OBSERVASI
Tugas
• Observasi terhadap individu/kelompok
• Topik: bebas
• Waktu observasi: 5-10 menit
• Dicatat pengamatannya
Definisi
• Dari bahasa Latin “melihat” atau
“memperhatikan”
• Kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.
• Metode yang paling dasar dan paling tua dari ilmu-ilmu sosial, karena proses pengamatan selalu kita lakukan sehari-hari.
Definisi
• Observasi adalah teknik pengamatan yang sistematis yang diikuti dengan teknik
pencatatan yang sistematis juga untuk
membantu perolehan data yang mendasari pernyataan yang spesifik dari individu atau kelompok yang tercermin melalui tingkah
lakunya sehingga nantinya dapat dimaknakan (Kusdiyati & Fahmi, 2015).
Observasi
• Observasi meliputi 3 komponen utama:
1. Teknik mengamati teknik yang dilakukan untuk melakukan pengamatan terhadap
subyek/obyek tertentu secara spesifik 2. Teknik pencatatan cara melakukan
pencatatan observasi secara sistematis &
prosedural
3. Teknik inferensis proses pengambilan keputusan atau pemaknaan dari apa yang diamati
Observasi
1. Observasi adalah suatu metode. Disebut
metode suatu prosedur yang teratur dan cara yang sistematis untuk
mengerjakan/melakukan sesuatu.
2. Objeknya adalah tingkah laku tingkah laku adalah objek yang diamati, dicatat, dan
akhirnya dimaknakan & disimpulkan.
3. Tingkah laku bersifat kontekstual konteks mencakup setting (tempat, posisi, letak,
waktu, dll) dan situasi (psikologis & sosial).
Observasi
Observasi Ilmiah
• Observasi berbeda dengan pengamatan umum dalam hal mengamati & mencatat perilaku psikologis
• Konsisten dengan tujuan yang telah dirumuskan
• Direncanakan secara sistematik dan teratur
• Dilakukan pencatatan
• Validitas, reliabilitas, dan ketelitian terkendali
Bias observer terjadi subjektivitas observer, hanya melihat apa yang ingin dilihat.
Observasi
• Uraian pencatatan harus DESKRIPTIF bukan interpretatif
• Observer tidak mencatat kesimpulan atau interpretasi tetapi data konkrit berkenaan dengan fenomena yang diamati.
• Deskripsi harus detil, ditulis sedemikian rupa sehingga pembaca dapat memvisualisasi setting yang diamati.
• Contoh kata-kata interpretatif ruangan yang nyaman;
mereka membenci satu sama lain, dll.
• Contoh kata-kata deskriptif ruangan berukuran 3x4 meter; terdengar suara musik dari alat perekam; kedua lelaki tersebut saling memukul, yang satu terjatuh dan lelaki lain kemudian menginjaknya sampai yang terjatuh tersebut berteriak-teriak.
Kelebihan Observasi
• Langsung menyelidiki gejala
• Tidak mengganggu orang yang diobservasi (unobtrusive)
• Tidak tergantung self-report tidak perlu
memperhatikan apa yang diceritakan orang yang diobservasi tentang dirinya
• Kepercayaan akan keberadaan kejadian lebih tinggi
• Dapat dilakukan tanpa alat pencatat yang rumit
• Dapat menangkap situasi yang tidak dapat diulang di laboratorium
• Dapat diperoleh kronologi kejadian
• Data mencakup what’s going on, who is involved, when it happens, & where.
Kelemahan Observasi
• Tidak dapat dilakukan pada hal-hal yang bersifat rahasia
• Kewajaran perilaku dapat terpengaruh
• Distraksibilitas tinggi gangguan pada observer
• Validitas dan reliabilitas sulit diukur
• Subyektifitas tinggi melihat apa yang ingin dilihat
• Observer dapat salah fokus subyek atau situasi
• Observer tidak paham apa yang diamati
• Waktu yang dibutuhkan lama
Kelemahan Observasi
Kelemahan dapat diatasi dengan cara:
• Menggunakan alat ukur lain sebagai pendukung
• Observer lebih dari satu orang
• Menggunakan check-list yang merinci perilaku yang dituju
• Persiapan matang mengenai apa dan siapa yang akan diamati, termasuk pemahaman situasi
yang akan dihadapi
Jenis-Jenis Observasi
A. Berdasarkan derajat partisipasi
1. Observasi Partisipan
2. Observasi Non Partisipan
B. Berdasarkan derajat strukturnya
1. Observasi Sistematik/Terstruktur
2. Observasi Non Sistematik/Tidak Terstruktur
C. Berdasarkan situasi
1. Observasi Natural
2. Observasi Manipulatif/Eksperimen
D. Observasi tidak langsung
Proses Observasi
1. Menetapkan tujuan observasi 2. Menetapkan perilaku target
3. Metode apa yang akan digunakan 4. Sumber data
5. Metode Pencatatan
(1) Menetapkan Tujuan Observasi
1. What
Apa yang akan diobservasi verbal & non verbal ( tingkah laku statis/dinamis)
2. Who
Siapa yang diobservasi satu orang atau kelompok
3. Where
Dimana observasi berlangsung Field/Natural Setting (kontrol lemah), Simulated Setting (kontrol sedang), Laboratory Setting (kontrol ketat)
4. When
Waktu observasi dilakukan & waktu pencatatan
5. How
Bagaimana gejala diamati, teknik/cara pengambilan data
(2) Menetapkan Perilaku Target
• Mendefinisikan target behaviors Berkaitan dengan definisi operasional
• Syaratnya: objektif, jelas & lengkap secara terminologi
• Contoh: mengamati perilaku anak di kelas “perilaku motorik kasar yang tidak sesuai – perilaku berdiri “.
Secara operasional dapat didefinisikan “aktivitas
motorik yang membuat anak meninggalkan bangkunya (tempat duduknya) atau berdiri dengan satu/dua kaki (di lantai, diatas kursi atau meja). Tidak termasuk bila anak meminta ijin untuk meninggalkan tempat duduk atau anak terpaksa bergerak karena aktivitas atau tugas tertentu.”
• Coba definisikan perilaku: Menangis, Mengeluh, Berlari, Tertawa, Terjatuh.
(3) Metode apa yang akan digunakan
• Terkait dengan jenis observasi yang digunakan
• Partisipan/Non partisipan,
Natural/Eksperimen, Sistematis/Non sistematis
(4) Sumber data
• Terkait dengan tipe settingnya
1. Setting Appearances & Content hal-hal yang tampak pada lingkungan
2. Setting Operation bagaimana orang-orang saling berinteraksi (struktur organisasi, pola komunikasi, dll)
3. Setting Opportunities bagaimana
menyediakan kebutuhan orang-orang tersebut (kebutuhan dasar, stimulasi yang merangsang kognitif, hal yang merangsang emosi/sikap
sosial seseorang)
(5) Metode Pencatatan
• Cara mencatat 1. Narative
2. Interval 3. Event 4. Rating