• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PANDUAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

Keputusan Rektor Institut Teknologi Indonesia Nomor 508/Kept-ITI/X/2021 tentang Penetapan Pelaksanaan Kurikulum Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Indonesia Tahun 2021. Keputusan Rektor Institut Teknologi Indonesia Tahun 2021. Institut Teknologi Indonesia Nomor 513/Kept-ITI/X/2021 tentang Penetapan Penerapan Manajemen Kurikulum Program Studi Institut Teknologi Indonesia Tahun 2021. Keputusan Rektor Institut Teknologi Indonesia Nomor 520/Kept- ITI/X/2021 tentang Penetapan Penyelenggaraan Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Indonesia Tahun 2021.

Tujuan

Oleh karena itu, pelaksanaan program MBKM di Institut Teknologi Indonesia dapat menjadi upaya konstruktif untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa ITI untuk mengembangkan potensinya menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan masa kini dan masa depan. Diharapkan panduan ini menjadi pedoman teknis pelaksanaan program MBKM untuk semua program akademik di Institut Teknologi Indonesia. Memberikan kesempatan kepada tenaga mitra untuk menjadi pengajar praktik pada program studi di Institut Teknologi Indonesia.

Bentuk Kegiatan Pembelajaran MBKM

Penyampaian mata kuliah yang diambil di program studi di dalam maupun di luar ITI dapat dilakukan secara online dan atau tatap muka. Mahasiswa wajib melengkapi KRS pada program studi asal sesuai dengan nama mata kuliah pada kurikulum program studi asal yang nilainya setara dengan nilai mata kuliah yang diambil pada program studi lain di dalamnya. atau di luar ITI. Mahasiswa wajib melengkapi KRS di program studi ITI asalnya dengan nama mata kuliah sesuai dengan kurikulum program studi ITI yang nilainya kemudian akan disamakan dengan nilai mata kuliah yang diambil di dalam atau di luar ITI.

Gambar 2.1. Bentuk Kegiatan Pembelajaran MBKM
Gambar 2.1. Bentuk Kegiatan Pembelajaran MBKM

Syarat untuk Mahasiswa Melaksanakan Program MBKM

Mahasiswa minimal semester 3 atau sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh program studi.

Syarat Yang Harus Dipenuhi Program Studi / ITI

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh program studi/ITI dalam memfasilitasi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan MBKM antara lain: Program studi wajib menyusun petunjuk teknis yang berasal dari pedoman MBKM yang disusun oleh ITI, sebagai dasar pelaksanaan kegiatan MBKM di bidang studi program. Program studi wajib menyediakan dosen pendamping/pembimbing yang melakukan kunjungan rutin ke lapangan tempat mahasiswa melaksanakan kegiatan MBKM untuk memberikan bimbingan dan pendampingan.

Syarat Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari ITI dan Mitra

Tahapan Pendaftaran Mahasiswa

Prodi mengisi formulir MBKM usulan peserta MBKM kepada Wakil Rektor A (Ketua Tim MBKM) untuk diterbitkan SK Rektor. Prodi mengusulkan nama mahasiswa peserta MBKM beserta nama dosen pembimbing dan nama mata kuliah. penyetaraan melalui formulir MB-04 (Usulan peserta MBKM, pembimbing dan mata kuliah yang sederajat) Proposal ini akan menjadi dasar diterbitkannya Surat Keputusan Rektor tentang penetapan mahasiswa MBKM, pembimbing dan mata kuliah yang sederajat.

Gambar 2.1. Tahapan Pendaftaran MBKM
Gambar 2.1. Tahapan Pendaftaran MBKM

Tahapan Penempatan Mahasiswa

SK Rektor tersebut kemudian menjadi dasar bagi Unit Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) untuk memberikan status MBKM kepada mahasiswa dalam SK tersebut, sehingga mahasiswa MBKM tidak perlu mengisi KRS. Selanjutnya siswa dapat melakukan kegiatan MBKM.

