• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Tembang Lir-Ilir Karya Sunan Kalijaga dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Tembang Lir-Ilir Karya Sunan Kalijaga dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

Apa relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam tembang lir-ilir Sunan Kalijaga terhadap pendidikan Islam. Untuk mengetahui relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam tembang lir-ilir karya Sunan Kalijaga terhadap pendidikan Islam.

Tujuan

Pendidik

Materi

Aqidah, materi ini dianggap sebagai materi utama dalam pendidikan Islam yang dapat menjadi penggerak jiwa manusia untuk melakukan amalan lainnya. Moralitas, materi ini merupakan upaya untuk melindungi manusia dari dekadensi moral manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Metode

Ibadah, materi ini merupakan tema sentral dalam Al-Qur'an dan wajib dipelajari sebelum dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Evaluasi

Dalam penelitian ini penulis ingin mengungkap makna yang terkandung dalam lagu Lir-ilir karya Sunan Kalijaga secara lebih detail. Namun penulis merasa makna yang terkandung dalam lagu lir-ilir tidaklah sederhana untuk dihafal orang, melainkan memerlukan pemikiran yang mendalam dan selalu membutuhkan hubungan yang relevan dengan konteks sosial masyarakat yang ada.

Metode Pengumpulan Data

Sehingga Tembang lir-ilir bisa menjadi lagu yang tidak hanya dihafal orang, tapi juga bisa dibawakan secara mendalam. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan data dengan cara mencari data melalui buku-buku yang berkaitan dengan lagu lir-ilir, rekaman-rekaman yang relevan dan sumber dari media sosial seperti internet. 30.

Sumber Data

Metode Analisis Data

Penulis menganalisis ciri atau komponen pesan berdasarkan data, mengungkapkan, memahami dan memahami serta memaknai makna filosofis yang terkandung dalam lagu Lir-Ilir Karya Sunan Kalijaga, kemudian mengkomunikasikannya dengan teori-teori yang ada, serta relevansinya. terhadap pendidikan Islam. Kesimpulannya merupakan jawaban terhadap rumusan masalah yang telah dibahas dalam skripsi ini, yaitu dengan mengorganisasikan keseluruhan hasil analisis sesuai dengan pesan dan teori yang ada, sehingga diperoleh gambaran tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam pendidikan karakter. lagu Lir-Ilir Karya Sunan Kalijaga dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam.31 .

Sistematika Pembahasan

Pengertian Pendidikan

Dalam beberapa literatur pendidikan, istilah pedagog sering juga diwakili dengan istilah guru, yaitu orang yang bertugas mengajar atau memberikan pengajaran di suatu sekolah atau kelas. Istilah guru/dosen sebagaimana dijelaskan Hadari Nawawi adalah orang yang tugasnya mengajar atau memberi pelajaran.

Pengertian Karakter

Karena penyelenggaraan pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah/universitas, dan masyarakat, maka tidak boleh ada yang menganggap bahwa pendidikan hanya menjadi tanggung jawab lingkungan sekolah atau kampus saja. Oleh karena itu, watak atau sifat merupakan wujud perkembangan positif pada tingkat intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku.36.

Nilai-nilai Pendidikan Karakter 1. Religius

44 Jamal Ma‟mur Aswani, Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah (Jokjakarta: Diva press, 2011), Hal. 46 Jamal Ma‟mur Aswani, Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah (Jokjakarta: Diva press, 2011) Hal.

Tujuan Pendidikan Karakter

Selain ketiga tujuan di atas, pendidikan karakter juga bertujuan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan dan hasil pendidikan di sekolah, sehingga berujung pada tercapainya pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan kompetensi lulusan. . standar. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan ilmunya, mengkaji dan menginternalisasikan serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia agar terwujud dalam perilaku sehari-hari.55.

Pentingnya Pendidikan Karakter

Membangun ikatan yang harmonis dengan keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan bersama tanggung jawab pendidikan karakter.54.

Dasar Hukum Pelaksanaan Pendidikan Karakter 1. UUD Amandemen 1945

Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter

Ini mencakup kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua siswa, membangun karakter mereka dan membantu mereka sukses. Mengkaji karakter sekolah, peran staf sekolah sebagai guru karakter, dan perwujudan karakter positif dalam kehidupan siswa.

Biografi Sunan Kalijaga 1. Nama dan Asal-Usul

Guru-Guru Sunan Kalijaga

Dan Sunan Kalijaga bersama Pangeran Kadarajat menyusul Sunan Bonang belajar kepada Sunan Gunung Jati. Setelah mendengar ceramah ilmu, Sunan Kalijaga merasa harus belajar dari Sunan Bonang.

Ajaran Sunan Kalijaga Dalam pendidikan

Seorang guru harus mencintai murid-muridnya seperti mereka mencintai anak cucunya. Seorang guru harus melakukan pekerjaan tanpa pamrih, tidak mengharapkan imbalan apa pun dari siswanya.

Karya-Karya Sunan Kalijaga

Lagu ini biasanya digunakan dan diajarkan sebagai doa sebelum tidur malam, yang didalamnya berisi kumpulan nama Nadi dan kawan-kawan yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga. Selain wayang, Sunan Kalijaga juga membuat berbagai model lagu seperti lagu lir-ilir dan model musik gamelan yang masih digunakan untuk acara kebudayaan seperti Sekaten di Yogyakarta.

Makna yang Terkandung dalam Tembang Lir-Ilir

  • Bait Pertama
  • Bait kedua
  • Bait ketiga
  • Bait Keempat

Jadi cah kampung di sini adalah sebutan bagi seorang muslim yang menjadi penggembala hawa nafsunya sendiri.80. Tujuannya adalah untuk mengajak cah kampung yang telah menjalankan perintah penek-en blimbing kuwi dengan baik, untuk berbahagia.

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter yang Terkandung dalam Tembang Lir- Ilir

Religius

Dalam hal ini bibit tanaman yang dimiliki setiap manusia adalah bibit keimanan kepada Tuhan atau yang sering disebut dengan keimanan. Orang yang hidup berdasarkan hati nurani, nafsu dan nalar mau tidak mau harus menjawab tantangan hati nurani mengenai keberadaan Tuhan.

Jujur

Bahkan karena peran cah angon yang sangat penting dalam Sunan Kalijaga, dalam lagunya ia mengutamakan jujur ​​pada dirinya sendiri, barulah ia bisa jujur ​​pada orang lain. Tanpa jujur ​​pada diri sendiri, individu tidak akan mengetahui bahwa dirinya sebenarnya sedang tidur dan perlu bangun untuk melihat realitas dunia yang ada saat ini.

Toleransi

Dalam lagu lir-ilir ini Sunan Kalijaga tidak secara langsung menyinggung pentingnya toleransi, namun Sunan Kalijaga menunjukkan sikap yang tidak membeda-bedakan suatu golongan dengan golongannya, dimana sikap tidak membeda-bedakan ini juga merupakan tujuan dari toleransi. Sunan Kalijaga menganggap semua orang pada hakikatnya sama, ingin menjadi orang baik dan sejati serta mencari kebahagiaan.

Disiplin

Kalijaga dalam lagu ini menggunakan istilah cah bebas-range, dimana karya cah-bebas-range dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa membeda-bedakan ras, suku, budaya, bahasa atau golongan, selama yang bersangkutan mempunyai jiwa cah- jarak bebas. Dalam lagu ini Sunan Kalijaga mengajak Anda untuk bangun dari tidur atau kebodohan atau kebodohan untuk kemudian bisa menyambut kebahagiaan bersama.

Kerja Keras

Untuk melaksanakan tugasnya mendapatkan buah bergigi lima tersebut, cah agon harus menghadapi segala tantangan atau rintangan yang dihadapinya yang digambarkan oleh Sunan Kalijaga sebagai “lunyu-lunyu penekno” artinya walaupun mulus tetap menanjak. Dari sikap cah angon yang pantang menyerah inilah Sunan Kalijaga mengajarkan nilai kerja keras dalam lagu lir-ilirnya.

Kreatif

Istilah ini mengacu pada tugas seorang cah angon yang diberi tugas memanjat pohon belimbing untuk mendapatkan buah belimbing bergigi lima. Sunan Kalijaga dalam salah satu pesannya menggunakan istilah “tandure wis sumilir” yang artinya benih yang ditanam sudah mulai tumbuh.

Mandiri

Orang lain bisa membantu memperbaiki akhlaknya, namun kunci sukses perbaikannya ada pada diri sendiri. Ia harus memikirkan bagaimana ia bisa memanjat pohon bintang laut itu sendiri tanpa menggunakan bantuan orang lain.

Demokratis

Semua orang berhak memperoleh kebahagiaan, apapun status sosial yang dimilikinya, asalkan mengetahui arti kebahagiaan yang sebenarnya. Dengan adanya saling pengertian tersebut dapat tercipta keadaan harmonis dalam masyarakat yang tidak membedakan status sosial yang berbeda.

Rasa Ingin Tahu

Sunan Kalijaga memang tidak secara langsung mengajarkan pentingnya rasa ingin tahu dalam lagu lir-ilir, namun secara umum Sunan Kalijaga sangat jelas ingin agar setiap orang mempunyai rasa ingin tahu yang baik. Dari sini terlihat jelas bahwa Sunan Kalijaga ingin setiap orang mempunyai rasa ingin tahu yang baik agar mampu menjalankan tugasnya sebagai manusia di dunia ini.

Semangat Kebangsaan

Dari baris pertama hingga baris terakhir Sunan Kalijaga menggunakan bahasa yang sederhana namun sangat mendalam sehingga mengajak orang berpikir dan mudah memahami makna yang terkandung di dalamnya. Dalam lagu lir-ilir karya Sunan Kalijaga ini tidak menyinggung pentingnya semangat kebangsaan, namun yang ditonjolkan Sunan Kalijaga adalah semangat kemanusiaan.

Cinta Tanah Air

Selama ia tidak mengetahui situasi dan keadaan negaranya, ia tidak akan mampu menunjukkan rasa cintanya terhadap tanah air. Seorang petani tidak akan mampu bercocok tanam jika tidak memperhatikan segala situasi dan kondisi disekitarnya.

Menghargai Prestasi

Orang lain yang punya prestasi baru bisa diapresiasi, namun sering kali lupa bahwa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain juga merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap prestasi. Seorang petani yang bekerja menanam padi tidak hanya percaya bahwa padi tersebut akan dimakan oleh dirinya sendiri, namun petani tersebut juga percaya bahwa orang lain yang tidak berprofesi sebagai petani juga dapat menikmati hasil panennya.

Bersahabat/Komunikatif

Padahal, produksi pertanian yang dianggap sebagai pekerjaan masyarakat kelas menengah ke bawah menjadi faktor penentu kehidupan. Selain itu, orang yang mempunyai sikap ramah akan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.

Cinta Damai

Misalnya saja dalam menggambarkan pertanian, keberadaan seorang petani tentu memberikan rasa tenteram bagi siapapun yang membutuhkan beras. Manusia cah yang berkeliaran pasti akan menggiring penggembalanya ke suatu sumber makanan dan ke suatu sumber, artinya ia akan menggiring penggembalanya ke suatu tempat yang terdapat sumber kehidupan.

Gemar Membaca

Syair lir-ilir karya Sunan Kalijaga rupanya tak berekspresi untuk mengajarkan cara membaca buku. Membaca situasi ini juga merupakan bentuk sikap ingin tahu yang diajarkan Sunan Kalijaga.

Peduli Lingkungan

Membaca bertujuan untuk menambah pengetahuan, sehingga setiap orang yang mempunyai rasa ingin tahu hendaknya mempunyai sikap membaca situasi. Sunan Kalijaga mengajarkan sikap peduli lingkungan dalam lagunya dengan istilah pertanian “tak ijo royo-royo”.

Peduli Sosial

Cah Angon menggembalakan para penggembalanya dengan tujuan agar para penggembala dapat makan sampai kenyang dan mendapat cukup air minum. Cah Angon mengajak orang-orang disekitarnya untuk hidup sejahtera dan menemukan kedamaian serta ketenangan dalam hidup.

Tanggung Jawab

Cah Angon yang sudah memiliki kesadaran akan kebenaran harus berusaha mengajak orang lain ke jalan yang benar. Karya seorang cah angon yang mengajak orang lain ke jalan kebenaran merupakan bentuk tanggung jawab seorang cah angon terhadap masyarakat.

Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Tembang Lir-Ilir Dengan Pendidikan Islam

  • Tujuan Pendidikan Islam
  • Pendidik
  • Materi Pendidikan Islam
  • Metode Pendidikan Islam
  • Evaluasi Pendidikan Islam

Dalam tembang lir-ilir Sunan Kalijaga terdapat keteladanan yang dimainkan oleh seorang cah angon. Keteladanannya terlihat dari sosok Cah Angon yang dijadikan uswatun hasanah atau panutan sauri dalam lagu lir-ilir karya Sunan Kalijaga.

PENUTUP

Kritik dan Saran 1. Kritik

  • Saran

Selain itu, bahasa penulisan sejarah yang berkaitan dengan sejarah Sunan Kalijaga masih kental dengan nuansa mistis dan mistis. Oleh karena itu, ada yang berpendapat bahwa historiografi Sunan Kalijaga banyak menggunakan bahasa kiasan sehingga perlu direvisi.

Referensi

Dokumen terkait