Menurut mahasiswa akuntansi, faktor apa saja yang dapat mempengaruhi independensi akuntan publik dengan judul penelitian. Menurut pendapat mahasiswa akuntansi apakah faktor hubungan dengan klien berpengaruh negatif terhadap independensi akuntan publik. Untuk mengetahui pengaruh ukuran kantor akuntan publik terhadap independensi auditor yang dirasakan oleh mahasiswa akuntansi.
Untuk mengetahui pengaruh faktor hubungan klien terhadap independensi akuntan publik menurut persepsi mahasiswa akuntansi. Untuk mengetahui pengaruh faktor tekanan klien terhadap independensi akuntan publik menurut persepsi mahasiswa akuntansi.
PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penelitian
LANDASAN TEORI
Persepsi
Menurut Kreitner dan Kinicki dalam bukunya yang berjudul Organizational Behavior, “Persepsi adalah proses kognitif yang memungkinkan kita, manusia, menafsirkan dan memahami lingkungan sekitar.” Misalnya, manusia dan hewan mengenali benda-benda di lingkungan yang kita kenal. Menurut Robbins dan Judge dalam Organizational Behavior, “Persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensorisnya untuk memahami lingkungannya. Hasilnya adalah ketika kita mengamati individu, kita mencoba mengembangkan berbagai penjelasan mengapa mereka berperilaku cara-cara tertentu.
Teori atribusi telah diusulkan untuk mengembangkan penjelasan tentang cara kita menilai individu secara berbeda tergantung pada makna yang kita berikan pada perilaku tertentu. Jika semua individu yang dihadapkan pada situasi serupa bereaksi dengan cara yang sama, kita dapat mengatakan bahwa perilaku tersebut menunjukkan konsensus.
Pengertian Audit
- Jenis-jenis Audit
- J enis-jenis Auditor
Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi terverifikasi) disajikan sesuai dengan kriteria tertentu. Dalam menentukan apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, auditor mengumpulkan bukti untuk menentukan apakah laporan keuangan mengandung kesalahan material atau anomali lainnya. Menurut Alvin, auditor digolongkan menjadi (3) tiga kelompok, yaitu: auditor independen, auditor internal, dan auditor pemerintah.
Pekerjaan audit internal ini diharapkan dapat membantu pekerjaan auditor independen dalam melakukan audit keuangan independen. Di Indonesia disebut auditor negara, yaitu akuntan yang bertugas melakukan pemeriksaan keuangan pada instansi pemerintah.
Standar Auditing
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, observasi, penyelidikan dan konfirmasi sebagai dasar yang cukup untuk menyatakan opini atas laporan keuangan auditan. Harus dinyatakan dalam laporan auditor apakah akun tahunan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan apabila terdapat ketidaksesuaian penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan akun tahun buku berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut pada periode sebelumnya.
Laporan auditor harus memuat pernyataan opini atas laporan keuangan secara keseluruhan atau asersi bahwa pernyataan tersebut tidak dapat diberikan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilakukan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang diemban oleh auditor.
Pengertian Akuntan Publik
Lalu ada aturan dasar lainnya mengenai profesi akuntan publik, yaitu Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). PSA berisi ketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti oleh akuntan publik ketika melakukan penugasan audit. Kepatuhan terhadap Pernyataan Standar Audit yang dikeluarkan oleh Direksi bersifat wajib bagi anggota Ikatan Akuntan Indonesia yang bertindak sebagai akuntan publik.
Standar jasa akuntansi dan audit memberikan kerangka kerja untuk fungsi non-atestasi jasa akuntan publik, yang mencakup jasa akuntansi dan audit. Standar Jasa Konsultasi memberikan pedoman kepada praktisi yang memberikan jasa konsultasi kepada kliennya melalui kantor akuntan publik.
Kantor Akuntan Publik
- Jasa-jasa yang diberikan KAP
Sedangkan 2 (dua) faktor lainnya yaitu biaya audit dan tekanan klien tidak dapat mempengaruhi independensi akuntan publik. Ha4 : Faktor tekanan dari klien berpengaruh negatif terhadap independensi auditor menurut persepsi mahasiswa akuntansi. Mahasiswa akuntansi melengkapi setiap pernyataan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi independensi akuntan publik.
Jadi berdasarkan perhitungan diatas maka pada variabel Ukuran KAP (X1) thitung< ttabel maka Ho diterima yang berarti Ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap independensi akuntan publik. Berdasarkan perhitungan di atas maka Ho diterima pada variabel lama penugasan (X2) thitung
Berdasarkan perhitungan diatas pada variabel Tekanan Dari Klien (X4) thitung > ttabel maka Ho ditolak yang berarti Tekanan dari Klien mempunyai pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap Independensi Akuntan Publik. Berdasarkan perhitungan diatas pada variabel Fee Audit (X5), karena thitung > ttabel maka Ho ditolak yang berarti Fee Audit berpengaruh nyata (signifikan) terhadap Independensi Akuntan Publik. Ho2 : Faktor length of engagement tidak berpengaruh negatif terhadap independensi akuntan publik menurut persepsi mahasiswa akuntansi.
Artinya menurut persepsi mahasiswa akuntansi, hubungan dengan klien berpengaruh negatif terhadap independensi akuntan publik. Ho4: Faktor tekanan dari klien tidak berpengaruh negatif terhadap independensi akuntan publik menurut persepsi mahasiswa akuntansi. Artinya, menurut mahasiswa akuntansi, tekanan dari klien dapat berdampak negatif terhadap independensi akuntan publik.
Ho5 : Faktor fee audit tidak berpengaruh negatif terhadap independensi akuntan publik menurut pendapat mahasiswa akuntansi. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik (Survei Kantor Akuntan Publik Di Bandung.
Klasifikasi Indepedensi Akuntan Publik
Prinsip-prinsip Dasar Etika Profesi
Sesuai Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI, setiap praktisi wajib berpegang pada prinsip-prinsip dasar berikut. Prinsip integritas mengharuskan setiap praktisi untuk bersikap tegas, jujur, dan adil dalam urusan profesional dan bisnisnya. Prinsip objektivitas mensyaratkan bahwa para praktisi tidak membiarkan adanya subjektivitas, konflik kepentingan atau pengaruh yang tidak pantas dari pihak-pihak yang terlibat.
Setiap praktisi harus menghindari hubungan apa pun yang bersifat subyektif atau yang dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya secara tidak patut. Sikap kehati-hatian dan kehati-hatian yang profesional mengharuskan setiap praktisi bertindak dan bertindak secara hati-hati, teliti dan tepat waktu, sesuai dengan persyaratan penugasan. Mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan bisnis kepada pihak di luar KAP atau jaringan KAP tempatnya bekerja tanpa izin khusus, kecuali terdapat kewajiban untuk mengungkapkannya sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan lain yang berlaku.
Menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan bisnis untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga. Setiap profesional harus waspada terhadap kemungkinan pengungkapan yang tidak disengaja, terutama dalam situasi yang melibatkan hubungan jangka panjang dengan mitra bisnis atau anggota keluarga dekat atau dekat. Saat berganti pekerjaan atau merekrut klien baru, praktisi memiliki hak untuk menggunakan pengalaman yang diperoleh sebelumnya.
Namun, dokter tidak boleh menggunakan atau mengungkapkan informasi rahasia yang sebelumnya diperoleh dari hubungan profesional atau bisnis. Prinsip perilaku profesional mengharuskan setiap praktisi untuk mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang berlaku dan menghindari hal apa pun. Hal ini mencakup setiap tindakan yang dapat mengakibatkan terciptanya kesimpulan negatif oleh pihak ketiga yang rasional dan memiliki pengetahuan tentang semua informasi relevan, yang dapat menurunkan reputasi profesi.
Perbedaan antara Audit dan Akuntansi
Penelitian Terdahulu
Menurut persepsi manajer keuangan perusahaan manufaktur, faktor apa saja yang dapat mempengaruhi independensi akuntan publik? Mahasiswa akuntansi melengkapi setiap pernyataan atau pertanyaan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi independensi akuntan publik.
