Dengan rumusan masalah yang akan penulis bahas sebagai berikut: bagaimana etika siswa terhadap guru pendidikan agama Islam kelas VIII SMP N 2 Natar Lampung Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etika siswa terhadap guru PAI kelas VIII SMP N 2 Natar Lampung Selatan. Subyek penelitian ini adalah guru kelas VIII Pendidikan Agama Islam, Wakil Direktur Kemahasiswaan dan siswa.
Kendala penerapan etika siswa terhadap guru dapat dilihat dari faktor lingkungan sosial, sehingga pergaulan mempengaruhi perilaku seluruh siswa. Dari pembahasan di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkatnya dalam sebuah penelitian dengan memaparkan “Etika Pendidikan Islam (Studi Etika Siswa Menjadi Guru Pendidikan Agama Islam Kelas VIII SMP N 2 Natar Lampung Selatan)”. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, muncul permasalahan menarik yang perlu diteliti, yaitu: bagaimana etika siswa terhadap guru PAI kelas VIII SMP N 2 Natar Lampung Selatan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana etika siswa terhadap guru PAI kelas VIII SMP N 2 Natar Lampung Selatan. Siswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan etika siswa kepada guru, bukan hanya guru pendidikan agama Islam, tetapi semua guru. Sedangkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan studi lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif dan menekankan etika guru-murid.
Sedangkan dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada etika siswa terhadap guru baik di dalam maupun di luar kelas. Penulis mengembangkan konsep, wawasan, teori dari kondisi lapangan yang berkaitan dengan Etika Pendidikan Islam (Studi Etika Siswa Guru PAI Kelas VIII SMP N 2 Natar Lampung Selatan, dalam bentuk deskripsi. Telah dilakukan wawancara dengan sumber data primer yaitu PAI guru dan siswa kelas VIII SMP N 2 Natar, Lampung Selatan.
Dari semua penjelasan tersebut, jelaslah bahwa etika pendidikan Islam dalam kajian etika siswa terhadap guru PAI kelas VIII SMP N 2. Etika siswa terhadap guru SMP N 2 Natar Lampung Selatan dapat dikatakan cukup baik. baik, hal ini terlihat dari siswa yang menghargai dan menghormati guru.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pertanyaan Penelitian
Manfaat dan Tujuan Penelitian
Penelitian Releven
LANDASAN TEORI
Etika Pendidikan Islam
- Etika
- Pendidikan Islam
- Pengertian Murid (Peserta Didik)
- Pengertian Guru (Pendidik)
Oleh karena itu, kami berharap dengan adanya etika siswa ke guru yang diterapkan di SMP N 2 Natar Lampung Selatan akan dapat membentuk akhlak dan etika yang luhur dalam diri siswa yang akan selalu tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, tesis yang ditulis pada tahun 2017 oleh Visca Davita, mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung, berjudul “Etika Hubungan Guru-Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”. Pertama, menurut As-Syaibani, pendidikan Islam diartikan sebagai upaya mengubah perilaku individu peserta didik dalam kehidupan pribadi dan lingkungan alamnya.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan Islam, pendidikan Islam dapat diartikan sebagai upaya untuk mengubah tingkah laku individu siswa atau siswa yang jadi (baik) etika dalam pendidikan Islam adalah hal yang harus dilakukan dalam proses pendidikan, baik secara guru dan murid berdasarkan ajaran Islam.
Etika Murid terhadap Guru dalam Pendidikan Islam
Demikian juga hasil wawancara menurut Krisna Oktaviana Putra, ketika penulis menanyakan bagaimana sikap Bapak terhadap guru di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut penulis dapat mengetahui bahwa etika Krisna Oktaviana Putra terhadap guru di sekolah dapat dikatakan. Selanjutnya hasil wawancara menurut Nanda Febriansyah, ketika penulis menanyakan bagaimana sikap Bapak terhadap guru di sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, penulis memahami bahwa etika Nanda Febriansyah terhadap guru di sekolah tersebut dapat dikatakan telah terjadi. Demikian juga hasil wawancara menurut Nirmala Putri Lestari, ketika penulis menanyakan bagaimana sikap Bapak/Ibu terhadap guru di sekolah. Apalagi hasil wawancara menurut Salu Nurul Aini, ketika penulis menanyakan bagaimana sikap Bapak/Ibu terhadap guru di sekolah tersebut.
