217
IMPLEMENTASI HAM (HOTSPOT AREA MASJID) SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAN PENGUATAN
ORGANISASI REMAJA MASJID
Joko Dwi Santoso1)
1)Fakultas Ilmu Komputer, Universitas AMIKOM Yogyakarta Email : [email protected]1)
Abstrak
Sentra pendidikan dan kemasyarakatan sebuah kampung atau desa yang paling kecil berada pada pusat peribadatan, salah satunya masjid. Masjid memiliki peranan penting dalam mengelola masyarakat dan juga menumbuhkembangkan kebersamaan dan keakraban antar warga masyarakat. Masjid Al Hikmah yang berada di Ngentak-Mejing, Jragung, Jogotirto, menjadi salah satu masjid pusat kegiatan masyarakat, diantaranya adalah kegiatan pendidikan seperti TPA, Pengajian Bapak, Pengajian Ibu, Pengajian Remaja. Pusat kegiatan organisasi Takmir masjid, Organisasi Ibu Pengajian dan Organisasi Sadar lingkungan serta organisasi remaja masjid. Kegiatan masjid juga cukup banyak selain pengajian juga digunakan sebagai rapat kerja setiap organisasi dan juga kegiatan social lainnya. Seiring perjalanan waktu, semakin besar paparan teknologi menyebabkan salah satu organisasi masjid semakin menurun kinerjanya. Semakin jarang menggunakan masjid sebagai pusat kegiatannya. Organisasi Remaja masjid sudah terbawa dengan jaman teknologi yang komunikasinya kini menggunakan gadget sehingga pertemuan jarang diadakan bahkan ditiadakan. Daya Tarik yang dapat dilakukan oleh masjid adalah menambahkan layanan masjid berupa hostpot area masjid sehingga Remaja Masjid merasa nyaman dan terbantukan dengan fasilitas tersebut, dan diharapkan mereka sering mengadakan perkumpulan dimasjid. Dengan demikian orang tua dan Pembina remaja masjid dapat memantau kegiatan remaja dengan lebih mudah.
Kata kunci: HAM, Hotspot Area, Internet Sehat, Masjid
1. PENDAHULUAN
Masjid Al Hikmah Ngentak-Mejing berada di perbatasan dua kecamatan yaitu kecamatan Berbah dan Prambanan. Warga sekitar menggunakan kegiatan secara Bersama-sama walaupun digunakan untuk dua domisili warga yang berbeda.
Jamaah Masjid Al Hikmah terdiri dari 43KK yang beragama islam dengan Jamaah aktif sholat fardu sekitar 50 orang.
Organisasi Masjid di Masjid Al Hikmah ini cukup banyak dari organisasi Takmir masjid, Organisasi Ibu Pengajian dan Organisasi Sadar lingkungan serta organisasi remaja masjid. Organisasi ini berperan aktif dalam memajukan tingkat keamana, kenyamanan dan pendidikan masyarakat di Padukuhan Ngentak-Mejing.
Gambar 1. Masjid Tampak Depan
Kegiatan masjid juga cukup banyak selain pengajian juga digunakan sebagai rapat kerja setiap organisasi dan juga kegiatan social lainnya. Seiring perjalanan waktu, semakin besar paparan teknologi menyebabkan salah satu organisasi masjid semakin menurun kinerjanya. Semakin jarang menggunakan masjid sebagai pusat kegiatannya. Organisasi
218 Remaja masjid sudah terbawa dengan jaman teknologi yang komunikasinya kini menggunakan gadget sehingga pertemuan jarang diadakan bahkan ditiadakan.
Daya Tarik yang dapat dilakukan oleh masjid adalah menambahkan layanan masjid berupa hostpot area masjid sehingga Remaja Masjid merasa nyaman dan terbantukan dengan fasilitas tersebut, dan diharapkan mereka sering mengadakan perkumpulan dimasjid. Dengan demikian orang tua dan Pembina remaja masjid dapat memantau kegiatan remaja dengan lebih mudah.
Berdasarkan analisis situasi yang dikemukakan diatas, maka dapat diambil beberapa permasalahan yaitu :
1) Remaja masjid enggan ke masjid untuk mengadakan kegiatan
2) Remaja masjid lebih suka menggunakan gadget untuk komunikasi sehingga jarang bertemu dan menjadi anti sosial
3) Sulit mengajak kembali remaja masjid untuk datang ke Masjid
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan abdimas ini. Solusi yang ditawarkan dalam bentuk adalah :
1) Membuat kegiatan yang berfokus di masjid 2) Memberikan layanan yang mendukung gadget digunakan di masjid dan menbuat kegiatan berbasis gadget tersebut
3) Membuat Hotspot Area Masjid yang dapat digunakan siapa saja untuk mengakses data yang dibutuhkan
Capaian Luaran dari program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatian ini adalah (1) Terciptanya layanan Hostpot Area (2) Tersediaanya layanan masjid yang dapat digunakan masyarakat sekitar (3) Meningkatnya pemahaman remaja masjid dan masyarakat terkait pentingnya masjid dan layanan masjid guna memaksimalkan kegiatan masjid
2. METODE PELAKSANAAN
Implementasi Hotspot Area dalam pemenuhan koneksi jaringan dalam meningkatkan minat pemuda mendatangi rumah ibadah. Metode pelaksanaan pengabdian mencakup bagaimana
strategi melakukan pengaturan jaringan yang tepat untuk diterapkan di lingkungan rumah ibadah.
Hotspot merupakan area layanan internet dimana dapat diakses oleh user/client menggunakan perantara media kabel ataupun gelombang radio asalkan menggunakan alat elektronik seperti PC, laptop, smartphone, Hotspot menggunakan autentifikasi (password) untuk menjaga jaringan agar tetap dapat dijaga walaupun bersifat publik.
Jaringan hotspot bersifat BridgeNetwork yaitu sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan.[1].
Metodologi pembangunan jaringan pada masjid Al Hikmah ini adalah dengan menggunakan NDLC.
Gambar 2. Pendekatan NDLC
Tim abdimas bersama Takmir masjid menyusun dan mengembangkan konsep hotspot Area Masjid.
Berikut adalah rancangan-rancangan yang dibuat untuk memaksimalkan kegiatan Hotspot Area Masjid Al Hikmah.
4) Topologi Jaringan Al Hikmah
Dalam topologi ini mengacu pada prinsip hotspot wireless device dimana koneksi dari Internet Services Profider (ISP) dikelola oleh router dan disebarluaskan menggunakan akses point yang memadai.
Gambar 4.0 merupakan rancangan
topologi jaringan baru pada asrama Bogani
yang menggunakan topologi star, akan
diimplementasikan untuk perancangan
wireless hotspot management system berbasis
autentikasi login atau captive portal dengan
menambahkan Mikrotik RB951Ui-2nD dan
Access Point TP-Link TL-WR840N adalah
sebagai berikut:
219 Gambar 3. Topologi usulan yang akan diterapkan 5) Perangkat Keras (Hardware)
Modem ADSL
Modem ADSL digunakan untuk penyebaran jaringan internet baik melaluo port yang tersedia maupun melalui media wireless. Modem ADSL yang digunakan sebanyak satu buah dengan spesifikasi sebagai berikut:
Merk: ZTE Model: F609 Power: 12 Volt; 1 Ampere Mac Address: F80113D64E81
Routerboard Mikrotik RB941-2ND
Routerboard Mikrotik digunakan sebagai alat untuk melakukan konfigurasi monitoring jaringan.
Spesifikasi lain dari Routerboard Mikrotik yang digunakan adalah sebagai berikut:
Product Code: RB941-2nD Architecture: SMIPS-BE
Access Point
Access point adalah sebuah perangkat dalam jaringan komputer yang dapat menciptakan jaringan lokal nirkabel atau WLAN (Wireless Local Area Network).
Merk: Netis Model: WF2411E Power: 9volt, 500mA
6) Perangkat Lunak (Software)
Software yang digunakan dalam kegiatan kali ini memiliki fungsi sebagai remote dalam melakukan konfigurasi dan juga sebagai sistem monitoring dari jaringan yang di monitoring.
Winbox
Winbox merupakan software yang digunakan untuk mengakses dan melakukan konfigurasi Routerboard Mikrotik menggunakan GUI (Graphical User Interface).Winbox digunakan untuk konektivitas dan konfigurasi Mikrotik menggunakan MAC Address atau protokol IP.
Netwatch
Netwatch merupakan salah satu fitur Mikrotik yang berfungsi untuk memonitor kondisi dari device.
Menurut
Farida (2016), monitoring jaringan adalah proses rutin pengumpulan data pengukuran kemajuan dari suatu jaringan yang memantau setiap perubahan yang terjadi untuk mempertahankan manajemen jaringan yang ada dan untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya perangkat-perangkat yang terhubung ke dalam jaringan [2]. Maka alur dalam pembangunan hotspot sendiri diperlukan monitoring jaringan dan juga keamanan jaringan.
7)
CaptivePortal
Ketika client menghubungkan perangkatnya
ke sebuah jaringan wifi, system akan mulai
bekerja dan client yang terhubung ke jaringan
wifi tersebut akan redirect ke sebuah halaman
login melalui sebuah browser. Client
melakukan login dengan cara memasukan id
username dan password dalam halaman
captive portal, ketika client sudah login maka
akses internet dari client tersebut akan
dikelola oleh sistem yang baru. Terlihat pada
Gambar 5 alur sistem sesudah implementasi.
220 Gambar 5 Alur Sistem
Captive Portal merupakan halaman login yang bekerja sebagai sistem otentikasi username dan password, Captive Portal menjalankan proses otentikasi untuk memberikan hak akses pada user. Berikut Gambar 4.3 adalah rancangan tampilan halaman Autentikasi Login atau Captive Portal yang akan diterapkan :
Gambar 6. Rancangan Halaman Autentikasi Login
8)
KonfigurasiIP
Konfigurasi IP Address yang akan dilakukan pada pemasangan topologi jaringan yang baru, dimana dari Modem ADSL port 1 disambungkan dengan mikrotik eth1, dari mikrotik eth2 dengan eth3 di-setting bridge dan DCHP Server lalu disambungkan dengan masing-masing port 1 Access Point, berikut table 3.6 konfigurasi dari mikrotik:
Tabel 1 Konfigurasi IP
Device Interface IP Address Subnetmask Mikrotik
RB951Ui -2nD
Eth1 DHCP
Client dari ISP
n/a
Eth2 dan Eth3 (bridge) 10.10.10.
0
DHCP server 10.10.10.1/2 4
255.255.255.
0
3. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN 1) Konfigurasi Hotspot
Konfigurasi
hotspot di masjid Al Hikmah dilakukan melalui web browser pada alamat access point yang digunakan untuk hotspot.
Hasil konfigurasi dapat dilihat pada gambar 4 dan 4.8.
Gambar 4. Website konfigurasi AP
2) Konfigurasi Monitoring
Setelah itu konfigurasi pada sisi router mikrotik dengan masuk ke winbox, konfigurasi dilakukan dengan melalui menu Tools>Netwatch>Add (+).
Kemudian menambahkan IP Gateway dari jaringan
221 yang akan di monitoring yang terhubung ke masing-masing interface untuk tab interval sesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan, Seperti yang dapat dilihat pada gambar 7
Gambar 7. Seting NetWatch
Setelah semua host ditambahkan untuk dimonitoring pada netwatch maka hasilnya akan terlihat seperti digambar 5
Gambar 8 Host Yang Dimonitoring 3) Konfigurasi Admistrator Pada Mikrotik
Pada routerboard mikrotik masih menggunakan username dan password default saat sebelum dikonfigurasi. Maka dari itu diharuskan mengganti username dan password administrator yang bertujuan agar mikrotik tidak mudah diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk mengganti password dan username dengan cara System kemudian Identity untuk konfigurasi identitas router dan System kemudian Users untuk mengganti maupun menambahkan user dan password router ketika akan login dari winbox untuk hak akses ke mikrotik. Tampilan winbox seperti dibawah ini :
Gambar 9 Konfigurasi Identitas Router 4) Setting Waktu
Pengaturan waktu pada router mikrotik bisa dilakukan pada menu System kemudian Clock.
