Adapun faktor internal yang menyebabkan rendahnya minat salat berjamaah pada remaja di Dusun Bumi Agung III Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur yaitu: a. Faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya minat sholat berjamaah pada remaja di Dusun Bumi Agung III Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur yaitu: a.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pertanyaan Penelitian
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
LANDASAN TEORI
Shalat Berjamaah
- Pengertian Shalat Berjamaah
- Syarat-Syarat Sah Shalat Berjamaah
- Tata Cara Shalat Berjamaah
- Hukum Shalat Berjamaah
- Keutamaan Shalat Berjamaah
7 Wahyu nur istiqomah, Pengaruh Metode Pendidikan Pesantren Terhadap Kebiasaan Shalat Berjamaah Santri Pesantren Riyadh. Artinya: “Sholat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dari pada sholat sendirian.
Hadits di atas mengisyaratkan bahwa shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian. Dengan shalat berjamaah, pahalanya dua puluh tujuh derajat lebih tinggi daripada shalat sendirian.
Remaja
- Pengertian Remaja
- Batasan Usia Remaja
- Sikap Remaja Terhadap Agama
Masa remaja awal dapat dikatakan bahwa pada masa itu anak telah mendekati kesempurnaan dari segi tubuh dan kecerdasan, yang berarti tubuh yang semua anggotanya dapat berfungsi dengan baik, kecerdasan dapat dikatakan telah selesai tumbuh kembangnya. tubuh dan kecerdasannya, pengetahuan remaja juga bertambah. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dipahami bahwa masa praremaja/pubertas berlangsung dari usia 13 sampai 16 tahun. Sedangkan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 13-21 tahun, seperti teori di atas.
Mereka tidak percaya atau cenderung ateisme, perkembangan ke arah tidak percaya kepada Tuhan merupakan proses kelanjutan dan keragu-raguan yang dialami oleh remaja. Dari kutipan di atas dapat kita pahami bahwa sikap anak muda terhadap agama pertama cenderung mengikuti, kedua percaya secara sadar, ketiga percaya tapi agak ragu-ragu, keempat tidak percaya atau cenderung atheis.
Minat
- Pengertian Minat
- Pentingnya Minat
- Faktor-faktor yang Menimbulkan Minat
Seseorang yang tidak tahu, maka dia akan tertarik untuk membaca buku, atau mengikuti kegiatan keagamaan dimana dia dapat mengetahui ilmu yang dia inginkan. Lingkungan sangat mempengaruhi minat seseorang terhadap sesuatu, jika seseorang hidup dalam lingkungan yang baik, dimana lingkungan mendukungnya dalam melakukan kegiatan keagamaan maka minatnya akan muncul dan dia juga akan mendukungnya. Bakat merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bakat yang dapat mempengaruhi perkembangan minat adalah kecerdasan.
Kedua kondisi tersebut jelas berpengaruh karena seseorang yang memiliki kelemahan fisik dan psikis akan mengalami hambatan dalam kemampuannya. Faktor eksternal yaitu karena adanya rangsangan tersebut akan berpengaruh pada pemberian sentuhan psikologis secara langsung yang dibuat atau disengaja sehingga tumbuh kesadaran yang pada gilirannya akan membangkitkan perhatian dan minat seseorang.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Dan Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu “penelitian yang berusaha mengamati secara sistematis dan tepat permasalahan yang berkaitan dengan fakta dan ciri-ciri objek tertentu.Berdasarkan kutipan di atas, penulis mencoba menguraikan analisis faktor penyebab rendahnya minat salat berjamaah remaja di Dusun III Bumi Agung Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur berdasarkan data yang terkumpul selama penelitian.
Sumber Data
Artinya, penulis melihat langsung perilaku yang dilakukan oleh subjek saat adzan dikumandangkan dan saat sholat berjamaah dilakukan dan penulis langsung mendengar penuturan objek mengenai sholat berjamaah. Berdasarkan kutipan di atas, maka sumber data primer dalam penelitian ini adalah seluruh data yang diperoleh dari informasi atau kata-kata yang diucapkan secara lisan oleh pemuda Dusun III Bumi Agung Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari Lampung Timur. Sumber data sekunder adalah sumber data kedua setelah sumber data primer 38 Artinya, sumber data sekunder adalah sumber selain subjek, seperti pengurus masjid, masyarakat, orang tua remaja dan buku-buku yang membahas minat, remaja, sholat berjamaah dan lain-lain. sumber..
