PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DALAM
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA & BERNEGARA
ARIE KARTIKA, SH., MHTutorial Online
Universitas Terbuka
1. JIWA DAN KEPRIBADIAN BANGSA 2. PEMERSATU BANGSA
3. PERJANJIAN LUHUR BANGSA
HAKIKAT & KEDUDUKAN PANCASILA
HAKIKAT PANCASILA
Arie Kartika, SH.,M.H
KEDUDUKAN PANCASILA
1. DASAR NEGARA DASAR PENGATURAN NEGARA
POKOK KAIDAH NEGARA YANG FUNDAMENTAL 2. IDEOLOGI NASIONAL
SUMBER INSPIRASI & MOTIVASI JUANG (SESUAI JAMANNYA)
ORIENTASI BANGSA
IDEOLOGI TERBUKA
JAWAB TANTANGAN DARI PERKEMBANGAN DUNIA YANG DINAMIS 3. PANDANGAN HIDUP BANGSA
AJARAN UTK KENAL LATAR BELAKANG DAN ARAH TUJUAN/ CITA-CITA BANGSA
PEDOMAN PERILAKU
MEMBENTUK KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA
HADAPI SEGALA PERMASALAHAN
Arie Kartika, SH.,M.H
NILAI-NILAI KEBANGSAAN dlm PANCASILA
NILAI2
* RELIGIUS
* keKELUARGAan
* keADILan
* keSELARASan
* KeRAKYATan
Arie Kartika, SH.,M.H
Arie Kartika, SH.,M.H 5
A. Pengertian Filsafat A. Pengertian Filsafat
• Secara etimologi, kata falsafah berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia: philo/philos/philien yang artinya cinta/
pecinta/ mencintai dan sophia yang berarti kebijakan/
kearifan/ hikmah/ hakikat kebenaran.
Arie Kartika, SH.,M.H 6
• Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai pandangan hidup, dan filsafat dalam arti praktis, dalam hal ini filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimana pun mereka berada.
Arie Kartika, SH.,M.H 7
Suatu ajaran filsafat yang bulat mengajarkan tentang berbagai segi kehidupan yang mendasar.
Suatu sistem filsafat sedikitnya mengajarkan tentang sumber dan hakikat realitas, filsafat hidup, dan tata nilai (etika), termasuk teori terjadinya pengetahuan manusia dan logika. Sebaliknya, filsafat yang mengajarkan hanya sebagian kehidupan (sektoral) tidak dapat disebut sistem filsafat, melainkan hanya ajaran filosofis seorang ahli filsafat.
Sistem Filsafat
Arie Kartika, SH.,M.H 8
Aliran-aliran Filsafat
1. Aliran Materialisme, aliran yang mengajarkan bahwa hakikat realitas kesemestaan, termasuk makhluk hidup, manusia, ialah materi. Semua realitas itu ditentukan oleh materi (misalnya benda-ekonomi, makanan) dan terikat pada hukum alam, yaitu hukum sebab akibat (hukum kausalitas) yang bersifat objektif.
2. Aliran Idealisme/ Spriritualisme, mengajarkan bahwa ide atau spirit manusia yang menentukan hidup dan pengertian manusia. Jadi hakikat diri dan kenyataan adalah akal budi.
Arie Kartika, SH.,M.H 9
3. Aliran Realisme, aliran yang menggambarkan bahwa kedua aliran diatas materialisme dan idealisme yang bertentangan itu, tidak sesuai dengan kenyataan. Sesungguhnya, realitas kesemestaan, terutama kehidupan bukanlah benda (materi) semata-mata. Realitas itu adalah paduan benda (materi dan jasmaniah) dengan yang non materi (spiritual, jiwa, dan rohaniah). Khusus pada manusia, tampak dalam gejala daya pikir, cipta dan budi.
• Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan , nilai dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila.
• Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh.
Arie Kartika, SH., MH
B. Pengertian Pancasila Secara Filsafat
B. Pengertian Pancasila Secara
Filsafat
•
Pembahasan filsafat secara deduktif yakni dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif, sebaliknya secara induktif dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
Arie Kartika, SH., MH
• Filsafat Pancasila akan mengungkapkan konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan bagi manusia pada umumnya.
• Manusia adalah makhluk yang khas, yaitu dilengkapi rasio dan kehendak bebas, maka etika atau filsafat moral merupakan bagian yang penting. Disini dibahas arti kesusilaan, prinsip-prinsip susila, baik dalam kehidupan pribadi, maupun dalam kehidupan sosial.
Arie Kartika, SH., MH
C. Nilai-Nilai Pancasila Menjadi Dasar dan Arah Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia
•Ada beberapa pandangan pokok mengenai hubungan manusia dalam masyarakatnya, ada yang memberi arti yang sangat kuat kepada manusia sebagai pribadi. Dan sebaliknya ada pandangan lain mengenai hubungan manusia dengan masyarakat. Berdasarkan kedua pandangan diatas, Pancasila tidak memilih dari salah satu pandangan tersebut, melainkan Pancasila memandang bahwa kebahagian manusia akan tercapai, jika dikembangkan hubungan yang serasi antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Arie Kartika, SH., MH
a. Hubungan Vertikal
Hubungan Manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagai penjelmaan dari nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Hubungan Horizontal
Hubungan manusia dengan sesamanya, baik dalam fungsinya sebagai masyarakat, warga bangsa dan warga negara. Hubungan tersebut melahirkan hak dan kewajiban yang seimbang.
Arie Kartika, SH., MH
c. Hubungan Alamiah
Hubungan Manusia dengan Alam sekitarnya, yang meliputi hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam dengan segala kekayaannya. Seluruh alam dengan segala isinya adalah untuk kebutuhan manusia, namun manusia berkewajiban melestarikan alam dan kekayaannya, karena alam mengalami penyusutan yang nilai-nilainya semakin lama semakin berkurang.
Arie Kartika, SH., MH
Isi Pemikiran Filsafat Pancasila sebagai suatu pemikiran filsafat tentang negara adalah bahwa Pancasila
memberikan jawaban yang mendasar dan menyeluruh atas masalah-masalah asasi filsafati tentang negara
yang terpusat pada lima masalah keadilan.
1. Masalah Pertama: Apa Negara itu? Masalah ini dijawab dengan prinsip kebangsaan Indonesia.
2. Masalah Kedua: Bagaimana Hubungan antarbangsa/
antarnegara? Masalah ini dijawab dengan prinsip Kemanusiaan.
Arie Kartika, SH.,MH
3. Masalah Ketiga: Siapakah Sumber dan pemegang kekuasaan negara? Masalah ini dijawab dengan prinsip Demokrasi.
4. Masalah Keempat: Apa Tujuan Negara? Masalah ini dijawab dengan prinsip kesejahteraan.
5. Masalah Kelima: Bagaimana Hubungan Antaragama dan negara? Masalah ini dijawab dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa.
Arie Kartika, SH., MH