Tahun 2018-2019 merupakan masa kebangkitan akreditasi jurnal di Indonesia karena adanya berbagai regulasi yang mendukung peningkatan jumlah jurnal terakreditasi. Arjuna (Akreditasi Jurnal Nasional): Merupakan sistem akreditasi jurnal yang dikembangkan untuk memudahkan proses akreditasi jurnal ilmiah, berdasarkan Permenristekdikti no.
Manajemen dan Akreditasi Jurnal Ilmiah
Manajemen Jurnal Ilmiah
Manajemen jurnal ilmiah yang baik
Gaya Selingkung suatu jurnal merupakan ciri khas dari jurnal yang dituangkan dalam petunjuk penulisan dan diwujudkan dari artikel yang diterbitkan. Jurnal yang baik akan menjaga
Di era penerbitan jurnal elektronik, gaya desain tidak hanya artikel yang akan diterbitkan (Gambar 11), tetapi juga fitur website dan penataannya (Gambar 10) yang membentuk bentuk jurnal. Pengelolaan referensi merupakan salah satu bagian sentral dalam pengelolaan naskah, dimana artikel yang baik diperoleh dari sejumlah referensi penelitian sebelumnya, atau dikenal dengan istilah “status.
Manajemen referensi, merupakan salah satu bagian inti dari pengelolaan naskah dimana artikel yang baik diperoleh dari banyaknya acuan penelitian sebelumnya atau dikenal dengan “state of
Akreditasi Jurnal Ilmiah
Mekanisme pengajuan akreditasi dilakukan secara online melalui laman http://arjuna.ristekbrin.go.id, dengan mengisi identitas publikasi, penilaian mandiri serta volume dan jumlah yang akan dinilai (Gambar 12). Jurnal yang pengisian self-assessmentnya di bawah 70 akan diberikan 2 orang asesor pengelolaan jurnal, sedangkan jurnal yang isian self-assessmentnya di atas 70 akan diberikan 4 kali penilaian yang terdiri dari 2 orang asesor pengelolaan jurnal dan 2 substansi (Gambar 13).
Tata Kerja Editorial Jurnal Ilmiah
Editorial Team dan Strategi Merekrutnya
Jurnal ilmiah seharusnya
Besarnya ukuran dan susunan Tim Editor
Anggota baru Dewan Editorial jurnal dapat diusulkan oleh Tim Editorial dan dipilih oleh Pemimpin Redaksi bersama dengan Dewan Editorial, atau dapat mempertimbangkan saran dari Associate Editor. Sementara itu, anggota senior Redaksi/Dewan Redaksi yang sudah tidak aktif dapat diberhentikan dan/atau dipindahkan menjadi reviewer tetap. Anggota Dewan Redaksi juga dapat berasal dari staf yang pernah menjadi editor tamu terbitan khusus (Special/Thematic Issues).
Pemimpin redaksi juga dapat meminta saran dari anggota dewan redaksi untuk mencalonkan calon dewan redaksi baru. Dalam proses peer review, pemimpin redaksi atau wakil editor biasanya akan mengundang anggota dewan redaksi untuk mereview naskah, atau mengundang anggota baru peer reviewer untuk mereview naskah.
Pentingnya Peran Tim Publikasi, Produksi, dan Pemasaran Jurnal Ilmiah
Jika calon reviewer menolak undangan review, mereka biasanya bersedia menawarkan saran alternatif kepada calon peer reviewer lainnya. Peer reviewer yang telah melakukan review harus ditambahkan ke situs Daftar Reviewer (kecuali review dilakukan oleh anggota Dewan Redaksi, review tersebut tidak perlu muncul di Daftar Reviewer). Catatan: hanya peer reviewer yang telah mengulas yang ditambahkan ke daftar reviewer ini.