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu, percakapan itu terjadi antara dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan serangkaian pertanyaan dan yang diwawancarai. wawancara) yang menjawab pertanyaan itu.”39. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi atau data berupa pernyataan, pemikiran, gagasan, perasaan dan kesadaran mengenai makna subjek saat mengumandangkan azan untuk mengikuti sholat berjamaah. Dalam pelaksanaannya, penulis berpedoman pada petunjuk instrumen wawancara berupa pertanyaan yang diajukan langsung kepada informan di lokasi penelitian.
Observasi diartikan sebagai pengamatan, pemilihan, pengkodean, dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada obyek yang diteliti.40 Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengamatan langsung atau kejadian yang berkesinambungan sehingga pengamat berada pada obyek yang diteliti. Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan gambaran langsung bagaimana reaksi remaja ketika adzan dikumandangkan, apakah mereka meninggalkan kesibukannya dan bergegas ke masjid atau tidak. Dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis, baik berupa buku, jurnal, peraturan, risalah rapat, catatan harian dan sebagainya.
Metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mencari data tentang kondisi remaja dan hal-hal lain yang berkaitan dengan faktor penyebab rendahnya minat memaafkan berjamaah di kalangan remaja.
Teknik Penjamin Keabsahan Data
Martayin sebagai tokoh agama di Dusun III Bumi Agung mengatakan, “Menurut saya, salat berjamaah itu penting.
Teknik Analisa Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Temuan Umum
- Sejarah berdirinya Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari
- Visi dan Misi Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten
- Struktur Organisasi Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari
- Luas dan Batas Wilayah Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari
- Orbitasi ( Jarak dari pusat pemerintahan Desa/ Kelurahan)
- Kependudukan
Kampung Bumiharjo dibuka pada tanggal 1 Januari 1939 di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Indonesia dengan jumlah penduduk 270 kepala keluarga. Penduduknya dijajah dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang termasuk wilayah Yogyakarta. Banyak penduduk yang tidak kembali ke Desa Bumiharjo, sehingga pada tahun 1942 jumlah penduduk berkurang menjadi 200 kepala keluarga. Dengan semakin tertatanya Negara Kesatuan Republik Indonesia, Desa Bumiharjo turut membantu membenahi diri dan mengendalikan penduduk yang semakin banyak berdatangan atau sengaja didatangkan oleh keluarganya ke Desa Bumiharjo untuk mengisi kekurangan penduduk.
Temuan Khusus
- Penyebab tidak melaksanakan shalat berjamaah
- Kurangnya dukungan dari orang tua untuk shalat berjamaah
- Kurangnya pemahaman arti penting shalat berjamaah
Selain itu, pendapay yang disuarakan oleh Ayu saat remaja di Dusun III Bumi Agung menyebutkan bahwa: “masih kuliah, membantu orang tua saya yang tidak mungkin berangkat” (W/A/F1.2/10 November 2018) “alasannya karena Saya sedang membantu pekerjaan orang tua saya yang tidak memungkinkan saya untuk sholat berjamaah” (W/A/F1.3/10 November 2018). , membantu orang tua yang tidak mungkin berangkat” (W/I.S /F2.2/10 November 2018) “alasannya membantu orang tua bekerja, yang membuat tidak mungkin sholat berjamaah” (W/I.S /F2.3 / 10 November 2018). Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan remaja mengenai dukungan orang tua dalam melaksanakan salat berjamaah, remaja mengungkapkan bahwa: “sebenarnya orang tua saya mendukung salat berjamaah.
Lebih lanjut, pernyataan Ayu semasa remaja di Dusun III Bui Agung mengungkapkan bahwa: “Tentu sangat mendukung salat berjamaah” (W/A/F1.4/10 Nov 2018). Lebih lanjut pendapat tokoh agama menyatakan bahwa: “Pasti sangat mendukung salat berjamaah. Martayin sebagai tokoh agama di Dusun III Bumi Agung menyatakan bahwa: “Pasti sangat mendukung salat berjamaah” (W/Y/F3.4/11 Nov 2018).