Selanjutnya hasil wawancara menurut Nanda Febriansyah, ketika penulis menanyakan bagaimana etika berbicara dengan guru di dalam kelas. Selanjutnya hasil wawancara menurut Nirmala Putri Lestari, ketika penulis menanyakan bagaimana etika berbicara dengan guru di dalam kelas. Selanjutnya hasil wawancara setelah Sal Nurul Aina, ketika penulis menanyakan bagaimana etika berbicara dengan guru di dalam kelas.
Lebih lanjut hasil wawancara menurut Krisna Oktaviana Putra, ketika penulis bertanya kepadanya, bagaimana etika Anda saat duduk di depan guru. Apalagi hasil wawancara menurut Nanda Febriansyah, ketika penulis bertanya kepadanya, bagaimana etika Anda saat duduk di depan guru. Lebih lanjut hasil wawancara menurut Nirmala Putri Lestari, ketika penulis bertanya kepadanya, bagaimana etika Anda saat duduk di depan guru.
Apalagi hasil wawancara menurut Salu Nurul Aini, ketika penulis bertanya kepadanya, bagaimana etika Anda saat duduk di depan guru. Selain itu, dari hasil wawancara menurut Nanda Febriansyah, ketika penulis menanyakan kepadanya, bagaimana etika Anda ketika hendak masuk ke ruang privat guru.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Sifat Penelitian
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Penjamin Keabsahan Data
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian
Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis, menurut seorang siswa bernama Tegar Kurniawan, ketika penulis menanyakan bagaimana sikap Bapak/Ibu terhadap guru di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, penulis dapat memahami bahwa etika Tegar Kurniawan terhadap guru sekolah dapat dikatakan cukup baik, hal ini terlihat pada saat penulis melakukan wawancara dengan beliau, beliau bersifat baik, menghargai dan menghormati. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, penulis memahami bahwa etika Salu Nurul Aini terhadap guru sekolah dapat dikatakan cukup baik, seperti bersikap sopan dan hormat, mengakui kesalahan dan bersikap baik.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis, menurut salah satu siswa bernama Tegar Kurniawan, ketika penulis bertanya, bagaimana etika berbicara dengan guru di dalam kelas. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, penulis memahami bahwa etika berbicara yang kuat dari Kurniawan terhadap guru dapat dikatakan baik, seperti berbicara dengan sopan, menuruti perintah guru. Selanjutnya hasil wawancara menurut Krisna Oktaviana Putra, ketika penulis menanyakan, bagaimana etika berbicara dengan seorang guru di dalam kelas.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis, menurut salah seorang siswa bernama Tegar Kurniawan, ketika penulis menanyakan bagaimana etika anda ketika duduk di depan guru. Berdasarkan hasil wawancara, penulis memahami bahwa etika Tegar Kurniawan di dalam kelas menunjukkan etika yang benar dan baik. Hal ini terlihat saat ia duduk dengan sopan di kelas, serta saat penulis mewawancarainya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis, menurut salah satu siswa bernama Tegar Kurniawan, ketika penulis menanyakan bagaimana etika anda ketika ingin masuk ke ruang privat guru.
Lebih lanjut dari hasil wawancara menurut Krisna Oktaviana Putra, ketika penulis bertanya kepadanya, bagaimana etika Anda ketika ingin masuk ke ruang privat guru. Lebih lanjut hasil wawancara menurut Nirmala Putri Lestari, ketika penulis bertanya kepadanya, bagaimana etika Anda ketika ingin masuk ke ruang privat guru. Selain itu, dari hasil wawancara menurut Salu Nurul Aini, ketika penulis menanyakan kepadanya, bagaimana etika Anda ketika hendak masuk ke ruang privat guru.
