• Tidak ada hasil yang ditemukan

nilai pendidikan karakter ekstrakurikuler

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "nilai pendidikan karakter ekstrakurikuler"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin adalah untuk membentuk karakter peserta didik yang sudah eksis dan mampu tampil dalam kegiatan tersebut. Dan penulis merasa tertarik untuk mendalami dan melihat bagaimana nilai-nilai pendidikan karakter dibentuk dalam Jam’iyah Mubalighin secara lebih detail dan karakter yang akan dikaji adalah nilai-nilai pendidikan karakter religius dan ramah/komunikatif. Dan hal ini akan peneliti bahas lebih lanjut dalam penelitiannya yang berjudul “Nilai Pendidikan Karakter Ekstrakurikuler Jamub (Jam’iyah Mubalighin) Dalam Membentuk Karakter Santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tamansari Wuluhan.”.

Fokus Penelitian

Dan karena penulis pernah belajar di Asrama Islam Miftahul Ulum, maka penulis ingin mengetahui lebih jauh bagaimana perkembangan konsep kegiatan ini saat ini, apakah akan sama seperti sebelumnya atau berkembang secara signifikan. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pembentukan nilai-nilai pendidikan karakter pada santri melalui kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tamansari Wuluhan. Peneliti memfokuskan pertanyaan-pertanyaan tersebut karena merupakan beberapa hal esensial yang dimasukkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk karakter santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tamansari Wuluhan.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut sekaligus kritik dan masukan terhadap kegiatan rekreasi yang sudah dijalani Jam'iyah Mubalighin. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih jauh kepada peneliti dan peneliti lainnya mengenai kegiatan rekreasi dan pendidikan karakter Jam’iyah Mubalighin. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan komposisi untuk meningkatkan kualitas kegiatan rekreasi Jam’iyah Mubalighin.

Definisi Istilah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lembaga UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, salah satunya sebagai tambahan sumber literasi dan informasi literatur UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember khususnya Fakultas Tarbiyah. dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Kemudian Jam'iyah Mubalighin merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tamansari Wuluhan. Bentuk kegiatan Jam’iyah Mubalighin ini memadukan agenda kegiatan keagamaan seperti ceramah dan ibadah, serta penerapan sistem simulasi kepanitiaan kepada para santri.

Sistematika Pembahasan

Fungsi Bab III adalah memperoleh hasil penelitian yang kompeten, terpercaya, akurat dan tentunya bertanggung jawab. Fungsi Bab IV adalah menyajikan data-data dari fokus penelitian dan untuk meyakinkan atau lebih mempertegas hasil penelitian yang telah dilakukan. Fungsi Bab V adalah menjelaskan secara singkat temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian, serta implikasi dari temuan-temuan tersebut.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Muhammad Fauzil 'Adzim, 2018, Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Tradisi Tahlilan di Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, 2018, Skripsi, IAIN Salatiga. Fauzil memfokuskan penelitiannya pada penemuan konsep tahlilan dan nilai-nilai pendidikan karakter di dalamnya, yang dilakukan di Desa Sraten. Kegiatan Ekstrakurikuler Muhdharah dan Pengembangan Nilai Pendidikan Karakter Santri di Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung UIN KHAS Jember Tahun Skripsi 2021.

Kajian Teori

Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu meningkatkan dan mandiri menggunakan ilmunya, mengkaji dan menginternalisasikan serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia agar terwujud dalam perilaku sehari-hari. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan bakat siswa adalah Jam’iyah Mubalighin (JAMUB). 13 Imam Musbikin, Referensi Pengajaran Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Bagi Guru dan Siswa SMA/MA (Bandung: Nusa Media.

Berkomunikasi dengan baik dan sopan merupakan hal yang wajib dilatih oleh siswa di sekolah. Memperhatikan orang lain merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh setiap siswa.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Sedangkan jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif berupa penelitian lapangan, sehingga peneliti mengumpulkan data di lapangan yaitu di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tamansari-Wuluhan.

Lokasi Penelitian

Subyek Penelitian

Siswa yang mengikuti kegiatan Jam’iyah Mubalighin mulai dari kelas 5-6 Ibtida’iyah dan kelas 1-3 Tsanawiyah.

Teknik Pengumpulan Data

Peneliti memilih subjek karena merasa benar-benar mengetahui informasi apa yang dibutuhkan peneliti. Dan peneliti memilih partisipasi pasif, dimana dalam partisipasi pasif ini peneliti hanya hadir pada acara saja, namun tidak berpartisipasi atau berinteraksi dengan orang lain.51 Dari sini peneliti hanya mengamati kegiatan Jam’iyah Mubalighin. Untuk memperoleh gambaran umum mengenai kegiatan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, peneliti secara khusus merujuk pada Jam’iyah Mubalighin.

Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data melalui komunikasi yaitu melalui percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan. Dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), maupun karya monumental yang kesemuanya memberikan informasi bagi proses penelitian. Sumber data tersebut digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto) maupun karya monumental yang kesemuanya memberikan informasi bagi proses penelitian.53.

Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan seluruh data yang ada di lokasi penelitian melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi, kemudian peneliti mengelompokkannya sesuai fokus penelitian.55. Yaitu berupa data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang peneliti peroleh dari sumber data mengenai kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin dalam pengembangan karakter. Pada tahap ini peneliti akan membuat penyajian atau tampilan dari data yang telah dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya.

Penyajian data adalah kegiatan menyajikan kumpulan informasi yang terstruktur dan memungkinkan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan dari data tersebut. Dalam menyajikan data-data tersebut, peneliti memadukannya dengan data-data yang peneliti peroleh dari observasi, wawancara dan juga dokumentasi tentang nilai pendidikan karakter ekstrakurikuler. Penarikan kesimpulan atau verifikasi (Conclusion Drawing) Setelah tahap reduksi data dan penyajian data, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dan memverifikasi.

Menarik kesimpulan adalah mengambil intisari penelitian yang dilakukan peneliti dari awal sampai akhir. Simpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, namun belum tentu demikian karena sebagaimana dikemukakan, permasalahan dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang seiring dengan keberadaan peneliti di lapangan. Apabila semua data telah disajikan secara akurat maka peneliti akan melakukan pengecekan terhadap data yang ada dan data yang baru sehingga dapat dijadikan suatu kesimpulan tentang nilai pendidikan karakter ekstrakurikuler Jam’iye Mubalighin yang menitikberatkan pada nilai keagamaan dan persahabatan. /pendidikan karakter komunikatif.

Keabsahan Data

Pengendalian fokus penelitian menggunakan sudut pandang narasumber. Sedangkan untuk triangulasi, teknik pengendaliannya menggunakan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi.

Tahap-tahap Penelitian

Jam'iyah Mubalighin merupakan program ekstrakurikuler di Pondok Pesantren Miftahul Ulum yang tujuannya untuk melatih. Pembentukan nilai-nilai pendidikan karakter religius bagi Santri dalam kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tamansari-wuluhan. Terbentuknya nilai-nilai pendidikan karakter ramah/komunikatif pada Santri dalam kegiatan Ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tamansari-wuluhan.

Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tamansari Wuluhan. Nilai Pendidikan Karakter Ekstrakurikuler JAMUB (Jam’iyah Mubalighin) Dalam Membentuk Karakter Santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tamansari Wuluhan.

Gambar 4.7 75 program kerja morsa
Gambar 4.7 75 program kerja morsa

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Obyek Penelitian

Penyajian Data dan Analisis

Sebelum penulis menguraikan bagaimana fokus pembentukan karakter, penulis ingin menguraikan gambaran umum tentang ekstrakurikuler Jam'iyah Mubalighin. Jam'iyah Mubalighin sudah dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum sejak tahun 90an, namun lebih tepatnya saya tidak tahu tanggal dan bulan berapa dimulainya. Karena adanya Jam’iyah Mubalighin, maka Pondok Pesantren Miftahul Ulum masih sederhana dan belum terdaftar.

Berdasarkan wawancara yang diberikan oleh Ustadz Masfuadi Manan selaku koordinator Jam’iyah Balighin di atas, maka pembentukan nilai-nilai pendidikan karakter religius dalam kegiatan Jam’iyah Mubalighin dilakukan melalui pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa sebelum kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin dilaksanakan atau dilaksanakan, terlebih dahulu dibentuk suatu sistem kepanitiaan. Dari data di atas dapat dijelaskan mekanisme pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin dari awal hingga akhir.

Dalam pelaksanaan kegiatan mubalighin Jam’iyah juga terdapat faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut:

Pembahasan Temuan

Pembentukan nilai-nilai pendidikan karakter ramah/komunikatif pada kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin dilakukan melalui konsep kegiatan Jam’iyah Mubalighin yaitu membuat simulasi panitia. Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat bahwa teori yang dikembangkan oleh Agus Wibowo mempunyai kesamaan yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler jam’iyah mubalighin merupakan suatu rancangan pembentukan karakter melalui desain berbasis komunitas yang berkembang di Pondok Pesantren Miftahul Ulum. . . Berdasarkan penjelasan di atas maka teori yang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mempunyai kesesuaian yang tercermin dari pembentukan nilai-nilai pendidikan karakter ramah/komunikatif melalui kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah mubalighin.

Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembentukan nilai-nilai pendidikan karakter ramah/komunikatif melalui kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin pada santri terbentuk dalam Sitsem. Faktor penghambat dan pendukung terbentuknya nilai-nilai pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin. Sebab sistem kegiatan jam'iyah mubalighin ini dibuat dengan sistem kepanitiaan dengan topik yang berbeda-beda.

Lalu ada faktor kebiasaan/kebiasaan: santri melakukan kegiatan jam'iyah mubalighin tersebut secara berulang-ulang dan terus menerus. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor yang menghambat kegiatan ekstrakurikuler mubalighin Jam’iyah dalam membentuk karakter siswa adalah keaktifan siswa itu sendiri. Faktor yang mendukung kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah mubalighin dalam membentuk karakter santri adalah sarana dan prasarana, semangat santri, dan dukungan dari pihak pondok pesantren khususnya kepala sekolah.

Kepala Madrasah baik tingkat ibtida'iyah maupun tsanawiyah diharapkan dapat terus mendukung kegiatan ekstrakurikuler Jam'iyah. Bagi peneliti lain, diharapkan ketika mengkaji kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin lebih mendalam lagi agar dapat diterapkan pada pondok pesantren lainnya. Wawancara kepada siswa setelah wawancara dengan koordinator kegiatan Jam'iyah Mubalighin Jam'iyah Mubalighin.

1. foto bentuk karakter religius
1. foto bentuk karakter religius

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Koordinator Jam’iyah Mubalighin diharapkan lebih intens dalam membimbing, mendampingi dan mengarahkan siswa peserta ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin agar pelaksanaannya berjalan maksimal. Siswa diharapkan tetap tabah dalam mengikuti ekstrakurikuler Jam’iyah Mubalighin maupun kegiatan lainnya agar kelak mampu dibekali untuk terjun langsung di masyarakat. “Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Tradisi Tahlilan di Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2018.” Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2018.

Pendidikan Karakter Melalui Ekstrakurikuler Dakwah Komunitas Bagi Siswa di MAN 2 Kota Palu.” TESIS Institut Agama Islam Negeri Palu, 2019. Pelatihan Dakwah Digital Bagi Muda Jam’iyyah Muballighin Sunan Pandanaran (Jamuspa) Da’i di Yogyakarta,” di Prosiding (Seminar Pengabdian Kepada Masyarakat) Universitas AMIKOM Yogyakarta Penelitian deskriptif berupa penelitian lapangan Pembentukan nilai-nilai pendidikan karakter religius bagi santri pada kegiatan ekstrakurikuler Jam’iyah Muballighin di pondok pesantren Pembentukan nilai-nilai pendidikan karakter ramah/komunikatif bagi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Jam'iyah Muballighin di pesantren. kendala dalam pembentukan nilai-nilai pendidikan karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler. definisi, gambaran umum, tujuan pidato / berbicara di depan umum / memberikan ceramah - perencanaan. implementasi dan evaluasi - jenis. dan tugas misi - Beragam. salaf, modern/ashri, kombinasi dan pesantren.

Referensi

Dokumen terkait