Berdasarkan hasil wawancara di atas dengan tokoh agama di Dusun III Bumi Agung, peneliti dapat memahami bahwa tokoh agama sangat memberikan dukungan kepada para remaja dalam melaksanakan sholat berjamaah. Berdasarkan hasil wawancara dengan kaum muda, peneliti dapat memahami bahwa doa bersama sangatlah penting. Lebih lanjut, pendapat yang dikemukakan oleh orang tua remaja menyatakan: “Menurut saya sholat berjamaah itu penting” (W/Ms N/F2.5/09 Nov 2018.
Selain itu, pendapat Ibu Siti menyatakan bahwa: “Tentunya sangat mendukung shalat berjamaah” (W/I.S/F2.4/10 Nov 2018). Selain itu, pendapat Ibu Wati menyatakan bahwa: “Sangat mendukung salat berjamaah” (W/I.W/F2.4/10 Nov 2018). Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan orang tua remaja di Dusun III Bumi Agung, peneliti dapat memahami bahwa orang tua sangat mendukung remaja dalam melaksanakan sholat berjamaah.
Pembahasan
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dengan remaja di Dusun III Bumi Agung, peneliti dapat memahami bahwa penyebab remaja tidak sholat berjamaah disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terlalu asyik bermain, bergaul dengan teman, tidak terlalu memikirkan sholat. kali, orang tua membantu bekerja larut malam, sehingga tidak memungkinkan untuk sholat berjamaah. Selanjutnya hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan orang tua remaja tentang alasan tidak salat berjamaah adalah sebagai berikut: “karena anak saya sibuk bermain dan tidak mengenal waktu”. Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua tentang penyebab tidak salat berjamaah yaitu terlalu ikut bermain, disibukkan dengan kegiatan yang ada, membantu pekerjaan orang tua sehingga tidak memungkinkan untuk salat berjamaah.
Selanjutnya hasil wawancara dengan tokoh agama mengungkapkan bahwa: “mungkin karena kurangnya waktu untuk sholat berjamaah” (W/M /F3.2/11 Nov 2018) “kurangnya perhatian terhadap waktu sholat menjadi penyebabnya” ( W/M /F3 .3/ 11 November 2018). Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan remaja di Dusun III Bumi Agung, peneliti dapat memahami bahwa dukungan yang diberikan oleh orang tua dalam melaksanakan shalat berjamaah, orang tua pasti memberikan dukungan dalam melaksanakan shalat berjamaah, orang tua sering mengingatkan remaja untuk melaksanakan shalat berjamaah. Lebih lanjut, pendapat para remaja tentang pentingnya shalat berjamaah adalah sebagai berikut: “menurut saya penting”.
Orang yang shalat berjamaah akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan shalat sendirian. Selain itu, peneliti melakukan wawancara dengan tokoh agama yang mengungkapkan bahwa: “Menurut saya shalat berjamaah itu sangat penting, pahalanya besar” (W/M /F3.5/11 Nov 2018). Berdasarkan hasil wawancara di atas, peneliti dapat memahami bahwa shalat berjamaah itu penting karena pahala shalat berjamaah lebih tinggi daripada shalat sendirian.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, peneliti dapat memahami bentuk pantangan dan faktor utama yang sering membuat remaja tidak sholat berjamaah, seperti: jarang ke masjid, kelelahan setelah kegiatan sekolah, malas sholat. Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis faktor-faktor penyebab rendahnya minat salat berjamaah pada remaja di Dusun Bumi Agung III Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Lingkungan terutama orang tua kurang mendukung, orang tua hanya memberikan dukungan secara lisan tetapi tidak memberikan contoh salat berjamaah.
Saran
- Lampiran Instrumen Penelitian
- Lampiran Kode Wawancara
- Lampiran Dokumentasi Wawancara
- Surat Bimbingan Skripsi
- Surat Izin Research
- Surat Tugas
- Surat Balasan Research
- Surat Keterangan Penelitian
- Surat Bebas Pustaka Jurusan PAI
- Surat Keterangan Bebas Pustaka
- Outline
- Alat Pengumpul Data
- Kartu Bimbingan Skripsi
- Riwayat Hidup