• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama : ENDANG MARYANI NPM : 1504861 - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Nama : ENDANG MARYANI NPM : 1504861 - IAIN Repository"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

Untuk itu penulis mencoba mengkaji fenomena yang terjadi di sekolah dasar negeri di kecamatan Tegineneng Pesawaran, bahwa kepala sekolah belum memaksimalkan kemampuannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada Pendidikan Agama Islam. Dengan demikian dapat diketahui adanya permasalahan yaitu kurangnya peran kepala sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran PAI, dan beberapa kendala dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran PAI.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam penelitian ini, penulis mengambil obyek penelitian tentang peran kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran Agama Islam di SD Negeri Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran. Tegineneng, Pesawaran merupakan pesantren yang sudah berdiri sejak lama, namun apakah dibarengi dengan peningkatan prestasi dalam bidang keislaman?

Fokus Penelitian

Untuk mengetahui peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah dasar negeri di Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran. Untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar negeri di Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran.

Penelitian yang relevan

  • Tolak Ukur Pembelajaran Bermutu
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Bermutu
  • Kurikulum PAI yang Berorientasi mutu

Semakin kondusif kondisi belajar maka semakin tinggi tingkat keberhasilan siswa dalam belajar dan sebaliknya. Lingkungan belajar yang menyenangkan yang dapat diciptakan sesuai dengan karakteristik siswa dapat memberikan semangat belajar siswa. Pendekatan emosional merupakan upaya untuk membangkitkan perasaan siswa dalam mengalami perilaku yang sesuai dengan ajaran agama dan budaya bangsa.

Kepemimpinan Kepala Sekolah

  • Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah
  • Peran Kepala Sekolah
  • Model-model Kepemimpinan Kepala Sekolah
  • Pentingnya Kepemimpinan Kepala Sekolah
  • Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif, yang mencakup aktifitas-aktifitas
  • Menerapkan system evaluasi yang efektif dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan, dengan menyiapkan dan melaksanakan
  • Melakukan refleksi diri ke arah pembentukan karakter kepemimpinan sekolah yang kuat, yang ditunjukkan dengan
  • Melaksanakan pengembangan staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi, melalui
  • Menumbuhkan sikap responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan, dengan
  • Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tertib (Safe and Orderly), dengan
  • Menumbuhkan budaya mutu di lingkungan sekolah, dengan cara
  • Menumbuhkan kemauan untuk berubah, dengan
  • Melaksanakan Keterbukaan/Transparan Managemen Sekolah, dengan cara
  • Menetapkan secara jelas mewujudkan Visi dan Misi, dengan
  • Melaksanakan pengelolaan sumber belajar secara efektif, dengan
  • Melaksanakan pengelolaan kegiatan kesiswaan/ Ekstrakurikuler secara efektif, dengan
  • Mengembangkan kepemimpinan instruksional, dengan cara

Fungsi kepemimpinan pendidikan mengacu pada berbagai kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam suatu upaya. Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu, kepala sekolah harus mampu mengalokasikan anggaran yang memadai untuk upaya peningkatan kompetensi guru.

Dari ungkapan tersebut, tersirat bahwa kepala sekolah harus benar-benar menguasai kurikulum sekolah. Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memotivasi tenaga pengajar. Seorang kepala sekolah harus selalu mengusahakan kerjasama dalam tim, kelompok atau unit organisasi.

Perilaku positif kepala sekolah dapat mendorong, mengarahkan dan memotivasi seluruh warga sekolah untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah. Meningkatkan kualitas pembelajaran pada pendidikan agama Islam melalui peran kepemimpinan kepala sekolah.

Peningkatan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui peran kepemimpinan kepala sekolah peran kepemimpinan kepala sekolah

Peran kepala sekolah sebagai pengelola dan pelaksana program sekolah karena berhubungan langsung dengan pengambilan keputusan. Mulyasa, Menjadi kepala sekolah SMK dalam rangka menyukseskan MBS dan KBK, (bandung: PT Juvenile Rosda Karya, 2007), cet-IX, h. Dengan demikian, untuk menjadi kreatif setiap kepala sekolah harus memiliki dua variabel utama, yaitu ide dan karya.

Seorang kepala sekolah harus menguasai teknik pengembangan kurikulum, perencanaan pembelajaran, strategi pembelajaran, evaluasi, manajemen kelas dan berbagai pengetahuan tentang belajar mengajar. Kepala sekolah harus merumuskan visi kepemimpinan yang jelas dan terukur, serta dapat dipahami oleh seluruh staf akademik dan non akademik sehingga memahami apa yang perlu dilakukan sesuai dengan visi kepala sekolah. Kepala sekolah harus memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan, meningkatkan dan mempertahankan profesionalisme guru di sekolah/madrasahnya.

Bredeson dari University of Wisconsin-Madison, USA, dan Olof Johansson dari University of Umeå, Swedia, seorang kepala sekolah harus melakukan delapan (8) langkah sebagai berikut76. Dalam rangka peningkatan dan pengembangan profesionalisme guru, kepala sekolah harus menggunakan data sebagai dasar.

Tempat dan waktu penelitian

Metode Penelitian

Sedangkan penelitian deskriptif merupakan bentuk penelitian yang paling mendasar, yaitu mendeskripsikan atau mendeskripsikan fenomena yang ada, baik yang alami maupun yang direkayasa. Penelitian deskriptif adalah suatu metode yang menggambarkan apa yang dilakukan berdasarkan fakta atau kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi data dan kemudian dilakukan analisis sehingga pada akhirnya ditarik sebuah kesimpulan. Mengingat sifat penelitian ini dilakukan secara deskriptif melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode survei deskriptif dan metode survei eksplanatori.

Jenis penyelidikan yang dilakukan adalah kausalitas karena menjelaskan pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnya. Pemilihan informan dalam penelitian ini meliputi orang-orang yang secara langsung berpartisipasi dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah tersebut yaitu.

Teknik Pengumpulan Data

Secara teoritis, subjek penelitian dapat diartikan sebagai orang yang menjadi sumber informasi atau orang yang memberikan informasi dalam memberikan data yang sesuai dengan ruang lingkup masalah yang diteliti. Jenis wawancara yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur karena lebih bebas dalam prakteknya. Teknik wawancara telah dilakukan dengan kepala sekolah, komite sekolah, orang tua, staf dan guru untuk berdiskusi tentang bagaimana kualitas pendidikan dapat ditingkatkan.

Teknik ini digunakan untuk membahas permasalahan yang dihadapi kepala sekolah terkait kemampuannya dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar. Observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengamati kegiatan yang sedang berlangsung82. Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara dan kedudukan data tersebut sebagai data sekunder atau tambahan terhadap data yang diperoleh dari wawancara.

Observasi sebagai alat penelitian banyak digunakan untuk mengukur perilaku individu atau proses dari suatu kegiatan yang dapat diamati. Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data melalui pengumpulan dan analisis dokumen, baik dokumen tertulis, foto maupun dalam bentuk dokumen elektronik83.

Teknik Penjamin Keabsahan

Teknik Analisis Data

Oleh karena itu, data yang diperoleh kemudian diuji kembali terhadap sumber data lain untuk sampai pada kesimpulan lebih lanjut. Model yang digunakan dalam menganalisis data penelitian adalah analisis dilakukan pada saat pengumpulan data dan setelah pengumpulan data selesai dalam jangka waktu tertentu. Miles dan Huberman menyarankan agar kegiatan dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan terus menerus hingga selesai, sehingga datanya jenuh.

Kegiatan data dengan menggunakan model ini memiliki empat tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah kegiatan meringkas, mengambil data pokok dan penting, mengkategorikan dan mengeluarkan data yang dianggap tidak penting dari hasil catatan lapangan yang kompleks, rumit dan belum bermakna. Tahap ketiga analisis data kualitatif model Miles dan Huberman adalah verifikasi dan penarikan kesimpulan.

Temuan Umum

SD Negeri 10 berada di tengah pemukiman warga di Jalan Suttan Sakti, Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. Letak geografis sekolah ini berada di Lintang Bujur dan terakreditasi B sebagai bentuk upaya dan komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan. Struktur koordinasi kepemimpinan struktural di lingkungan lembaga yang telah terbentuk dalam organisasi SD Negeri 10 Tegineneng adalah sebagai berikut. Pada tabel di atas disebutkan bahwa dari 17 guru di SDN 10 Tegineneng, hanya 4 guru yang berstatus PNS, 13 guru berstatus honorer dan 1 guru honorer juga berstatus honorer.

SD Negeri 10 terletak di Jalan Ogan Satu RT. 05 RW.04 Desa Trimulyo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran, letak geografis sekolah ini terletak pada Garis Lintang -5.1767. Visi : SDN 22 Tegineneng : Terwujudnya siswa berprestasi baik IMTAQ maupun IPTEK dan berjiwa patriotik. Struktur koordinasi manajemen secara struktural dalam kelembagaan yang dibentuk dalam organisasi SD Negeri 22 Tegineneng adalah sebagai berikut.

SD Negeri 17 Tegineneng berdiri pada tanggal 3 Januari 1978. SD Negeri 17 berada di tengah pemukiman warga, Jalan Raya Sinar Jati KeDesa Sri Rejeki, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. Letak geografis sekolah ini berada pada garis lintang -5.1915. Struktur koordinasi kepemimpinan struktural di lingkungan lembaga yang telah terbentuk dalam organisasi SD Negeri 17 Tegineneng adalah sebagai berikut.

Temuan Khusus

Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah tidak bertindak sendiri dalam kegiatan sekolah. Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan profesinya melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) guru kelas, Kelompok Kerja Guru Olah Raga (KKGO) guru olahraga dan Pokja Guru Pendidikan Agama Islam bagi guru PAI. Pendidikan agama. (PAI) di Kecamatan Tegineneng. Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru PAI untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai inovator, klien harus mampu menemukan inovasi baru dalam pembelajaran pribadi yang inovatif. Dapat diilustrasikan dari kutipan di atas bahwa pimpinan sekolah memiliki inovasi yang mengarah pada sekolah unggulan.

Di sekolah dasar negeri di Kecamatan Tegineneng, sebagian besar kepala sekolah melakukan pengawasan akademik. Hasil wawancara di atas menggambarkan bahwa pimpinan sekolah mendorong guru untuk mengembangkan kompetensinya melalui kegiatan organisasi profesi guru.

Pembahasan

Kesimpulan

Kepala sekolah memiliki peran penting dalam suatu lembaga pendidikan karena keberhasilan suatu sekolah tergantung dari peran pemimpinnya. Hal ini terlihat dari perannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam yang meliputi: Education, Leader, Administrator, Tutor, Leader, Innovator dan Motivator (EMASLIM). Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah dasar negeri di Kecamatan Tegineneng belum maksimal.

Dari internal sekolah yaitu sarana dan prasarana, kualitas guru, ketersediaan buku cetak, keterbatasan anggaran sekolah dan komunikasi antara guru dan siswa.

Implikasi

Saran

  • Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah
  • Peningkatan Mutu Pembelajaran PAI
  • Hambatan-hambatan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran PAI
  • C16/III
    • Informan

Dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran sangat penting untuk mendukung peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru. Dalam melaksanakan tugas kegiatan sekolah, kepala sekolah melibatkan guru dan komite sesuai dengan tugas dan fungsinya. Prinsip budaya mutu dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif untuk pembelajaran siswa agar meningkat.

Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan profesinya melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru (TWG) guru kelas. Selain itu, kepala sekolah mengikutsertakan guru dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan kabupaten dan provinsi. Pada tahap ini, pengarah memeriksa dokumen pengajaran, mulai dari silabus, RPP dan penilaian.

Pimpinan sekolah dan dewan guru berusaha bersama-sama mengembangkan, menemukan dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Ya, kepala sekolah dan dewan guru bersama-sama berusaha mengembangkan, menemukan dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Apakah kepala sekolah berperan aktif dalam mendorong guru PAI untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah?

1 Sumali, S.Pd.SD Ravnatelj SDN 10 Tegineneng 2 Haryani, S.Pd.I Ravnatelj SDN 22 Tegineneng 3 Ikhsanudin, S.Pd.

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan koneksi jaringan yang tidak stabi yang dimaksud yakni ketika mahasiswa melakukan perkuliahan secara online menggunakan media sebagai sarana pembelajaran kerap