Pembahasan
Penulis menyimpulkan bahwa etika siswa ketika berbicara dengan guru dapat dikatakan cukup baik, dibuktikan dengan cara siswa berbicara dengan gurunya, baik dalam ekspresi wajah maupun bahasa tubuh. Kemudian siswa mengutamakan posisi guru, hal ini terlihat pada saat seseorang mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran, meskipun siswa sudah mengetahui jawabannya, siswa masih menunggu jawaban dari guru terlebih dahulu. Bagi lembaga sekolah hendaknya dapat menerapkan etika pendidikan Islam, khususnya dalam etika siswa versus guru, sebagai dasar dalam membangun akhlakul karimah, di era teknologi saat ini.
Keterangan: foto penulis mewawancarai siswa bernama Tegar Kurniawan di SMP N 2 Natar, Lampung Selatan. Keterangan: foto penulis mewawancarai siswa bernama Krisna Oktaviana Putra di SMP N 2 Natar, Lampung Selatan. Keterangan: foto penulis mewawancarai siswa bernama Nanda Febriansyah di SMP N 2 Natar, Lampung Selatan.
Keterangan: foto penulis melakukan wawancara dengan siswa bernama Nirmala Putri Lestari di SMP N 2 Natar, Lampung Selatan. Keterangan: foto penulis melakukan wawancara dengan siswa bernama Salu Nurul Aini di SMP N 2 Natar Lampung Selatan. Keterangan: foto penulis mengamati siswa dalam proses pembelajaran di kelas SMP N 2 Natar Lampung Selatan.
Keterangan: foto penulis mengamati siswa dalam proses pembelajaran di kelas SMP N 2 Natar Lampung Selatan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, penulis memahami bahwa etika Nirmala Putri Lestari terhadap guru sekolah dapat dikatakan baik, seperti menghormati dan menghargai guru, mematuhi guru, mengakui kesalahan yang dilakukan dan bersikap baik kepada gurunya. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, penulis memahami bahwa etika berbicara Salu Nurul Aini terhadap guru cukup baik baik dari segi bertanya maupun intonasi atau nada suaranya. Dia juga tidak pernah mengajak guru untuk membuat lelucon. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, penulis memahami bahwa akhlak Krisna Oktaviana Putra sudah menunjukkan sikap yang baik selama pembelajaran dan cukup beretika, hal ini dibuktikan dengan tutur kata dan bahasa tubuhnya saat diwawancarai, sopan dan rapi.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, penulis memahami bahwa etika Krisna Oktaviana Putra dapat dikatakan baik di luar kelas. guru berjalan.
Saran
- Alat Pengumpulan Data
- Surat Bimbingan Skripsi
- Surat Izin Research dari IAIN Metro
- Surat Tugas Research dari IAIN Metro
- Surat Balasan Izin Penelitian dari Sekolah SMP N 2 Natar Lampung
- Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian dari Sekolah SMP N 2 Natar
- Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi Mahasiswa IAIN Metro
- Foto Penelitian
- Daftar Riwayat Hidup
Etika Hubungan Pendidik dengan Mahasiswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Intan Lampung, dalam repository.radenintan.ac.id, diakses pada tanggal 3 Juni 2018. Bagaimana pendapat Anda ketika teman bertanya kepada guru apakah kamu tahu jawaban untuk pertanyaan ini. Bagaimana sikap siswa ketika guru menjelaskan suatu uraian materi pembelajaran, meskipun sudah mengetahui informasinya.
Bagaimana sikap siswa jika ada yang bertanya kepada guru sedangkan siswa yang lain mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut. Bagaimana etika siswa ketika guru memberikan buku dan meminta siswa untuk membacanya di depan guru. Bagaimana etika siswa ketika guru berjalan, sedangkan siswa ingin bertanya kepada guru.
Keterangan: foto penulis melakukan wawancara dengan guru PAI SMP N 2 Natar Lampung Selatan.