• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kitab Al-Akhlāq Lil Banīn Jilid 1 Karya Al-Ustāz Uma Bin Ah ma Bā ajā dan Relevansinya Bagi Siswa MI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kitab Al-Akhlāq Lil Banīn Jilid 1 Karya Al-Ustāz Uma Bin Ah ma Bā ajā dan Relevansinya Bagi Siswa MI"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter anak usia MI dalam kitab Al-akhlâq Lil Banîn Jilid I. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang mengambil data primer dari kitab Al-akhlâq Lil Banîn Jilid I Nilai Pendidikan Karakter dalam kitab Al-akhlâq Lil Banîn Jilid I adalah religius (akhlak kepada Allah, akhlak kepada Rasulullah, amanah), disiplin, menepati janji, peduli lingkungan, cinta kebersihan, peduli sosial. (sopan santun, menghargai orang lain, menghormati kedua belah pihak, orang tua, saudara, sanak saudara, pembantu, tetangga, guru, teman, adab berjalan dan tata krama sekolah) dan toleransi.

Nilai-nilai pendidikan karakter dalam kitab Al-akhlâq Lil Banîn Bagian I relevan dengan kondisi (karakter) anak usia MI saat ini. Bagian I Kitab Al-akhlâq Lil Banîn sangat baik jika dijadikan referensi ketika menerapkan pendidikan karakter di sekolah atau di Madrasah Ibtidaiyah.

Latar Belakang

Seperti semakin maraknya tawuran antar pelajar, mengkhawatirkan terjadinya kejahatan di kalangan anak-anak,4 terutama di kota-kota besar yang banyak terjadi pungli/kekerasan, adanya kecenderungan senior mendominasi junior, dan lain sebagainya. 4 Andi Riza Hidayat & Marcus Suprihadi, “Siswa SD Hampir Bunuh Temannya Sendiri”, Tingkat kejahatan anak semakin mengkhawatirkan. 5 Muchlas Samani & Hariyanto, Pendidikan Karakter “Belum ada peningkatan sikap jujur ​​anak di sekolah karena masih banyak kantin jujur ​​yang belum berhasil” (Bandung: PT Teen RosdaKarya, 2011), hal.

Dengan mendidik karakter sejak dini diharapkan permasalahan mendasar dalam dunia pendidikan yang selama ini menjadi perhatian bersama dapat teratasi. Oleh karena itu, pemerintah saat ini sedang menggalakkan pendidikan karakter baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendidikan karakter tentunya penting bagi semua jenjang pendidikan, yaitu dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Dalam hal ini eksplorasi pendidikan karakter dapat diperoleh dari referensi klasik dan salah satu referensi klasik yang membahas tentang pendidikan karakter adalah kitab Al-Akhlāq lil Banīn karya Al-ād 'ma Bin Ah mad Bā ajā' yang ditulis dengan menggunakan Arab kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa menggunakan huruf Arab Pegon. Padahal, anak diharapkan memiliki akhlak sejak kecil agar tidak menyesal di kemudian hari. Sehingga sejalan dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang sebaiknya diajarkan kepada anak usia MI.

Dengan adanya penelitian terhadap nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam kitab Al-Akhlāq lil Banīn diharapkan dapat menjadi acuan dalam eksplorasi pendidikan karakter dan dapat memberikan kontribusi dalam implementasi program pendidikan karakter di sekolah khususnya di Madrasah Ibtidaiyyah.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Kajian pustaka

Hani Raihana, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2007. Skripsi berjudul “Pendidikan Akhlaq Menurut al-Ustadz Umar Baradja dalam kitab Al-Akhlāq lil Banīn (review materi dan metode )” yang ditulis oleh Abu Qosim, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2005. Tesis ini menjelaskan bagaimana merumuskan pendidikan akhlak menurut Al-ād ’ma Bin Ah mad Bā ajā’ dan apa jenis bahan akhlaq.

13 Hani Raihana, “Pendidikan Karakter dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata (Perspektif Pendidikan Agama Islam)”, Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2007, hal. Tesis berjudul “Konsep Pendidikan Akhlak dalam Kitab Al-Akhlāq lil Banā dan Al-Akhlāq lil Banīn (Kajian Analisis Gender)” oleh Yanti, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2003. Tesis ini mengkaji tentang konsep pendidikan moral dalam kedua buku tersebut, bagaimana perbedaan pendidikan moral yang digunakan dalam kedua buku tersebut, dan bagaimana konsep pendidikan moral dalam buku tersebut dilihat dari perspektif gender.

14 Abu Qosim, “Pendidikan Akhlaq Menurut al-Ustadz Umar Baradja dalam kitab Akhlaqul Lil Banîn (Ulasan Bahan dan Metode)”, disertasi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Fakultas Tarbiyah Islam UIN Sunan Kalijaga, 2005, hal. Dari keempat tesis tersebut, persamaan antara tesis pertama dan kedua serta tesis penulis terletak pada pembahasan yang sama yaitu nilai-nilai pendidikan karakter. Namun yang berbeda adalah tesis ketiga mengkaji tentang pembentukan moral serta tinjauan materi dan metode, tesis keempat mengkaji tentang perbandingan konsep pembentukan moral dalam perspektif gender, sedangkan tesis penulis mengkaji tentang nilai-nilai. dari pendidikan karakter.

15 Yanti, “Konsep pendidikan akhlak dalam kitab al-Akhlaq lil Banât dan Al-Akhlāq lil Banīn (Studi Analitik dalam Perspektif Gender)”, skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, 2003, hal.129.

Landasan Teori

Kejujuran yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan pengetahuan, perkataan dan tindakan sehingga menjadikan yang bersangkutan menjadi orang yang dapat dipercaya. Toleransi yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan terhadap perbedaan agama, kepercayaan, suku, adat istiadat, bahasa, ras, suku, pendapat dan hal-hal lain yang secara sadar dan terbuka berbeda dengan diri sendiri, serta dapat hidup damai di tengah perbedaan tersebut. Kreatif, yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai aspek dalam menyelesaikan permasalahan, agar selalu menemukan cara-cara baru bahkan hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya.

Kemandirian, yaitu sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas dan permasalahan. Demokratis, yaitu sikap dan cara berpikir yang adil dan setara yang mencerminkan rasa hak dan kewajiban antara individu dan orang lain. Rasa ingin tahu, yaitu cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan rasa ingin tahu dan rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan dipelajari secara mendalam.

Cinta tanah air yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik dan lain sebagainya agar tidak mudah menerima tawaran dari negara lain yang mungkin merugikan bukan untuk negaranya. negaramu sendiri. bangsa sendiri. Menghargai prestasi yaitu bersikap terbuka terhadap prestasi orang lain dan mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi yang lebih tinggi. Komunikatif, senang bersikap ramah atau proaktif, yaitu sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerjasama kooperatif yang baik.

Cinta damai, yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana kedamaian, keamanan, ketentraman, dan kenyamanan akibat kehadiran individu dalam komunitas atau masyarakat tertentu. Kepedulian sosial, yaitu sikap dan tindakan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik yang berhubungan dengan dirinya sendiri, masyarakat, masyarakat, bangsa, negara, atau agama.

Metode penelitian

Akhlak terhadap orang lain terbagi lagi menjadi akhlak terhadap orang tua, akhlak terhadap guru, dan akhlak terhadap teman. Sumber data utama adalah kitab Al-Akhlāq lil Banīn jilid 1, sedangkan sumber data sekunder adalah buku pendidikan karakter yaitu buku pendidikan karakter karya Prof.Dr. Bandung: PT Teen Rosdakarya, 2011), Pendidikan Karakter Berwawasan Islam oleh Abdul Majid, S.Ag, M.Pd, dan Dian Andayani, S.Pd, M.Pd, (Bandung: PT Teen Rosdakarya, 2011) serta majalah tertentu, surat kabar dan majalah sejenis.

Dalam tinjauan pustaka ini penulis mengkaji kitab Al-Akhlāq lil Banīn jilid 1 dan kitab pendidikan karakter. Dalam hal ini penulis memperoleh dokumentasi biografi Al-ād 'ma Bin Ah mad Bā ajā' dari blog seseorang yang mengutip dari sebuah majalah, untuk mengetahui pengalaman dan latar belakang hidupnya. Analisis data adalah proses pencarian dan pengumpulan data secara sistematis yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan mengorganisasikan data ke dalam kategori-kategori.

Gambarkan dalam satuan-satuan, sintesa, susun dalam pola, pilih yang penting dan yang akan dipelajari, serta tarik kesimpulan agar mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain33. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang paling penting, memusatkan perhatian pada hal yang penting, mencari tema dan pola serta membuang yang tidak perlu. 34 Data yang peneliti peroleh dari hasil studi literatur, observasi, wawancara dan dokumentasi, peneliti kumpulkan . Kemudian peneliti menguranginya, hanya mengambil yang penting dan perlu saja. Setelah data direduksi dan ditampilkan, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. 36 Dengan kesimpulan dan verifikasi dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dari awal.

Atau tidak menjawab, namun terjadi penemuan baru yang tidak sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ada sejak awal, karena dalam penelitian kualitatif rumusan masalah masih bersifat sementara dan dapat dikembangkan seiring peneliti mengkajinya. objek di lapangan.

Sistematika Pembahasan

Bab Ketiga Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Al-Akhlāq lil Banīn Jilid 1 Karya Al-ā 'ma Bin Ah mad Bā ajā' yaitu Religius (Akhlaq Allah, Rasulullah, Amanah), Disiplin, Menepati Janji, Peduli pada Lingkungan, Cinta kebersihan, kepedulian sosial (sopan santun, menghargai orang lain, tata krama terhadap orang tua, saudara, saudara, pembantu, tetangga, guru, sahabat, tata krama di jalan dan tata krama di sekolah) dan toleransi. Dan juga pentingnya nilai-nilai pendidikan karakter dalam kitab Al-Akhlāq lil Banīn jilid 1 bagi siswa MI.

Kesimpulan

Namun ia masih sebatas melakukan apa yang diajarkan orang tua/gurunya dan juga apa yang dilihatnya sehari-hari. Oleh karena itu, tugas orang tua dan guru adalah selalu dan terus menerus memberikan contoh karakter yang baik, sehingga lama kelamaan hal tersebut benar-benar tertanam dalam diri anak. Mengenai kitab Al-Akhlāq lil Banīn Jilid 1, sebenarnya kitab ini sangat baik untuk dijadikan referensi tambahan dalam mengajarkan pendidikan karakter, karena isi kitab tersebut sangat jelas dalam menguraikan nilai-nilai pendidikan karakter.

Saran

Selain itu, penulis menyarankan agar sekolah-sekolah di pedesaan, pesantren atau sekolah yang masih mengajar menggunakan kitab-kitab klasik, menggunakan Kitab Al-Akhlāq lil Banīn dalam mengajarkan akhlak. Karena buku ini mempunyai kandungan yang sangat baik dalam bidang pendidikan akhlak atau budi pekerti, maka buku ini dapat dijadikan sebagai karya rujukan atau pedoman utama.

Kata penutup

Abidinsyah, “Urgensi Pendidikan Karakter Dalam Membangun Peradaban Bangsa yang Bermartabat”, JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS REGION 2011/Abidinsyah.pdf, diakses pada tanggal 4 Juni 2012 pukul 16.07. “Efektivitas Penerapan Moving Class dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI SMA Negeri 1 Pleret Tahun Pelajaran 2010/2011.” Pendidikan Karakter di Jepang", dalam kumpulan kontribusi, seminar dan lokakarya internasional, Pendidikan karakter dalam arah menciptakan masyarakat yang berakhlak mulia.

Grand Design Pendidikan Karakter Berbasis Sekolah”, Jurnal Visi Ilmu Pendidikan (J-VIP) Vol 6, No. 3 (2011), Universitas Tanjungpura Pontianak. Mengembangkan materi dan model pendidikan karakter berbasis budaya dalam konteks pembelajaran (penerapan pada pembelajaran siswa di tingkat sekolah menengah).

Referensi

Dokumen terkait