• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Muhammad Rafi Mahdi 20121111067 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Oleh: Muhammad Rafi Mahdi 20121111067 SKRIPSI"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

Apakah efisiensi modal kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan pada perusahaan non perbankan yang terdaftar pada indeks BEI LQ 45 periode 2011-2015. Apakah inflasi berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan non perbankan yang terdaftar di Indeks BEI LQ 45 periode 2011-2015.

PENDAHULUAN

Ruang Lingkup Masalah

Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Agus Wibowo & Sri Wartini dengan judul “Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage terhadap Profitabilitas” dengan judul penelitian Zulfiqar & Din. Sedangkan penelitian ini menggunakan debt to equity ratio untuk mengukur struktur modal perusahaan dan tingkat inflasi yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.

Identifikasi Masalah

Penelitian ini menggunakan struktur modal, efisiensi modal kerja, likuiditas dan inflasi sebagai variabel independen pengaruhnya terhadap kinerja keuangan, sehingga variabel independen tersebut dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mencapai kinerja keuangan yang baik dan menghindari kemungkinan insolvensi dan kebangkrutan serta dapat memberikan informasi. . kepada pengguna laporan keuangan perusahaan.

Perumusan Masalah

Pembatasan Masalah

Untuk mengetahui, menguji dan menganalisis likuiditas yang mempunyai pengaruh negatif terhadap hasil keuangan perusahaan non perbankan yang terdaftar pada indeks BEI LQ 45 periode 2011-2015. Menambah referensi dan memahami pengaruh struktur modal, efisiensi modal kerja, likuiditas dan inflasi terhadap kinerja keuangan setiap saham perusahaan non perbankan yang terdaftar pada indeks LQ 45.

Tinjauan Pustaka

  • Struktur Modal…
    • Teori – Teori Struktur Modal
    • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
    • Pengukuran Struktur Modal

Semakin besar penggunaan hutang maka nilai perusahaan akan meningkat dan biaya modal perusahaan akan menurun. Namun jika penggunaan hutang semakin rendah maka nilai perusahaan akan menurun dan biaya modal perusahaan akan meningkat.

Modal Kerja…

  • Jenis – Jenis Modal Kerja
  • Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja
  • Fungsi Modal Kerja
  • Sumber Modal Kerja
  • Perputaran Modal Kerja

Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena fluktuasi musiman. Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena fluktuasi siklis.

Likuiditas

  • Trade Off Likuiditas & Profitabilitas
  • Unsur – Unsur Likuiditas
  • Pengukuran Likuiditas
    • Current Ratio

Semakin besar rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Rasio ini menunjukkan likuiditas perusahaan yang diukur dengan membandingkan aset lancar selain persediaan dengan kewajiban lancar.

Inflasi…

  • Menurut Asal Inflasi
  • Pengukuran Inflasi

Meningkatnya biaya produksi perusahaan menyebabkan kenaikan harga barang-barang dalam negeri sehingga berdampak pada kinerja perusahaan. Inflasi sedang ditandai dengan kenaikan harga yang lebih besar dibandingkan inflasi ringan (biasanya dua atau tiga digit, yaitu antar per tahun).

Kinerja Keuangan

  • Profitabilitas
  • Pengukuran Profitabilitas
    • Return on Asset

Semakin baik kinerja keuangan perusahaan maka semakin besar pula peluang perusahaan untuk memperoleh laba dan mencerminkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara optimal. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya. Sebaliknya jika suatu perusahaan mempunyai profitabilitas yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya sehingga tidak mampu menghasilkan laba yang tinggi (Orniati, 2009).

Menurut Mandal, Mahavidyalaya & Goswami (2010), mengartikan profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Menurut Marantika (2012), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dengan seluruh sumber daya yang ada seperti aktivitas penjualan, uang tunai dan modal. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dengan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari sumber daya yang tersedia dan melihat sejauh mana investasi yang dilakukan perusahaan mampu memberikan tingkat pengembalian keuntungan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya untuk menghasilkan laba atas ekuitas. Menurut Bolek & Wilinski (2012), return on assets mencerminkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, mencerminkan efisiensi operasional perusahaan secara keseluruhan, dan merupakan ukuran yang paling banyak digunakan.

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variable Method Hasil 2 R.Kajanant. gross profit percentage, net profit margin, return on equity, return on assets Variable Independent:. debt equity ratio and debt assets.

Rerangka Pemikiran

Pengembangan Hipotesis

  • Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan
  • Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan 50
  • Pengaruh Inflasi Terhadap Kinerja Keuangan

Bagi setiap perusahaan, keputusan dalam memilih sumber dana merupakan hal yang penting karena akan mempengaruhi struktur keuangan perusahaan dan akan berdampak pada kinerja keuangan perusahaan (Brigham & Houston, 2009:322). Hutang berdampak buruk terhadap kinerja keuangan karena semakin tinggi tingkat hutang maka beban bunga akan semakin besar dan berdampak pada menurunnya kinerja keuangan perusahaan. H1 : Struktur modal berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan pada perusahaan non perbankan yang terdaftar pada indeks BEI LQ 45 periode 2011-2015.

Penelitian yang dilakukan oleh Sen & Oruc (2009) dan Arshad & Gondal (2013) berpendapat bahwa efisiensi modal kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Namun penelitian mereka tidak memberikan hasil yang sejalan dengan penelitian Nugroho (2012) yang menyatakan bahwa efisiensi modal kerja berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. H2 : Efisiensi modal kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan pada perusahaan non perbankan yang terdaftar pada indeks BEI LQ 45 periode 2011-2015.

H3: Likuiditas berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan non perbankan yang terdaftar di indeks BEI LQ 45 periode 2011-2015. Namun penelitian mereka tidak membuahkan hasil yang sejalan dengan penelitian Zulfiqar & Din (2015) dan Perdana (2015) yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. H4 : Inflasi berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan non perbankan yang terdaftar pada indeks BEI LQ 45 periode 2011-2015.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Metode Pengambilan Sampel

  • Jenis dan Sumber Data

Metode studi pustaka merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara mengkaji informasi dari artikel, jurnal penelitian, literatur dan hasil penelitian terdahulu sebagai referensi yang memuat pembahasan terkait penelitian untuk menunjang penelitian tersebut. Data yang dikumpulkan dengan metode dokumentasi adalah data sekunder yang dipublikasikan oleh www.idx.co.id, website perusahaan non perbankan yang tergabung dalam Indeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 dan website Bank Indonesia , yaitu www.bi .go.id . Populasi yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan non perbankan yang tergabung dalam indeks LQ 45 periode Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 45 perusahaan.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan metode purposive sampling dengan kriteria di atas, peneliti memperoleh 17 perusahaan non perbankan yang masuk dalam indeks LQ 45 periode akuntansi antara tahun 2011-2015.

Variabel dan Operasionalisasi Variabel

  • Variabel Dependen
  • Variabel Independen
  • Variabel Kontrol

Dimana laba bersih adalah laba bersih perusahaan i pada tahun t dan total aset adalah total aset perusahaan i pada tahun t. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun negatif (Sekaran & Bougie, 2010:72). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal yang diukur dengan debt to equity Ratio (DER), Efisiensi modal kerja yang diukur dengan Working Capital Turnover (WCT), Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR) dan Inflasi.

Dimana total hutang adalah jumlah hutang atau kewajiban perusahaan i pada tahun t dan ekuitas adalah ekuitas pemegang saham perusahaan i pada tahun t. Perputaran modal kerja mengukur hubungan antara modal kerja dengan penjualan bersih, menunjukkan jumlah penjualan yang dapat dicapai suatu perusahaan (dalam rupiah) untuk setiap rupiah modal kerja dan menunjukkan efisiensi penggunaan modal kerja. Dimana perputaran bersih adalah perputaran bersih perusahaan i pada tahun t dan modal kerja adalah modal kerja perusahaan i pada tahun t.

Rasio lancar merupakan ukuran likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset jangka pendeknya. Dimana aset lancar adalah total aset jangka pendek perusahaan i pada tahun t, dan liabilitas lancar adalah total liabilitas jangka pendek perusahaan i pada tahun t. Variabel kontrol adalah variabel yang dapat dikendalikan agar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2006:4).

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

  • Teknik Pengolahan Data
  • Metode Analisis Data
    • Analisis Deskriptif
    • Analisis Regresi Data Panel
    • Uji Asumsi Klasik
  • Uji Hipotesis
  • Forecasting

Peningkatan utang rata-rata tahunan sebesar 9% diimbangi dengan peningkatan ekuitas rata-rata tahunan sebesar 12%. Hal ini menunjukkan perkembangan yang menguntungkan bagi perusahaan karena rata-rata kenaikan persediaan sebesar -4% per tahun. Peningkatan aset tetap ini 2 kali lebih besar dibandingkan rata-rata peningkatan penjualan sebesar 7% per tahun;

Pertumbuhan utang tahunan rata-rata sebesar 24% diimbangi dengan pertumbuhan ekuitas tahunan rata-rata sebesar 4%. Rata-rata kenaikan utang per tahun sebesar 5% diimbangi dengan rata-rata kenaikan ekuitas per tahun sebesar 9%. Rata-rata pertumbuhan penjualan meningkat sebesar 9% per tahun yang diimbangi dengan rata-rata kenaikan piutang sebesar 11% per tahun, hal ini menunjukkan hal tersebut.

Peningkatan utang rata-rata tahunan sebesar 24% diimbangi dengan peningkatan ekuitas rata-rata tahunan sebesar 8%. Peningkatan utang rata-rata tahunan sebesar 54% diimbangi dengan peningkatan ekuitas rata-rata tahunan sebesar 9%. Peningkatan utang rata-rata tahunan sebesar 19% diimbangi dengan peningkatan ekuitas rata-rata tahunan sebesar 8%.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Hasil Penelitian

  • Statistik Deskriptif
  • Penentuan Model Regresi Data Panel
    • Uji Normalitas
    • Uji Multikolinieritas
    • Uji Autokorelasi
    • Uji Heteroskedastisitas
  • Regresi Data Pool
  • Hasil Uji Hipotesis
    • Koefisien Determinasi
    • Uji t (Parsial)
  • Forecasting
  • Implikasi Manajerial

Peningkatan utang rata-rata tahunan sebesar 10% diimbangi dengan peningkatan ekuitas rata-rata tahunan sebesar 11%. Peningkatan utang rata-rata tahunan sebesar 22% diimbangi dengan peningkatan ekuitas rata-rata tahunan sebesar 15%. Peningkatan utang rata-rata tahunan sebesar 13% diimbangi dengan peningkatan ekuitas rata-rata tahunan sebesar 11%.

Pertumbuhan utang tahunan rata-rata sebesar 16% diimbangi dengan pertumbuhan ekuitas tahunan rata-rata sebesar 12%. Pertumbuhan utang tahunan rata-rata sebesar 47% diimbangi dengan pertumbuhan ekuitas tahunan rata-rata sebesar 20%. Pertumbuhan utang tahunan rata-rata sebesar 13% diimbangi dengan pertumbuhan ekuitas tahunan rata-rata sebesar 14%.

Rata-rata peningkatan utang tahunan sebesar 23% diimbangi dengan peningkatan rata-rata tahunan ekuitas sebesar 11%. Rata-rata kenaikan utang per tahun sebesar 34% diimbangi dengan rata-rata penurunan ekuitas per tahun sebesar 1%. Rata-rata peningkatan utang tahunan sebesar 34% diimbangi dengan peningkatan rata-rata tahunan ekuitas sebesar 28%.

Peningkatan utang rata-rata tahunan sebesar 29% diimbangi dengan peningkatan ekuitas rata-rata tahunan sebesar 16%. Rata-rata peningkatan utang tahunan sebesar 42% diimbangi dengan peningkatan rata-rata tahunan ekuitas sebesar 26%.

Tabel 4.4  Hasil Uji Chow
Tabel 4.4 Hasil Uji Chow

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Dimana hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa saham yang paling menguntungkan adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi modal kerja yang ditunjukkan oleh perputaran modal kerja, likuiditas yang ditunjukkan oleh rasio lancar dan tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan non-bank. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data bagi perusahaan non perbankan mengenai faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan non perbankan, dimana penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi secara signifikan adalah efisiensi modal kerja yang ditunjukkan dengan perputaran modal kerja. . agar perusahaan dapat lebih memperhatikan perputaran modal kerja, rasio lancar dan tingkat inflasi.

Output Regression Fixed Effect Data Pool Prior Cross-Section Weight & White-Cross-Section Covariance. Output Regression Fixed effect Data pool Seletah Cross-section weight & white-cross-section covariance. Training Analysis Credit, Basic Treasury, Trade Finance and Effective Sales Skill STIE Indonesia Banking School Jakarta,2015.

TABEL DATA PENELITIAN
TABEL DATA PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait