• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PANDEMI COVID-19 "

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan pembelajaran online penjasorkes untuk mata kuliah teori, mata kuliah praktek, mata kuliah teori-praktis dan mata kuliah lapangan dengan menggunakan metode Multi-Attribute Utility Theory (MAUT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran daring memiliki tingkat keefektifan yang lebih tinggi untuk mata kuliah teori dan teori praktikum sebesar 0,625, diikuti dengan mata kuliah praktik dan lapangan. Almamater yang saya cintai, Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Intan Lampung, yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.

40 Gambar 4.2 Memperoleh skor subkriteria untuk mata kuliah teori ..43 Gambar 4.3 Memperoleh skor subkriteria untuk mata kuliah praktik.

Alasan Memilih Judul

Latar Belakang Masalah

Pandemi Covid-19 telah mendisrupsi model pembelajaran tradisional dan mempercepat transisi ke kegiatan belajar mengajar daring. Penelitian sebelumnya tentang pengajaran dan pembelajaran online secara umum menunjukkan bahwa transisi biasanya bersifat sukarela dan/atau direncanakan; Namun, transisi darurat, seperti yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, memiliki pengetahuan yang relatif sedikit tentang bagaimana menerapkan pembelajaran daring2. 5 Khaled Khalaf et al., “Memperkenalkan Ujian Online Komprehensif Bertaruh Tinggi untuk Kedokteran Gigi Tingkat Akhir Selama Pandemi COVID-19 dan Mengevaluasi Keefektifannya,” Medical Education Online 25, no.

Meskipun definisinya bervariasi, pembelajaran campuran melibatkan porsi yang signifikan, hingga 90%, dari semua interaksi yang terjadi secara online. Sebuah meta-analisis oleh Robert et al (2020) menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran campuran menghasilkan hasil pembelajaran yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bentuk pengajaran kelas yang lebih tradisional, meskipun ukuran efek yang dilaporkan tidak terlalu besar11. 10 D Randy Garrison dan Norman D Vaughan, Blended Learning in Higher Education: Framework, Principles and Guidelines (John Wiley & Sons, 2008).

11 Robert M Bernard et al., "A Meta-Analysis of Blended Learning and Technology Use in Higher Education: From the General to the Applied," Journal of Computing in Higher Education 26, no. Namun sekarang pertimbangkan situasi di mana gangguan global, seperti pandemi Covid-19 2020, menjadikan acara offline berkualitas tinggi penting untuk pembelajaran campuran tidak hanya tidak praktis, tetapi bahkan ilegal. Implikasi dari penelitian ini adalah menjadi acuan dalam perumusan bahan ajar model hybrid learning atau mixed learning.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan acuan kurikulum, mata kuliah terdiri dari berbagai jenis yaitu mata kuliah teori, mata kuliah praktek, mata kuliah teori dan praktek serta mata kuliah praktek kerja lapangan. Fisika memiliki karakteristik tersendiri, penggunaan simbol yang berbeda dan perhitungan matematis lebih sulit dipahami ketika pembelajaran tradisional dialihkan ke pembelajaran daring. Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisis keefektifan pembelajaran online untuk perkuliahan fisika di masing-masing jenis mata kuliah tersebut.

Tujuan Penelitian

Bagi institusi, penelitian ini akan memberikan gambaran tentang keefektifan fisika online dalam mempelajari apa yang dirasakan siswa, hal positif apa yang terjadi dan hal apa yang perlu diperbaiki, guna meningkatkan kualitas, mutu pendidikan dan kompetensi sebagai calon guru. Bagi dunia pendidikan, diharapkan temuan penelitian ini menjadi acuan bagi pengembangan dan peningkatan pelayanan, tidak hanya khusus bagi pengambil kebijakan, tetapi bagi pendidik, peserta didik dan tenaga pengajar. Bagi peneliti sebagai calon pendidik, penelitian ini memberikan gambaran sekaligus pengalaman peneliti tentang kondisi dan apa yang dirasakan siswa secara lebih nyata karena peneliti melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung.

Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

Namun guru berpendapat bahwa sulit untuk menjelaskan materi yang memuat persamaan fisika, siswa juga memiliki masalah dalam memahami materi, yang berdampak pada rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas perhitungan. Napsawati (2020) juga melakukan analisis situasi pembelajaran fisika dengan metode online di tengah wabah Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan dari metode pembelajaran konvensional yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi, tanya jawab, dan tatap muka antara guru dan siswa, menjadi pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19 menimbulkan permasalahan baru, antara lain situasi belajar yang lebih kecil. baik, guru mengalami kesulitan dalam mentransfer materi kepada siswa.

Selain itu, kesulitan siswa dalam memahami materi pembelajaran dibatasi oleh beberapa siswa dan/atau orang tua siswa yang membeli data internet dan jaringan internet yang kurang baik. Andira Permata dan Yoga Budi Bhakti (2020) mengkaji efektivitas ruang kelas virtual dengan Google Classroom dalam pembelajaran fisika di masa pandemi Covid-19. Dari hasil survei deskriptif diketahui bahwa Google Classroom kurang efektif dalam pembelajaran fisika, namun efektif dalam pembelajaran virtual dan dapat digunakan sebagai aplikasi pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

9 yang belum siap menghadapi era revolusi industri 4.0, pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19 sepertinya memaksa seluruh masyarakat untuk siap dengan perkembangan teknologi saat ini. Seolah-olah ada percepatan agar masyarakat bisa maju lebih cepat, dengan teknologi internet sekarang, misalnya belanja dengan sistem online, masyarakat lebih memilih dan menekan waktu dan biaya, apalagi di masa Covid-19 ini karena lebih aman dan sehat. Dilihat dari penelitian yang telah dilakukan, nampaknya kajian pembelajaran fisika online belum dibahas secara mendalam, oleh karena itu peneliti akan memberikan kontribusinya melalui penelitian ini.

Sistematika Penulisan

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa kendala yang dihadapi siswa, guru dan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar daring yaitu kurangnya penguasaan teknologi, penambahan biaya kuota internet, tambahan pekerjaan orang tua dalam mendampingi anak belajar, komunikasi dan sosialisasi. antara siswa, guru dan orang tua dikurangi dan jam kerja guru tidak dibatasi, karena mereka harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua, guru lain dan kepala sekolah. Menurut Miarso16 “efektivitas pembelajaran merupakan salah satu standar kualitas pendidikan dan sering diukur dengan pencapaian tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi, “doing the right things”. Sedangkan Sadiman mengatakan (1987)17 “Efektifitas pembelajaran adalah hasil yang diperoleh setelah dilaksanakannya proses belajar mengajar”. Hamalik18 menyatakan bahwa.

Pengertian Pembelajaran Daring

Keunggulan pembelajaran daring adalah media yang menyenangkan sehingga membangkitkan minat siswa terhadap program daring. Pembelajaran daring di Indonesia mulai terasa dari proses belajar mandiri melalui tugas yang diberikan. Melalui pendidikan jarak jauh, proses pembelajaran dipadukan dengan e-learning, sejak itu pembelajaran online terus berkembang di Indonesia.

Pada awalnya pembelajaran online masih dipadukan dengan pembelajaran konvensional untuk melatih siswa agar lebih mandiri. Salah satu kelebihan pembelajaran online adalah siswa dapat menciptakan sendiri suasana belajar yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya. Dalam pembelajaran daring, setiap siswa harus menciptakan kehadiran guru yang dapat digunakan sebagai pengecekan untuk dirinya sendiri.

Perlu diperhatikan bahwa pembelajaran daring masih memungkinkan adanya pertemuan antar siswa, bedanya pertemuan dilakukan secara daring. Pembelajaran daring tidak mengubah kebiasaan yang terjadi dalam pembelajaran tradisional, seperti pertemanan atau interaksi dengan guru. Dengan pembelajaran online, tidak ada batasan ruang dan waktu, sehingga siswa dapat belajar secara terhubung.

Ciri-ciri Siswa dalam Pembelajaran Daring 22

Kegiatan pembelajaran daring menghubungkan siswa dan guru, satu siswa dengan siswa lainnya, menghubungkan tim pengajar atau siswa dengan staf pengajar lainnya. Selain kemandirian belajar, keberhasilan pembelajaran daring ditentukan oleh sejauh mana siswa memahami teknologi yang digunakan untuk pembelajaran daring. Sebelum belajar secara daring, siswa terlebih dahulu harus menguasai atau memahami teknologi yang akan digunakan sebagai sarana belajar daring.

Siswa yang ingin berhasil dalam pembelajaran online harus memiliki kemampuan interpersonal dan komunikasi yang baik. Meskipun pembelajaran daring dilakukan secara mandiri, manusia tetaplah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Selain itu, dengan pembelajaran online, siswa harus terus mengalami interaksi untuk melatih jiwa sosial yang ada23.

Jangan sampai, dengan pembelajaran daring, siswa dibentuk menjadi pribadi yang lebih individualistis dan anti sosial. Siswa dilatih untuk berinteraksi dengan lingkungannya serta dengan berbagai sistem yang mendukung pembelajaran online. Karena dalam proses pembelajaran, siswa secara mandiri mencari, menemukan dan menyimpulkan apa yang dipelajarinya.

Ciri-ciri Guru dalam Pembelajaran Daring 25

Mata Kuliah Praktikum

Tujuan diadakannya suatu praktek fisika antara lain : Sebagai gambaran prinsip-prinsip dalam teori, sebagai pembentukan sikap ilmiah, sebagai pengembangan keterampilan yaitu untuk praktek. Salah satu kegiatan Prodi Antropologi dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang penelitian sosial adalah praktik yang dilaksanakan secara rutin setiap semester, baik di dalam kelas maupun di dalam mata kuliah.

Mata Kuliah Teori-Praktikum

Mata Kuliah Lapangan

Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan wilayah tertentu di Indonesia. Program perguruan tinggi kerja nyata untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan dan sasaran pendidikan tinggi, yaitu: Menghasilkan lulusan yang memahami masalah kemasyarakatan dan mampu memberikan solusi masalah secara pragmatis.

Hybrid Learning

Tahapan pembelajaran hybrid learning mengacu pada pembelajaran langsung yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Perbedaan pembelajaran langsung dengan pembelajaran hybrid terletak pada tahapan pembelajaran utama/inti. Sedangkan dalam pembelajaran hybrid, guru secara langsung menyampaikan informasi secara tatap muka di dalam kelas dan/atau secara langsung melalui jaringan teknologi informasi.

Melalui pembelajaran berbasis hybrid learning diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri, berkelanjutan dan berkembang sepanjang hayat, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif, efisien dan lebih menarik. Keunggulan yang berbeda dari pembelajaran hybrid dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka biasa adalah siswa dapat lebih berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran daripada pembelajaran tradisional, serta meningkatkan interaksi dan kontak antara siswa dan antara siswa dan guru, serta dapat meningkatkan aksesibilitas32. 32 Muh Yusuf Hidayat dan Ayu Andira, “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYBRID BERBANTU MEDIA SCHOOLOGY TERHADAP HASIL BELAJAR,” Jurnal Pendidikan Fisika 7, no.

Selain kelebihan hybrid learning juga memiliki beberapa kelemahan yaitu guru harus memiliki keterampilan dalam melakukan e-learning; guru harus mengalokasikan waktu untuk mengembangkan dan mengelola sistem e-learning, seperti mengembangkan materi, menyiapkan penilaian, melakukan penilaian, dan menjawab atau memberikan pernyataan di forum yang disampaikan oleh siswa; guru hendaknya menyiapkan referensi digital sebagai referensi siswa dan referensi digital yang terintegrasi dengan pembelajaran tatap muka; persebaran sarana dan prasarana pendukung yang tidak merata serta pemahaman teknologi yang kurang; dan perlunya strategi pengajaran oleh guru untuk memaksimalkan potensi pembelajaran hybrid. Pelaksanaan Hybrid Learning bergantung pada beberapa faktor, yaitu: sarana dan prasarana termasuk jaringan internet; pengembangan profesional guru dalam akses ke TIK; dan siswa harus dibekali dengan pengetahuan untuk mengakses komputer dan internet saat menerapkan pembelajaran hybrid. Hybrid learning juga sering disebut dengan blended learning, yang pada dasarnya memanfaatkan kelebihan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring sekaligus mengatasi kelemahan dalam setiap proses pembelajaran.

33 Violeta Chirino-Barceló and Arturo Molina, “Critical Factors in Defining a Mobile Learning Model: An Innovative Process for Hybrid Learning at Tecnologico de Monterrey, University of Mexico,” in Handbook of Mobility and Computing Research: Emerging Technologies and Pervasive Impacts (IGI Global. Critical factors in defining a mobile learning model: An innovative process for hybrid learning at Tecnologico de Monterrey.

Referensi

Dokumen terkait

Alamat Web Jurnal/ Artike : http://www.pertanika.upm.edu.my/pjssh/brows e/regular-issue?article=JSSH-8473-2021 h.Terindeks di : SCOPUS Q1 SJR 0,16 2021 Kategori Publikasi Jurnal