Hipotesis
- Ukuran KAP
- Lama Penugasan
- Hubungan dengan Klien
- Tekanan dari Klien
- Audit Fee
Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
- Pengambilan Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Sumber data primer
- Sumber dat sekunder
- Teknik Pengukuran Variabel
- Metode Analisis Data
- Uji Validitas
- Uji Realibilitas
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Normalitas
- Uji Multikolinearitas
- Uji Heteroskedastisitas
- Uji Model Analisis
- Analisis Regresi Linear Berganda
- Uji t
- Uji F
Dalam penelitian ini tanggapan responden dikumpulkan berdasarkan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap independensi akuntan publik. Dalam penelitian ini uji T digunakan untuk mengetahui apakah ukuran KAP, durasi penugasan, hubungan dengan klien, tekanan klien dan fee audit mempunyai pengaruh secara parsial terhadap independensi akuntan publik. Secara teoritis, keempat kriteria tersebut dapat menimbulkan ancaman pribadi dan mempengaruhi independensi akuntan publik.
Hal ini sejalan dengan temuan penelitian Supriono (1998) dalam penelitian Lumbangaol (2010) bahwa faktor fee audit dapat mempengaruhi independensi akuntan publik. Dalam penelitian ini terdapat 5 (lima) faktor yang dapat mempengaruhi independensi akuntan publik, yaitu; ukuran KAP, durasi penugasan, hubungan dengan pelanggan, tekanan dari pelanggan dan biaya akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik dalam persepsi mahasiswa akuntansi yaitu; hubungan klien, tekanan klien dan biaya audit.
Dan terdapat 2 (dua) faktor yang menurut persepsi mahasiswa akuntansi tidak mempengaruhi independensi akuntan yaitu besar kecilnya KAP dan lama penugasan. Menurut persepsi mahasiswa akuntansi, variabel independen yang keempat yaitu tekanan klien mempengaruhi independensi akuntan publik dan akan melemahkan independensi akuntan publik. Menurut persepsi mahasiswa akuntansi, variabel independen kelima yaitu biaya audit mempengaruhi independensi akuntan publik dan akan melemahkan independensi akuntan publik.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Profil Responden
- Berdasarkan Usia
- Berdasarkan Jenis Kelamin
- Berdasarkan Tingkatan Semester
- Data Penelitian
- Hasil Uji Validitas
- Hasil Uji Realibilitas
Data responden yang akan kita bahas pada bagian ini adalah profil gender responden. Berdasarkan hasil perhitungan, mayoritas responden adalah laki-laki sebesar 67,6% dan sisanya perempuan sebesar 32,4%. Data responden yang akan dibahas pada bagian ini adalah profil responden berdasarkan tingkat semester.
Jika melihat hasil persentase pada tabel di atas terlihat bahwa responden semester 8 dan seterusnya lebih dominan dibandingkan responden lainnya yaitu 73,5%. Pertanyaan atau pernyataan yang sangat berkorelasi dengan skor total menunjukkan bahwa item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Jika r hitung ≥ r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan atau pernyataan berkorelasi signifikan dengan skor total atau dinyatakan valid.
Apabila angka r < r tabel maka instrumen atau item pertanyaan atau pernyataan tidak berkorelasi signifikan dengan skor total atau dinyatakan tidak valid. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten ketika dilakukan pengukuran berulang kali. Terdapat beberapa metode pengujian reliabilitas antara lain metode test-retest, rumus Spearman-Brown split-half, rumus Rulon, rumus Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode rumus KR-20, KR-21, dan metode Anova Hoyt. .
Uji Asumsi Klasik
Koefisien regresi Client Relations sebesar 0,536 dan bertanda positif menunjukkan bahwa variabel X3 berbanding lurus dengan Independensi Akuntan Publik. Koefisien regresi Tekanan dari Klien sebesar 0,950 dan bertanda positif menunjukkan bahwa variabel X4 berbanding lurus dengan Independensi Akuntan Publik. Menurut persepsi mahasiswa akuntansi, variabel independen kedua yaitu tenure tidak mempengaruhi independensi akuntan publik dan hal ini tidak melemahkan independensi akuntan publik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap independensi akuntan: Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap independensi akuntan. Independensi akuntan publik akan tetap terjaga jika akuntan publik tidak mempunyai hubungan apapun dengan klien.