• Tidak ada hasil yang ditemukan

nerapan shalat dhuha dalam menanamkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "nerapan shalat dhuha dalam menanamkan"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Fokus Penelitian

Bagaimana Implementasi Sholat Dhuha Dalam Menanamkan Disiplin Sekolah Pada Siswa MTs Negeri Pesanggaran Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017. Cara Melaksanakan Sholat Dhuha Dalam Menanamkan Disiplin Berpakaian Pada Siswa MTs Negeri Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Mengembangkan dan menambah cakupan ilmu pengetahuan dan pengetahuan terkait nilai-nilai agama di perguruan tinggi khususnya IAIN Jember. Kami berharap penelitian ini dapat menjadi bahan pustaka dan referensi bagi IAIN Institute dan juga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya guna mengembangkan kajian penanaman nilai-nilai keagamaan. Dapat menjadi referensi untuk meningkatkan istiqom dalam menunaikan Semangat Sholat berjamaah dan mengamalkan kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari ketika wisuda nanti.

Hal ini dapat menjadi acuan bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan putra-putrinya dalam menjalankan kewajibannya yaitu beribadah, khususnya shalat lima waktu. Dan orang tua juga dapat memberikan bimbingan dan arahan untuk memunculkan sifat-sifat positif pada putra-putrinya.

Definisi Istilah

Hal ini dapat menjadi acuan untuk meningkatkan istiqoma dalam menunaikan shalat Dhuha berjamaah, serta mengamalkan kebiasaan-kebiasaan positif dalam menjalankan kehidupan sehari-hari ketika wisuda. D. Dan para orang tua juga dapat memberikan bimbingan dan pembinaan untuk memunculkan sifat-sifat positif pada diri putra-putrinya... 07.00 WIB) hingga matahari terbenam menjelang waktu sholat Dhuhur14. Sholat Dhuha merupakan budaya yang diamalkan siswa MTs Negeri Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi di paroki.

Pelaksanaan salat Dhuha yang disebutkan dalam penelitian ini merupakan budaya salat Dhuha yang dilakukan secara berjamaah. Sikap disiplin di sekolah sangat diperlukan, karena disiplin akan menghasilkan hasil kerja yang diharapkan. 15 Disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perilaku individu, kelompok atau masyarakat berupa penghormatan atau kepatuhan terhadap peraturan, kompetensi, etika yang berlaku. norma dan aturan etiket. Disiplin siswa ini merupakan suatu sikap yang menunjukkan kesediaan untuk menghormati atau menaati dan mendukung ketentuan, aturan, peraturan, nilai dan kaidah yang berlaku.

Sistematika Pembahasan

Bab ini bertujuan untuk memperoleh gambaran hasil penelitian dalam bentuk kesimpulan, kesimpulan tersebut akan membantu pemaknaan penelitian yang dilakukan.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Nashrul Aziz Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2014 dalam disertasinya yang berjudul “Peran Guru dalam Meningkatkan Disiplin Ibadah Sholat Dhuha Bagi Siswa Kelas VIII-A2 Madrasah Tsanawiyah Negri (MTsN) Surakarta II Tahun Pelajaran 2014/2015”. Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tentang “Penerapan Sholat Dhuha dalam Menanamkan Kedisiplinan pada Siswa MTs Negeri Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi”. 17 Moh Soleh, Pembiasaan Sholat Dhuha dalam Pembinaan Akhlak Siswa Kelas 4 SMP Ma'arif Candra Sidoarum Godoan Yogyakarta, (skripsi di Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013).

18NASA Penelitian sebelumnya lebih menekankan pada kinerja belajar siswa, sedangkan penelitian yang dilakukan lebih menekankan pada kedisiplinan siswa. Penelitian terdahulu menekankan pada pengembangan moral, sedangkan penelitian yang dilakukan lebih menekankan pada disiplin siswa.

Kajian Teori

Seseorang yang selalu disiplin akan ikhlas menerima dan tidak dipaksa untuk menaati segala peraturan dan ketentuan yang ada walaupun dirasa sulit. Disiplin seperti yang telah dijelaskan di atas merupakan suatu sikap atau syarat ketaatan terhadap peraturan atau ketentuan yang berlaku. Disiplin di sekolah berkaitan dengan mentaati peraturan perundang-undangan yang pada dasarnya merupakan sarana pendidikan untuk mengembangkan kepribadian yang lebih matang.

