• Tidak ada hasil yang ditemukan

pandangan wahbah az-zuhaili dan abdullah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pandangan wahbah az-zuhaili dan abdullah"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Bagi peneliti diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah peneliti peroleh dari perkuliahan. Bagi para pembaca diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sasaran dan sumber rujukan mengenai konsep bunga dan bunga bank menurut para pemikir muslim khususnya pemikiran tentang bunga Vehbah Ez-Zuhaili dan Abdullah Seid.

Definisi Istilah

Harga bukanlah apa yang penjual minta, melainkan apa yang sebenarnya diterimanya 14 4. Wahbah adalah tokoh dalam dunia ilmu pengetahuan abad ke-20, sejajar dengan Thahir Ibnu 'Asyur, Said Hawwa, Sayyid Qutb, dan lain-lain. Abdullah Saeed adalah Profesor Studi Arab dan Islam di Universitas Melbourne Australia, serta Direktur Pusat Studi Islam Kontemporer di Universitas Melbourne.

Tinjauan Penelitian Relevan

Tesis kedua Triana Jamilatul Khoir “Bunga Perbankan dari Pandangan Ulama (Kajian Pendapat Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah Kabupaten Blitar)” tahun 2019 dari Fakultas Ilmu Syariah dan Hukum IAIN Tulungagung. Menurut pendapat Nahdatul Ulama Kabupaten Blitar, bunga bank diperbolehkan karena dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tidak bisa lepas dari bank untuk menggunakan harta berupa uang. Bunga perbankan dalam pandangan Muhammadiyah Kabupaten Blitar merupakan fatwa mutesyabihat Tarjih Majelis Muhammadiyah yang telah dinilai oleh pimpinan pusat Tarjih yang berlaku mulai saat ini.

Ketiga, tesis Ahmad Nurhidayat “Perbandingan Konsep Riba dan Bunga Bank Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dan Fazlur Rahman”. Sumber data yang digunakan adalah kitab Qayyim Al-Jauziyyah dan Fazlur Rahman serta jurnal-jurnal yang berkaitan dengan materi tersebut. Ibnu Qayyim menoleransi penggunaan riba dalam keadaan darurat, sebagaimana diperbolehkannya mengonsumsi makanan haram dalam keadaan darurat.

Bunga bank diperbolehkan, dengan alasan tidak termasuk dalam bunga tambahan ganda, meskipun bunga itu sejak awal sudah ditetapkan. 19Triana Jamilatul Khoir “Bunga Perbankan Menurut Pandangan Ulama (Kajian Pendapat Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Blitar)”, (Disertasi: IAIN Tulungagung, 2019). Ibnu Qayyim mengharamkan riba dalam struktur apapun, namun menoleransinya dalam kondisi tertentu, seperti keadaan darurat dan keperluan, sedangkan Fazlur Rahman berpendapat bahwa bunga tidak diartikan sebagai riba.

Fazlur Rahman memperbolehkan bunga bank karena tidak berlipat ganda dan melihat pendapatan bunga sangat dibutuhkan suatu negara untuk menggerakkan perekonomian. Fazlur Rahman memberikan jawaban dari sudut pandang etika bahwa riba dapat dihilangkan dengan saling membantu dalam bentuk sedekah.20. Sedangkan penelitian Triana Jamilatul Khoir lainnya berfokus pada pandangan Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah khususnya di Kabupaten Blitar mengenai bunga bank.

Dan kajian ketiga Ahmad Nurhidayat tertumpu kepada perbincangan riba dan faedah bank menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dan Fazlur Rahman. 20 Ahmad Nurhidayat “Perbandingan konsep riba dan bunga bank menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dan Fazlur Rahman” (Tesis; Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, 2019).

Landasan Teori

25Riza Yulistia Fajar “Tambahan pula dan Kepentingan Bank terhadap Pandangan Muhammad Syafi’I Antonio”, (Tesis; Universiti Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009), h.10. Amalan riba pada zaman Jahiliyah seperti yang diterangkan oleh Abu Ja'far Muhammad bin Jarir at-Tabari ialah apabila seseorang memberi pinjaman dalam jangka masa tertentu, kemudian tiba masa penagihan, selepas itu penghutang akan berkata kepada orang yang berhutang. penghutang : "Tangguhkan". hutang ini, maka saya akan menambahnya.” Amalan seperti ini kemudiannya dinamakan riba berganda. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu berbahagia." 27.

Riba jahiliah diharamkan kerana hukum “kullu qardin jarra manfa’ah fa huwa riba” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba. 28 . 2) Riba jual beli. Riba yang timbul daripada transaksi jual beli terbahagi kepada dua jenis iaitu riba fadhl dan riba nasiah. Riba yad ialah jual beli dengan tamat bersalin, iaitu perceraian antara dua orang yang mengikat akad sebelum ditimbang dan menerimanya, seperti mempertimbangkan jual beli antara gandum dan barli tanpa menyerahkan dan menerima masing-masing. orang lain di tempat kontrak.

Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka azab yang pedih."36. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung."37. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.

Orang yang makan (membuat) riba tidak dapat berdiri, kecuali sebagai orang yang berdiri karena syaitan. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” 40. Mana-mana orang yang mengamalkan riba, sama ada jurutulis, saksi atau pelakunya, digolongkan sebagai orang yang melakukan dosa seperti yang dijelaskan dalam hadis berikut: 41.

Dari riwayat Ibnu Mas’ud beliau berkata: Rasulullah melaknat orang yang memakan riba, orang yang mewakilinya, saksi dan orang yang menuliskannya. Keluaran (Exodus) pasal 22 ayat 25 berbunyi: “Jika meminjamkan uang kepada salah satu umatku, orang miskin. 44Ade Jamaruddin, dkk., 'Bahaya Riba Dalam Ekonomi Islam Dalam Perspektif Al-Qur'an', Jurnal Shidqia Nusantara hal.

Tetapi kamu, kasihilah musuhmu, berbuat baiklah kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan apa-apa, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang yang tidak tahu berterima kasih dan kepada orang jahat”.

Metodologi Penelitian

Adillatuhu” dan buku Abdullah Saeed yang berjudul “Bank Islam dan Kajian Kritis Bunga dan Interpretasi Kontemporer Terhadap Riba dan Bunga”. Adapun hal-hal yang menjadi objek data sekunder yaitu materi-materi yang berkaitan dengan riba, bunga bank dan data-data lainnya, peneliti menunjukkan bahwa materi yang relevan untuk diteliti lebih banyak substansinya sehingga membantu peneliti dalam mendekati permasalahan dan menyelesaikannya dengan baik. Pengumpulan data tidak lain hanyalah suatu proses memperoleh data untuk keperluan penelitian.56 Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dimulai dari membaca berbagai referensi, khususnya konsep pemikiran Wahbah az-Zuhaili dan Abdullah Saeed.

Kutipan langsung adalah cara yang digunakan untuk menunjukkan sudut pandang orang lain dalam suatu buku tanpa mengubah apa pun dari awal, baik susunan kalimat maupun maknanya. Kutipan tidak langsung adalah cara yang digunakan untuk menunjukkan sudut pandang orang lain dalam suatu buku dengan cara mengubah kalimat redaksi artikel, namun tidak mengubah makna penilaian sama sekali. Klasifikasi merupakan suatu proses yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data dengan menyusun beberapa kategori. 57 Peneliti melakukan kajian mendalam terhadap apa yang telah diperoleh kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan titik fokus permasalahan untuk memudahkan dalam melakukan analisis data.

Verifikasi adalah proses mengoreksi, memvalidasi, membenarkan atau menyangkal suatu proposisi (postulat, rancangan usulan) dan membuktikan kebenarannya.58 Verifikasi ini merupakan suatu langkah yang dilakukan peneliti untuk mengevaluasi data yang diperoleh setelah tahap klasifikasi menilai atau mengoreksi kembali. agar tidak terjadi kesalahan. Analisis (Analyze) merupakan sesuatu yang bersifat deskriptif, parsing, dan parsing.59 Tahap ini merupakan tahap menganalisis data yang diperoleh, yang kemudian dihubungkan dengan fokus masalah yang diteliti. Atau seperti yang dikatakan Jarari, kesimpulan adalah bab terakhir yang berisi jawaban atas pertanyaan atau permasalahan yang diperoleh dari hasil analisis data.60.

Sugiyono, teknik analisis data merupakan suatu proses penelitian yang sangat sulit karena memerlukan kerja keras, cara berpikir yang kreatif dan tingkat wawasan yang cukup tinggi. Menurut Sugiyono, teknik penelitian yang satu dengan teknik penelitian lainnya tidak bisa dibandingkan, terutama dalam hal metodologi yang digunakan dalam penelitian. Lwxy j Meleong berpendapat bahwa analisis data adalah suatu kegiatan analisis dalam penelitian yang dilakukan melalui seluruh data yang berasal dari instrumen penelitian seperti dokumen, catatan, survei, hasil tes, dan lain-lain.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik analisis data adalah suatu cara atau cara mengolah data menjadi informasi, sehingga data tersebut menjadi lebih mudah dipahami dan dapat diterapkan untuk mencari solusi permasalahan penelitian.61. 61 Pengertian, Jenis dan Tahapan Teknik Analisis Data, https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/school-life/teknik-analisis-data-pengertian-jen-dan-stages/ Diakses 18 Februari 2021 09:59.

RIBA DAN RELEVANSINYA DENGAN BUNGA BANK

Karya-Karya Wahbah Az-Zuhaili

82Muhammad Subekhi, “Suku Bunga Bank dan Riba Dipandang Abdullah Saeed dan Relevansinya dengan Suku Bunga Bank di Indonesia,” Jurnal Qolamuna hal. 86Abdullah Saeed, Menyoal Bank Syariah: Kritik Terhadap Interpretasi Neo-Revivalis Terhadap Bunga Bank, (Jakarta: Paramadina, 1996), hal. 87Abdullah Saeed, Menyoal Bank Syariah: Kritik Terhadap Interpretasi Neo-Revivalis Terhadap Bunga Bank, (Jakarta: Paramadina, 1996), hal.

89Abdullah Saeed, Menyoal Bank Syariah: Kritik terhadap Interpretasi Neo-Revivalis Terhadap Bunga Bank, (Jakarta: Paramadina, 1996), hal.91Muhammad Subekhi, 'Bunga bank dan riba dalam pandangan Abdullah Saeed dan relevansinya dengan bunga bank di Indonesia', Jurnal Qolamuna pp. Cendekiawan muslim modern mempunyai pandangan berbeda mengenai apakah larangan riba sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an berlaku untuk bunga bank modern.

92Muhammad Subekhi, 'Faedah perbankan dan Riba pada pandangan Abdullah Saeed dan kaitannya dengan kepentingan perbankan di Indonesia', Jurnal Qolamuna h. 97Niken Juliana, et al., eds., 'Pemikiran Abdullah Saeed Mengenai Riba dan Implikasinya Terhadap Faedah Perbankan', Jurnal Integrasi Sains Syariah hlm. Pemikiran Vehbah Ez-Zuhaili mengenai bunga dan bunga bank iaitu Vehbah Zuhaili membincangkan hukum bunga bank menggunakan perspektif teori fiqh klasik.

Pemikiran Abdullah Saeed tentang Riba dan bunga bank, iaitu dalam perbincangan riba, beliau membahagikan dua pendapat asas membincangkan riba. Mengenai perjanjian antara Wahbah az-Zuhaili dan Abdullah Saeed mengenai riba dan bunga bank, kedua-duanya merujuk kepada al-Quran dan. Mengenai perbedaan pendapat antara Wahbah az-Zuhaili dan Abdullah Saeed mengenai riba dan bunga bank, salah satunya menurut Wahbah az-zuhaili, bunga bank adalah haram karena sama dengan riba, yang termasuk dalam riba nasiah atau biasa. dinamakan riba jahiiyah.

Bunga dan Bunga Bank Menurut Pandangan Muhammad Syafi'i Antonio", Skripsi: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009. Bunga dan Bunga Bank Dalam Islam (Analisis Hukum dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Umat)", Al- 'Majalah Adl , Vol.Bunga dan Bunga Bank dalam Perspektif Abdullah Saeed dan Relevansinya dengan Bunga Perbankan di Indonesia', Jurnal Qolamuna, vol.

Pada tahun 2022, penulis akan menyelesaikan tesisnya yang berjudul “Pandangan Wahbah az-Zuhaili dan Abdullah Saeed tentang Riba dan Relevansinya dengan Bunga Bank” guna memperoleh gelar sarjana ekonomi.

Referensi

Dokumen terkait