RENEWABLE
Pengelolaan
SUMBER DAYA ALAM
Disusun oleh Kelompok 1
Ekonomi Sumber Daya Alam & Lingkungan |
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Rosyani, M.S.
Anggota Kelompok
Annisa Almeida N (D1B021221)
Devid Charli (D1B021185)
Anom Suseno (D1B021090) Khumairah Ritonga
(D1B021014)
Batas antara SDA yang tidak dapat diperbarui dan SDA yang dapat diperbarui tidak selalu jelas diketahui.
SDA yang tidak dapat diperbarui nyatanya dapat diperbarui. Sebaliknya SDA yang dapat diperbarui dapat pula habis jika di manfaatkan dengan tidak hati-hati. Namun SDA yang dapat diperbarui akan tercipta kembali secara alamiah dalam kurun waktu yang lama.
Pendahuluan
Ahli Biologis mengatakan kerusakan habitat sebagai penyebab kerusakan sumber daya biologis, baik oleh pembangunan ekonomi maupun keputusan individu. Pengambilan sumber daya yang dapat diperbarui secara optimal memerlukan pendekatan berbeda dan didasarkan pada konsep
"Steady State" untuk menjaga keseimbangan optimal.
Penggunaan SDA Yang Dapat Diperbarui didasari pada konsep "Hasil Maksimum yang Mantap" (Maximum Suistanable Yield : MSY). Dengan tujuan cadangan sumber daya biologis tidak diambil terlalu banyak, karena akan dapat menghilangkan produktivitas sumber daya alam tersebut.
Model Penggunaan Optimal SDA Yang Dapat Diperbarui
Konsep Maximum Suistanable Yield (MSY)
Konsep MSY didasarkan atas model pertumbuhan biologis yang menganggap bahwa :
Surplus produksi dapat dipanen selamanya tanpa mengurangi populasinya apabila terjadi pada setiap jumlah populasi tertentu yang lebih rendah dari titik Xc.
Surplus produksi tidak dipanen, maka akan menyebabkan peningkatan dalam jumlah anggota populasi dan semakin mendekati daya tampung lingkungan Xc (carrying capacity), surplus produksi menurun menjadi 0.
K u r v a S D A y a n g D a p a t D i p e r b a r u i
g(X) =Pertumbuhan populasi
Xc =Populasi yang sdh memenuhi daya tampung lingkungan
Xm =Kondisi persediaan, dimana mampu menghasilkan laju pertumbuhan maksimum sekaligus mampu mencapai tingkat panenan kondisi mantap
Konsep Optimum Suistanable Yield (OSY)
Konsep OSY didasarkan pada "Kriteria manfaat dan biaya" dengan standar yang memaksimumkan nilai sekarang dari penerimaan bersih.
Kriteria ini cocok bagi pengelolaan sumber daya alam oleh swasta maupun oleh pemerintah meskipun perhitungan biayanya berbeda.
Pengelola swasta biasanya menggunakan biaya eksplisit atau biaya yang sungguh-sungguh dikeluarkan oleh perusahaan,
Pemerintah menghitung atas dasar biaya sosial. Namun demikian untuk memudahkan analisis, akan dimulai dengan memahami konsep MSY terlebih dahulu.
Kesesakan (congestion) dapat
dipandang sebagai saling tergang- gunya setiap individu yang sama- sama menggunakan fasilitas publik.
Fasilitas publik yang digunakan
biasanya disediakan oleh pemerintah baik pusat ataupun daerah,
KESESAKAN/KEPADATAN SEBAGAI KASUS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MILIK UMUM
jadi biaya bagi suatu kesesakan dapat dilukiskan sebagai suatu
penurunan dalam kesediaan untuk membayar (willingnes to pay) bagi penggunaan fasilitas publik
apabila dampak negatif itu
mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen
Contoh yang paling umum adalah:
jalan raya pelabuhan,
lapangan udara, pantai,
, hutan wisata dan lain-lain
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kapasitas dari fasilitas publik itu tidak dapat ditambah begitu saja dalam jangka pendek sebagai respon terhadap perubahan
permintaan
P R I B A D I
PENCEMARAN SEBAGAI KASUS MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA MILIK UMUM
Lingkungan, udara dan air yang luas merupakan sumber daya alam milik umum yang sering dipakai sebagai tempat membuang limbah.padahal ini telah dibatasi dengan aturan- aturan yang resmi dari Pemerintah, hanya saja peraturan perundang-undangan itu sering masih terlalu sempit.
Dengan ratusan orang atau perusahaan yang menimbulkan pencemaran
ada dua cara di mana jasa lingkungan dapat masuk ke sistem pasar dengan lebih efektif, yaitu dengan membatasi kebebasan menda- patkan jasa lingkungan melalui pungutan atau bayaran tertentu, dan dengan memberikan nilai pada lingkungan, kemudian memasukkan nilai tersebut ke dalam harga barang dan jasa akhir.
produsen selalu berusaha mengambil barang sumber daya alam untuk memaksimumkan keuntungan/manfaat yaitu menyamakan harga dengan biaya pengambilan ditambah royalty.
pengambilan sumber daya alam akan optimum bila biaya marginal (MC) sama dengan penerimaan marginal (MR).
Pada berbagai jumlah cadangan (populasi) akan diperoleh tingkat pengambilan optimum tertentu
Pengambilan SDA secara optimal dengan biaya sebagai fungsi produksi.
Dalam hal sumber daya alam yang dapat diperbaharui populasi sumber daya alam dapat berkembang secara alami sehingga menambah nilai royalti dan dianggap
sebagai dividen karena menyimpan satu satuan cadangan sumber daya alam pola perkembangan pengambilan
sumber daya tersebut berada di keadaan tanpa adanya eksploitasi dengan catatan tidak adanya perubahan
dalam persediaan dan royalti.
Pengambilan SDA secara optimal dengan biaya sebagai fungsi produksi.
Masalah yang terjadi iyalah bagaimana
menentukan nilai optimal dalam kondisi tanpa ada nya eksploitasi dari cadangan dan
produksi barang sumber daya alam itu.
Pengambilan SDA secara optimal dengan biaya sebagai fungsi produksi.
Terdapat suatu hasil optimal untuk masing masing populasi
Letak populasi produksi yang diperoleh disebut lokasi penangkapan
Jumlah optimal cadangan dan hasil produksi tergantung dari besarnya biaya produksi dan penerimaan