• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Penggunaan Aplikasi RDTR Real-Time

N/A
N/A
Adinda Putri

Academic year: 2024

Membagikan " Panduan Penggunaan Aplikasi RDTR Real-Time"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

WORKSHOP

APLIKASI RDTR REAL-TIME

(2)

Daftar Isi

DAFTAR ISI ... 2

BAB I - PERSIAPAN DATA ... 3

I.1 MENGUNDUH DATA ... 3

I.1.1 Mengunduh Data Bangunan dan Jaringan Jalan Open Street Map ... 3

I.1.2 Mengunduh Data DEMNAS ... 4

I.2 MENAMBAHKAN FOLDER WORKSHOP KE CATALOG ... 5

I.3 MODUL KDB DAN KLB ... 7

I.3.1 Import Data Pola Ruang ... 7

I.3.2 Import Data Bangunan ... 16

I.3.3 Mengisi Tabel ITBX ... 21

I.3.4 Menggambar Persil Tanah ... 24

I.4 MODUL AIR BERSIH ... 27

I.5 MODUL KEMACETAN ... 31

I.6 MODUL SAMPAH ... 36

I.7 MODUL BANJIR ... 40

I.7.1 Import Data Drainase ... 40

I.7.2 Analisis Slope dari DEMNAS ... 47

I.7.3 Analisis Kelerengan dari Slope DEMNAS ... 48

I.7.4 Import Data Kelerengan ... 52

I.8 KONVERSI DATA DARI GDB KE SHP ... 55

BAB II - REGISTRASI DAN LOGIN ... 57

II.1 REGISTRASI ... 57

II.2 LOGIN ... 58

II.3 LUPA KATA SANDI ... 59

BAB III - MANAJEMEN PROJECT DAN DATA ... 61

BAB IV – SIMULASI ... 68

IV.1MEMBANGUN BANGUNAN BARU ... 68

IV.2MENAMBAH LANTAI BANGUNAN EKSISTING ... 71

IV.3SIMPAN DAN DUPLIKASI HASIL SIMULASI ... 75

BAB V – FITUR CETAK ... 76

BAB IV – FITUR LAINNYA ... 78

(3)

BAB I - PERSIAPAN DATA

Sebelum memulai aplikasi RDTR Real-Time, perlu disiapkan data yang sesuai template aplikasi untuk diunggah sebagai data input. Jika data yang dibutuhkan sudah tersedia, maka dapat langsung diseragamkan sesuai template pada aplikasi RDTR Real-Time. Namun jika data yang dibutuhkan belum tersedia, dapat diunduh melalui beberapa situs yang menyediakan data tersebut.

I.1 Mengunduh Data

Berikut ini merupakan panduan yang dapat dilakukan untuk memperoleh data bangunan dan jaringan jalan melalui situs Open Street Maps. Selain itu juga ada data DEM yang dapat diunduh melalui situs DEMNAS.

I.1.1 Mengunduh Data Bangunan dan Jaringan Jalan Open Street Map

Buka web browser dan akses https://download.geofabrik.de/

Pilih Asia

Pilih Indonesia (with East Timor)

Pilih [.shp.zip] pada pulau yang dibutuhkan (contoh Java)

Tentukan lokasi download > Save

(4)

Unzip file yang telah didownload

I.1.2 Mengunduh Data DEMNAS

Buka web browser dan akses

https://tanahair.indonesia.go.id/demnas/#

/

Pilih menu Download > DEMNAS

Lakukan login

Ketikan lokasi yang akan diunduh data DEM nya (contoh Kediri, Jawa Timur) > pilih Kediri, Jawa Timur, IDN

(5)

Klik grid yang menunjukkan kota kediri

Akan tampil pop up thumbnail data DEMNAS > pilih UNDUH 1508-22_v1.0.tif

Tentukan lokasi penyimpanan data DEMNAS

I.2 Menambahkan Folder Workshop ke Catalog

Sesuaikan lokasi penyimpanan folder untuk memudahkan mengedit data spasial pada aplikasi ArcMap.

Buka Arcmap, create New Document (Blank Map)

Klik File > Save, lalu namai dokumen baru tersebut dengan

Persiapan_Data_RDTR_Real-Time.mxd

(6)

Unzip file workshop yang sudah diberikan ke local drive komputer anda.

Kembali ke ArcMap,di catalog pane sebelah kanan, klik kanan di Folder Connection, lalu pilih Connect to Folder.

Pilih folder tempat anda menyimpan file workshop (Workshop RDTR Real-Time), lalu klik OK.

Jika sudah, maka tampilan catalog akan terdapat folder seperti ini.

(7)

I.3 Modul KDB dan KLB

Data input untuk modul KDB dan KLB yang dibutuhkan diantara lain adalah data pola ruang, data persil tanah, data bangunan dan tabel ITBX.