Tahapan Pelaksanaan Program

Mitra dapat memberikan berbagai bentuk kegiatan MBKM kepada mahasiswa selama kegiatan MBKM, misalnya proyek yang harus diselesaikan oleh mahasiswa bersama dengan tim mitra dan mencari solusi atas kasus atau masalah yang dihadapi mitra. Luaran kegiatan MBKM adalah perbaikan-perbaikan yang berhasil dilakukan oleh mahasiswa MBKM yang bermanfaat bagi mitra, misalnya peningkatan produktivitas, peningkatan kinerja SDM mitra, perbaikan manajemen mitra, penerapan teknologi yang dikembangkan, dll. Output yang dihasilkan memiliki manfaat antara lain bagi mitra, mahasiswa dan program studi/universitas.

Mitra dapat merekrut langsung dari mahasiswa MBKM yang telah lulus, karena sudah mengetahui sikap, keterampilan kerja dan kompetensi mahasiswa dari mitranya. Mahasiswa mengerjakan proyek yang menjadi tugas mahasiswa MBKM (semua kegiatan didokumentasikan dalam bentuk foto dan video. Mahasiswa menyusun laporan tengah semester dan mempresentasikannya kepada pembimbing dan mitra prodi serta memperoleh nilai tengah semester.

Mahasiswa menyusun laporan di akhir semester dan mempresentasikannya kepada pembimbing dan mitra program studi, serta memperoleh nilai di akhir semester. Program studi dapat mengembangkan metode pembelajaran berbasis proyek atau metode pengajaran berbasis kasus.

Gambar 2.2. Tahapan Pelaksanaan Program
Gambar 2.2. Tahapan Pelaksanaan Program

Mekanisme Konversi atau Penyetaraan SKS

Berdasarkan acuan tersebut maka perhitungan jumlah jam kerja kegiatan MBKM yang dikonversi menjadi 20 sks mata kuliah adalah sebagai berikut. Mahasiswa melakukan kegiatan MBKM selama 6 bulan dikurangi 8 hari untuk persiapan administrasi di awal dan akhir kegiatan. Jika dihitung 6 bulan penuh = 24 minggu = 120 hari, sedangkan dengan asumsi persiapan kegiatan membutuhkan waktu 8 hari, maka lama efektif kegiatan MBKM = 120 hari – 8 hari = 112 hari, maka 112 hari siswa menghabiskan kegiatan MBKM sebesar 112 hari x 8 jam = total 896 jam untuk maksimum 20 kredit.

Oleh karena itu, jika dikonversi menjadi 20 sks, 1 sks MBKM setara dengan 44,8 jam dibulatkan menjadi 45 jam (2700 menit). Dengan perhitungan yang sama, jika mahasiswa melakukan kegiatan MBKM hanya 3 bulan, maka hanya 10 sks yang dapat dikonversi. Jumlah jam kegiatan selama kegiatan MBKM dibuktikan dengan daftar hadir dan log book yang ditandatangani oleh pimpinan program studi dan mitra.

Mekanisme Penilaian atau Penyetaraan Nilai

Pimpinan program studi memasukkan nilai pada nilai mata kuliah yang setara (MB-01) dan mengisi deskripsi MBKM mahasiswa binaannya di sistem informasi akademik ITI.

Gambar 2.3. Skema Penilaian / Penyetaraan Nilai
Gambar 2.3. Skema Penilaian / Penyetaraan Nilai

Tata Kelola MBKM

Tata Tertib MBKM: ITI menetapkan dan mengesahkan tata tertib dalam bentuk Peraturan Rektor dan Pedoman Pelaksanaan MBKM, yang menjelaskan pelaksanaan, penjaminan mutu, kurikulum dan standar pelaksanaan kegiatan MBKM. Pengkajian dan pengembangan kurikulum: Kegiatan MBKM merupakan hak dan bukan kewajiban mahasiswa, sehingga setiap program studi wajib menyediakan kurikulum yang dilaksanakan oleh MBKM. Kesetaraan SKS Kegiatan MBKM: ITI wajib memiliki pedoman penyetaraan setiap jenis kegiatan MBKM secara umum yang dapat diturunkan dari program studi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan program studi.

Penyetaraan adalah proses penghitungan nilai kredit dari rangkaian kegiatan MBKM yang diakui sebagai kredit mata kuliah tertentu sesuai dengan ketentuan. Transfer kredit adalah proses penghitungan bobot kredit pembelajaran dari program studi di dalam/luar kampus yang diakui sesuai dengan total bobot kredit MK universitas tujuan. Program perolehan kredit adalah pengakuan nilai kredit dalam bentuk terstruktur, dimana jumlah kredit yang diperoleh dapat diketahui dan disamakan dengan mata kuliah yang terdapat dalam kurikulum program studi.

