• Tidak ada hasil yang ditemukan

pandangan tokoh agama nahdlatul ulama dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pandangan tokoh agama nahdlatul ulama dan"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Pandangan Tokoh Agama Lokal Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terhadap Praktek Jual Beli Kapsul Cacing Sebagai Obat di Desa Nawangan, Pacitan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Tokoh Agama Istidlal Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah setempat menghormati status benda jual beli kapsul cacing sebagai obat di desa Nawangan Pacitan ditinjau dari usulan Fiqh. Bagaimana status keberlangsungan tokoh agama setempat dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terkait jual beli kapsul cacing sebagai obat di Desa Nawangan, Pacitan, dengan keputusan hukum organisasinya.

Praktek jual beli kapsul cacing sebagai obat masih menjadi perdebatan di kalangan tokoh agama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan tokoh agama setempat Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Desa Nawangan Kecamatan Nawangan mengenai jual beli kapsul cacing sebagai obat. Bagaimana kesinambungan tokoh agama setempat Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terkait jual beli kapsul cacing sebagai obat di Desa Nawangan, Pacitan dengan keputusan hukum organisasinya.

Untuk mengetahui Istidla>l tokoh agama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah setempat mengenai status barang jual beli kapsul cacing sebagai obat di desa Nawangan Pacitan ditinjau dari usulan Fiqh. Untuk mengetahui keberlangsungan tokoh agama setempat dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mengenai jual beli kapsul cacing sebagai obat di Desa Nawangan Pacitan dengan keputusan hukum organisasinya. 3 Arga Fauzi Mukhlisin “Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Terhadap Praktek Jual Beli Benda Pusaka di Kota Ponorogo.”, (Skripsi, IAIN Ponorogo, 2021).

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Telaah Pustaka
  • Metode Penelitian
  • Sistematika Pembahasan

Bab ini membahas tentang landasan teori tentang pengertian istinba>t}, landasan hukum istinba>t}, tata cara istinba>t} di kalangan Nahdlatul Ulama, tata cara hukum istinba>t di kalangan Muhammadi, pengertian membeli dan jual beli, landasan hukum jual beli, keselarasan dan syarat-syarat jual beli, macam-macam jual beli. Bab ini merupakan data deskriptif berupa penjelasan gambaran umum lokasi produksi kapsul cacing dan pendapat tokoh agama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terhadap jual beli cacing sebagai obat di Desa Nawangan Kecamatan Nawangann Kabupaten Pacitan dan istidlal yang sah. Bab ini menjelaskan analisis penelitian hukum tokoh agama lokal Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah v.

Bab terakhir ini akan mengambil kesimpulan dari seluruh materi yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, yang meliputi dua gagasan pokok yaitu kesimpulan dan saran.

ISTINBA>T} HUKUM dalam JUAL BELI 20

Pengertian Istinba>t}

Metode Istinba>t} Nahdlatul Ulama

Metode Istinba>t} Muhammadiyah

Jual Beli

  • Pengertian Jual Beli
  • Dasar Hukum Jual Beli
  • Rukun dan Syarat Jual Beli
  • Macam-Macam Jual Beli

PANDANGAN TOKOH AGAMA NAHDLATUL

Gambaran Umum Desa Nawangan dan Produksi Kapsul Cacing

Pabrikan Kapsul Cacing yang berlokasi di Jalan Jankung, Desa Nawangan, Kecamatan Nawangan, merupakan perusahaan milik Bapak Marzuki dan Bapak Zainal. Perusahaan pembuat kapsul cacing ini sudah berdiri selama 17 tahun sejak tahun 2007 hingga sekarang. Pak Marzuki mengatakan, ide mendirikan perusahaan pembuat kapsul cacing pertama kali datang dari salah satu kerabatnya yang saat itu sedang menderita penyakit demam tifoid.

Sejak saat itu, beberapa tetangga dan kerabat Pak Marzuki meminta olahan kapsul cacing sebagai obat. Awalnya Pak Marzuki tidak mematok harga atau meminta upah ketika ada sanak saudara dan tetangga yang meminta olahan kapsul cacing tersebut, namun seiring bertambahnya jumlah pesanan maka semakin banyak orang yang datang. Sedangkan Pak Marzuki mematok harga lima belas ribu untuk satu bungkus kapsul cacing berisi sembilan kapsul cacing.2.

Sedangkan jenis cacing yang Pak. Marzuki biasa membuat kapsul cacing ini, untuk cacing lumbricus. Selain itu, harga yang ditawarkan lebih ekonomis dibandingkan kapsul cacing yang tersedia di apotek/apotik. Dari sekian banyak konsumen yang diwawancarai peneliti, alasan membeli kapsul cacing adalah untuk pengobatan dan.

Sedangkan untuk keamanan kapsul cacing bisa dinyatakan aman selama manfaatnya dirasakan oleh tubuh, sehingga dianggap aman untuk dikonsumsi. Dalam praktek jual beli kapsul cacing, penulis temukan dua karakter jual beli, yaitu. Dalam hal ini barang yang diperjualbelikan adalah kapsul cacing yang siap dijual.

Mekanisme jual beli kapsul cacing pesanan yang terjadi antara penjual dan pembeli adalah sebagai berikut. Pandangan Tokoh Agama Nahdlatul Ulama Terhadap Jual Beli Kapsul Cacing Sebagai Obat di Desa Nawangan Pacitan.

Pandangan Tokoh Agama Nahdlatul Ulama terhadap Jual Beli Kapsul

Begini gan, menurut saya jual beli barang/barang yang tidak bermanfaat atau hewan yang dagingnya tidak halal untuk dimakan adalah haram dan jual belinya tidak sah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqh Sunnah yang menyatakan bahwa barang (objek) jual beli itu hendaknya bermanfaat. Berdasarkan pernyataan yang beliau uraikan di atas mengenai penggunaan kapsul cacing sebagai obat, beliau menilai boleh atau halal asalkan menimbulkan masalah dan tentunya bermanfaat bagi manusia.

Metode istidlal yang digunakannya dalam menentukan hukum jual beli kapsul cacing berpedoman pada kaidah fiqih dari kitab Al-Faroidul Bahi>ya>h Fi Qowa'idul Fiqihya>h halaman 29 yang ditulis oleh Pak Bpk. Faktanya, Sholik menggunakan segalanya. Diperbolehkan. Sebelum menilai kapsul cacing halal atau haram, kita harus melihat terlebih dahulu asal usul hukum dari cacing itu sendiri ya kak. Dari yang saya ketahui sekarang, cara memanfaatkan cacing sebagai obat adalah dengan mengolah cacing tersebut menjadi kapsul cacing.

Namun ada pengecualian, bila tidak ada obat lain dan karena alasan mendesak, yang diperbolehkan hanya kapsul obat cacing yang bahan dasarnya adalah cacing yang dapat mengobati penyakit tertentu.13‖. Sesuai dengan penuturan Pak Amirudin di atas, pertama-tama beliau melihat undang-undang tentang asal usul cacing, meskipun pada prinsipnya jual beli cacing dilarang, namun jika melihat manfaatnya, diperbolehkan. Jika cacing diolah menjadi kapsul cacing, bahkan ada pula yang diolah menjadi jus cacing yang kini banyak dikonsumsi masyarakat umum sebagai alternatif pengobatan penyakit tipes.

Memang dalam hal ini belum ada teks yang secara khusus menjelaskan tentang jual beli kapsul cacing terkait dengan penggunaan atau tidaknya obat kapsul cacing. Sehingga mereka memperbolehkan jual beli barang haram seperti bulu babi dan kulit bangkai karena bisa dimanfaatkan. Selain barang-barang yang dilarang untuk diperdagangkan seperti minuman beralkohol, daging babi, bangkai, dan darah, mereka juga memperbolehkan jual beli hewan liar dan haram yang dapat dijadikan makanan.

Artinya: Dibolehkan pula memperjualbelikan serangga dan binatang melata seperti ular dan kalajengking apabila masih bermanfaat. Pandangan Tokoh Agama Muhammadiyah Terhadap Jual Beli Kapsul Cacing Sebagai Obat di Desa Nawangan Pacitan.

Pandangan Tokoh Agama Muhammadiyah terhadap Jual Beli Kapsul

Analisis Istidlal Tokoh Agama Daerah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Tentang Status Barang Jual Beli Kapsul Cacing Sebagai Obat Di Kalangan Masyarakat Tentang Status Barang Jual Beli Kapsul Cacing Sebagai Obat Di Desa Nawangan Paitan Dalam Sudut Pandang Fiqh usul. Pendapat tokoh agama setempat Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan mengenai praktik jual beli kapsul cacing sebagai obat masing-masing mempunyai istidlal tersendiri untuk menguatkan pendapatnya. Pak Sholikin dan Pak. Amirudin, keduanya dari Nahdlatul Ulam, membenarkan praktik jual beli kapsul cacing sebagai obat karena memiliki maslahah dan manfaat yang banyak.

Faktanya, belum ada teks yang menjelaskan lebih detail mengenai jual beli kapsul obat cacing sebagai obat. Berdasarkan cara istidal hukum yang dilakukan enam tokoh agama setempat Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mengenai praktek jual beli kapsul cacing di desa Nawangan Pacitan dapat disimpulkan bahwa istidal hukum mereka sesuai dengan metodologi hukum Islam. Analisis kelangsungan tokoh agama lokal Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam jual beli kapsul cacing sebagai obat di desa Nawangan Pacitan dengan keputusan hukum organisasinya.

Dalam hal ini, tokoh agama setempat Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menggunakan metode hukum Ijtihad untuk menentukan hukum jual beli kapsul cacing sebagai obat di Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Terkait konteks permasalahan jual beli kapsul cacing sebagai obat, Bahtsul Masail menggunakan pendapat para ulama dalam kitab seperti Kitab Faroidul. Berikut hasil skema aliran naluri sahih yang dilakukan tokoh agama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terkait praktik jual beli kapsul cacing sebagai obat di Desa Nawangan, Pacitan.

Berdasarkan hasil skema pedoman hukum tokoh agama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah setempat mengenai praktek jual beli kapsul cacing sebagai obat di Desa Nawangan Pacitan, maka dapat disimpulkan bahwa pandangan hukum umat Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah setempat angka mengenai pembelian dan penjualan kapsul cacing sebagai obat sesuai dengan keputusan organisasinya. Metodologi hukum tokoh agama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah setempat mengenai praktik jual beli kapsul cacing di Desa Nawangan Pacitan dapat disimpulkan sesuai dengan metodologi hukum Islam. Pandangan hukum tokoh agama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah setempat terhadap jual beli kapsul cacing sebagai obat sudah sesuai dengan keputusan organisasinya.

Arga Fauzi Mukhlisin “Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Terhadap Praktek Jual Beli Warisan di Kota Ponorogo.”, (Tesis Magister, IAIN Ponorogo, 2021). Isna Zakiatul Fuadah, “Pandangan Tokoh Agama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Tentang Jual Beli Urine Kelinci Di Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo,” (Skripsi. IAIN Ponorogo. 2020.

ANALISIS KOMPERATIF PANDANGAN TOKOH AGAMA

Analisis Istidlal Tokoh Agama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah

PENUTUP

Kesimpulan

Namun dalam menentukan hukum para tokoh agama Nahdletul Ulama lebih condong ke arah mazhab ijtihad, khususnya mazhab Syafii. Sementara itu, para tokoh agama Muhammadiyah cenderung menggunakan ijtihad non-madzhab dengan mengacu langsung pada teks Al-Qur'an dan Sunnah. Bagi para tokoh ulama Nahdletul Ulama, selain berpedoman pada metode ijtihad madzhab, dalam hal pil cacing, mereka juga berpedoman pada fatwa Bethsul Mesa'il dalam hal-hal terkait, khususnya dalam hal mempertimbangkan masalah pembelian. dan penjualan kapsul cacing, mereka mengeluarkan fatwa, hal ini juga disebutkan dalam keputusan Kongres Nahdlatul Ulama ke-30 tahun 1999.

Muhammadiyah menggunakan majlis di desa Nawangan dengan metode ijtihad dan memperhatikan tajrihu manhaji yang dibimbing. Dalam menentukan hukumnya berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah, sedangkan Ijmaq bersumber dari sahabat, Qiyas sebagai sumber paratekstual atau penyerta.

Saran

Fathonah K Daud, Mohammad Ridwlan Hambali, ― Metode Istinbath Hukum Nahdlatul Ulama (NU), Kajian Strategi Fatwa dalam Tradisi Bahts al-Masail di Indonesia,” Milenial, 1 (Maret 2022). Khoirul Umam Prayogo, “Tempat-tempat yang Dapat Diakses Umat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Kota Malang pada Zakat Pertanian dari Tanah Yang Disewakan (Studi pada Cabang Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Kota Malang. Kecamatan yang Harus Longsor Yang Bermukim. Kabupaten”, ( Tesis Diploma, IAIN Ponorogo , 2020).

Referensi

Dokumen terkait