I.3.1 Import Data Pola Ruang

Nyalakan Start Editing.

Di menu katalog (sidebar kanan), navigasi ke folder Workshop RDTR Real-Time > 4. Template RDTR Real- Time > Edit_data_Kediri.gdb, lalu klik kanan di layer polaruang_fix.

Pilih Load > Load Data

Klik icon folder di menu input data, lalu navigasikan ke Workshop RDTR Real- Time > 1. Data Mentah > Workshop Kediri_full.gdb > Pola_ruang_Kediri Lalu klik Add.

(8)

Pilih “I do not want to load all features into a subtype”

Lalu klik Next.

Sesuaikan field seperti gambar di samping.

(9)

Pilih “Load all of the source data”, lalu klik Next

Lalu klik “Finish”

Save Edits, lalu Stop Editing.

(10)

Browsing menuju folder Workshop RDTR Real-Time > 4. Template RDTR Real-Time > Edit_data_Kediri.gdb Drag data polaruang_fix ke peta

Klik kanan di layer pola_ruang_fix, lalu pilih “Open Attribute Table”

Terlihat kolom NAMZON, KODZON, NAMSZN, KODSZN, dll masih berbentuk angka, bukan text yang menjelaskan kode zona/subzona seperti “BJ” atau

“Badan Jalan”. Hal ini dikarenakan domain dari file geodatabase tidak ikut di-load ketika load data.

Oleh karena itu, kita akan

mengkonversi kode tersebut ke dalam text.

Buka file explorer menuju folder Workshop RDTR Real-Time > 5. Script

Terlebih dahulu kita akan mengkonversi NAMZON.

• Apabila di Attribute table NAMZON terdiri dari 9 digit (contoh = 31010000), maka buka namazona.py

• Apabila di Attribute table NAMAZONA

(11)

Klik kanan di field NAMZON, lalu pilih Field Calculator.

Catatan: Jika NAMZON tipe datanya bukan text, maka perlu dibuat atribut baru dengan tipe data text. Contoh:

namazona (text 100).

Yang di filed calculator adalah field dengan tipe data text

Pilih Python

Isi NAMZON dengan kode yang telah di copy dari namazona.py /

namazona_old.py

Lalu klik OK

Selanjutnya kita akan mengkonversi KODZON.

• Apabila di Attribute table KODZON terdiri dari 9 digit (contoh = 31010000), maka buka kodezona.py

• Apabila di Attribute table KODZON terdiri dari 1 s/d 3 digit (contoh = 1, 23, atau 100), maka buka kodezona_old.py

Buka file .py tersebut dengan menggunakan notepad.

(12)

Klik kanan di field KODZON, lalu pilih Field Calculator.

Catatan: Jika KODZON tipe datanya bukan text, maka perlu dibuat atribut baru dengan tipe data text. Contoh:

kodezona (text 100).

Yang di filed calculator adalah field dengan tipe data text

Pilih Python

Isi KODZON dengan kode yang telah di copy dari kodezona.py /

kodezona_old.py

Lalu klik OK

(13)

Selanjutnya kita akan mengkonversi NAMSZN.

• Apabila di Attribute table NAMSZN terdiri dari 9 digit (contoh = 31010000), maka buka namasubzona.py

• Apabila di Attribute table KODZON terdiri dari 1 s/d 3 digit (contoh = 1, 23, atau 100), maka buka

namasubzona_old.py Buka file .py tersebut dengan menggunakan notepad.

Klik kanan di field NAMSZN, lalu pilih Field Calculator.

Catatan: Jika NAMSZN tipe datanya bukan text, maka perlu dibuat atribut baru dengan tipe data text. Contoh:

namaszona (text 100).

Yang di filed calculator adalah field dengan tipe data text

(14)

Pilih Python

Isi NAMSZN dengan kode yang telah di copy dari namasubzona.py /

namasubzona_old.py

Lalu klik OK

Terakhir, kita akan mengkonversi KODSZN.

• Apabila di Attribute table KODSZN terdiri dari 9 digit (contoh = 31010000), maka buka kodesubzona.py

• Apabila di Attribute table KODSZN terdiri dari 1 s/d 3 digit (contoh = 1, 23, atau 100), maka buka

kodesubzona_old.py

Buka file .py tersebut dengan menggunakan notepad.

(15)

Klik kanan di field KODSZN, lalu pilih Field Calculator.

Catatan: Jika KODSZN tipe datanya bukan text, maka perlu dibuat atribut baru dengan tipe data text. Contoh:

kodeszona (text 100).

Yang di filed calculator adalah field dengan tipe data text

Pilih Python

Isi KODSZN dengan kode yang telah di copy dari kodesubzona.py /

kodesubzona_old.py

Lalu klik OK

(16)

I.3.2 Import Data Bangunan

Di toolbar editor, klik Start Editing.

Di menu katalog (sidebar kanan), navigasi ke folder Workshop RDTR Real- Time > 4. Template RDTR Real-Time >

Edit_data_Kediri.gdb, lalu klik kanan di layer Bangunan.

Pilih Load > Load Data

Klik icon folder di menu input data, lalu navigasikan ke Workshop RDTR Real- Time > 1. Data Mentah > Workshop Kediri_full.gdb > Bangunan_Kediri Lalu klik Add.

(17)

Pilih “I do not want to load all features into a subtype”

Lalu klik Next.

Sesuaikan field seperti gambar di samping ini.

Pilih “Load all of the source data”, lalu klik Next

Lalu klik “Finish”

(18)

Save Edits, lalu Stop Editing.

Drag layer Bangunan tersebut ke dalam peta.

Klik kanan di layer bangunan, lalu pilih

“Open Attribute Table”

(19)

Zoom in ke arah Area Pembangunan

Di toolbar, klik Select Features

Pilih shape bangunan yang berada di atas layer Area Pembangunan.

Pada workshop kali ini, kita akan mengisi data Jumlah lantai (jlh_lantai) dengan nilai dummy. Pada prakteknya, nilai ini bisa didapatkan dari survey lapangan atau instansi terkait.

Klik kanan di field jlh_lantai, lalu pilih Field Calculator.

(20)

Apabila ada warning seperti ini, pilih YES.

Pilih Python

Ceklis “Show Codeblock”

Isi jlh_lantai dengan kode di bawah ini

import numpy

def getRandomValue():

return numpy.random.randint(1,20) --- getRandomValue()

Save Edits, lalu Stop Editing.

(21)

I.3.3 Mengisi Tabel ITBX

Siapkan matriks ITBX yang sudah disusun masing-masing daerah

Unduh template data ITBX pada aplikasi RDTR Real-Time sebagai contoh

Mulai menyusun tabel ITBX sesuai dengan standar template data pada workbook excel. Workbook tersebut terdiri dari sheet kegiatan dan sub-zona

Pada sheet Kegiatan, pengguna akan melihat daftar kegiatan beserta kode KBLI dari masing-masing kegiatan tersebut beserta kategorinya. Berikut ini kolom pada sheet kegiatan :

• NO : nomor urut kegiatan

• Kategori : kategori kegiatan (Perumahan, Perkantoran, Jasa, …)

• Kegiatan : nama kegiatan

• KBLI5 : Kode KBLI 5 digit

• KBLI5D : Deskripsi dari kode KBLI 5 digit

• KBLI4 : Kode KBLI 4 digit

• KBLI4D : Deskripsi dari kode KBLI 4 digit

• KBLI3 : Kode KBLI 3 digit

• KBLI3D : Deskripsi dari kode KBLI 3 digit

• KBLI2 : Kode KBLI 2 digit

• KBLI2D : Deskripsi dari kode KBLI 2 digit

NO Kategori Kegiatan KBLI5 KBLI5D KBLI4 KBLI4D KBLI3 KBLI3D KBLI2 KBLI2D

(22)

Pada sheet pertama pengguna akan mencocokan nama kegiatan yang ada pada matriks ITBX dengan yang ada di sheet Kegiatan tersebut. Untuk memperoleh nama kegiatan dengan lebih cepat dapat difilter dari kolom kegiatan.

Contoh : RTH Taman

Informasi yang akan diambil dari sheet kegiatan tersebut adalah nomor kegiatan pada kolom paling kiri

Contoh :

RTH Taman, nomor kegiatan : 764

Perhatikan daftar kolom sub-zona apa saja yang diidentifikasi pada tabel ITBX yang selanjutnya akan diisikan nilai ITBXnya ke dalam sheet sub-zona masing-masing

A HUNIAN

1 Rumah Tinggal 410

2 Rumah Susun 410

3 Rumah Dinas 410

4 Perumahan umum/Real estat 681

B TEMPAT IBADAH

1 Rumah Ibadat 410

C RTH -

1 RTH Taman 813

2 Pemakaman 813

D PERSAMPAHAN -

1 TPS 422

No

  Zona

Kegiatan

Kode KBLI 2020

(23)

Pilih sheet dengan nama sub-zona yang sama dengan nilai ITBX yang akan dimasukkan. Sheet yang akan dipilih dapat dilihat satu per satu pada bagian bawah workbook atau bisa juga dengan membuka daftar sheet dan memilih langsung sheetnya dengan cara klik kanan di sisi kosong di kiri bawah workbook kemudian klik kanan, setelah itu akan muncul pop-up window daftar sheet seperti ini. Klik sheet subzona yang akan dipilih.

