• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama : Julyus Amandhiez NIM : 031411026 Program Studi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Nama : Julyus Amandhiez NIM : 031411026 Program Studi"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini, Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja STIKes Binawan berhak menyimpan, mentransfer media/format, mengelola dalam bentuk basis data (database), mendistribusikan dan menampilkan/memposting di internet atau media lain untuk keperluan akademik. , tanpa harus meminta izin selama masih mencantumkan nama saya sebagai pencipta/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta. Skripsi ini dipertahankan dihadapan panitia ujian skripsi Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja STIKes Binawan Jakarta pada tanggal 5 Juli 2018 dan dilakukan revisi sesuai masukan panitia penguji. Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Diploma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terapan di STIKES Binawan.

Seluruh Dosen, Staff en Karyawan STIKES Binawan yang telah majekan ilmu, waisaan en pengaman kepada pelekasi selama ini. Based on a survey conducted by researchers, there are workplace accidents caused by unsafe actions that cause workers to fall from a high place to experience broken bones and require medical treatment. This study aims to determine the knowledge relationship of work accidents with unsafe actions on workers PT.

Hasil bivariat dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai ρ = ​​0,003 (ρ < 0,05) terdapat hubungan antara tindakan tidak aman dengan pengetahuan kecelakaan kerja pada Pekerja PT. Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti, banyak terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan oleh perilaku tidak aman sehingga menyebabkan pekerja terjatuh dari ketinggian dan patah tulang serta memerlukan penanganan medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Pengetahuan Kecelakaan Kerja dengan Perilaku Tidak Aman di PT.

Hasil bivariat dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai ρ value = 0,003 (ρ < 0,05) yang berarti terdapat hubungan antara perilaku tidak aman dengan pengetahuan kecelakaan kerja di PT.

Gambar 2.1 Teori  Domino  Penyebab  Kecelakaan
Gambar 2.1 Teori Domino Penyebab Kecelakaan
  • Latar Belakang
  • Perumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
    • Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penelitian
    • Bagi Mahasiswa/Peneliti
    • Bagi Perusahaan
    • Bagi Program Studi K3
  • Ruang Lingkup

Dari kesimpulan data diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi karyawan dan perilaku tidak aman berpengaruh terhadap kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja umumnya terjadi karena dua penyebab utama, yaitu tindakan tidak aman dan kondisi kerja yang tidak aman. Pada tahun 2016, terdapat kasus kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang kecelakaan kerja pada karyawan tersebut.

Dari kejadian tersebut penulis tertarik untuk mengambil permasalahan penelitian mengenai hubungan pengetahuan kecelakaan kerja dengan perilaku tidak aman di PT. Adakah hubungan pengetahuan kecelakaan kerja dengan perilaku tidak aman pada pekerja PT Hana Nuansa Pratama Jakarta Timur Tahun 2018. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan kecelakaan kerja dengan perilaku tidak aman di PT.

Menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan penulis mengenai pengetahuan kecelakaan kerja dan perilaku tidak aman Pekerja PT Hana Nuansa Pratama Jakarta Timur Tahun 2018. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan kecelakaan kerja dengan perilaku tidak aman PT. .

  • Pengetahuan
    • Definisi
    • Tingkat Pengetahuan
    • Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan
  • Unsafe Action (Perilaku Tidak Aman)
    • Definisi
  • Keselamatan Kerja
    • Definisi
    • Tujuan Keselamatan Kerja
    • Sasaran Keselamatan Kerja
  • Kecelakaan Kerja
    • Definisi Kecelakaan Kerja
    • Klasifikasi Kecelakaan Kerja
    • Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
    • Cara Pencegahan dan Pengendalian Kecelakaan Kerja
    • Teori Penyebab Kecelakaan Kerja
  • Kerangka Teori

Pada prinsipnya kecelakaan kerja terjadi akibat kondisi kerja yang tidak aman serta tindakan tidak aman yang dilakukan pekerja (4). 9 praktik tidak aman adalah faktor nomor satu penyebab kecelakaan di lokasi atau tempat kerja (5). Namun, hal ini didefinisikan dari fokus yang sama pada praktik-praktik yang tidak dapat diterima yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan dan cedera di masa depan.

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi sehubungan dengan pekerjaan, termasuk penyakit yang disebabkan oleh hubungan kerja, serta kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan menuju dan pulang kerja (10). Faktor fisik, seperti kondisi kerja yang berbahaya, lantai licin, penerangan yang tidak memadai, silau, dll. Faktor manusia, misalnya perilaku pekerja yang tidak memenuhi syarat keselamatan, karena kecerobohan, mengantuk, kelelahan, dan lain-lain.