Seperti pada gambar 4.3.
Gambar 11 Setting Zona Waktu Router 5) Konfigurasi Halaman Login
Mengkonfigurasi halaman login merupakan sebuah keharusan dalam perancangan sistem autentikasi login dalam hal ini halaman login menunjukan sebuah profile Asrama Bogani ketika user atau penghuni asrama melakukan login pada jaringan tersebut. penulis telah merancang sebuah tampilan halaman login yang akan diterapkan pada sebuah mikrotik dan kemudian akan dimasukan ke dalam mikrotik yaitu dengan cara masuk ke menu files pada mikrotik lalu drag dan drop pada menu files.
Setelah proses upload selesai maka akan muncul file-file tadi seperti terlihat pada gambar 4.32
222 Gambar 12. File Halaman Login Mikrotik
6) Pengujian Autentikasi Login
Pengujian otentikasi login case sensitive dilakukan dengan percobaan login sebanyak empat kali dengan susunan karakter username yang dibuat di user manager "ukm" dan password "vrn" namun dengan karakter dan besar kecil huruf berbeda, berikut adalah hasilnya dan tertera pada Tabel 2
Tabel 2 Pengujian Case Sensitive
Login Username Password Keterangan
Karakter Besar - Kecil Huruf
Karakter Besar - Kecil Huruf
Pertama Benar Salah Benar Salah Gagal Kedua Salah Benar Salah Benar Gagal Ketiga Salah Benar Benar Benar Gagal Keempat Benar Benar Benar Benar Berhasil
7) Pengujiansystem
Evaluasi sistem dilakukan guna mengetahui apakah sistem yang telah diimplementasikan bekerja dengan baik. tertera pada Tabel 2 berkut ini :
Tabel 3 Evaluasi Sistem Parameter Evaluator Fungi Hotspot
sebagai akses internet
3 3 4 4
Kecepatan Akses 4 4 3 4
Membantu Komunikasi
4 5 4 4
Menjadi daya Tarik Masjid
4 4 4 4
Keamanan Jaringan 3 3 3 3
Berdasarkan table evaluasi system tersebut dapat diambil penilaian bahwa Hotspot Area Masjid di Masjid Al Hikmah telah sesuai dengan tujuan utama sebagai sarana penguatan Remaja Masjid dengan penlaian daya Tarik dan komunikasi bernilai tinggi yaitu masing-masing 4.25 dan 4.
Dari penilaian fungsi dan kemampuan hotspot sudah cukup sesuai dengan kebutuhan.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan dari kegiatan ini adalah:
1) Terciptanya Hotspot di area masjid dengan berbagai aturan untuk mendukung kegiatan peribadatan di masjid Al Hikmah.
2) Penguatan Remaja Masjid dalam kegiatan dapat dimaksimalkan dengan adanya Hotspot untuk mengakses materi dan diskusi.
Ucapan Terimakasih
1) Direktur Lembaga Pengabadiam Masyarakat dan segenap jajarannya, yang telah mengadakan program Pengabdian Masyarakat Terjadwal serta pendanaannya, sehingga kami mampu melaksanakan salah satu darma.
2) Ketua Takmir Masjid Al Hikmah, Jogotirto Berbah Sleman, yang bersedia sebagai Mitra Abdimas sehingga kami dapat menerapkan ilmu langsung di masyarakat.
3) Seluruh tim yang membantu terlaksananya kegiatan Abdimas ini yang tidak dapat disampaikan secara terperinci
Daftar Pustaka
[1] Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Penerbit ANDI: Yogyakarta;
[2] Farida, T. (2016). Implementasi Notifikasi dengan SMS pada The Dude Monitoring. Surabaya:
Jurnal Manajemen Informatika. 5(2), 42-49;
.