• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORGANIZATIONAL SUPPORT DAN ADAPTIVE PERFORMANCE TERHADAP WORK-FAMILY CONFLICT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ORGANIZATIONAL SUPPORT DAN ADAPTIVE PERFORMANCE TERHADAP WORK-FAMILY CONFLICT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

149

ORGANIZATIONAL SUPPORT DAN ADAPTIVE PERFORMANCE TERHADAP WORK-FAMILY CONFLICT

Beni Miprasadi1), Adi Rahmat1) dan Bambang Supeno1)

1)

Program Magister Manajemen, Pascasarjana, Universitas Lancang Kuning Email: bambang.supeno@unilak.com

Abstract: This study aims to identify and explain the mechanism underlying the relationship between organizational support and adaptive performance through work-family conflict variables. This research was conducted at the Regional Secretariat (Setda) of Kuansing Regency where the data was taken from the employees of the Regional Secretariat. The number of respondents in this study was 110 as the research sample. The data analysis techniques in this study were descriptive analysis, convergent and discriminant validity tests, and reliability tests on SEM-PLS analysis. The results of this study indicate that organizational support has a positive and significant effect on adaptive performance, then organizational support has a positive and significant effect on work family conflict and lastly, work family conflict has a positive and significant effect on adaptive performance

Keywords: Organizational Support, Adaptive Performance, Work Family Conflict

Abstrak: Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mekanisme yang mendasari hubungan antara hubungan organizational support dan adaptive performance melalui variabel work-family conflict. Penelitian ini dilakukan pada Sekretariat Daerah (SETDA) Kabupaten Kuansing yang dimana data diambil dari karyawan setda tersebut. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 110 sebagai sampel penelitian. Teknik analisis data pada penelitian ini berupa analisis deskriptif, uji validitas konvergen dan diskriminan, uji reliabilitas pada analisis SEM-PLS. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel organizational support berpengaruh positif dan signifikan terhadap adaptive performance, selanjutnya organizational support berpengaruh positif dan signifkan terhadap work family conflict dan terakhir work family conflict berpengaruh positif dan signifikan terhadap adaptive performance.

Kata Kunci: Organizational Support, Adaptive Performance, Work Family Conflict

Pendahuluan

Dalam manajemen organisasi, Organizational support (OS) mengacu pada persepsi pekerja tentang apakah organisasi peduli dengan kesejahteraan dan kontribusi karyawan.

Dukungan organisasi juga mencakup penilaian karyawan tentang apakah organisasi membantu karyawan mencapai tujuan professional dan pribadi. Ketika karyawan

(2)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

150 merasakan SO yang baik, karyawan merasa lebih aman dalam pekerjaan dan lebih terlibat dengan pekerjaan (Park et al, 2020).

Penelitian menunjukkan bahwa OS yang dirasakan sangat berkorelasi dengan banyak karakteristik dan perilaku tempat kerja yang progresif, seperti iklim organisasi yang positif dan perilaku kewargaan organisasi. Ketika karyawan merasa bahwa perusahaan peduli dengan kesejahteraan karyawannya, karyawan itu sendiri akan menawarkan dedikasi mereka sebagai pertukaran social. Menurut Park et al (2020) Dukungan organisasi juga meningkatkan rasa memiliki karyawan. Karena karyawan percaya bahwa mereka adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri, mereka lebih berdedikasi pada tujuan perusahaan.

Adiptive performance merupakan sebagai kemampuan karyawan individu atau kelompok untuk mengubah kondisi dan perilaku untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Jundt et al (2015) juga menegaskan menegaskan bahwa perilaku kinerja adaptif biasanya bertujuan untuk mempertahankan tingkat kinerja atau meminimalkan penurunan kinerja sebagai akibat dari perubahan.

Breevaart et al (2014) mengungkapkan bahwa karyawan yang merasa terlibat dalam pekerjaan menunjukkan lebih fokus dalam kinerja sehari-hari pada organisasi.

