PELANGGAN BMT ARSYADA KABUPATEN BATANGHARI diajukan untuk memenuhi tugas akhir dan memenuhi beberapa persyaratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran mempertahankan loyalitas pelanggan pada BMT Arsyada Kecamatan Batanghari. Berdasarkan hasil survey, strategi pemasaran BMT Arsyada Kecamatan Batanghari untuk menjaga loyalitas pelanggan menggunakan prinsip saling percaya.
Dalam melakukan proses pemasaran, BMT Arsyada Kabupaten Batanghari menggunakan direct marketing yaitu mengunjungi calon anggota baru atau tatap muka. BMT Arsyada Kabupaten Batanghari tidak menggunakan viral marketing misalnya internet atau alat digital untuk melakukan proses pemasarannya.
PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian ini sebagai berikut: “Bagaimana strategi pemasaran dalam membangun loyalitas pelanggan pada BMT Arsyada Kecamatan Batanghari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran dalam membangun loyalitas pelanggan pada BMT Arsyada , Kecamatan Batanghari.
Penelitian Relevan
- Pengertian Strategi
 - Perencanaan Strategi Pemasaran
 - Evaluasi Pemasaran
 - Proses Pemasaran
 - Macam-macam Marketing
 
Penelitian tesis dilakukan oleh Siti Iroh Masrurah, Fakultas Syariah dan Hukum Islam, Jurusan Ekonomi Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010 berjudul Strategi Pemasaran Tabungan Haji Dalam Meningkatkan Loyalitas Nasabah (Studi Pada BMT Al-Fath Ikmi Pamulang). Dalam penelitian ini disebutkan bahwa BMT Al-Fath lebih menekankan pada strategi pemasaran dengan mensosialisasikan produk tabungan haji yang sesuai dengan kebutuhan konsumen agar konsumen tertarik untuk menjadi nasabah BMT dan menjadi nasabah setia fasilitas BMT. 8 Siti Iroh Masrusoh, Strategi Pemasaran Tabungan Haji Dalam Meningkatkan Loyalitas Nasabah, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010), diakses 7 Januari 2019.
15Hendry Hartono, "Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Peningkatan Penjualan Pada Bisnis Dengan Menetapkan Alumni dan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Sebagai Subyek Penelitian", Binus Business Review Vol. Strategi pemasaran adalah segala upaya untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya guna mencari solusi atas masalah penentuan dua aspek utama tersebut. 23 Ratih Nurhidayah, “Evaluasi Strategi Pemasaran Dalam Upaya Membangun Loyalitas Pengguna Perpustakaan Uin Sunan Kalijagamyogyakarta dari Pendekatan Customer Relationship Management”, Perpustakaan dan Informasi Berkala, Vol.X, Edisi.
24 Kamaruddin,”Strategi Pemasaran Peningkatan Volume Penjualan Gas Elpiji dari Perspektif Ekonomi Islam”, LAA MAISYIR, Volume 4, Nomor 1, Juni 2017, 82. Strategi pemasaran merupakan titik awal keberhasilan produksi skala besar dan merupakan sarana untuk berhubungan dengan konsumen 28 strategi pemasaran, yang merupakan kumpulan tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberikan arah pada upaya pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing. 28 Shinta Nurafni Untari,”Strategi Pemasaran Mobil Merk Daihatsu di Dealer Daihatsu Jember”,Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Ekonomi, dan Ilmu Sosial, Volume 11 Nomor.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa proses pemasaran adalah tindakan atau aksi BMT setelah menentukan strategi pemasaran yang mana kemudian dijalankan dengan baik sesuai prosedur sehingga menjangkau masyarakat luas dan diterima dengan baik oleh masyarakat kemudian menjadikan pelanggan setia. Prasetyo Hadi Atmoko,”Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Volume Penjualan di Cavinton Hotel Yogyakarta”, Jurnal Pariwisata, Perhotelan dan Rekreasi Indonesia Volume 1, Nomor. 30 Makmur, “Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan (Studi Pada S-Mart Supermarket Pasir Pengaraian)”, Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.3 No.1 Januari 2015, 44.
Loyalitas
- Pengertian Loyalitas
 - Startegi Membangun Loyalitas
 - Tipe Pelanggan yang Loyal
 - Loyalitas Merek
 - Indikator Loyalitas Nasabah
 
Pelanggan setia adalah pelanggan yang memiliki sikap yang akan datang dari perusahaan, persetujuan untuk membeli kembali barang atau jasa dan merekomendasikan produk kepada orang lain. Loyalitas dengan demikian dapat diartikan sebagai tindakan karena kepuasan pelanggan terhadap produk tertentu, sehingga proses pembelian dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan ada pula yang menganjurkan untuk membeli dari perusahaan yang dianggap baik dan berkualitas. Pembelian produk dan merek yang sama secara terus menerus dan berulang akan menunjukkan loyalitas konsumen terhadap merek tersebut.
Loyalitas memiliki dua aspek yaitu: dapat mencakup kecintaan terhadap tujuan pelayanan organisasi dan dapat mencakup kecintaan terhadap pemeliharaan dan pengembangan organisasi itu sendiri.41 Loyalitas pelanggan sangat penting bagi suatu perusahaan karena pelanggan yang setia akan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain. sehingga mengurangi biaya pemasaran. Loyalitas, jika diukur dengan perilaku, dapat diukur dengan perilaku pembelian. Dimensi yang diukur adalah pelanggan yang masih aktif berbelanja dan pelanggan yang tetap berbelanja. Program pasar berbasis frekuensi (FMP) dirancang untuk menghargai pelanggan yang sering dan/atau bernilai tambah besar.
Pelanggan yang marah dapat diselamatkan dengan cara berikut; biarkan pelanggan mengeluarkan isi hatinya, yaitu dengan memberikan pelanggan yang marah kesempatan untuk terus berbicara, mendapatkan lebih banyak fakta perusahaan, memberi tahu pelanggan bahwa perusahaan memahami masalahnya, mencari tahu apa yang diinginkan pelanggan, menetapkan solusi berdasarkan apa yang keinginan pelanggan, jika pelanggan tidak puas dengan perusahaan solusi, tanyakan apa yang adil, dan hubungi dia melalui telepon sebagai tindak lanjut. Loyalitas jenis ini adalah loyalitas berdasarkan perjanjian tertentu Loyalitas kontrak akan sangat menguntungkan dari jaringan kontrak berbasis nilai, tetapi menjadi tidak menguntungkan karena kontrak ini memudahkan pelanggan untuk melakukan negosiasi baru dari pesaing yang menggunakan strategi promosi yang lebih agresif. untuk menarik pelanggan.. Pelanggan loyal terhadap suatu produk karena fungsi produk tersebut tidak dimiliki oleh produk lain.
Pelanggan yang memiliki tingkat kesadaran yang sangat tinggi terhadap dimensi fungsional utama, artinya pelanggan yang memiliki kesadaran bahwa perusahaan yang dipilihnya benar-benar berbeda dengan perusahaan lain. Pelanggan loyal terhadap perusahaan karena keterikatan emosional yang tinggi dengan perusahaan. Salah satu nilai tambah dari pelanggan yang loyal secara emosional adalah kemampuannya dalam menghadapi persaingan yang ketat. Pelanggan yang loyal secara emosional akan memaafkan kesalahan kecil dalam pengalamannya menjalin hubungan dengan perusahaan dan akan membayar mahal untuk merek tertentu yang mereka yakini mampu memberikan nilai emosional.
Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) 1. Pengertian BMT
- Fungsi BMT
 - Tujuan BMT
 - Jenis Penelitian
 - Sifat Pnelitian
 
Dengan demikian, BMT merupakan lembaga keuangan mikro yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dan memiliki fungsi untuk kesejahteraan umat dengan mengelola dana yang berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat. Baitut tamwil (ace = rumah, at-tamwil = pengembangan real estat) melakukan kegiatan pengembangan usaha produktif dan berinvestasi dalam peningkatan kualitas ekonomi mikro dan kewirausahaan. Dapat dilihat dari penjelasan di atas bahwa tujuan BMT bukan sekedar mencari keuntungan dan mengakumulasi keuntungan bagi sekelompok orang kaya, tetapi lebih terfokus pada pembagian keuntungan yang merata dan adil sesuai dengan prinsip ekonomi Islam. .
Dengan adanya BMT diharapkan dapat meningkatkan kualitas usaha ekonomi bagi kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sistem imbalan yang digunakan antara lain berdasarkan prinsip Ba'Al-murabahah; Ba'as-Salam; Ba'Al-Istishna; dan Ba'bitstaman Ajil. Sistem ini adalah layanan sosial dan non-komersial, klien harus mengembalikan pokok pinjaman saja.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip utama BMT yaitu pengintegrasian nilai-nilai spiritual, berfungsi mengarahkan dan mengatur etika dan moral yang dinamis, proaktif, progresif, adil dan berbudi pekerti luhur. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan tentang fenomena dalam keadaan yang wajar. Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa penelitian ini merupakan penelitian lapangan dimana peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mengetahui Strategi Pemasaran dalam mempertahankan loyalitas pelanggan (Studi Kasus BMT Arsyada Kabupaten Batanghari) secara detail dan mendalam.
Sifat penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berlangsung dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan masa kini (sekarang).62 Data yang diperoleh melalui penelitian ini adalah data kualitatif. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang secara sistematis, faktual dan akurat menggambarkan situasi dan kejadian. Penelitian ini akan mendeskripsikan strategi pemasaran dalam mempertahankan loyalitas pelanggan (studi kasus BMT Arsyada Kabupaten Batanghari).
Sumber Data
- Sumber Data Primer
 - Sumber Data Sekunder
 
Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara
- Observasi
 - Dokumentasi
 
Penelitian ini menggunakan observasi partisipan, dimana peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang-orang yang diamati atau dijadikan sebagai sumber data penelitian.68 Sambil mengamati, peneliti ikut serta dalam apa yang dilakukan pemasaran sehingga peneliti juga merasakan suka dukanya. . Dokumentasi adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa yang telah lalu.69 Catatan tertulis dapat berupa dokumen, buku, majalah, dan sebagainya. Metode dokumentasi digunakan sebagai bahan informasi tempat penelitian yaitu BMT Arsyada dan masyarakat Batanghari yang tergabung dalam BMT Arsyada.
Teknik Analisis Data
Tujuan analisis data kualitatif adalah untuk menemukan makna dari data yang diperoleh melalui pengakuan pelaku.
PENUTUP
Saran
Diharapkan BMT Arsyada Kabupaten Batanghari lebih mengembangkan strategi menjaga loyalitas anggota dengan menambah inovasi agar anggota lebih percaya pada BMT Arsyada. Untuk kemajuan BMT Arsyada Kecamatan Batanghari maka BMT lebih up to date dengan perkembangan di era modern ini, dengan melakukan pemasaran menggunakan viral marketing dengan media elektronik misalnya internet dan link yang berisi informasi tentang BMT sehingga sampai ke masyarakat luas . Ke depan, BMT Arsyada harus benar-benar menyeleksi anggota yang akan mengajukan pendanaan agar tidak merugikan BMT Arsyada Kabupaten Batanghari.
Muhammad Yusuf Hamdani, “Pengaruh Viral Marketing Terhadap Kepercayaan Konsumen Dan Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawiijaya Yang Melakukan Pembelian Online Melalui Media Sosial Instagram) Tahun 2015/2016” Journal of Business Administration ( JAB ) Vol. Nur Latifa Isnaini P, “Peran Digital Marketing Dalam Kepemilikan Merek Produk Wisata” Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Ekonomi dan Bisnis (SNAPER-EBIS 2017) – Jember. Shinta Nurafni Untari, “Strategi Pemasaran Mobil Merk Daihatsu di Dealer Daihatsu Jember”, Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Ekonomi dan Ilmu Sosial, Volume 11, Nomor 2, 2017 Simon, Herbert A.
Bagian Keuangan Strategi pemasaran untuk meningkatkan tabungan dan deposito di BMT Al-Ikhlas Way Jepara Lampung Timur. Prasetyo Hadi Atmoko, “Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Volume Penjualan di Cavinton Hotel Yogyakarta”, Jurnal Pariwisata, Perhotelan dan Rekreasi Indonesia Volume 1, Nomor 2, 2018.