Pelaksanaan MBKM perlu dievaluasi secara berkala untuk menjaga kualitas proses dan hasil kegiatan MBKM. Peningkatan Kolaborasi dan Pengelolaan Program Kegiatan MBKM: Peran utama tim MBKM – ITI adalah melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan MBKM. Tim MBKM - ITI membantu ITI untuk menilai kelayakan program mitra MBKM (mitra kementerian dan non kementerian) dan kemudian hasil kajian dipresentasikan ke masing-masing program studi melalui proses konsolidasi.

Portal dan Sistem Informasi MBKM: Pendataan dan pelaporan seluruh kegiatan MBKM dilakukan dalam portal sistem informasi yang disediakan di tingkat lembaga.

Aturan Umum Implementasi MBKM

Operasional Pelaksanaan dan Pengelolaan Program MBKM: Pedoman Pelaksanaan MBKM disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan MBKM yang mengatur tentang Prosedur Pelaksanaan, Standar Masukan, Standar Proses, Standar Keluaran dan Mekanisme Evaluasi. Sistem Manajemen MBKM dan pelaksanaan MBKM harus dimutakhirkan berdasarkan hasil evaluasi berkala. Sistem Manajemen MBKM harus dapat mendukung pemenuhan dan pelaporan KPI, sehingga harus didukung dengan sistem informasi yang terintegrasi.

Tim MBKM - ITI juga berkewajiban untuk meningkatkan kerjasama dengan mitra baik dari Kemendikbud maupun non kementerian. Memahami akibat dari kegiatan yang diikuti dalam kaitannya dengan kegiatan, tanggung jawab, hak dan kewajiban peserta didik. Membuat laporan tengah dan akhir kegiatan serta dokumen lainnya sesuai pedoman masing-masing kegiatan.

Mengikuti proses evaluasi untuk menentukan nilai kegiatan MBKM yang diikuti sesuai pedoman masing-masing kegiatan atau berdasarkan aturan yang berlaku.

Standar Mutu Kegiatan MBKM

  • Standar Pelaksanaan
  • Standar Pelaporan Kegiatan
  • Form Kendali Mutu Kegiatan MBKM
  • Sistem Informasi, Web dan Pendataan MBKM
  • Sistem Monitoring dan Evaluasi Serta Tindak Lanjutnya
  • Prinsip Penilaian
  • Evaluasi Pelayanan Mitra dan Program Studi

Standar Masukan mengatur persyaratan kelayakan suatu kegiatan MBKM dan persyaratan kelayakan siswa untuk mengikuti kegiatan MBKM. Standar pelaksanaan bertujuan untuk memastikan kegiatan MBKM berjalan sesuai dengan SOP yang telah disusun di tingkat lembaga. Standar produksi BKP MBKM atau standar produksi adalah standar yang harus dipenuhi sebagai hasil dari kegiatan MBKM yang diikuti oleh mahasiswa.

Standar pelaporan kegiatan MBKM merupakan bentuk standar pelaporan kegiatan yang harus dibuat oleh pengelola administrasi kegiatan MBKM di tingkat lembaga. Formulir ini dapat digunakan sebagai instrumen monitoring dan evaluasi seluruh kegiatan MBKM per program studi per kegiatan. Pendataan kegiatan MBKM dilakukan oleh tim MBKM – ITI dengan bantuan sistem informasi yang dikelola oleh Pusat Data dan Sistem Informasi ITI (PDSI – ITI).

Semua kegiatan MBKM perlu dipantau dan dievaluasi untuk perbaikan kegiatan dan pelaksanaan periode berikutnya. Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kegiatan MBKM dilakukan melalui monev internal yang dilakukan oleh tim penjaminan mutu di masing-masing. Melalui evaluasi ini akan diperoleh informasi tentang apa yang dicapai dan apa yang tidak dicapai oleh siswa selama mengikuti kegiatan MBKM ini.

Hasil monitoring juga dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada Pimpinan tentang sejauh mana prodi telah mampu melaksanakan kegiatan MBKM.