Selanjutnya, karena karyawan mendedikasikan energi dan perhatiannya pada tugas-tugas, maka karyawan lebih memperhatikan pekerjaan tersebut. Artinya, perhatian tersebut memungkinkan karyawan untuk mengantisipasi tantangan baru atau mengenali kekurangan saat ini dalam proses. Karyawan yang lebih memperhatikan pekerjaan mereka adalah yang paling siap untuk mengatasi tantangan eksternal.

Menurut pendapat Greenhaus & Beutell (1985), work-family conflict merupakan konflik dan tekanan atau ketidak seimbangan peran karyawan baik itu di pekerjaan maupun keluarga dimana. Jam kerja yang terlalu padat dan beban kerja yang terlalu berat merupakan salah satu bukti langsung dari work-family conflict . dikarenakan terlalu banyaknya waktu dan usaha yang melebihi kapasitas yang dihabiskan untuk bekerja.

Sehingga Hal ini mengakibatkan kurangnya waktu luang yang dapat digunakan bersama keluarga. Greenhaus & Beutell (1985) juga menjabarkan tentang konflik yang berkaitan dengan perempuan bekerja. Pertama, konflik berbasis waktu, yang mana tidak bisa menyeimbangkan peran, antara keluarga dan pekerjaan. kedua, tidak bisa membagi porsi tenaga dan kesempatan antara pekerjaan dan keluarga.

Metode Penelitian

Pada bab ini akan dijelaskan pengembangan hipotesis yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi. Menurut Neuman (2011) penelitian merupakan bagian dari eksplanatori yang berupaya untuk menjelaskan mengapa sebuah fenomena muncul dan membangun, memperluas, mengolaborasi atau menguji teori. Selanjutnya, penelitian in i juga bertujuan untuk menjelaskna bagaimana proses psikologis atau mekanisme yang mendasari hubungan antara kepemimpina altruistik dan kebahagiaan di tempat kerja berdasarkan kapabilitas pembelajaran organisasi.

Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji suatu teori atau hipotesis guna untuk memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan teknik kuantitatif. Teknik kuantitatif dalam penelitian sains organisasi menurut Neuman (2014, p.97) merupakan sebuah metode penelitian yang memulai pada pendekatan ilmu sosial yang positif dan menekan pada penemuan hukum, pengamatan empiris cermat dan penelitian yang bernilai bebas.

(3)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

151 Sampel dan Prosedur Pengumpulan Data

Pengujian hipotesis dalam penelitan ini menggunakan Teknik kuantitatif dalam mengumpulkan data, penelitian ini berencana untuk menggunakan jenis data primer yaitu dalam bentuk kuesioner. Kuesioner atau angket akan dibuat dengan menggunakan pertanyaan yang tertutup, maksudnya dengan pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawabannya, sehingga para responden tinggal memilih salah satu jawaban yang dianggap paling tetap.

Studi ini melakukan pengumpulan data dengan mendistribusikan kuesioner kepada pegawai yang bekerja di ASN Sekretaris Daerah Kuansing. Mekanisme kuesioner akan dilakukan dengan Snawball Methode Sampling (Fink, 2003).

Menurut Chin (2010) dan Schreiber (2008) untuk mencapai kekuatan statistic (statistic power) yang cukup tinggi, kecukupan jumlah sampel diputuskan berdasarkan kriteria “minimum sample size”. Analisis yang digunakan dalam analisa

“structural equation modeling” (SEM), dengan jumlah item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel penelitian dikali 5, 10 dan 20.

Instrumen Pengukuran Variabel Penelitian

Instrument pengukuran variabel pen elitian ini bertujuan untuk mengukur seluruh variabel dalam penelitian ini dan diambil dari artikel jurnal yang ditulis dengan Bahasa Inggirs. Menurut Neuman (2011) insturmentasi dari setiap variabel dibutuhkan untuk menghubungkan antara konsep yang abstrak (variabel) dengan observasi empiris. Item kuesioner yang akan digunakan pada penelitian ini menggunakan Bahasa Inggris yang akan diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik “translation-back procedure” dan memastikan hasil terjemahan dari bahasa aslinya ke Bahasa Indoensia dan diterjemahkan kembali ke bahasa aslinya, dan untuk memastikan hasil terjemahan tidak mengurangi konten dari semua item kuesioner (Brislin, 1970, 1980). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: (1) Variabel Independen yaitu Organizational Support; (2) Variabel Mediasi yaitu Work-family conflict ,dan; (3) Variabel Dependen yaitu Adaptive Performance.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua objek yang akan diteliti dalam suatu tinjauan. Handayani (2020:75) menyatakan bahwa populasi adalah suatu spekulasi daerah yang terdiri dari barang-barang dan subyek-subyek yang mempunyai jumlah tertentu yang tidak seluruhnya ditetapkan oleh para ilmuwan untuk dipelajari dan dijadikan penentuan.

Dilihat dari sifat-sifat tersebut, populasi dapat dicapai sebagai suatu unit pemeriksaan yang memiliki satu syarat merek dagang. Populasi lengkap penelitian ini juga dijadikan contoh, dengan jumlah 100 perwakilan Pegawai ASN Sekretaris Daerah Kuansing.

Variabel Kontrol

Penelitian ini mempertimbangkan beberapa variabel kontrol. Variabel - variabel tersebut yaitu variabel demografis, seperti jenis kelamin, usia, masa kerja organisasi, dan pendidikan. Variabel-variabel ini dalam penelitian sebelumnya telah dijelaskan kapabilitas pembelajaran organisasi berkontribusi secara signifikan efek positif kepemimpinan altruistik terhadap kebahagiaan di tempat kerja (Salas -Vallina et al., 2018).

Analisa Data Penelitian Level of Analysis

(4)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

152 Penelitian ini akan fokus pada micro-level (individual level of analysis) untuk mengukur persepsi pegawai. Untuk memastikan ketetapan pengukuran konstruk dalam penelitian sains organisasi, analisa data dan interpretasi data, konsep -konsep yang didiskusikan dalam sebuah studi atau penelitian harus sesuai dengan empirical level of analysis (Klein & Kozlowski, 2000; Neuman, 2011).

Hasil dan Pembahasan

Hasil Pengujian Model Fit and Quality Indices (Uji Kecocokan Model)

Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pengujian model fit and quality indices dalam analisis PLS pada penelitian ini meliputi average R-square (ARS), average path coefficient (APC), dan average variance inflation factor (AVIF). Hasil pengujian menunjukkan bahwa model cocok dengan data [ARS=0,447 (p<0,001);

APC=0,464 (p<0,001); AVIF=2,586]. Dengan demikian, pada nilai VIF lebih rendah dari 3,3 dan menunjukkan bahwa model tersebut bebas dari masalah multikolinearitas (Hair et al., 2014).

Hasil Pengujian Measurement Scales Validation (MSV) (Uji Validasi Skala Pengukuran)

Pada analisis SEM-PLS, pengujian model validasi skala pengukuran bertujuan untuk mengevaluasi validasi skala pengukuran setiap variabel (Hair et al., 2014). Pengujian evaluasi model pengukuran dilakukan dalam tiga tahap.

Pertama, yaitu menguji atau mengevaluasi konsistensi internal dari reliabilitas setiap variabel. Sebuah skala pengukuran variabel dapat dikatakan reliabel apabila memiliki nilai composite reliability (CR) dan nilai cronbach alpha (α) diatas 0,70. Dapat dilihat pada Tabel 4.5 diatas dijelaskan bahwa seluruh nilai composite reliability (CR) dan nilai cronbach alpha (α) pada setiap variabel pengujian berada diatas 0,70. Hal ini dijelaskan bahwa skala pengukuran variabel dalam penelitian ini memiliki konsistensi reliabilitas yang baik.