Namun terdapat penyebab kecelakaan yang lain, seperti perilaku tidak aman yaitu setiap tindakan yang dilakukan oleh orang/pekerja yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja (11). Situasi kerja, mis. kontrol manajemen yang buruk, standar ketenagakerjaan minimum, kegagalan memenuhi standar, peralatan yang rusak atau tempat kerja yang tidak memadai. Kecelakaan, yaitu kejadian yang tidak diharapkan, akibat kontak dengan mesin berbahaya atau arus listrik, terjatuh, terbentur mesin atau material jatuh, dan lain-lain.

Selain itu, upaya pencegahan kecelakaan kerja Untuk menghindari segala kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, perusahaan harus melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja tersebut, seperti pemeriksaan kesehatan jiwa dan raga secara rutin pada setiap pekerja dan calon pekerja, penyelenggaraan penyuluhan atau pelatihan pengetahuan terkait terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (9). Menurut analisisnya, Heinrich mendefinisikan kecelakaan sebagai 'peristiwa yang tidak direncanakan dan tidak terkendali di mana tindakan atau reaksi suatu benda, zat, orang atau radiasi menyebabkan cedera pada diri sendiri atau kemungkinan terjadinya cedera' (4). Kurangnya keterampilan dan pengetahuan dalam melaksanakan tugas, kondisi sosial dan lingkungan yang tidak sesuai akan menimbulkan kesalahan masyarakat.

Kesalahan orang (kecerobohan); Perilaku buruk atau kecerobohan orang merupakan ciri negatif dari kepribadian seseorang, meskipun ciri yang tidak diinginkan ini dapat diperoleh. Model faktor manusia didasarkan pada gagasan bahwa kesalahan manusia adalah penyebab utama kecelakaan; Namun, perilaku manusia yang tidak aman dan tempat kerja yang buruk serta desain lingkungan yang tidak memperhitungkan keterbatasan manusia dianggap sebagai faktor penyebab. respons yang salah; Reaksi yang salah dari seseorang disebabkan oleh situasi tempat dia bekerja yang tidak sesuai.

Gambar 2.1: Teori domino penyebab kecelakaan  Heinrich  menetapkan
Gambar 2.1: Teori domino penyebab kecelakaan Heinrich menetapkan 'teori Domino' yang didasarkan pada lima faktor berurutan sebagai berikut (14) :
  • KERANGKA KONSEP
  • HIPOTESIS
  • JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN
  • POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
  • VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
    • DEFINISI OPERASIONAL
  • SUMBER DATA PENELITIAN
    • DATA PRIMER
    • DATA SEKUNDER
  • INSTRUMEN PENELITIAN
  • PENGUMPULAN DATA
  • PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
    • Pengolahan Data
    • Analisa Data
  • Jadwal Penelitian

Pertanyaan dalam kuisioner berjumlah 40 pertanyaan. Pertanyaan Perilaku 30 pertanyaan B1 – B30 Nilai No = 1 Ya = 2. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner yang disiapkan dan diberikan kepada PT. 21 Daftar soal yang telah diselesaikan dengan melengkapi kode jawaban kemudian dimasukkan ke dalam program perangkat lunak komputer dalam bentuk kode-kode.

Memeriksa kembali data yang dimasukkan untuk memastikan tidak ada kesalahan sehingga data siap diolah dan dianalisis. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan komputer dan aplikasi perangkat lunak statistik dengan analisis sebagai berikut. Analisis dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan setiap variabel yang diteliti, karakteristik responden serta variabel terikat dan bebas.

Yaitu umur, pendidikan, masa kerja, variabel yang berhubungan dengan pengetahuan tentang kecelakaan kerja dan tindakan tidak aman. Apabila analisis univariat di atas telah dilakukan maka hasilnya akan diketahui karakteristik atau sebaran masing-masing variabel, dan analisis bivariat dapat dilanjutkan.

