• Tidak ada hasil yang ditemukan

optimalisasi pendayagunaan zakat produktif dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "optimalisasi pendayagunaan zakat produktif dalam"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Zakat merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak berdiri sendiri, namun mempunyai peran ganda yaitu dalam bidang keagamaan dan sosial. Dan ada pula hubungan antara zakat dan SDGs, yaitu program yang dicanangkan PBB dengan persetujuan kepala negara.

Tabel 1.4. Penerima manfaat program ZCD Pertanian Terpadu   No.  Nama  Alamat  Kesesuaian
Tabel 1.4. Penerima manfaat program ZCD Pertanian Terpadu No. Nama Alamat Kesesuaian

Rumusan Masalah

Angka tersebut menunjukkan peningkatan dari tahun lalu, jika dibandingkan dengan angka kemiskinan di Jawa Tengah dan nasional, angka tersebut menurut Bupati Banyumas Achmad Husain cukup tinggi. Maka judul yang akan penulis gunakan adalah Optimalisasi Pemanfaatan Zakat Produktif dalam Mewujudkan Program Sustainable Development Goals (SDGs) untuk meningkatkan kesejahteraan Mustahik.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian tersebut, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait pemanfaatan zakat secara produktif dalam rangka pelaksanaan tujuan program pemerintah yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) yang biasa kita kenal dengan istilah pembangunan stabil. Menganalisis pemanfaatan zakat produktif pada program ZCD di desa Wlahar Wetan untuk kesejahteraan keluarga mustahik.

Kajian Pustaka

Penelitian sebelumnya hanya membahas pemanfaatan zakat terhadap program pembangunan berkelanjutan, sedangkan penulis mengkaji pemanfaatan produktif zakat terhadap realisasi tujuan SDGS dan kesejahteraan mustahik. Makalah, Analisis Efektivitas Penyaluran Zakat Produktif Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik (Studi Kantor Cabang Rumah Zakat Sumut) oleh (Syahriza, Harahap dan Fuad, 2019).

LANDASAN TEORI

Optimalisasi

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ZAKAT YANG PRODUKTIF UNTUK MENCAPAI TUJUAN PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. SDGs) UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK (Studi Kasus Lembaga Program BAZNAS ZCD di Desa Wlahar Wetan. Sementara itu, penulis mengkaji program zakat produktif untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan dengan melihat kesejahteraan para mustahik.

Pendayagunaan Zakat Produktif

Mustahik yang menerima dana zakat produktif merasakan manfaat yang lebih bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik yang selanjutnya dapat menjadi muzakki atau orang yang wajib membayar zakat (Asmani, 2016). Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil amal shalehmu dan sebagian dari apa yang didapat dari bumi.” Pada umumnya mualaf yang biasa dipahami masyarakat menjadi, orang yang baru masuk Islam, namun iman dan semangatnya masih lemah terhadap ajaran Islam.

Oleh karena itu, bagi mereka yang baru masuk Islam, diberikan dorongan dan perhatian tambahan agar mereka bisa tetap berpegang pada ajaran Islam. Menurut Jamal Ma'mur, Asmani mengartikan Ibnu Sabil sebagai orang yang melakukan perjalanan dari daerah zakat atau sekitarnya, meskipun bukan daerahnya atau orang yang melewati daerah zakat (Asmani, 2016, p. 125). Zakat membantu masyarakat miskin dan merupakan salah satu bentuk aset yang menjamin mustahik dapat bekerja.

Konsep Sustainable Development Goals (SDGs)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas serta Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pemangku kepentingan lainnya secara resmi menggunakan penerjemahan SDGs ke dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) dengan tujuan untuk menyamakan persepsi terhadap SDGs. Menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, SDGs merupakan konvensi pembangunan baru yang mendorong perubahan menuju pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia (HAM), kesetaraan,. Secara umum, implementasi SDGs diharapkan dapat menyasar seluruh penjuru dunia, mulai dari negara berkembang hingga negara maju.

Indonesia merupakan salah satu negara peserta Perjanjian Majelis Umum tentang Agenda SDGs dan akan berkomitmen kuat terhadap implementasi SDGs. Di bawah koordinasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Indonesia telah mengadaptasi SDGs sebagai Nawacita/sembilan harapan dan visi pembangunan nasional, yang dituangkan dalam pedoman strategis dan program pembangunan seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Kerja Tahunan (RKP) pemerintah yang telah dijabarkan lebih lanjut. Indonesia melaksanakan SDGs dengan penuh keyakinan terhadap prinsip-prinsip SDGs, dimana secara resmi telah dikeluarkan beberapa peraturan sebagai wujud komitmen terhadap SDGs, antara lain Peraturan Menteri (Permen) dan Keputusan Menteri (Kepmen) yang didalamnya Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas sebagai regulasi teknis implementasi SDGs.