Kedua, yaitu pengujian validitas pada setiap variabel. Pada pengujian validitas variabel terdiri dari dua pengujian yaitu Uji Validitas Konvergen Uji Validitas Diskriminan. Pada pengujian validitas konvergen setiap item pertanyaan dikatakan valid apabila memiliki nilai loadings diatas dan atau sama dengan 0,50 (Chin, 2010) dan pada pengujian ini juga dapat dilihat dari nilai average variance extracted (AVE), sebuah variabel dikatakan valid secara konvergen apabila memiliki nilai AVE diatas dan atau sama dengan 0,50 (Chin, 2010). Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa seluruh item pertanyaan yang ada pada penelitian ini memiliki nilai loadings diatas 0,50 dan nilai AVE setiap variabel diatas 0,50. Berdasarkan pada kedua hasil tersebut (nilai loadings dan nilai AVE), dapat disimpulkan setiap item pertanyaan yang ada pada skala pengukuran variabel pada penelitian valid secara uji validitas konvergen.

Pada pengujian validitas diskriminan setiap item pertanyaan dalam skala pengukuran dikatakan valid secara diskriminan apabila item-item pengukuran variabel memiliki korelasi yang kuat terhadap variabel yang diukurnya, dan memiliki korelasi yang lemah atau bahkan tidak berkorelasi signifikan dengan variabel lain (Djamba, Y. K., & Neuman, 2014).

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat seluruh item pengukur variabel -variabel penelitian ini memiliki korelasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan variabelnya dan dibandingkan dengan variabel lainnya. Pengujian validitas diskriminan ini dapat dilakukan dengan menggunakan “Fornell-Larcker Criterion” (Fornell & Larcker, 1981). Skala pengukuran variabel ini dikatakan valid secara diskriminan apabila nilai akar kuadrat AVE lebih tinggi dibandingkan dengan korelasi antar variabel.

(5)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

153 Hasil Pengujian Common Method Variance (CMV) (Uji Varians Metode Umum)

Hasil penelitian ini mengumpulkan data waktu dan sumber yang sama. Oleh karena itu, data tersebut kemungkinan masih berpotensi menghasilkan common method variance (CMV) (MacKenzie & Podsakoff, 2012). Untuk memastikan bias metode umum dapat dikendalikan, penelitian ini menggunakan full collinearity variance inflation factors (VIFs), untuk mengevaluasi apakah data dalam penelitian memiliki masalah CMV atau tidak (Kock, 2015).

Hasil Pengujian Structural Model Evaluation (Uji Hipotesis)

Penelitian ini selanjutnya mengevaluasi model struktural yang bertujuan untuk menguji seluruh hipotesis yang telah diajukan. Pada Tabel 4.9, Gambar 4.4 dan Gambar 4.5 menunjukkan nilai koefisien jalur yang dihasilkan oleh analisis SEM-PLS dari model penelitian yang diusulkan dalam penelitian ini.

Pada hipotesis pertama (H1) memprediksi bahwa organizational support berpengaruh positif terhadap adaptive performance. Hasil pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.4 menunjukkan hipotesis ini didukung secara statisti k (β=0,401;

p<0,001). Tabel ini juga menunjukkan tanpa variabel mediasi secara langsung organizational support secara positif menyebabkan adaptive performance.

Tabel 1. Hasil Pengujian Structural Model Evaluation (Uji Hipotesis) Full Model

Pengaruh Langsung

Organizational Support Adaptive Performance 0,669***

Organizational Support Work Family Conflict 0,004***

Work Family Conflict Adaptive Performance 0,134***

Pengaruh Tidak Langsung

Organizational Support Work Family Conflict Adaptive Performance

0,090***

Ket: n.s = not significant; *** = significant at 0,001

Simpulan

Penelitian ini memberikan kontribusi yang berharga bagi suatu manajemen.

Khususnya pada topik OS, AP dan WFC. Serta kajian tentang sumber da ya manusia.

Dengan berlandaskan Job-Resources Model (JD-R), temuan dari penelitian ini mengambarkan bagaimana dan mengapa WFC memediasi OS dan AP. Hasil penelitian ini juga dapat memberikan masukkan kepada manajemen organisasi dalam menjalankan suatu organisasi, dan mengetahui begitu pentingnya perilaku mendukung dan peduli terhadap bawahan untuk menciptakan AP dan kesimbangan disemua peran sehingga terhindarnya WFC pada diri setiap individu. Kemudian yang terakhir, peneliti berharap agar penelitian ini dapat menjadi katalisasi dalam memberikan perhatian yang lebih untuk penelitian selanjutnya dari para akademisi dan praktisi dalam menjelaskan fungsi dari OS dan AP di organisasi.

Daftar Pustaka

[1] Abdillah.M. 2020. Effects of Altruistic Leadership on Knowledge Hiding among Suborninates: Testing a Dual Mediation Mechanim. (Doctoral diseertation, Da-Yeh University. Taiwan). Retrieved from:

[2]

https://hdl,handle.net/11296/q3e8uq

[3] Ayuningtyas, L., & Septarini, B., G. (2013). Hubungan Family Supportive

Supervision Behaviors Dengan Work Family Balance Pada Wanita Yang

Bekerja. Jurnal Psikologi Industri Dan Organisasi , 2 (1).

(6)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

154

[4]

Aryee, S., Srinivas, ES, & Tan, HH (2005). Ritme kehidupan: Anteseden dan hasil keseimbangan pekerjaan-keluarga pada orang tua yang bekerja. Jurnal Psikologi Terapan, 90, 132–146.

[5] Behson, S.J. (2005). The Relative Contribution of Formal and Informal Organizational Work-Family Support. Journal of Vocational Behaviors 66 487-500.

[6] Bartolome, F., & Evans, P. A. L. Professional lives versus private lives- Shifting patterns of managerial commitment. Organizational Dynamics, 1979, 7(4), 3- 29

[7] Bartolome, F. Executives as human beings. Harvard Business Review, 1972, 50(6), 62-69.

[8] Burke, R. J., & Bradshaw, P. Occupational and life stress and the family.

Small Group Behavior, 1981, 12, 329-375.

[9] Burke, R. J., Weir, T., & Duwors, R. E. Work demands on administrators and spouse well-being. Human Relations, 1980b. 33, 253-278.

[10] Breevaart, K.; Bakker, A.B.; Demerouti, E.; Sleebos, D.M.; Maduro, V.

Uncovering the underlying relationship between transformational leaders and followers’ task performance. J. Pers. Psychol. 2014, 13, 194–203.

[11] Burke, R. J., Weir, T., & Duwors, R. E. Type A behavior of administrators and wives' reports of marital satisfaction and well-being. Journal of Applied Psychology, 1979, 64, 57-65.

[12] Bakker, A. B., & Leiter, M. P. (2010). Work engagement: A handbook of essential theory and research. New York: Psychology Press.

[13] Bohen, H. C., & Viveros-Long, A. Balancing jobs and family life: Do flexible work schedules help? Philadelphia: Temple University Press, 1981

[14] Brief, A. P., Schuler, R. S., & Van Sell, M. Managing job stress. Boston:

Little, Brown, 1981.

[15] Crain, T. L., & Stevens, S. C. (2018). Family Supportive Supervision Behaviors: A Review and Recommendations for Research and Practice.

Journal of Organizational Behavior, 1-20.

[16] Cucuani, H., & Fitriyani, E. (2017). Hubungan Family Supportive Supervision Behaviors di Tempat Kerja dengan Work Family Enrichment pada Perempuan Bekerja. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender, 16(1), 1-12

[17] Chin, W.W. (2010) How to Write Up and Report PLS Analyses. In: Esposito Vinzi, V., Chin, W.W., Henseler, J. and Wang, H., Eds., Handbook of Partial Least Squares: Concepts, Methods and Applications, Springer, Heidelberg, Dordrecht, London, New York, 655-690.

[18] Charbonnier-Voirin, A.; El Akremi, A.; Vandenberghe, C. A multilevel

model of transformational leadership and adaptive performance and the

moderating role of climate for innovation. Group. Organ. Manag. 2010, 35,

699–726.

Referensi

Dokumen terkait

The distinctiveness of neither the physical conditions nor the visual disability levels of adolescents including gender, nature of disability, and duration of disability did not have

This study found that competence and organizational culture have a positive influence on teacher job satisfaction, while work motivation has a positive and significant effect on