.Hal tersebut dapat diketahui dari hasil pengamatan

(4)

terhadap prilaku siswa dan guru pada tabel berikut

Tabel 2. Hasil pengamatan sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

NO Skor Skor % No Skor Skor %

Perolehan Ideal Perolehan Ideal

1 16 16 100 19 10 16 62

2 12 16 75 20 10 16 62

3 16 16 100 21 16 16 100

4 11 16 68 22 15 16 93

5 13 16 81 23 13 16 81

6 11 16 68 24 14 16 87

7 16 16 100 25 11 16 68

8 9 16 56 26 12 16 75

9 9 16 56 27 12 16 75

10 13 16 81 28 12 16 75

11 12 16 75 29 12 16 75

12 13 16 81 30 16 16 100

13 13 16 81 31 13 16 81

14 13 16 81 32 14 16 87

15 14 16 87 33 9 16 56

16 15 16 93 34 11 16 68

17 11 16 68 35 12 16 75

18 10 16 62 36 12 16 75

Jumlah 227 288 1413 224 288 1395

% 78,81 78.5 77,77 77.5

Dari tabal diatas dapat dijelaskan bahwa sikap siswa dalam mengikuti pelajaran mencapai 78% dan hal ini berpengaruh pada pencapaian ketuntasan belajar seperti yang digambarkan pada table diatas.

Refleksi

Dari tabel diatas diperoleh data bahwa ada 15 orang siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 75 dan nilai rata- rata kelas mencapai 73. Data pada table 2 menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pelajaran mencapai 78%.

Data aktivitas guru dalam melaksanakan rencana mencapai 76%. Berdasarkan data siklus I masih terdapat kelemahan baik dari siswa mupupun dari guru.

Deskripsi Siklus II Tahap Perencanaan

Perencanaan pada siklus kedua ini berdasarkan replaining siklus pertama yaitu; (a) Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pelajaran yang lebih jelas, (b) Mendekati siswa dengan komunikasi yang lebih intensif, (c) Membenahi alat media pembelajaran yang di gunakan, (d) Mempertegas

kriteri penilaian, (e) Memperjelas kesimpulal dan memberikan kesempatan bertanyakepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami.

Tahap Kegiatan Tindakan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan di kelas VI dengan jumlah siswa 36 siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

Pengamatan

Pengamatan dilakukan setelah siswa mengamati materi yang yang disajikan dengan menggunakan media TIK dan memberikan penjelasan melalui contoh- contoh lebih banyak dari ayat-ayat Al Quran. Siswa yang tuntas diberikan kesempatan lebih dulu,agar siswa yang belum tuntas mendapat kesempatan lebih banyak untuk menyimak bacaan temannya.

(5)

Tabel 3. Rekapitulasi hasil tes siklus II

No Uraian Hasil Siklus I

1 2 3

Nilai rata-rata tes

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar

77,11 % 28 77.77 % Dari tabel di atas dapat dijelaskan

bahwa rata-rata prestasi belajar siswa adalah 77.11 % dan ketuntasan belajar mencapai 77.77 % atau ada 28 siswa dari 36 siswa sudah tuntas belajar.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua secara klasikal sudah ada peningkatan dari siklus sebelumnya dimana siklus I Nilai rata- rata 73,91 dan siswa yang tuntas dari 21 orang menjadi 28 orang demikian juga ketuntasan belajar.Meski demikian siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai

75 keatas hanya sebesar 77,11 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena masih ada beberapa orang siswa mengikuti pelajaran saling mengejek dan suasana

kelas yang kurang

kondusip.Disamping itu media yang digunakan mengalami gangguan oprasional.Hal tersebut dapat diketahui dari hasil pengamatan terhadap prilaku siswa dan guru pada tabel berikut ini.

Tabel 4. Hasil pengamatan sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

NO Skor Skor % No Skor Skor %

Perolehan Ideal Perolehan Ideal

1 16 16 100 19 12 16 75

2 12 16 75 20 12 16 75

3 16 16 100 21 16 16 100

4 11 16 68 22 15 16 93

5 13 16 81 23 13 16 81

6 11 16 68 24 14 16 87

7 16 16 100 25 11 16 68

8 12 16 75 26 12 16 75

9 12 16 75 27 12 16 75

10 13 16 81 28 12 16 75

11 12 16 75 29 12 16 75

12 13 16 81 30 16 16 100

13 13 16 81 31 13 16 81

14 13 16 81 32 14 16 87

15 14 16 87 33 12 16 75

16 15 16 93 34 13 16 81

17 11 16 68 35 12 16 75

18 10 16 62 36 12 16 75

Jumlah 233 288 1451 233 288 1453

% 80,9 80,6 80,9 80.7

Refleksi

Dari tabel 3 diatas diperoleh data bahwa ada 8 orang siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 75 dan 28 orang siswa sudah tuntas, nilai rata-rata kelas mencapai 77,11 ketuntasan belajar 77,77% dari 85% yang ditargetkan.Data ini menunjukkan kemajuan yang cukup

signifikan dari siklus I. Data pada table 4 menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pelajaran mencapai 80,9%

Data aktivitas guru dalam melaksanakan rencana mencapai 83%. Meskipun data siklus II menunjukkan kemajuan pada prolehan prestasi namun belum mencapai target maka kelemahan yang

(6)

terjadi akan di perbaiki pada siklus berikutnya.

Deskripsi Siklus III Tahap Perencanaan

Secara garis besar perencanaan pada siklus ketiga ini tidak jauh berbeda dengan plaining siklus I dan II, hanya saja pada siklus III ini menitikberatkan pada : (a) Merubah tempat duduk siswa yang belum tuntas ketempat paling dekat dengan tempat duduk guru agar mudah memberikan bimbingan. (b) Menugaskan siswa yang sudah tuntas untuk membimbing temannya. (c) Menerapkan metode Pemberian tugas selain Metode pembelajaran yang diterapkan pada siklus I dan Siklus II.

Tahapan Kegiatan Tindakan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan di kelas VI dengan jumlah siswa 36 siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III.

Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar dan Peneliti bertindak sebagai guru tetap.

Tabel 5. Rekapitulasi hasil tes siklus II1

No Uraian Hasil Siklus I

1 2 3

Nilai rata-rata tes

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar

82.22 32 88,88 % Dari tabel di atas dapat dijelaskan

bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 82.22 dan ketuntasan belajar mencapai 88.88% atau ada 34 siswa dari 36 siswa sudah tuntas belajar.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus ketiga secara klasikal siswa sudah tuntas belajar, karena prosentasi siswa yang memperoleh nilai 75 keatas sudah melampaui target 85%. Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya

peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran TIK sehingga siswa menjadi lebih tertarik dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

Pada siklus III ini ketuntasan secara klasikal telah tercapai, sehingga penelitian ini hanya sampai pada siklus III.

(7)

Tabel 6. Hasil pengamatan sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

NO Skor Skor % No Skor Skor %

Perolehan Ideal Perolehan Ideal

1 16 16 100 19 13 16 81

2 12 16 75 20 13 16 81

3 16 16 100 21 16 16 100

4 12 16 75 22 15 16 93

5 13 16 81 23 13 16 81

6 13 16 81 24 14 16 87

7 16 16 100 25 13 16 81

8 12 16 75 26 12 16 75

9 12 16 75 27 14 16 87

10 13 16 81 28 12 16 75

11 12 16 75 29 12 16 75

12 13 16 81 30 16 16 100

13 13 16 81 31 13 16 81

14 13 16 81 32 14 16 87

15 14 16 87 33 12 16 75

16 15 16 93 34 13 16 81

17 12 16 75 35 14 16 87

18 13 16 81 36 13 16 81

Jumlah 240 288 1497 242 288 1508

% 83,39 83,6 84,02 83,77

Refleksi

Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan media pembelajaran TIK. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut: (a) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik.

Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. (b) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung. (c) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. (d) Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata 82,22 dan ketuntasan kelas 88,88%.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang diperoleh dari

hasil penelitian ini adalah: (1) Pembelajaran dengan berbasis masalah memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (58,33%), siklus II (77,77%), siklus III (88,88%). (2) Penggunaan Media TIK pada pembelajaran Al Quran mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil observasi terhadap siswa pada saat proses pembelajaran.

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) Untuk melaksanakan model berbasis masalah memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan model berbasis masalah dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. (2) Dalam rangka

(8)

meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai alat media dan metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Anatta Sannai. (2011). Teknologi informasi dan komunikasi.

Jakarta Indonesia

Berg, Euwe Vd. (2002). Miskonsepsi agama islam dan Remidi Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Eric Deeson. (1991). Dictionary of Informasi Technologi, Glasgow:

UK

Hamalik, Oemar. (2012). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung:

Sinar Baru Algesindo.

Joyce, Bruce dan Weil, Marsh. (1972).

Models of Teaching Model.

Boston: A Liyn dan Bacon.

Masriyah. (1999). Analisis Butir Tes.

Surabaya: Universitas Press.

Mukhlis, Abdul. (Ed). (2000).

Penelitian Tindakan Kelas.

Makalah Panitia Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.

Nur, Moh. (2001). Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya.

University Press. Universitas Negeri Surabaya.

Nurmala, S. (2019). Menerapkan Model Reading Guide Berbasis Paikem dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VI SD Negeri 27 Ampenan. Jurnal Paedagogy,

6(2), 34-40.

doi:https://doi.org/10.33394/jp.v 6i2.2529

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:

PT. Rineksa Cipta.

Usman, Uzer. (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Widoko. (2002). Metode Pembelajaran Konsep. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 60) pada tes awal 46,51%, tes siklus pertama 86,95%, dan pada tes siklus kedua siswa belajar tuntas mencapai 100%.Penelitian

Berdasarkan hasil tes siklus I terkait tes akhir, persentase siswa yang tuntas tes akhir siklus dan rata-rata skor tesnya dapat dijelaskan bahwa hasil belajar menulis siswa

Berdasarkan hasil tes formatif (Post Test) siklus II, Rata-rata nilai sebesar 86 dan siswa mencapai ketuntasan belajar ada 33 siswa dengan tingkat persentase

Jumlah Siswa Rata-rata KKM Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas 1 35 orang 81,43 75 33 94,29% 2 5,71% Hasil belajar siswa pada Siklus I dan Siklus II akan diakumulasikan dan kemudian

Hasil nilai tes akhir menunjukkan bahwa tes akhir tindakan siklus II tuntas sehingga mencapai ketuntasan belajar lebih dari atau sama dengan Berdasarkan hasil belajar siklus I dan

Rekapitulasi rerata tes ulangan dan ketuntasan belajar didapat dari nilai post tes/ulangan, rata – rata nilai tes siswa pada pra – tindakan adalah 70,37, pada tes siklus 1, rata –

Tabel Perbandingan Hasil Belajar Secara Klasikal Setiap Siklus Siklus Siklus Nilai rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Ketuntasan belajar klasikal Keterangan I 75,84 23

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I No Uraian Hasil Siklus I 1 Nilai rata-rata tes formatif 85,96 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 19 3 Jumlah siswa yang