Gambar 3.1. Tahapan Audit Mutu Kegiatan MBKM per Program Studi
Gambar 3.1. Tahapan Audit Mutu Kegiatan MBKM per Program Studi

Penanganan Mahasiswa Gagal atau Mengundurkan Diri

Penanganan Penghentian Program yang Sedang Berjalan

Mitra mengalihkan kegiatan kemahasiswaan MBKM kepada mitra lain yang masih bermitra dengan topik kegiatan yang sama atau berbeda. Secara keseluruhan, tingkat mitigasi untuk 3 hambatan di atas (kegagalan siswa, putus sekolah, dan penghentian program) ditunjukkan pada Gambar 4.1 sampai 4.3. Soal B merupakan soal khusus yang diberikan 4 jawaban yaitu 1 (Buruk), 2 (Buruk), 3 (Baik), 4 (Sangat baik).

Gambar 4.1. Tahapan Mitigasi Mahasiswa Gagal
Gambar 4.1. Tahapan Mitigasi Mahasiswa Gagal

Pertanyaan umum

5 Dukungan kurikulum program studi yang adaptif dan fleksibel untuk mengubah kegiatan MBKM menjadi 20 sks mata kuliah 6 Kepedulian prodi dalam memfasilitasi kegiatan MBKM 7 Input skor MBKM menjadi nilai mata kuliah tepat waktu. 8 SOP Lengkap - SOP tambahan program studi (kecuali tim MBKM - ITI) untuk pelaksanaan kegiatan MBKM. 1 Sosialisasi kegiatan MBKM oleh tim MBKM ke Prodi 2 Penyampaian informasi peluang MBKM oleh tim MBKM.

6 Ketepatan dukungan SK-SK MBKM untuk klaim kinerja dosen 7 Kelengkapan bidang SK-SK MBKM untuk klaim kinerja dosen 8 Kelengkapan SOP - SOP pelaksanaan kegiatan MBKM 9 Kecepatan pelayanan administrasi oleh tim MBKM. Hasil monev digabungkan ke dalam lembar evaluasi yang tersedia (form MB-05) sehingga selanjutnya dapat dilakukan penyetaraan (form MB-06) dengan mata pelajaran sesuai kesepakatan yang dibuat berdasarkan formulir MB-01. . Mata kuliah tambahan tidak dikenakan biaya kuliah (SKS) dan nilainya tidak berubah dari semula.

Mata Kuliah Tambahan (Tbh) adalah mata kuliah yang beban kredit (kuliah)nya dihitung untuk menunjukkan nilai, mata kuliah MBKM ditambahkan pada mata kuliah ini dengan total 20 sks. Catatan : Mata kuliah tambahan adalah mata kuliah yang dihitung sksnya (kuliah) sehingga muncul nilai, mata kuliah ini harus menambah mata kuliah MBKM untuk mendapatkan 20 sks. Catatan: Lembar ini berfungsi sebagai acuan bagi pembimbing program studi untuk memasukkan nilai mata kuliah mahasiswa pembimbing MBKM yang dikonversi dari nilai MBKM.

Unit kerja PDSI – ITI melaporkan seluruh kegiatan pelatihan MBKM di ITI kepada PDDIKTI setiap semester.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Pengusulan Kegiatan MBKM

Tahapan Pelaksanaan MBKM

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan MBKM

Penjaminan Mutu Pelaksanaan MBKM

Tahapan Mitigasi Mahasiswa Gagal

Tahapan Mitigasi Mahasiswa Mengundurkan Diri

Tahapan Mitigasi Penghentian Program oleh Mitra

Gambar

Gambar 2.1. Bentuk Kegiatan Pembelajaran MBKM
Tabel 2.1. Paket Mata Kuliah PMM – PKBN Melalui Profesi Digital
Gambar 2.1. Tahapan Pendaftaran MBKM
Gambar 2.2. Tahapan Pelaksanaan Program
+6

Referensi

Dokumen terkait

Belajar–Kampus Merdeka (MBKM)” yang saat ini mulai diterapkan oleh perguruan tinggi. Kebijakan Kemdikbud tersebut berkaitan dengan pemberian kebebasan bagi mahasiswa