NUTRIFIKAST MAKANAN JAJANAN DARI BAHAN DASAR TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE
Nurhidayah, Nurrahman
Fakultas
Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah SemarangABSTRAK
Makanan jajanan, disadari atau
tidak
sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pola hidup masyarakatdi
Indonesia. Makanan jajananini
sangat beragamjenis
dannilai
gizir-rya. Pada urtrumnya makanan
jajanan
terutama yang berbasisterigu
mengandungkalori
yangtinggi tetapi
rendahsekali
kandungan proteinnya.Nutrifikasi
merupakan cara untuk meningkatkannilai gizi
bahan pangan.Pada penelitian
ini
dilakukan penambahan tepung tempe pada makanan jajanan berbasisterigu
(donat) dengan variasi penambahan 5Yo, 10Yo ,15yo dan 20Yo serta0%
sebagai control.Hasil
analisa kadarprotein
menunjukkan semakin banyak penambahan tepung tempe sernakintinggi kadar protein
makananjajanan . Analisa statistic
denganuji
anova nrenunjukkan ada pengaruh penambahan tepung tempe pada makanan jajanan terhadap kadar proteinnya.Penilaian organoleptik dengan
25
panelis menunjukkan citarasayang paling
disukai adalah pada penambahan tepung tempe 15%.Uji
Friedman untuk analisa organoleptik menunjukkantidak
ada pengaruh penambahan tepung tempe pada makanan jajanan (donat).PENDAHULUAN
Makanan jajanan sangat akrab dengan kehidupan masyarakat. Hampir setiap hari rnasyarakat mengkonsumsi makanan
jajanan baik
sebagai makanan selingan maupun makananutan'ra.
Beberapaibu rumah
tangga menyediakan makananjajanan untuk
konsumsi keluarga,juga untuk
bekal anaksekolah.
Oleh karenaitu
makanan jajananmerniliki
peran penting dalam memenuhi kebutuhan zatgizibagi
anggota keluarga.Beberapa makanan
jajanan bahan
dasarnyaterbuat dari tepung terigu.
Pada proses pembuatannya, beberapa bahan panganterigu
sering ditambahkan bahan pangan yangyang menggunakan bahan dasar tepung
memiliki nilai gizi tinggi
seperti telur.mendapatkan
sifat
pengolahan tertentu Penambahantelur
yangtujuan
awalnyasehingga produk
akhir memiliki
mutuuntuk
organoleptik yang
tinggi, juga
mengakibatkan2
makanan
tersebut memiliki nilai gizi tinggi, karena kedua bahan tersebut tinggi
kandungan gizinya terutama protein dan lemak.Oleh karena
kebanyakankandungan zat gizi pada
makananjajanan tinggi
karbohidrat danmiskin protein,
padahal konsumsi masyarakat terhadap makanan =inicukup
besar,maka perlu dipikirkan untuk
meningkatkan kandunganzat gizi
pada makanan tersebut(nutrifikasi).
Caranutrifikasi
yang mudah dan termurah serta dapat dilakukan olehibu
rumah tangga atauindustri
rumah tanggayaitu
dengan mencampurtepung terigu dengan tepung yang berasal dari bahan
panganyang
mempunyai kandungan protein tinggi.Banyak
alternatif
bahan pangan yang dapat digunakan untuknutrifikasi
protein antaralain tempe.
Bahanpangan ini dikenal memiliki
kandunganprotein tinggi, dimana tiap 100 gram tempe terdapat 18.3 gram protein. Di
sampingitu
tempe mengandun gzatgizi
lain yang dibutuhkan tubuh seperti lemak, vitamin dan mineral.Tempe
relatif
mudah didapat dengan hargaterjangkau
Masyarakat mengenalnya sebagai makanan lauk-pauk yang murah dan mudah penyajiannya, dan sebagian besar masyarakat suka mengkonsumsi bahan panganini. Oleh
karenaitu
tempe dan telurdapat dijadikan sebagai bahan untuk
nutrifikasi
protein terhadap tepung terigu.BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat
danWaktu Penelitian
Pembuatan
makanan jajanan dengan
penambahantepung tempe dan uji
organoleptikdilakukan di Laboratorium Ilmu Teknologi
Pangan, sedangkan analisa kadar Protein dilakukandi
LaboratoriumKimia
Makanan FakultasIlmu
Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Penelitian dilakukan pada bulanApril
sampaiJuni 2004Bahan dan
Alat
PenelitianBahan untuk membuat tepung tempe adalah tempe segar , sedangkan untuk untuk pembuatan makanan
jajanan (kue donat)
adalahtepung terigu merk
cakra kembar, tepung tempe(dibuat sendiri), ragi instan, margarin, kuning telur, gula pasir
danminyak goreng,
semua bahan diperolehdi
Pasar Peterongan Semarang. Bahan yanglain
adalah reagenuntuk
analisakadar protein dan
sampel makananjajanan
untuk3
analisa organoleptik. Peralatan yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah pengering cabinet sebagai pengering tempe,kompor
gas, baskomplastik, nerac4
pisau, ayakan, wajan serta peralatan gelas untuk analisakimia
(kadar protein) dan organoleptikMetode
Penelitian
Prosedur Penelitian
Penelitian
ini terdiri dari tiga
tahap, Tahap pertama observasi dilapangan untuk men,ugaliinformasi
tentangteknik
pembuatan makananjajanan (donat) yang
adadi masyarakat. Hasil dari
pengamatan tersebut kemudian dipraktekkandi
LaboratoriumTeknologi
Panganuntuk
mendapatkan metodestandar
pembuatan makanan jajanantersebut.
Alasanpemilihan
makananjajanan
donat adalah karena makanan tersebut berbahandasar tepung terigu dan cukup mewakili
makananjajanan yang ada di
pasaran. Makananinijuga
sering dikonsumsi oleh masyarakat dan dibawa oleh anak sekolah sebagai bekal sekolah.Tahap kedua
dari
penelitianini dipelajari teknik
pembuatan tepung tempe Pada taliap ini juga dipelajari penambahan tepung tempe ke dalam tepung terigu, dan melihat pengaruhnya ketika digunakan untuk pembuatan makanan jajanan secara organoleptik.Tahap ketiga dipelajari bagaimana pengaruh penambahan tepung tempe ke dalam repung
terigu.
kemudian diaplikasikan dalam pembuatan makananjajanan
yang telah ditentukanjenisnya.
Parameter yang digunakanuntuk menilai
kualitasdari
makanan .iajanan tersebut adalahkadar protein dan sifat organoleptik. Di bawah ini
bagantahapan metode yang akan dilakukan pada penelitian
ini
:teknik pembuatan donat
Nutrifikasi
Teknik pembuatan te-
teknik pembuatan tepung tempe Komposisi penambahan tepung tempe-
tepung tempe :0o/o,5o/o,l}Yo,lsYo danZl%o dilakukan 2x ulangan- Kadar protein
-
Sifat organoleptik
Raneangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah rancangan acak lengkap(RAL)
dengan ulangan sebanyaktiga kali.
Variabel bebasterdiri
dari tepung tempe atau tepungtelur
dengantaraf
perlakuan prosentase penambahannyake
dalam tepung terigu, sedangkan variabel terikatnya adalah kadar protein dan sifat organoleptik.tepung tempe
---}>
makanan
jaj
Kadar Protein Sifat organoleptikAnalisa
DataData yang diperoleh
analisaproksimat ditabulasi. Data dari penelitian
tahap kedua berupa analisa kadarprotein
ditabulasi dandibuat grafik,
kemudian dianalisa dengan menggunakanuji anova factor tunggal.
Sedangkandata uji
organoleptik dianalisa denganuji friedman.
Penghitunganuji
anova danuji
friedman dengan alat bantu komputer program SPSS .HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Kadar Protein
Dari analisis kimia untuk kadar protein, diperoleh hasil semakin
banyak penambahan tepung tempe atau tepungtelur
semakintinggi
kadarprotein
makananjajanan (donat). Hal ini dapat dimengerti,
mengingatkadar protein kedua
tepung tersebutlebih tinggi dari
tepungterigu,
sehinggakontrol
tanpa penambahan tepung ter.npe mempunyai kadar protein terkecil.Menurut Winarno (1995) kadar protein tepung tempe mencapai
48,1gohsedangkan tepung
terigu
hanyall g%. Hasil
analisa kadar Proteinkue
donat dengan penambahan tepung tempe tersaji pada Tabel 1.Tabel
1. PengaruhVariasi
Penambahan Tepung Tempe atau TepungTelur
Terhadap KadarProtein
Makanan Jajanan (Kue donat)Variasi penambahan tepung tempe Kadar Protein (g%)
0% 4,48
5% 5,03
10% 7,10
t5%
10,1420% 12.65
I&dar Protein makanan !$aun dengar penambahan tepung tempe
tepung tenpc 7o)
Hasil analisa statistik menggunakan Anova dengan taraf
signifikan
0,05 diperoleh hasil ada pengaruh penambahan tepung tempe terhadap kadar protein makanan jajanan (donat).Uji
laqiut denganLSD
menuqiukkan perbedaan antaraperlakuan
penambahan tepung tempe 0 dengan 15 dan 20o,5
dengan 15 dan 2Ao/o,l0
dengan 15 dan 20oh, 15 dengan0,
5 dan 10% serta 20 dengan 0,5 dan 10%.Analisa Organoleptik
Hasil
analisaorganoleptik yang yang meliputi
warna, rasa, aromadan
tekstur makananjajanan
(kue donat)diuji 25
panelis agakterlatih
menunjukkanhasil
seperti disajikan pada Tabel.2Dari
tabel analisauji
orga4oleptik dihasilkan bahwa rnakanan .iajanan (donat) dengan penambahan tepung tempe 5 sampai 15% disukai panelis, tetapiyang paling disukai
adalah penambahantepung tempe
1570.Hasil ini lebih tinggi
dibandingkankontrol.
Pada penambahan tepung tempe 20Yo mempunyainilai
yanglebih rendah, yaitu agak disukai. Analisa tiap-tiap kriteria
penilaian,
menunjukkan hasil yang sama, yaitu penambahan tepung tempe 15% mempunyainilai
tertinggi.Tabel. 2 Analisa
Uji
Organoleptik makananjajanan (donat) dengan penambahan tepung tempeKriteria
penllaranPenambahan teDuns tempe
0 5
l0
15 20Warna 3,70 3.28 3,28 3,86 2,70
Rasa 3.52 3,02 2.78 3,54
t.92
Aroma 3.74 2.86 2.90 3,82 2,04
Tekstur 3,s8 3.26 3.04 3,69 2,58
Rata-rata
3164,i+,:'$ + t# $ffi
Keterangan:
Kriteria penilaian :
1
: sangat tidak suka2
: agak suka3
: suka4
: tidak suka5
: sangat tidak sukaKomentar dari panelis yang dituliskan pada format penilaian menerangkan bahwa donat dengan penambahan tepung tempe 15% mempunyai variasi rasa yang
lain
yaitu khas tempe sehinggatidak
hanya rasa manis dan aroma langudari
tempetidak
terasa.Hai ili
disebabkanpada proses
pembuatantepung tempe ada proses
blanching.Blanching pada tempe dimaksudkan
untuk
menginaktifkanenzim
lipoksigenase yang menyebabkan bau langu sehingga dapat meminimalkan atau menghilangkan bau langu pada produk.Teksrur donat dengan
penambahantepung tempe lebih keras
dibandingkan kontrol.Hal ini
disebabkan tepung tempetidak
mengandung gluten sepeti pada tepungterigu yang membentuk tekstur yang elastis dan
mengembang.Hasil
penilaianorgapoleptik
untuk
tekstur pada konsentrasi penambahan tepung tempe5
sampail5%masih dapat
diterima oleh
panelis,tetapi
pada penambahan20% tekstur
donat lebih keras.dan pengembangannya kecil.Hasil analisa statistik dengan uji friedmen untuk penilaian
organoleptik menunjukkantidak ada
pengaruh penambahantepung tempe
terhadap rasa, warna aroma dan tekstur makanan jajana (donat).KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil
analisa kadar protein makanan jajanan (donat) dengan penambahan tepung tempe menunjukkan semakin banyak tepung tempe yang ditambahkan semakintinggi
kadar proteinnya.Analisa statistik meunjukkan ada
pengaruh penambahantepung tempe
padamakanan jajanan (donat). Uji lanjut menunjukkan perbedaan antara
perlakuanpenambahan tepung tempe 0 dengan 15 dan
20yo,5
dengan 15 dan20yo,l0
dengan 15 dan2}o/o,15 dengan0,
5 dan i0olo serta 20 dengan 0,5 dan 10%.7
Analisa organoleptik menunjukkan citarasa dengan penilaian
paling
disukai pada penambahan tepungtempe l5%. Uji
Friedmenuntuk
citarasa menujukkantidak
ada pengaruh penambahan tepung tempe pada rnakanan jajanan (donat)baik
rasa, warna, aroma maupun tekstur.Saran
Dalam
rangaka peningkatan-kandungangizi
terutamaprotein pada
makananjajanan berbasis terigu dapat ditambahkan tepung tempe.dengan
konsentrasi penarnbahan l\Yo.karena mepunyai kadar protein tinggi dan disukai panelisDAFTAR PUSTAKA
Apriyantono,
A.,
D.Fardiaz,N.L.
Puspitasari, Sedarnawati, S. Budiyanto. 1989. Analisa Pangan. PAU Pangan danGizi
IPB, BogorAbunaim, D dan Enoch.
1978. Perbandingan Pola menyusui, Makanan Sapihan dan StatusGizi di Kota
dandi
Pedesaan Jakarta. PuslitbangGizi
Dep.Kes RI, Bogor.Buckle,
KA., R.A.
Edwards, G.H. Fleet,M.
Wootton. 1987. Food Science. Terjemahan :H.
Purnomo dan Adiono.Ilmu
Pangan.UI
Press, Jakarta.Muchtadi,
D.
1993.Nutrifikasi
Pangan. IPB, Bogor.Nurrahman. 2002. Bahan Makanan Campuran untuk Bayi. Akademi Gizi
Muhammadiyah Semarang, Semarang.Syarief, R dan Irawati, A. 1988.
PengetahuanBahan untuk Industri
Pertanian.Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
Winarno, F.G. 1994.