  • Gambaran Umum Instansi
    • Profil PT. Hana Nuansa Pratama
    • Kebijakan Mutu, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan
    • Gambaran Bidang Pekerjaan PT. Hana Nuansa Pratama
  • Hasil Penelitian Analisis Univariat
    • Usia Responden
    • Lama Kerja Responden
    • Pendidikan Terakhir Responden
    • Pengetahuan Kecelakaan Kerja
    • Perilaku Tidak Aman
  • Hasil Analisis Bivariat
    • Hubungan Kelompok Pengetahuan Kecelakaan Kerja Dengan
  • Pembahasan
    • Keterbatasan Penelitian
    • Analisa Univariat
    • Analisa Bivariat

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui jumlah responden kategori umur 18-40 tahun sebanyak 28 responden (84,8%), dan jumlah responden kategori umur 41-65 tahun sebanyak 5 responden. Oleh karena itu, jumlah responden berusia 18 hingga 40 tahun lebih besar dibandingkan jumlah responden berusia 41 hingga 65 tahun. Berdasarkan tabel 4.2 diketahui jumlah responden yang sudah bekerja ≤ 3 tahun sebanyak 30 responden (90,9%), dan jumlah responden yang sudah bekerja > 3 tahun sebanyak 3 responden (9,1%).

Jadi jumlah responden yang sudah bekerja ≤ 3 tahun lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden yang sudah bekerja > 3 tahun. Dari 27 responden yang berpendidikan menengah sebanyak 18 responden (54,5%), jumlah responden yang berpendidikan menengah sebanyak 13 responden (39,4%). Jadi jumlah responden yang berpendidikan dasar paling sedikit, sedangkan yang berpendidikan menengah lebih banyak dibandingkan responden yang berpendidikan menengah.

Berdasarkan label 4.4 diketahui jumlah responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 18 responden (54,5%), dan jumlah responden yang berpengetahuan baik sebanyak 15 responden (45,5%). 28 Berdasarkan tabel 4.5 terlihat 15 responden (45,5%) berperilaku buruk dan 18 responden (54,5%) berperilaku baik. Dengan demikian, jumlah responden yang berperilaku baik lebih banyak dibandingkan responden yang berperilaku buruk.

29 Penelitian ini tentang hubungan pengetahuan tentang kecelakaan kerja dengan perilaku berbahaya di PT. Data yang diperoleh tergantung pada kejujuran dan kemampuan responden dalam mengisi kuesioner, responden yang diteliti mempunyai kesibukan dengan pekerjaan, sehingga peneliti harus bisa beradaptasi dengan kesibukan responden pada saat mengumpulkan data, agar tidak mengganggu proses pengumpulan data. aktivitas responden tersebut. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan kecelakaan kerja dengan perilaku berbahaya di PT.

Berdasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan tentang kecelakaan kerja dengan perilaku tidak aman maka diperoleh data responden. Sedangkan pengetahuan baik sebanyak 11 responden (73,3%) dan perilaku baik sebanyak 4 responden (26,7%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase responden yang memiliki pengetahuan baik lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan buruk, namun persentase responden yang berperilaku buruk lebih tinggi dibandingkan responden yang memiliki perilaku baik.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia pada   Pekerja PT. Hana Nuansa Pratama Jakarta Timur Tahun 2018
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia pada Pekerja PT. Hana Nuansa Pratama Jakarta Timur Tahun 2018

Kesimpulan

Saran

Pengaruh tindakan berbahaya dan kondisi berbahaya terhadap kecelakaan kerja karyawan PT. Pengaruh motivasi dan perilaku berbahaya jika terjadi kecelakaan kerja pada karyawan bagian produksi pada shift penggilingan 3 PT. Perbedaan perilaku kerja aman (Safety Behavior) antara pekerja yang pernah mengalami kecelakaan kerja dengan yang tidak mengalami kecelakaan kerja PT.

Apakah Anda termasuk karyawan yang kurang berhati-hati saat bekerja dan berisiko mengalami kecelakaan kerja? Selama mengoperasikan mesin sampai saat ini, apakah anda selalu dalam keadaan sehat dan tidak pernah mengantuk? Pernahkah Anda bekerja mengoperasikan alat atau mesin dengan perlengkapan keselamatan pada mesin yang bagus?

Gambar

Gambar 2.1 Teori  Domino  Penyebab  Kecelakaan
Gambar 2.1: Teori domino penyebab kecelakaan  Heinrich  menetapkan  'teori  Domino'  yang  didasarkan  pada lima faktor berurutan sebagai berikut  (14) :
Gambar 2.2 : Teori Ferrel mengenai Teori Penyebab Kecelakaan  Physical environment (i.e
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia pada   Pekerja PT. Hana Nuansa Pratama Jakarta Timur Tahun 2018
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

The main objective of this study are as follows: (1) analyzing the variety of Indonesian batik motifs with the help of android- based batik software, (2) designing