Tim Pemasaran: Tim ini bertanggung jawab memasarkan dan mempublikasikan informasi jurnal kepada masyarakat dan berkoordinasi dengan editor/dewan redaksi untuk meningkatkan kualitas artikel jurnal. Memasarkan atau menerbitkan informasi majalah secara online (Teknik Digital Marketing) melalui berbagai cara antara lain: media sosial (Facebook, Instagram, Twitter, dll).
Rute Penanganan Manuskrip sejak Diserahkan hingga Keputusan Akhir
Informasi tentang tujuan dan ruang lingkup, editor/dewan redaksi, faktor dampak atau statistik jurnal, layanan abstrak dan pengindeksan, pedoman penulis, dan informasi akses terbuka, jika ada. Ucapan Terima Kasih kepada Penulis Naskah ini sesuai dengan gaya selingkung. oleh Tim Penerbit) Tetapkan No. penulis. Evaluasi awal oleh Editor mengenai kepatuhan terhadap persyaratan gaya bahasa (oleh Pemimpin Redaksi/Editor Asosiasi) Tolak Naskah.
Pemimpin Redaksi/Editor Rekan mengambil keputusan sementara: Tolak/Tolak, Revisi Besar/Kecil, atau Terima. Pemimpin Redaksi/Editor Asosiasi meninjau revisi dan mengambil keputusan akhir (Tolak/Tolak, Revisi Kecil, atau Terima).
Proses Review Manuskrip oleh Peer-Reviewers serta Strategi Merekrut Peer-Reviewers
Periksa apakah metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sudah sesuai atau belum dan apakah dapat diselesaikan dengan sukses atau tidak. Verifikasi bahwa semua analisis statistik (jika perlu) cukup untuk menyelesaikan masalah dan memperkuat solusi terhadap masalah tersebut. Artikel jurnal yang berkualitas baik diperoleh jika jurnal tersebut memiliki tim Peer Reviewer yang memadai serta integritas dan komitmen yang baik.
Catatan: Ingatlah bahwa hanya staf yang telah melakukan review yang ditambahkan atau ditampilkan di website "Daftar Peer Reviewer". Reviewer tidak boleh atau tidak perlu menjadi staf yang disarankan oleh penulis, meskipun jurnal mengharuskan penulis untuk menyarankan 3-5 anggota staf sebagai calon reviewer.
Proses Penanganan Manuskrip Setelah Diterima untuk Dipublikasi (Layout, Penyuntingan, Proof Reading oleh Penulis, dan Publikasi ke
Pengelolaan Jenis-jenis Nomor Penerbitan oleh Editor
Article In Press Issue, In Progress Issue, Regular Issue, Special Issue)
Nomor publikasi reguler ini bersifat final dan metadata atau teks lengkap artikel tidak dapat diubah. Nomor terbitan khusus ini boleh bersifat tematik (misalnya nomor terbitan tertentu dengan tema tertentu), sehingga artikel yang dimuat pada nomor terbitan tematik ini harus mempunyai tema yang sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Terbitan khusus ini juga dapat diedit oleh editor tamu atau salah satu anggota dewan redaksi, tergantung pada kesesuaian bidang keilmuan terbitan khusus tersebut dan keahlian editor.
Memang beberapa pengindeks ternama seperti Scopus dan Web of Science merekomendasikan Nomor Edisi Khusus ini sebagai bukti pengakuan kualitas jurnal oleh para ahli (pengakuan yang baik oleh rekan-rekan internasional). Edisi khusus ini mungkin juga berhubungan dengan peristiwa tertentu, misalnya memuat makalah pilihan dari konferensi yang sesuai dengan topik.
