Lubuk larangan adalah salah satu budaya lokal dari kecamatan Renah Mendalu Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Budaya ini bertujuan untuk melestarikan sungai dengan ekosistemnya agar tetap terjaga dan lestari. Nilai karakter bagi peserta didik adalah kesadaran dan tanggungjawab untuk menjaga lingkungan dan cinta alam. Hubungan dengan alam merupakan salah satu perintah Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh karena itu untuk menguatkannya dilingkungan sekolah peserta didik juga melakukan pembiasaan-pembiasaan seperti membaca alquran, do’a sehari-hari, sholawat dan zikir. Semoga nilai-nilai religius ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa akan mengikuti terbentuknya karekter yang mulia.
1. Lubuk Larangan
Kearifan lokal Kec. Renah Mendalu Kab. Tanjung Jabung Barat
Festival Danau Kerinci merupakan kegiatan tahunan yang diadakan di Kabupaten Kerinci. Dalam festival ini keragaman budaya Jambi seperti Tari Zapin, Tari Niti Mahligai, Gayun Luci bakal menghibur pengunjung. Terdapat beberapa stand yang menawarkan kreativitas kerajinan tangan seperti tas, taplak meja, syal, hingga dompet. Ada juga gelang dan kalung yang aksesorisnya terbuat dari batu sungai. karya pajangan dinding berupa ukiran kayu juga ditampilkan. Festival jajanan kuliner khas Jambi beberapa stand yang menawarkan dagangan dan pakaian melengkapi pesta rakyat ini. Pengunjung yang datang pun bisa terhibur dengan bisa menaiki perahu boat untuk
mengeserta lilingi Danau Kerinci.
Nilai luhur dari filosofi KHD yang terkandung adalah gotong royong dan kerjasama serta kreatif dan inovatif.
2. Festival danau Kerinci
Kearifan Lokal Kabupaten Kerinci
Sebagai tarian penyambut tamu, Tari Sekapur Sirih memiliki makna yang mendalam terkait penghormatan kepada orang lain. Selain itu, Tari Sekapur Sirih juga sebagai ungkapan rasa syukur dan bahagia masyarakat Jambi atas kedatangan tamu agung tersebut..
3. Tari Sekapur Sirih
Tarian adata provinsi Jambi
Biasanya Tari Sekapur Sirih dipentaskan oleh 9 orang penari
perempuan, 3 orang penari laki-laki, 1 orang bertugas membawa payung, dan 2 orang sebagai pengawal. Properti yang digunakan dalam tarian ini antara lain wadah yang berisi lembaran daun sirih, payung, dan keris. Tarian ini menceritakan tentang gadis-gadis Jambi yang sedang berias dan bersiap untuk menyerahkan
pemberian berupa Sekapur Sirih.
Sesuai Filosofi KHD budaya ini melambangkan kerjasama, gotong royong, menghargai orang lain dan menjung tinggi adat istiadat yang ada pada suatu daerah.
Arakan Sahur merupakan Tradisi di Kota Kuala tungkal Kecamtan Tungkal Ilir
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kegiatan ini dilakukan di malam bulan Ramadhan oleh para pemuda dan anak-anak yang menabuh gendang dari alat-alat musik yang dibuat sendiri maupun alat-alat musik ritmis
dengan tujuan untuk membangunkan orang- orang untuk bersahur. Dulu tradisi ini
dilakukan pada malam sekitar jam 01.00 wib s.d 03.00 wib oleh sekelompok pemuda atau anak-anak. Tetapi sekarang telah
berkembang dan pemerinta setempat menjadikannya sebagai sebuah festival perlombaan antar remana mesjid. Bahkan anak-anak di SD N 3/V Kuala tungkal tempat saya bertugaspun ikut menyajikannya dalam pentas P5 disekolah.
Nilai luhur yang terkandung dalam filosofi KHD adalah gotong royong, kerjasama dan saling menghormati
Filosofi Pendidikan bagi seorang Guru