Konsep Kesejahteraan

Keluarga pada tingkat KPS merupakan keluarga yang tidak dapat memenuhi salah satu dari enam indikator KPS yaitu kebutuhan dasar keluarga. Pada tingkat KSI, kelompok tingkatan ini mencakup keluarga yang berhasil memenuhi kebutuhan enam indikator KPS sebelumnya, namun tidak dapat memenuhi salah satu dari delapan indikator kebutuhan psikologis KS I. Keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar di KPS dan kebutuhan psikologis di KS I, namun keluarga tersebut tidak dapat memenuhi salah satu dari lima indikator kebutuhan perkembangan.

Keluarga mampu memenuhi ketiga indikator sebelumnya, namun tidak mampu memenuhi salah satu dari kedua indikator aktualisasi diri maupun harga diri pada KS II. Keluarga yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan indikator tersebut di atas meliputi kebutuhan dasar, kebutuhan psikologis, perkembangan sosial dan harga diri (BKKBN, 2011). Oleh karena itu, salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan melalui pertanian dan peternakan.

Zakat Community Development (ZCD)

Standar garis kemiskinan BAZNAS mengacu pada standar yang diberikan BPS pada bulan Maret sebesar Rp 454. HDI yang dimodifikasi merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan mustahiq dalam hal kesehatan dan pendidikan. Indeks kesejahteraan BAZNAS yang terakhir adalah kemandirian, khususnya indeks kemandirian BAZNAS membahas keadaan kemandirian mustahik melalui pendapatan dan tabungan yang dimiliki mustahik (Puskas, 2021, p. 9).

Zakat, salah satu instrumen keuangan syariah untuk pembangunan di Indonesia, telah berhasil membentuk program pengembangan yaitu Zakat Community Development (ZCD). ZCD merupakan salah satu lembaga program binaan BAZNAS yang fokus pada penguatan mustahik melalui komunitas dan desa dengan menerapkan aspek dakwah, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Pendamping Program ZCD dan Desa Wlahar Wetan melakukan teknik dokumentasi untuk memperoleh data yang terdokumentasi. Pasalnya Desa Wlahar Wetan memiliki wilayah dengan topografi dataran rendah yang hanya dilintasi Sungai Serayu. Zakat Produktif dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam Program ZCD BAZNAS di Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor BAZNAS di Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor.

Mewujudkan implementasi zakat produktif di Desa Wlahar Wetan untuk mencapai program Sustainable Development Goals (SDGs). Pola yang digunakan dalam ZCD di Desa Wlahar Wetan adalah pemanfaatan zakat produktif secara tradisional dengan cara meningkatkan modal untuk ternak. 2017) Pertanian Terpadu di Desa Wlahar Wetan Kec. 2016) Pembangunan Perdesaan dan Kemitraan Agribisnis (Model Pemberdayaan Masyarakat untuk Kesejahteraan).

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor

  • Geografis Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor
  • Demografi Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor

Kabupaten Banyumas secara administratif dan geografis mempunyai 301 desa, salah satunya adalah desa Wlahar Wetan di Kecamatan Kalibagor. Desa Wlahar Wetan terdiri dari dua dusun, Dusun I terletak di wilayah timur yang meliputi 1 RW dan 8 RT. Visi merupakan gambaran kondisi ideal yang ingin dicapai sesuai dengan potensi dan kebutuhan Desa Wlahar Wetan.

Visi Desa Wlahar Wetan “Mewujudkan Desa Wlahar Wetan yang berkembang menuju masyarakat sejahtera, beradab, dan berakhlak mulia.” Tercapainya visi Desa Wlahar Wetan didukung dengan pernyataan misi yang berisi pernyataan yang ingin dilaksanakan oleh desa. Zakat produktif dalam tujuan pembangunan berkelanjutan dalam program BAZNAS ZCD di desa Wlahar Wetan kecamatan Kalibagor.

Tabel 4.6. Sebaran Penduduk Miskin Desa Wlahar Wetan 2022
Tabel 4.6. Sebaran Penduduk Miskin Desa Wlahar Wetan 2022

Zakat Produktif dalam Sustainable Development Goals pada Program ZCD

  • Implementasi ZCD pada Sustainable Development Goals di Desa Wlahar
  • Proses Pendayagunaan Zakat Produktif dalam Program ZCD untuk

Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas merupakan salah satu desa beruntung yang menjadi sasaran pemberdayaan melalui BAZNAS dengan lembaga program yaitu ZCD. Mayoritas mustahik penerima manfaat ZCD di Desa Wlahar Wetan mempunyai pendidikan yang terbatas, sehingga upaya peningkatan perolehan produk pertanian dan peternakan memerlukan pengetahuan, keterampilan dan pelatihan yang dapat menunjang keberhasilan. Zakat Community Development (ZCD) Desa Wlahar Wetan lahir dari impian masyarakat desa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai buruh tani, peternak, kuli bangunan bahkan tukang becak.

Pada tahun pertama sempat terjadi kegagalan dalam budidaya ikan lele, hingga akhirnya Pak Yasri selaku teman ZCD di Desa Wlahar Wetan kembali memulai budidaya ikan lele dalam waktu dekat. Hal ini ditegaskan dalam wawancara berikut. Masa panen di Desa Wlahar Wetan minimal satu kali dan kalau panen dua kali sudah sangat bagus. Wawancara penulis mengungkapkan bahwa pendapatan penerima mustahik rata-rata melebihi garis kemiskinan menurut BPS yaitu Rp 472.525, hal ini juga dibuktikan dengan wawancara dengan Bapak Yasri selaku koordinator ZCD Wlahar. Desa Wetan.

Tabel 4.9 Hubungan Tujuan Program ZCD dengan Tujuan SDGs  Tujuan ZCD
Tabel 4.9 Hubungan Tujuan Program ZCD dengan Tujuan SDGs Tujuan ZCD

Analisis Optimalisasi Pendayagunaan Zakat Produktif pada Program SDGs

Sehubungan dengan itu, program ZCD di Desa Wlahar Wetan yang telah berjalan hampir empat tahun ini telah memberikan manfaat bagi keluarga mustahik yang masuk dalam Keluarga Sukses Tahap Pertama (KSI). Optimalisasi pemanfaatan zakat melalui program pendengaran Indonesia bagi komunitas tunarungu (analisis pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan pada Program Amil Zakat, Infaq, Lembaga Shadaqah Muahmmadiyah Jawa Timur). Optimalisasi Pemanfaatan Zakat Produktif Untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pada Program LAZ Desa Terna Mandiri Daarut Tauhid Peduli Jambi.

Sugiyono (2009) Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif serta Penelitian dan Pengembangan. 2019) “Analisis Efektivitas Penyaluran Zakat Produktif Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Para Mustahiq (Studi Pada Cabang Rumah Zakat Di Sumatera Utara),” AT-TAWASSUTH, Volume IV, hal. Jika seluruh hasil panen diserahkan kepada penerima manfaat, maka penerima manfaat menanggung sewa, benih, dan pemeliharaan. Menurut Mas Yasri, kebutuhan sehari-hari seluruh penerima manfaat terpenuhi atau tidak.

PENUTUP

Kesimpulan

Kedua, zakat merupakan salah satu instrumen keuangan syariah yang dapat menjadi metode penyebaran Islam ke seluruh dunia. Ketiga, adanya hubungan antara program yang ditujukan untuk mengatasi kemiskinan, tujuan, pelaporan dan pemangku kepentingan. Pemanfaatan zakat terjadi karena muzaki menyetorkan zakatnya ke BAZNAS sehingga BAZNAS dapat menggunakan zakatnya untuk lembaga program yang disebut ZCD.

Bentuk optimalisasi tersebut tercermin dari peningkatan jumlah ternak pasca kematian massal pada tahun 2020 yang hanya menyisakan 58 ekor kambing dan hanya 3 petak sawah. Kesejahteraan Mustahik diukur dengan indikator yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tentang konsep kesejahteraan keluarga. Bantuan Mustahik berhasil memenuhi fase Keluarga Sejahtera I (KSI).

Saran

2020) Kontribusi Lembaga Filantropi Islam Berbasis Zakat Infaq Sedekah Dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Studi pada Dompet Dhuafa Yogyakarta). Tingkat kesejahteraan keluarga dan indikator tahapan keluarga sejahtera PPID Desa Masawah Pangandaran. https://masawah.desa.id level-kesejahteraan-famili-dan-jasawahan-famili-sejahtera/. 2006) Akuntansi dan Manajemen Zakat (Komunikasi Kepedulian dan Membangun Jaringan. Nurudin (2021) “Zakat Poduktif di BAZNAS Kab. 2105) “PERAN ZAKAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN (Studi Kasus: Program Zakat Produktif di Badan Amil Zakat Nasional),” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jilid 2017).

Tersedia di: https://e-journal.unair.ac.id/JEBIS/article/view Peran Zakat dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk Meningkatkan Pendapatan Perekonomian Masyarakat (Studi Empiris di BAZNAS Kota Bandar Lampung). Tahun 2020 selalu mencapai 57 kuintal pada 3 bidang lahan pertanian, tahun 2021 mencapai 133 kuintal pada 7 bidang lahan pertanian.

Referensi

Dokumen terkait