Tata tertib sekolah pada dasarnya merupakan seperangkat peraturan/prinsip dan memuat kaidah-kaidah positif yang harus dipatuhi oleh unsur-unsur sekolah. Oleh karena itu, pelanggaran terhadap peraturan yang diberlakukan oleh sekolah akan mengakibatkan sanksi. Peraturan siswa adalah bagaimana siswa melaksanakan peraturan yang ditetapkan sekolah, misalnya memakai seragam, bersepatu, dan lain sebagainya.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Subyek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara semi terstruktur mempunyai ciri-ciri yaitu pertanyaannya bersifat terbuka namun terdapat batasan dan alur pembicaraan, kecepatan wawancara dapat diprediksi, fleksibel namun terkendali, terdapat pedoman wawancara yang dijadikan acuan dalam hal alur. , pesanan dan penggunaan. kata-kata dan tujuan wawancara adalah untuk memahami suatu fenomena.47. Teknik wawancara ini dapat memudahkan peneliti untuk mempelajari lebih detail tentang berbagai data atau informasi yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Metode yang digunakan untuk memperoleh informasi data mengenai pelaksanaan shalat Dhuha dalam menanamkan kedisiplinan pada peserta didik.

Kegiatan melaksanakan sholat dhuha untuk menanamkan kedisiplinan selama bersekolah pada siswa MTs Negeri Pesanggaran Banyuwangi. Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Dengan data terdokumentasi tersebut peneliti dapat mengetahui berbagai informasi tentang kegiatan melaksanakan Semangat Sholat yang dapat menanamkan kedisiplinan pada siswa MTs Negeri Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.

Analisis Data

Pada saat wawancara, peneliti terus menganalisis tanggapan orang yang diwawancarai. Setelah analisis dirasa kurang memuaskan, peneliti kembali mengajukan pertanyaan hingga pada suatu saat diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan Huberman (1984) menyatakan bahwa kegiatan analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus hingga selesai sehingga datanya jenuh. Langkah Analisis : Setelah melakukan pengumpulan data, peneliti melakukan upaya antisipatif sebelum melakukan reduksi data.

Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan model Miles dan Huberman dengan melakukan tiga kegiatan analisis data secara bersamaan yaitu: 1) reduksi data, 2) representasi data, 3) penarikan kesimpulan/verifikasi.50. Reduksi data berarti memilih dan memilah data, yaitu menjelaskan tahap akhir dari proses pengembangan sebelumnya yang lebih sederhana. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa dengan mereduksi data, peneliti dapat menyeleksi, menyederhanakan, dan mentransformasikan data.

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawancara yang tinggi. Bagi peneliti baru, ketika melakukan reduksi data, diskusikan dengan teman atau orang lain yang dianggap ahli. Pembahasan ini akan mengembangkan pemahaman peneliti sehingga dapat mereduksi data yang mempunyai nilai penemuan dan pengembangan teori yang signifikan.

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menampilkan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik dan sejenisnya. Melalui penyajian ini data diorganisasikan, disusun dalam pola relasional. Verifikasi awal masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Namun jika kesimpulan yang diambil pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti kuat yang mendukungnya pada tahap pengumpulan data selanjutnya.

Pada tahap ini peneliti mencoba mencari makna dari apa yang telah direduksi, diteliti atau dikumpulkan dengan cara membandingkan dan menelaah hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian.53.

Keabsahan Data

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan-temuan baru yang sebelumnya tidak jelas atau kabur, sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan sebab akibat atau interaksional, hipotesis dan teori. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang memadukan berbagai teknik pengumpulan data yang ada.54. Triangulasi sumber berarti memperoleh data dari sumber yang berbeda dengan menggunakan teknik yang sama.

Sedangkan triangulasi teknis artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber yang sama.55 Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang benar-benar sesuai dengan fenomena yang terjadi di lapangan. Untuk menguji kredibilitas data mengenai pelaksanaan shalat dhuha untuk menanamkan kedisiplinan pada diri siswa, maka dilakukan pengumpulan data dan pengujian terhadap data yang diperoleh pada kepala sekolah, kepala bagian kesiswaan, bagian ubuddiyah dan beberapa siswa. . Jika beberapa teknik menghasilkan data yang berbeda atau data relevan lainnya, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

Tahap-tahap Penelitian

Penggagas pelaksanaan shalat Dhuha di MTs Negeri Pesanggaran adalah Wakil Kepala Bidang Kesiswaan yaitu Bapak Sholikhin S.Pd.I yang bertujuan untuk melatih dan mendorong siswa dalam melaksanakan shalat Dhuha. Sebelum melaksanakan shalat Dhuha, seluruh santri membaca Asmaul Kusna bersama-sama beberapa kali sambil menunggu Imam. Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi diperoleh data pelaksanaan shalat Dhuha dalam menanamkan kedisiplinan pada siswa.

Kegiatan pelaksanaan shalat Dhuha di MTs Negeri Pesanggaran Banyuwangi sudah menjadi budaya sekolah mengingat pentingnya hal tersebut. Sebelum melaksanakan shalat Dhuha, seluruh santri membaca Asmaul Husna beberapa kali secara bersama-sama sambil menunggu imam. Penerapan sholat dhuha untuk menanamkan kedisiplinan pada siswa dapat dicapai melalui bentuk kedisiplinan lainnya di sekolah.

MTs Negeri Pesanggaran Banyuwangi merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan kegiatan rutin positif dalam shalat dhuha. Pelaksanaan sholat dhuha untuk menanamkan kedisiplinan selama bersekolah pada siswa MTs Negeri Pesanggran Banyuwangi. Hukuman yang diberikan kepada siswa berbeda-beda tergantung pelanggarannya, hukuman bagi siswa yang terlambat menunaikan shalat Dhuha adalah wajib.

Bagi siswa yang tidak mengenakan seragam peci pada saat salat Dhuha, maka siswa tersebut akan dikenakan sanksi sesuai kebijakan sekolah. Penanaman kedisiplinan pada santri Kemenkes Negeri Pesanggaran yang dilakukan melalui pelaksanaan shalat Dhuha berdampak pada kehidupan santri di masa depan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di MTs Negeri Pesanggaran Kabupaten Banyuasin tentang Penerapan Sholat Dhuha Dalam Menanamkan Kedisiplinan Pada Siswa MTs Negeri Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017.

Pelaksanaan Sholat Dhuha Untuk Menumbuhkan Kedisiplinan Sekolah Bagi Siswa MTs Negeri Pesanggaran Tahun Pelajaran 2016/2017. Pelaksanaan sholat dhuha untuk menanamkan disiplin berpakaian pada siswa MTs Negeri Pesanggaran tahun ajaran 2016/2017. Terutama untuk menanamkan kedisiplinan dengan melaksanakan sholat dhuha dan kedisiplinan dalam menaati segala peraturan sekolah.

PENUTUP

Kesimpulan

Dimana kedisiplinan ditanamkan pada diri siswa maka dapat dilakukan upaya untuk mentaati peraturan yaitu dengan pembiasaan, kemudian kedisiplinan di sekolah dengan memberikan contoh dan teladan. Disiplin dalam berpakaian melalui pengawasan kemudian pengendalian dengan ganjaran hukuman dan guru melakukan pengawasan terhadap siswa sebelum dan pada saat kegiatan shalat Dhuha. Hal ini bertujuan untuk mendisiplinkan siswa dan membentuk karakter siswa yang baik serta dapat menanamkan rasa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta dapat disiplin dalam menaati tata tertib sekolah dengan baik.

Saran

Mengingat hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, hendaknya para santri tidak lagi bermalas-malasan dalam beribadah khususnya pada kegiatan shalat Dhuha. Pembiasaan Sholat Dhuha Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Pakem Sleman, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan ibadah shalat Dhuha siswa kelas VIII-A2 di Madresah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Surakarta II Tahun Pelajaran 2014/2015.

Pembiasaan Sholat Dhuha Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Kelas 4 SMP Maarif Candra Sidoarum Godoan Yogyakarta, Skripsi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dengan contoh dan contoh c. Dengan.. a) Pengertian Sholat Dhuha b) Tata Caranya. melaksanakan shalat Dhuha c) Fungsi shalat. Apakah siswa tersebut sudah diberikan sanksi, sanksi apa yang pantas diberikan kepada siswa yang melanggar peraturan?

Referensi

Dokumen terkait