Peningkatan Mutu Penyuntingan
Substansi Artikel
Panduan Editor dalam Menerima atau Menolak Manuskrip (Pra-Review dan/atau Post-Review oleh
Editor berperan penting dalam
Keputusan akhir diterima atau tidaknya sebuah naskah setelah proses peer-reviewer review dilakukan oleh editor (Pemimpin Redaksi/Editor Bagian/Editor Asosiasi). Jika peer reviewer merekomendasikan revisi yang diperlukan/revisi kecil, naskah yang telah direvisi tidak boleh diperiksa lagi oleh reviewer, tetapi cukup diperiksa oleh editor dan keputusan akhir diambil. Naskah mengandung unsur yang melanggar etika publikasi (plagiarisme, pemalsuan, fabrikasi atau sedang direview di jurnal lain) Naskah tidak lengkap, mungkin ada yang hilang, misalnya: judul, pengarang, afiliasi, kata kunci, isi teks, referensi serta tabel dan gambar ).
Penelitian tidak sesuai dengan prosedur atau metodologi yang tepat dan benar, sehingga tidak dapat ditiru. Analisis tersebut tidak valid secara statistik atau tidak memenuhi kaidah dalam bidang ilmu tersebut.
Panduan Tim Editor / Editor Dalam Me-layout dan Menyunting Artikel Jurnal
Hasil baru ini tidak cukup signifikan untuk membenarkan peninjauan penelitian guna menyempurnakan hasil lama.
Panduan Teknis Pemeriksaan Aspek Similaritas Artikel Jurnal Ilmiah untuk Pendeteksian Adanya Unsur Plagiasi
Ada banyak software yang digunakan untuk mendeteksi kalimat atau paragraf yang tersedia di Internet, baik gratis maupun berbayar. Penerbit dan editor dapat memilih perangkat lunak mana yang akan digunakan tergantung pada kebutuhan, kinerja yang diharapkan, dan biaya. Plagiarisme mosaik terjadi ketika seseorang menggunakan kalimat dari sumber lain tanpa mencantumkan 'tanda kutip', atau menggunakan sinonim, namun struktur dan makna kalimatnya masih sama dengan aslinya.
Plagiarisme yang tidak disengaja terjadi ketika penulis lupa mencantumkan sumber referensi, atau salah menyebutkan sumber, atau secara tidak sengaja menimpa beberapa kata atau kalimat tanpa menyebutkan sumbernya. Secara umum total persentase plagiarisme yang dapat diterima secara internasional adalah 15-20%, dan Kemenristek menerima toleransi persentase plagiarisme hingga 25%, namun hal tersebut sangat bergantung pada konteks persentase kemiripan masing-masing. sumber.
Etika Publikasi dan Penanganannya
Kelengkapan Kebijakan Etika Publikasi pada Jurnal Ilmiah
Fabrikasi,
Falsifikasi, Plagiat, Konflik
Kepentingan, Kepengarangan
Pengawasan Etis: Jurnal harus memiliki kebijakan mengenai pengawasan etika yang harus mencakup, namun tidak terbatas pada: kebijakan persetujuan publikasi, publikasi pada populasi rentan, etika penelitian menggunakan media hewan, etika penelitian menggunakan subjek manusia, penanganan data rahasia dan praktik bisnis/pemasaran. Selain itu, segala biaya yang terkait dengan publikasi harus jelas bagi penulis dan pembaca. Proses peer review: Jurnal harus memiliki kebijakan proses peer review yang dijelaskan secara transparan dan dikelola dengan baik.
Jurnal harus memberikan pelatihan bagi editor dan reviewer serta memiliki kebijakan mengenai berbagai aspek proses peer review, khususnya mengenai penerapan model proses review yang tepat dan proses penanganan konflik kepentingan, banding dan perselisihan yang mungkin timbul dalam proses peer review. Diskusi dan koreksi pasca publikasi: Jurnal harus memungkinkan adanya timbal balik antara pembaca dan penulis publikasi artikel yang diterbitkan di jurnal melalui surat kepada editor (Letter to Editor), yang dapat dijawab oleh Penulis oleh editor.
Indikator dan Spesifikasi Pelanggaran Publikasi
Istilah singkat untuk kepenulisan yang tidak sah adalah "penambahan atau penghapusan nama penulis secara tidak etis". Benturan kepentingan adalah tindakan menciptakan karya ilmiah sesuai dengan keinginan klien yang memberikan atau memberi manfaat tanpa melakukan penelitian sesuai dengan kaidah dan etika ilmiah. Multiple submission adalah penyerahan naskah yang sama dari suatu karya ilmiah yang diterbitkan ke lebih dari satu jurnal dan/atau penerbit.
Pelanggaran ini terjadi ketika seorang penulis menyerahkan naskah yang sama ke beberapa editor jurnal berbeda secara bersamaan atau menyerahkan naskah terbitan ke beberapa editor jurnal lain. Tindakan perbaikan terhadap artikel yang tidak sesuai dengan etika publikasi jurnal (errata, koreksi, pencabutan).
Tindakan Koreksi Terhadap Artikel yang Tidak Sesuai dengan Etika Publikasi oleh Jurnal (Erratum, Corrigendum, Retraction)
Artikel yang ditarik harus diidentifikasi dengan jelas di semua sumber elektronik (misalnya di situs jurnal dan database bibliografi apa pun). Artikel yang ditarik tidak boleh dihapus dari salinan cetak jurnal (misalnya di perpustakaan) atau dari arsip elektronik, tetapi status pencabutan harus ditampilkan sejelas mungkin, atau dapat juga diberi watermark "Artikel ditarik" / "Artikel telah ditarik", dan segera. Dalam kasus tumpang tindih sebagian (yaitu, ketika penulis menyajikan beberapa temuan baru dalam sebuah artikel yang juga berisi sejumlah besar informasi yang diterbitkan sebelumnya), editor harus mempertimbangkan apakah pembaca akan mendapat manfaat terbaik dengan mencabut seluruh artikel atau justru sebaliknya. lebih baik menerbitkan pemberitahuan publikasi berlebihan yang menjelaskan aspek mana yang telah dipublikasikan sebelumnya dan memberikan referensi silang yang sesuai dengan karya sebelumnya.
Publikasi harus ditarik kembali sesegera mungkin ketika editor jurnal yakin bahwa publikasi tersebut jelas-jelas salah dan menyesatkan (atau dibesar-besarkan atau dijiplak). Instruksi jurnal kepada penulis harus menjelaskan prosedur pencabutan dan menjelaskan keadaan di mana sebuah artikel dapat ditarik kembali.
Penilaian Kinerja Jurnal Ilmiah
Pengukuran Kinerja Jurnal Global
Pengukuran
Hanya jurnal yang terindeks di Science Citation Index Expanded (SCIE) atau Social Science Citation Index (SSCI) yang akan mendapat nilai impact factor (IF) resmi. Data jumlah sitasi dari jurnal yang diperhitungkan hanya spesifik berdasarkan database yang dikeluarkan oleh Web of Science (Clarivate Analytics). Data jumlah sitasi dari jurnal yang diperhitungkan hanya spesifik berdasarkan database yang dikeluarkan oleh Elsevier (database Scopus).
SJR ini juga menghitung impact factor jurnal dengan mempertimbangkan jumlah sitasi yang diterima jurnal, reputasi (nilai SJR) jurnal yang disitasi, jumlah referensi jurnal, jumlah artikel yang diterbitkan jurnal pada tiga periode sebelumnya. . tahun (X-1, X-2 dan X-3). SNIP ini mengukur faktor dampak suatu jurnal (seperti metrik lainnya), namun dengan mempertimbangkan tren atau potensi kutipan setiap bidang keilmuan, dengan menggunakan data yang ada di database Scopus.
Menilai Kinerja Jurnal Melalui SINTA
Faktor lainnya merupakan kombinasi dari beberapa alat tersebut dalam kaitannya dengan kebutuhan tertentu.
Tim Sub Direktorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah