• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paket 1 KURIKULUM PAI DAN BAHASA ARAB DI MI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Paket 1 KURIKULUM PAI DAN BAHASA ARAB DI MI"

Copied!
208
0
0

Teks penuh

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan agar peserta didik mempunyai keterampilan sebagai berikut: Ruang Lingkup PAI dan Kurikulum Bahasa Arab di MI 1) Topik Al-Quran-Hadits di MI.

Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM)

Lembar Media

Power Point

Lembar Penilaian

  • Jenis Penilaian
  • Bentuk Penilaian
  • Instrumen Penilaian
  • Petunjuk Penskoran

MATERI QUR’AN DI MI

Pendahuluan

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Waktu

Kegiatan Pembelajaran

Uraian Materi

  • PENGERTIAN DAN PERBEDAAN TAFSIR, TARJAMAH DAN TAKWIL a. Pengertian Tafsir
  • Strategi Pembelajaran Materi Qur’an
  • Sistem Penilaian
  • Tujuan
  • Petunjuk
  • Bahan dan Alat Diskusi
  • Langkah Kegiatan
  • Lembar Media

Surah ini terdiri daripada 5 ayat termasuk golongan Surah Makkiyyah yang diturunkan selepas Surah Al Fath. Surah ini terdiri daripada 5 ayat termasuk golongan Surah Makkiyyah yang diturunkan selepas Surah Al Kaafirun.

MATERI HADIS

Siswa bekerja dalam kelompok yang dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang, dan menyiapkan rangkuman dari berbagai sumber terkait materi Hadits dan proses pembelajarannya di MI dengan menggunakan metode panduan membaca (sumber gratis terkait materi Hadits). Guru memberikan kesempatan kepada siswa dan siswi untuk berpikir tentang ceramah: materi hadis dan materi pembelajaran.

MATERI HADIS DI MI

Teks Hadis

Rasulullah s.a.w. bersabda: Kamu akan melihat orang-orang mukmin saling berkasih sayang, saling menyayangi dan menyatukan hati mereka seperti satu tubuh. Dalam hadis lain disebutkan yang bermaksud: Sambungkan kembali tali persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan dengan kamu dan berbuat baiklah kepada orang yang menyakiti kamu. Ini menunjukkan betapa mulianya ajaran Islam sehinggakan seorang muslim diperintahkan berbuat baik kepada orang yang pernah berbuat zalim/jahat kepadanya dan inilah yang dinamakan ihsan.

Dia berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: "Aku dan orang yang memelihara anak yatim di syurga, beginilah keadaannya lalu dia mengisyaratkan dengan jari tengahnya dan meregangkan antara keduanya."

Strategi Pembelajaran

Jika siswa yang ditunjuk untuk menerjemahkan kata tersebut tidak dapat, guru segera menunjuk siswa lain. Guru juga dapat mengucapkan terjemahan bahasa Indonesia dari kata-kata dalam hadis dan guru meminta mereka mengucapkan bahasa Arab. Setelah salah satu dari mereka menerjemahkan hadis tersebut ke dalam bahasa Indonesia, guru dapat menunjuk siswa lainnya untuk mengulangi terjemahan hadis tersebut lagi.

Jika siswa tidak memiliki kitab Al-Quran-Hadits, guru mencoba merangkum isi hadis tersebut pada selembar kertas atau di papan tulis.

Sistem Penilaian

Pihak yang dinilai adalah guru itu sendiri dalam kinerja kegiatan proses belajar mengajar, dan alat penilaiannya berupa kriteria-kriteria yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, sebagaimana dikemukakan di atas. Apabila guru telah melaksanakan penilaian, baik itu penilaian hasil belajar siswa, proses kegiatan belajar mengajar maupun penilaian kegiatan kelompok, maka guru harus memberikan umpan balik membatik. Cara melakukan umpan balik terhadap proses belajar mengajar adalah apabila guru yang melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar merasa ada hal yang kurang tepat, maka ia harus melakukan koreksi terhadap kesalahan yang telah dilakukan. .

Masanya ialah apabila dia melaksanakan pengajaran pemulihan atau apabila dia menyelesaikan proses pembelajaran-pengajaran dengan mata pelajaran seterusnya.

MATERI FIQIH IBADAH

Siswa bekerja secara berkelompok yang dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang, dan membuat rangkuman dari beberapa sumber berbeda terkait materi Fiqih Ibadah dan pembelajarannya di MI dengan metode panduan membaca (sumber gratis terkait materi Fiqih Ibadah ) . Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pemahamannya terhadap sumber bacaan, kelompok lain menanggapi, menambah atau mengkritik.

MATERI FIQIH IBADAH DI MI

Materi Fiqih Ibadah

  • THAHARAH
  • SHALAT
  • ZAKAT

Syarat shalat wajib dikenakan kepada orang yang memenuhi syarat yaitu Islam, kedewasaan, kedewasaan, akal dan kesucian. Allah telah berfirman dalam surat An-Nina ayat 103: “Sesungguhnya shalat itu suatu kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman.” Kewajiban Ramadhan ini dikenakan kepada orang-orang yang memenuhi syarat-syarat Islam, dewasa, berakal, bersih (dari haid dan nifas), muqim dan mampu.

Orang yang tidak dapat berpuasa sama sekali karena sudah terlalu tua atau karena mempunyai penyakit yang tidak dapat diharapkan kesembuhannya.

Strategi Pembelajaran

Haji jika dilihat dari sudut hukumnya, haji terbahagi kepada dua iaitu: Haji Wajib dan Haji Sunat. Haji yang wajib dilakukan sekali seumur hidup sebagai rukun Islam, ada juga haji yang dilakukan sebagai nazar ke atas diri sendiri. Manakala haji pula terbahagi kepada tiga jenis mengikut kaedah mengerjakan haji iaitu: Haji Ifrad, Haji Tamattu’ dan Haji Qiran.

Seperti masalah taharah yang disebutkan di atas, solat, puasa, zakat dan haji masih sangat relevan apabila dihubungkan dalam kehidupan sebenar.

Sistem Penilaian

  • Lembar Media

Apabila penilaian hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran materi Fiqih Islam akan dilakukan dengan tes tertulis, maka guru dapat mengikuti langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut: Perbedaan penilaian hasil belajar dengan penilaian hasil belajar Proses belajar mengajar adalah penilaian hasil belajar lebih mementingkan derajat penguasaan tujuan pengajaran oleh peserta didik, sedangkan tujuan penilaian proses belajar mengajar lebih penting. penekanan pada peningkatan dan optimalisasi kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Ruang lingkup dan penilaian proses belajar mengajar berkaitan dengan komponen-komponen yang membentuk proses belajar mengajar dan hubungan antara komponen-komponen tersebut dalam proses belajar mengajar.

-Komponen yang termasuk dalam ruang lingkup evaluasi proses belajar mengajar antara lain: tujuan pembelajaran, komponen materi pembelajaran, komponen peserta didik, komponen guru, komponen alat dan sumber belajar, dan komponen evaluasi.

Power point

MATERI FIQIH MUAMALAH

MATERI FIQIH MUAMALAH

  • MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL DAN YANG HARAM
  • QURBAN
  • JUAL BELI
  • PINJAM-MEMINJAM

Oleh itu, dia tidak boleh meminjamkan objek yang dipinjam, kerana faedah daripada objek yang dipinjam bukan miliknya. Jika pemulangan objek yang dipinjam bertujuan untuk kos, kos mesti ditanggung oleh peminjam. Jika berlaku pertikaian antara pemberi pinjaman dan peminjam, contohnya, pemberi pinjaman mengatakan bahawa barang yang dipinjamkan tidak dipulangkan, sedangkan peminjam mendakwa telah memulangkannya.

Ketika peminjam mengetahui bahwa pemberi pinjaman telah mengakhiri kontrak, dia tidak dapat lagi menggunakan objek yang dipinjamkan. g Kebijaksanaan pinjam meminjam.

MATERI AQIDAH

Strategi Pembelajaran

Dalam brainstorming, guru meminta siswa membuat daftar kata atau ungkapan yang tertulis di papan tulis. Mengamati secara aktif (memantau) Seringkali siswa tidak berpikir dan aktif belajar ketika menonton video. Beberapa guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk dijawab sambil menonton video.

Keuntungan dan Kerugian Tugas analisis yang tidak terlalu rumit mungkin melibatkan siswa untuk memeriksa informasi yang mereka temukan.

MATERI AKHLAQ

Siswa bekerja secara berkelompok yang terbagi dalam 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang, dan membuat rangkuman dari beberapa sumber berbeda terkait materi Moral dan pembelajarannya di MI dengan menggunakan metode panduan membaca (sumber gratis terkait materi Moral).

MATERI AKHLAK

Dzikir kepada Allah menghasilkan ketenangan dan ketentraman, seperti yang diungkapkan dalam firman Allah: Ingatlah, berdzikir kepada Allah akan menenangkan hati. Setelah bekerja keras, apapun hasilnya, ia akan menerimanya sebagai apa yang terbaik baginya, tanpa merasa kecewa dan patah semangat. e) Tawadhu' kepada Allah adalah kerendahan hati terhadap Allah. Mengaku dirinya rendah hati dan tercela di hadapan Allah SWT, maka ia tidak pantas hidup sombong dan angkuh, tidak mau memaafkan orang lain, dan tidak mementingkan diri sendiri dalam menjalankan ibadahnya kepada Allah.

Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak berserah diri kepada Allah, karena manusia diciptakan dari materi yang mempunyai nilai rendah yaitu tanah. 2) Akhlak terhadap manusia.

نﻮُﻌ ِﺟْﺮ٤١

Akhlak Mahmudah Dan Madzmumah 1) Akhlak Mahmudah

Allah SWT memberikan kekayaan alam yang berlimpah yang dapat disikapi dengan mengambil dan memberi manfaat dari dan kepada alam serta mengharamkan segala bentuk perbuatan yang merugikan alam. Firman Allah artinya: …dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat jahat di muka bumi. Alam dan lingkungan hidup yang dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat yang berlipat ganda, sedangkan alam yang merana atau hanya memperoleh manfaat darinya akan menimbulkan akibat yang sangat buruk bagi manusia.

Semua ini disebabkan oleh upaya mengejar keuntungan ekonomi sementara, yang menyebabkan kerusakan alam serius yang tidak dapat direhabilitasi dalam waktu puluhan atau bahkan ratusan tahun.

ﻚﻴﺒﻨﺟ ﻦﻴﺑ ﻰﺘﻟا ﻚﺴﻔﻧ كوﺪﻋ ىﺪﻋأ

ﺚﻬﻠﻳ ﻪﻛﺮﺘﺗ وأ ﺚﻬﻠﻳ ﻪﻴﻠﻋ ﻞﻤﺤﺗ نإ ﺐﻠﻜﻟا ﻞﺜﻤﻛ ﻪﻠﺜﻤﻓ

Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa, dan sesungguhnya rugilah orang yang mengotorinya.” (Asy-Syams: 9-10). Keuntungan atau kebahagiaan seseorang yang mampu mengawal nafsu, kerana mengawal nafsu (Dlabtun-Nafsi) sebenarnya adalah ibu kepada Akhlak Mahmudah. Sebaliknya, ketidakmampuan untuk mengawal hawa nafsu akan menimbulkan sifat-sifat tercela seperti tamak, tidak tahu malu, keji, boros, berlebihan, dengki, marah, dendam dan sebagainya.

Sulitnya mengendalikan nafsu bukan hanya karena lamanya peperangan yaitu semasa hidup, namun juga karena nafsu itu sendiri mempunyai sifat pemberontak yang sangat keras kepala.

ﻪﺑ ﺖﺌﺟ ﺎﻤﻟ ﺎﻌﺒﺗ ﻩاﻮﻫ نﻮﻜﻳ ﻰﺘﺣ ﻢﻛﺪﺣأ ﻦﻣﺆﻳﻻ

Apalagi di zaman modern ini, pelanggaran terhadap moralitas yang benar atau jujur ​​semakin meningkat dan menjadi semacam “kebutuhan” sehari-hari yang wajib terjadi secara rutin. Bahkan dikalangan sebagian pelajar, pelanggaran terhadap akhlak yang benar atau jujur ​​sudah begitu “dibudayakan” sehingga menyontek (mencontek, menyontek) dalam ujian justru disebut kejahatan. Meremehkan akhlak yang benar atau jujur ​​tidak dapat dibenarkan, karena sebagai akhlak yang terpuji, akhlak yang benar atau jujur ​​sangatlah penting.

Seperti watak Mahmudah, kebenaran atau kejujuran tergolong dalam watak asas Mahmudah, sejenis ibu bapa kepada sifat-sifat baik lain yang membawa manusia kepada kebaikan.

ﺮﻈﺘﻧﺎﻓ ﺔﻧﺎﻣﻷا ﺖﻌﻴﺿ اذإﻪﻠﻫأ ﺮﻴﻏ ﻰﻟإ ﺮﻣﻷا ﺪﺳو اذإ لﺎﻗ ؟ ﷲا لﻮﺳرﺎﻳ ﺎﻬﺘﻋﺎﺿإ ﺎﻣو ﻞﻴﻗ ﺔﻋﺎﺴﻟا

Strategi Pembelajaran

Sistem Penilaian

Dalam mempelajari materi PAI secara umum dan materi moral khususnya moral di MI, dapat digunakan pendekatan yang berbeda-beda. Namun apabila tes ini tidak hanya dimaksudkan untuk menilai derajat penguasaan materi pelajaran (tes formatif), tetapi juga sebagai tes sumatif, maka guru harus melaksanakan tes ini secara menyeluruh kepada seluruh siswa. -Soal-soal ini dapat diduplikasi oleh guru atau ditulis di papan tulis atau didiktekan kepada siswa untuk dicatat dalam buku latihan masing-masing.

Jika waktu yang ditentukan guru telah terlewati maka guru segera mengumpulkan hasil pekerjaan siswa dan guru segera mengevaluasi pekerjaan tersebut.

MATERI SKI-1

1. Siswa bekerja secara berkelompok yang terbagi dalam 3 kelompok yang masing-masing beranggotakan 6/7 orang, dan membuat rangkuman dari beberapa sumber berbeda terkait materi SKI dan pembelajarannya di MI dengan menggunakan metode panduan membaca (sumber bebas yang berkaitan dengan materi SKI) . 2. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pemahamannya terhadap sumber bacaan, kelompok lain menanggapi, menambah atau mengkritik.

MATERI SKI DI MI

Materi SKI

  • Arab Sebelum Islam
  • Riwayat Nabi Muhammad
  • Dakwah dan Perjuangan Nabi Muhammad

Kelompok Qahthaniyun pernah mendirikan kerajaan Saba', dan kerajaan inilah yang membangun Bendungan Ma'arib, sebuah bendungan raksasa yang menjadi sumber air bagi wilayah kerajaan tersebut. Pada masa kejayaannya, kemajuan kebudayaan dan peradaban Kerajaan Saba bisa disejajarkan dengan kota-kota dunia lainnya pada masa itu. Dan sang imam menasehati Abu Thalib untuk tidak pergi terlalu jauh ke Syam, karena dia takut orang-orang Yahudi yang mengetahui tanda-tanda itu akan mencelakainya.

Pada usia dua puluh lima tahun, Muhammad membawa seorang janda kaya, Khadijah, ke Syria.

Referensi

Dokumen terkait