• Tidak ada hasil yang ditemukan

NUR FATUL UMAIROH NIM. 084

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "NUR FATUL UMAIROH NIM. 084"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Fokus Penelitian

Untuk memperoleh pendidikan agama Islam diperlukan pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang diambil dari kitab suci Al-Qur'an dan Hadits. Dalam pelaksanaan pembelajaran Tahfidzul Quran, siswa mengadakan empat kali pertemuan tatap muka setiap harinya. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk mendalami “Implementasi Pembelajaran Tahfidzul Qur'an di Pondok Pesantren Yasinat Wuluhan Jember.

Tujuan Penelitian

Fokus penelitian ini singkat, jelas, tegas, spesifik, terstruktur secara operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.7.

Manfaat Penelitian

Kami berharap penelitian ini dapat memberikan masukan dan kontribusi kepada Pondok Pesantren Yasinat khususnya dalam program pembelajaran Tahfidzul Al-Qur'an. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya melaksanakan pengajaran Tahfidzul Al-Qur’an di Pondok Pesantren Yasinat Wuluhan Jember. Penelitian ini dapat memberikan referensi baru bagi peneliti lain agar dapat terus mengembangkan dan menambah wawasan para pembaca khususnya dalam pembelajaran tahfidzul Qur’an di pesantren, dan juga untuk menambah koleksi perpustakaan IAIN Jember.

Definisi Istilah

Menurut Ali As-Shabuni dalam kitab At-tibyan fi Ulumil Qur’an, al-Qur’an menurut istilah adalah firman Allah yang mengandung mukjizat, diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir melalui perantaraan Malaikat Jibril. . As., ditulis dalam mushaf, diturunkan kepada kita secara mutawatir dan bacaannya adalah ibadah, yang dimulakan dengan Surah Fatihah dan diakhiri dengan Surah An-Nas 13. Maka dari penjelasan di atas pengkaji menyimpulkan bahawa Tahfidzul Qur 'Ani ialah aktiviti membaca yang sebelum ini bertujuan untuk belajar dengan hati dan belajar, membaca atau mendengar berulang kali sehingga belajar dengan hati.

Sistematika pembahasan

KAJIAN KEPUSTAKAAN1

Penelitian Terdahulu

Implementasi Metode Tahfidzul Qur'an di Madrasah Tsanawiyah Zainul Hasan Desa Balung Lor Kecamatan Balung Kabupaten Jember Tahun Pelajaran. 18 Siti Nurafifah, “Teknik Komunikasi Dalam Melaksanakan Tahfidz Al-Qur’an pada Anak Asuh di Yayasan Yatim Piatu dan Fakir Amanah Pondok Labu Jakarta Selatan” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013). Teknik Komunikasi dalam Melaksanakan Tahfidz Al-Qur'an pada Anak Asuh di Yayasan Yatim Piatu Amanah Pondok Labu Jakarta Selatan.

Kajian Teori

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami peneliti, seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan deskriptif dalam bentuk kata dan bahasa dalam konteks alam tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang berbeda. .52 . Sedangkan jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang mengkaji permasalahan-permasalahan dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat dan situasi tertentu, meliputi sikap, kegiatan, sikap, pandangan, dan proses. 53 Penelitian ini mendeskripsikan implementasi pengajaran Tahfidzul Al-Qur'an di Pondok Pesantren Yasinat Wuluhan Jember. Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif ini adalah untuk mengungkapkan kenyataan sesuai kondisi lapangan mengenai program promosi Tahfidzul Qur'an.

Lokasi Penelitian

Dalam mencari informasi atau data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik yang ditargetkan. Teknik yang ditargetkan adalah suatu teknik, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti jika ingin mengetahui sesuatu tentang informan secara lebih mendalam dan jumlah informan sedikit,57 atau dengan kata lain merupakan suatu bentuk komunikasi antara dua orang yang melibatkan seseorang yang mau. Dalam penelitian ini jenis observasi yang digunakan adalah non-participant-observer, seperti yang telah dijelaskan di atas, pada observasi non-participant-observer, yaitu dimana seorang peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan yang diamati, namun peneliti disini hanya berperan sebagai pengamat. .

Data yang akan diperoleh dalam teknik observasi ini adalah letak geografis fasilitas penelitian, kondisi fasilitas penelitian, dan pelaksanaan program akselerasi Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Yasinat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara menemui langsung objek untuk mencari informasi sesuai dengan topik yang diangkat dalam penelitian. Tujuan wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang berbeda tentang apa yang dikatakan, apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan.60.

Dalam teknik dokumentasi ada beberapa data yang ingin diperoleh yaitu rencana lokasi objek penelitian, profil pondok pesantren, data santri yang mengikuti kegiatan Program Akselerasi Tahfizh dibawah Yasinat. Pondok Pesantren, dan sumber atau foto yang relevan dan berkaitan dengan program percepatan Tahfidzul Qur. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data interaktif Miles dan Huberman yang menjelaskan bahwa tahap analisis data dalam penelitian kualitatif pada umumnya dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.62. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa dengan mereduksi data, peneliti dapat menyeleksi, menyederhanakan, dan mentransformasikan data.

Pada tahap ini peneliti mencoba mencari makna dari apa yang telah direduksi dan digali atau dikumpulkan dengan cara membandingkan dan menelaah hasil yang diperoleh dalam penelitian.65.

Keabsahan Data

Penyajian data sebagai kumpulan informasi terstruktur, memberikan kesempatan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. Triangulasi sumber adalah teknik verifikasi data dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari sumber yang berbeda.66. Triangulasi waktu adalah pengumpulan data dari sumber pada pagi hari, pada saat sumber masih segar dan belum banyak bermasalah, sehingga menghasilkan data yang valid dan kredibel.

Pengujian kredibilitas data ini dapat dilakukan melalui wawancara, observasi atau teknik lainnya dalam waktu atau situasi yang berbeda.

Tahap-tahap Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Gambaran Objek Penelitian

Berdasarkan sejarahnya, Yayasan Islam Pondok Pesantren Nahdlatuth Thalabah (YASINAT) didirikan pada tahun 1922 ketika mengusulkan pembangunan masjid sebagai tempat belajar Al-Quran. Imam Bukhori yang menempati posisi lain di bawah kepemimpinan cucunya KH Imam Baghowi adalah seorang ulama yang berjiwa Al-Quran. Gelar hafidz tersebut diperolehnya saat ia pesantren di Betengan-Demak-Jawa Tengah. Pesantren tersebut adalah Bustanul Usyaqil Qur'an (BUQ) di bawah asuhan K.H Harir Muhammad (almarhum), cucu K.H.

Siswa yang mengikuti program Tahfidz Al-Qur'an terus bertambah, baik dari tingkat dasar, menengah, dan aliyah (SMA). Namun seiring dengan meningkatnya inovasi, maka dibentuklah program khusus hanya untuk hafalan Alquran, tanpa kegiatan sekolah atau kegiatan lainnya. Strategi ini dianjurkan oleh KH Imam Baghowi yang terus aktif berinovasi dalam membimbing santri dalam mengaji.

Visi dan Misi Yayasan Islam Nahdlatuth Thalabah (YASINAT)69 Berdasarkan sumber data yang diperoleh dari dokumentasi sekolah, akan dijelaskan visi dan misi berdirinya Yayasan Islam Nahdlatuth. Visi Yayasan Islam Nahdlatuth Thalabah (YASINAT) adalah mengembangkan manusia menjadi manusia yang ahli Al-Quran, manusia yang berilmu dan berakhlak mulia. Yayasan Islam Nahdlatuth Thalabah (YASINAT) Kesilir Ambulu dikelilingi oleh pemukiman penduduk yang cukup padat.

Penyajian dan Analisis Data

Di Pondok Pesantren Yasinat program khusus Takhassus dibuka pendaftarannya setahun sekali, adik-adik dan calon santri yang ingin mengikuti program khusus ini harus memenuhi syarat yaitu harus memiliki binadr, hafal surat-surat pilihan dan hafal jus 30 dan juga anda mempunyai untuk membaca 10 kali. Dulu kalau memenuhi syarat bisa login dan mengikuti program ya kak, jadi jangan langsung mendaftar dan login seperti itu.” 78. Dalam pelaksanaan program Takhassus yang bertujuan untuk memaksimalkan siswa hafalan, pengelola berusaha semaksimal mungkin untuk menjadwalkan kegiatan dengan baik dan benar, seperti yang dijelaskan oleh sekretaris program Tahfidz sebelumnya, jika memang ingin fokus dan benar-benar serius untuk mempercepat hafalan Al-Qur'an, diharapkan untuk masuk program Takhassus, apa tujuannya.

Dan seluruh kegiatan pelaksanaannya disusun dalam suatu jadwal yang diarsipkan oleh Lembaga Pesantren Program Takhassus.

Pembahasan dan Temuan

Ketika merencanakan pembelajaran Tahfidz di Pondok Pesantren Yasinat Wuluhan, perencanaan dilakukan dan dirancang secara matang oleh para pengurus pondok pesantren, dan ketentuan tersebut kemudian diterapkan kepada setiap orang yang akan masuk ke pondok pesantren tersebut. Proses masuk program Takhassus sangat sulit jika calon santri belum serius menghafalnya karena Pondok Pesantren Yasinat menggunakan metode binnazar yang merupakan langkah awal calon Hafidz. Di Pondok Pesantren Tahfidzul Pembelajaran Al-Qur'an, pementasannya direncanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam proses perencanaan yang telah disiapkan oleh pihak manajemen, karena seluruh aktivitas santri dari pagi hingga mengajar sudah tertata dengan baik. dan proses pembelajaran di pondok pesantren selesai (malam hari).

Dalam pelaksanaan pembinaan hafalan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Yasinat para santri sudah mempunyai kegiatan khusus yang dilaksanakan setiap hari, adapun kegiatan santri di Pondok Pesantren Takhassus adalah berbeda. dari siswa reguler. Evaluasi merupakan tahap terakhir pembelajaran, dimana santri melakukan beberapa proses sesuai program sesuai dengan ketentuan pondok pesantren. Evaluasi yang dilakukan pada program Pondok Pesantren Takhassus dilaksanakan dua kali dalam sehari, karena didalamnya kegiatan santri hanya sekedar hafalan saja, sehingga pagi hari digunakan untuk peran sehari-hari, dan sore hari juga digunakan untuk evaluasi harian peran. , yang dilakukan pada pagi hari, itu saja.

Evaluasi di sini berbeda dengan evaluasi program akselerasi pada umumnya, karena evaluasi di sini dianggap dalam konteks pesantren dan lebih dipersempit karena juga tidak mencakup seluruh materi. Perencanaan pembelajaran Tahfidzul Al-Qur'an di Pondok Pesantren Yasinat Wuluhan Jember yaitu a) dari persiapan awal hingga beberapa ketentuan yang harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pimpinan pondok pesantren. Pelaksanaan pengajaran Tahfidzul Quran di Pondok Pesantren Yasinat Wuluhan Jember yaitu a) Pelaksanaan dilaksanakan setiap hari terstruktur sesuai jadwal yang tersedia, b) Pelaksanaan Tahfidz pada dasarnya sama dengan program reguler, yang membedakan hanyalah jadwalnya lebih terstruktur dan tidak ada jadwal lain selain menghafal dan menyimpan setiap hari.

Sebagai ketua program Takhfidz harus lebih memperhatikan program Takhasus karena merupakan program yang berbeda di pondok pesantren dan mempunyai ciri khusus serta untuk mewujudkan visi dan misi program yang dibuat oleh pondok pesantren.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Implementasi Metode Tahfidzul Qur'an di Madrasah Sanawiyah Zainul Hasan Desa Balung Lor Kecamatan Balung Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2016/2017. Jember: Institut Agama Islam Negeri Jember. Pendidikan dan Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga Ilmu Pendidikan Jember: STAIN Jember Press.

Referensi

Dokumen terkait