Contoh : Sub-zona PS

Identifikasi nilai ITBX pada kegiatan yang berlangsung di sub-zona tersebut.

Pengisian sheet sub-zona di kolom pertama diisi dengan nama sub-zonanya, lalu pada kolom ITBX dimasukkan nilai ITBX sesuai dengan yang tertera pada matriks ITBX, serta di kolom nomor diisikan dengan nomor kegiatan

Contoh :

Nama kegiatan :RTH Taman, Nomor kegiatan : 764 Subzona yang akan diisi : PS Nilai ITBX : T

(24)

I.3.4 Menggambar Persil Tanah

Di menu katalog (sidebar kanan), navigasi ke folder Workshop RDTR Real-Time > 4.

Template RDTR Real-Time >

Edit_data_Kediri.gdb

Lalu drag layer-layer di bawah ini, dan susun sesuai urutan

1. Bangunan

2. Area pembangunan 3. Persil_tanah

(optional)

Atur simbologi di Area Pembangunan sehingga transparent dan hanya outline saja yang terlihat

Klik Zoom to Layer di layer Area Pembangunan.

(25)

Di toolbar editor, klik Start Editing.

Lalu pilih editing untuk layer Persil_tanah.

Kita akan memotong dan membagi layer persil tanah agar membangi 1-5 sehingga berada dalam 1 persil tanah.

Pilih tools selection di menu Editor:

Klik salah satu polygon yang ada di layer persil tanah.

Pilih Cut Polygons Tools di menu editing

Potong polygon tersebut sehingga menjadi seperti gambar berikut.

(26)

Ulangi proses cut polygons sampai 1 persil tanah yang overlay dengan Area

Pembangunan memiliki 1-4 bangunan di dalamnya.

Save Edits, lalu Stop Editing.

(27)

I.4 Modul Air Bersih

Di toolbar editor, klik Start Editing.

Di menu katalog (sidebar kanan), navigasi ke folder Workshop RDTR Real-Time > 4.

Template RDTR Real-Time >

Edit_data_Kediri.gdb, lalu klik kanan di layer Jalan.

Pilih Load > Load Data

Klik icon folder di menu input data, lalu navigasikan ke Workshop RDTR Real-Time > 1.

Data Mentah > Workshop Kediri_full.gdb >

Jalan_Kediri Lalu klik Add.

(28)

Pilih “I do not want to load all features into a subtype”

Lalu klik Next.

Sesuaikan field seperti gambar di samping ini.

Pilih “Load all of the source data”, lalu klik Next

Lalu klik “Finish”

(29)

Save Edits, lalu Stop Editing.

Drag layer Air_Bersih tersebut ke dalam peta.

Klik kanan di layer Air_bersih, lalu pilih “Open Attribute Table”

Zoom in ke arah Area Pembangunan

Di toolbar, klik Select Features

(30)

Pilih polygon wilayah air bersih PDAM yang overlay dengan Area Pembangunan.

Di toolbar editor, klik Start Editing.

Pada workshop kali ini, kita akan mengisi data Jumlah lantai (jlh_lantai) dengan nilai dummy.

Pada prakteknya, nilai ini bisa didapatkan dari survey lapangan atau instansi terkait.

Klik kanan di field wpdam_kapa untuk feature yang kita select tadi, lalu pilih isikan 300,000.

Save Edits, lalu Stop Editing.

(31)

I.5 Modul Kemacetan

Di toolbar editor, klik Start Editing.

Di menu katalog (sidebar kanan), navigasi ke folder Workshop RDTR Real-Time > 4. Template RDTR Real- Time > Edit_data_Kediri.gdb, lalu klik kanan di layer Jalan.

Pilih Load > Load Data

Klik icon folder di menu input data, lalu navigasikan ke Workshop RDTR Real-Time > 1. Data Mentah >

Workshop Kediri_full.gdb > Jalan_Kediri Lalu klik Add.

(32)

Pilih “I do not want to load all features into a subtype”

Lalu klik Next.

Sesuaikan field seperti gambar di samping ini.

Pilih “Load all of the source data”, lalu klik Next

Lalu klik “Finish”

(33)

Save Edits, lalu Stop Editing.

Drag layer Air_Bersih tersebut ke dalam peta.

Klik kanan di layer Jalan, lalu pilih “Open Attribute Table”

Zoom in ke arah Area Pembangunan

(34)

Di toolbar, klik Select Features

Pilih line Jalan yang berada dalam Area Pembangunan.

Di toolbar editor, klik Start Editing.

Pada workshop kali ini, kita akan mengisi data Lalu-lintas harian rata-rata (jalan_lhr) dengan nilai dummy. Pada prakteknya, nilai ini bisa didapatkan dari survey lapangan atau instansi terkait.

Klik kanan di field jalan_lhr, lalu pilih Field Calculator.

(35)

Apabila ada warning seperti ini, pilih YES.

Pilih Python

Ceklis “Show Codeblock”

Isi jalan_lhr dengan kode di bawah ini

import numpy

def getRandomValue():

return numpy.random.randint(100,500) --- getRandomValue()

Save Edits, lalu Stop Editing.

(36)

I.6 Modul Sampah

Di toolbar editor, klik Start Editing.

Di menu katalog (sidebar kanan), navigasi ke folder Workshop RDTR Real-Time > 4.

Template RDTR Real-Time >

Edit_data_Kediri.gdb, lalu klik kanan di layer Sampah.

Pilih Load > Load Data

Klik icon folder di menu input data, lalu navigasikan ke Workshop RDTR Real-Time

> 1. Data Mentah > Workshop Kediri_full.gdb > TPS_Kediri Lalu klik Add.

(37)

Pilih “I do not want to load all features into a subtype”

Lalu klik Next.

Sesuaikan field seperti gambar di samping ini.

Pilih “Load all of the source data”, lalu klik Next

Lalu klik “Finish”

(38)

Save Edits, lalu Stop Editing.

Drag layer sampah tersebut ke dalam peta.

Klik kanan di layer Air_bersih, lalu pilih

“Open Attribute Table”

Zoom in ke arah Area Pembangunan

(39)

Di toolbar, klik Select Features

Pilih titik TPS yang overlay dengan Area Pembangunan.

Di toolbar editor, klik Start Editing.

Pada workshop kali ini, kita akan mengisi data kapasitas TPS (kapasitas) dengan nilai dummy. Pada prakteknya, nilai ini bisa didapatkan dari survey lapangan atau instansi terkait.

Klik kanan di field kapasitas untuk feature yang kita select tadi, lalu pilih isikan 5.

(40)

Save Edits, lalu Stop Editing.

I.7 Modul Banjir

I.7.1 Import Data Drainase

Di toolbar editor, klik Start Editing.

Di menu katalog (sidebar kanan), navigasi ke folder Workshop RDTR Real-Time > 4.

Template RDTR Real-Time >

Edit_data_Kediri.gdb, lalu klik kanan di layer Drainase.

Pilih Load > Load Data

(41)

Klik icon folder di menu input data, lalu navigasikan ke Workshop RDTR Real-Time

> 1. Data Mentah > Workshop Kediri_full.gdb > Drainase_Kediri Lalu klik Add.

Pilih “I do not want to load all features into a subtype”

Lalu klik Next.

Sesuaikan field seperti gambar di samping ini.

(42)

Pilih “Load all of the source data”, lalu klik Next

Lalu klik “Finish”

Save Edits, lalu Stop Editing.

Drag layer Drainase tersebut ke dalam peta.

Klik kanan di layer Jalan, lalu pilih “Open Attribute Table”

(43)

Zoom in ke arah Area Pembangunan

Di toolbar, klik Select Features

Pilih line drainase yang berada dalam Area Pembangunan.

Di toolbar editor, klik Start Editing.

(44)

Pada workshop kali ini, kita akan mengisi data lebar dan tinggi dengan nilai dummy.

Pada prakteknya, nilai ini bisa didapatkan dari survey lapangan atau instansi terkait.

Terlebih dahulu, kita mengisi lebar dengan field calculator.

Klik kanan di field lebar, lalu pilih Field Calculator.

Apabila ada warning seperti ini, pilih YES.

Pilih Python

Ceklis “Show Codeblock”

Isi lebar dengan kode di bawah ini

import numpy

def getRandomValue():

return numpy.random.randint(1,5) --- getRandomValue()

(45)

Selanjutnya kita akan mengisi tinggi dengan field calculator.

Klik kanan di field tinggi, lalu pilih Field Calculator.

Pilih Python

Ceklis “Show Codeblock”

Isi tinggi dengan kode di bawah ini

import numpy

def getRandomValue():

return numpy.random.randint(1,5) --- getRandomValue()

(46)

Lalu kita akan menghitung Jari-jari hidrolik (r_jarihidrolik) dengan rumus.

Klik kanan di field tinggi, lalu pilih Field Calculator.

Rumusnya adalah sebagai berikut

r_jarihidr =

( !lebar!* !tinggi!)/( !lebar!+(2* !tinggi!))

Save Edits, lalu Stop Editing.

(47)

I.7.2 Analisis Slope dari DEMNAS

Expand folder Workshop RDTR Real-Time > 1.

Data Mentah > Workshop Kediri_full.gdb >

DEMNAS_Kediri, dan tambahkan data DEM ke dalam peta dengan cara drag and drop.

Navigas ke folder 3. Model Builder Slope yang berisi tools analisis banjir. Lalu klik dua kali pada tool analisis_raster_banjir.tbx

Pilih raster yang akan dianalisis, lokasi intermediate file, dan tempat penyimpanan analisis, kemudian OK.

Tunggu proses eksekusi hingga selesai.

Secara otomatis layer hasil analisis akan masuk kedalam ArcMap.

(48)

I.7.3 Analisis Kelerengan dari Slope DEMNAS

Expand folder Workshop RDTR Real- Time > 1. Data Mentah > Workshop Kediri_full.gdb > DEMNAS_Kediri, dan tambahkan data DEM ke dalam peta dengan cara drag and drop.

Di ArcToolbox, buka dan klik 3D Analyst Tools > Raster Surface > Slope

Pilih raster yang akan dianalisis.

Tentukan output raster location dan nama outputnya. Pilih Output measurement percent_raise

Secara otomatis, layer hasil analisis akan masuk dalam ArcMap

(49)

Di ArcToolbox, buka dan klik 3D Analyst Tools > Raster Reclass > Reclassify

Pilih input raster hasil analisis slope Tentukan Output raster hasil analisis reclassify

Pada bagian Reclassification, pilih Classify

Pilih Classification Classes menjadi 5 class

Tentukan Break Values menjadi 8, 15, 25, 40 dan biarkan nilai terakhir

Secara otomatis, layer hasil reclassify akan masuk dalam ArcMap

(50)

Di ArcToolbox, buka dan klik Conversion Tools > From Raster > Raster To

Polygon

Tentukan input raster Kediri_Reclass dan Output Feature Workshop RDTR Real-Time > 1. Data Mentah >

Workshop_RDTR_Real-Time.gdb >

Kelerengan_Kediri

Secara otomatis, layer konversi akan masuk dalam ArcMap

Open Attribute layer Kelerengan_Kediri Tambahkan field KEMIRINGAN dengan type Text

(51)

Klik kanan pada field KEMIRINGAN >

Field Calculator

Pilih Python pada Parser. Centang Show Codeblock

Pada kolom Pre-Logic Script Code ketikkan script berikut:

def reclass(gridcode):

if (gridcode == 1):

return '0 – 8%' elif (gridcode == 2):

return '9 – 15%' elif (gridcode == 3):

return '16 - 25%' elif (gridcode == 4):

return '26 - 40%' elif (gridcode == 5):

return '>40%'

pada Kemiringan= ketikkan reclass(!gridcode!)

Pilih OK

(52)

I.7.4 Import Data Kelerengan

Di toolbar editor, klik Start Editing.

Di menu katalog (sidebar kanan), navigasi ke folder Workshop RDTR Real-Time > 4.

Template RDTR Real-Time >

Edit_data_Kediri.gdb, lalu klik kanan di layer Kelerengan.

Pilih Load > Load Data

Klik icon folder di menu input data, lalu navigasikan ke Workshop RDTR Real-Time >

1. Data Mentah > Workshop_RDTR_Real- Time.gdb > Kelerengan_Kediri

Lalu klik Add.

(53)

Pilih “I do not want to load all features into a subtype”

Lalu klik Next.

Sesuaikan field seperti gambar di samping ini.

Pilih “Load all of the source data”, lalu klik Next

Lalu klik “Finish”

(54)

Save Edits, lalu Stop Editing.

Drag layer kelerengan tersebut ke dalam peta.

Save Edits, lalu Stop Editing.

(55)

I.8 Konversi data dari GDB ke SHP

Pastikan semua data yang sudah kita load dan persiapkan di step yang lalu sudah dimasukkan dalam peta

• Air_bersih

• Bangunan

• Drainase

• Jalan

• Kelerengan

• Persil tanah

• Pola ruang

• TPS

• Slope Poligon

Di ArcToolbox, buka dan klik Conversion Tools > Featue Class to Shapefile (multiple)

(56)

Masukan Air_bersih sebagai input features.

Lalu pilih folder 2. Data Siap Upload >

Air_bersih untuk menyimpan SHP nya.

Buka folder Air_bersih di Windows Explorer, Lalu ZIP seluruh isi folder tersebut ke dalam Air_bersih.zip

Ulangi step ini untuk feature class lainnya dan pilih folder sesuai nama feature class nya

(57)

BAB II - REGISTRASI DAN LOGIN

II.1 Registrasi

Sebelum menggunakan aplikasi RDTR Real-Time peengguna perlu melakukan registrasi terlebih dahulu.

Buka halaman

https://gistaru.atrbpn.go.id/rdtrrealtime/, lalu pilih Mulai Sekarang.

Klik Daftar.

Masukan alamat email, username yang diinginkan, peranan, dan kata sandi.

(58)

Isian peranan bisa disesuaikan dengan pilihan yang tersedia

Checklist “Saya telah membaca dan menyetujui syarat dan ketentuan yang berlaku”, lalu klik OK

Pengajuan pendaftaran akun RDTR Real- Time anda telah dikirim ke sistem untuk selanjutnya direview oleh administrator untuk diverifikasi

Apabila administrator menyetujui akun anda, link konfirmasi akan dikirimkan ke e-mail Anda. Buka email, lalu klik Konfirmasi email untuk mengaktifkan akun anda.

Kemudian akun anda telah diverifikasi dan sudah dapat digunakan untuk login dengan username dan password yang digunakan saat pendaftaran.

II.2 Login

Setelah akun pengguna diverifikasi, pengguna dapat menggunakannya untuk login ke aplikasi.

Masukkan username yang sudah didaftarkan beserta kata sandi, klik Masuk

(59)

Jika pengguna berhasil login, akan masuk ke halaman Dashboard

II.3 Lupa Kata Sandi

Pada halaman muka aplikasi RDTR Real-Time, klik Lupa kata sandi?

Isikan alamat email yang didaftarkan ke aplikasi RDTR Real-Time

Klik Kirim email

Periksa email masuk untuk melakukan pengubahan kata sandi

(60)

Isikan kata sandi baru, kemudian klik Ganti Kata Sandi

Mulai masuk kembali dengan mengisi username dan kata sandi baru

(61)

BAB III - MANAJEMEN PROJECT DAN DATA

Setelah login, Anda akan menuju ke Dashboard utama RDTR Real- Time. Di sidebar kiri, klik menu Management Data.

Klik Buat Sekarang.

Pada halaman Proyek Saya, masukkan Nama Proyek, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, lali klik Selanjutnya

(62)

Kemudian muncul 5 macam analisis yang dapat dilakukan di RDTR Real-Time. Kita akan mulai dari upload data untuk Simulasi KDB & KLB terlebih dahulu.

Klik Unduh Contoh untuk melihat contoh template data yang akan diunggah.

Unggah data Pola_Ruang.zip, Bangunan.zip, Persil.zip, dan ITBX yang baru saja kita edit.

Masukkan rincian data berupa:

- Tahun: 2021 - Deskripsi (opsional) - Tag (opsional) Lalu klik Simpan.

(63)

Kemudian Anda akan kembali ke menu kebutuhan data 5 modul analisis. Kemudian kita akan melakukan unggahan untuk Modul Kemacetan.

Unggah data Jalan.zip yang baru saja kita edit.

Masukkan rincian data berupa:

- Tahun: 2021 - Deskripsi (opsional) - Tag (opsional) Lalu klik Simpan.

Kemudian Anda akan kembali ke menu kebutuhan data 5 modul analisis. Kemudian kita akan melakukan unggahan untuk Modul Kebutuhan Air.

(64)

Unggah data Air_bersih.zip yang baru saja kita edit.

Masukkan rincian data berupa:

- Tahun: 2021 - Deskripsi (opsional) - Tag (opsional) Lalu klik Simpan.

Kemudian Anda akan kembali ke menu kebutuhan data 5 modul analisis. Kemudian kita akan melakukan unggahan untuk Modul Persampahan.

Unggah data TPS.zip yang baru saja kita edit.

Masukkan rincian data berupa:

- Tahun: 2021 - Deskripsi (opsional) - Tag (opsional) Lalu klik Simpan.

(65)

Kemudian Anda akan kembali ke menu kebutuhan data 5 modul analisis. Kemudian kita akan melakukan unggahan untuk Modul Banjir.

Unggah data Kelerengan.zip, Drainase.zip, dan

Slope_polygon.zip yang baru saja kita edit.

Masukkan rincian data berupa:

- Tahun: 2021 - Deskripsi (opsional) - Tag (opsional) Lalu klik Simpan.

Scroll down ke bawah, masukan angka “0.05” di kolom intensitas hujan.

Pilih Menu Skenario pada Menu bar di sisi kiri halaman aplikasi.

(66)

Pada halaman muka Skenario ini klik Buat Sekarang

Pengguna mengisi nama proyek, provinsi, kabupaten/kota, memilih proyek, dan basis skenario.

Untuk pengguna pertama, pilihan basis data hanya akan muncul angka 0.

Klik Selanjutnya

Pengguna akan masuk ke halaman layer peta setelah mengisi informasi skenario baru yang akan dibuat

Cari nama daerah pada kolom pencarian di sisi kanan atas layer peta

(67)

Arahkan ke kawasan persil yang akan dibuat skenarionya

Pilih kawasan dengan cara klik persil, lalu di sebelah kanan akan terpilih informasi atribut dari persil tersebut.

Klik Buat Skenario pada bagian bawah informasi atribut

Pengguna akan diarahkan kembali ke halaman awal skenario yang berisikan informasi skenario yang baru saja dibuat.

(68)

BAB IV – SIMULASI

IV.1 Membangun Bangunan Baru

Klik ikon Daftar Layer

Nyalakan layer Pola Ruang Versioning dan Persil Tanah

Klik tombol Edit Layer

Lalu pilih Tambahkan Fitur à Bangunan à

<Null>

Gambarkan sebuah bangunan baru di lahan kosong, klik dua kali untuk menyelesaikan gambar.

(69)

Lalu kita akan melakukan assign value untuk bangunan tersebut. Isilah sebagai berikut:

Jenis bangunan: Pertokoan Jumlah lantai: 4

Kegiatan: Minimarket

Jumlah tampungan kegiatan: 10

Klik ikon pilih gedung , lalu klik Pilih

Lalu pilih gedung yang baru saja dibuat, kemudian klik “Jalankan Analisis”

Tunggu beberapa saat sampai analisis selesai

(70)

Nyalakan lagi

Warna gedung akan berubah menyesuaikan izin kegiatan. Terlihat pada contoh di samping, gedung minimarket yang baru kita buat berwarna kuning.

Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan minimarket di subzona K-3 termasuk Terbatas/Bersyarat (T/B).

Anda dapat menghidupkan layer utama seperti bangunan, jaringan jalan, sampah TPS, kapasitas air, dan persil tanah untuk melihat dampak pembangunan yang ditimbulkan di peta.

(71)

Anda dapat mengecek pop up yang berada di sidebar sebelah kanan untuk mengetahui izin kegiatan, serta tingkat dampak yang

diakibatkan oleh pembangunan tersebut.

IV.2 Menambah lantai bangunan eksisting

Klik tombol Edit Layer

Pilih salah satu bangunan yang akan ditambahkan lantainya

(72)

Tambahkan jumlah lantai bangunan tersebut hingga menjadi 45.

Jika sudah selesai, klik Update.

Klik ikon pilih gedung , lalu klik Pilih

Lalu pilih gedung yang baru saja ditambahkan lantainya, kemudian klik “Jalankan Analisis”

Tunggu beberapa saat sampai analisis selesai

(73)

Klik lagi bangunan tersebut, lalu nyalakan di Tampilkan Layer Segmentasi di sidebar kanan.

Pada contoh di samping ini, terlihat bangunan memiliki 3 warna: Hijau, Biru, dan Hitam. Masing- masing warna ini melambangkan status lantai tersebut apakah melampaui jumlah lantai maksimal atau belum, baik lantai eksisting maupun lantai tambahan.

Keterangan simbologinya adalah sebagai berikut.

Pada kasus ini, ketika ditambahkan menjadi 45 lantai, 5 lantai paling atas bangunan tersebut sudah melampaui jumlah lantai maksimal.

Anda dapat menghidupkan layer utama seperti bangunan, jaringan jalan, sampah TPS, kapasitas air, dan persil tanah untuk melihat dampak pembangunan yang ditimbulkan di peta.

(74)

Anda dapat mengecek pop up yang berada di sidebar sebelah kanan untuk mengetahui izin kegiatan, serta tingkat dampak yang diakibatkan oleh pembangunan tersebut.

(75)

IV.3 Simpan dan Duplikasi Hasil Simulasi

Apabila pengguna mengklik ikon Analisis Riwayat Skenario , maka akan ada 2 pilihan

1. Analisis Riwayat Skenario: Perintah untuk membuat duplikat dari skenario analisis yang sedang dibuka.

2. Buat Skenario Baru:Perintah untuk membuat skenario analisis dengan basis skenario lainnya.

Untuk pilihan Buat Skenario Baru, pengguna nantinya akan diminta untuk memberi nama skenario tersebut dan memilik skenario mana yang akan digunakan sebagai basisnya.

Di pojok kanan bawah terdapat tombol “Daftar Riwayat” yang dapat menampilkan daftar skenario yang telah dibuat.

Apabila klik tombol Pilih, peta akan menampilkan data yang disimpan untuk skenario tersebut.

Setelah memilih, pengguna dapan melakukan editing berdasarkan skenario yang dipilih.

(76)

BAB V – FITUR CETAK

Klik tombol Cetak Hasil Analisis

Untuk membuat hasil cetak dalam bentuk PDF, pengguna harus terlebih dahulu memilih bangunan yang akan di analisis.

Setelah memilih bangunan, maka akan muncul ID bangunan untuk dilakukan proses berikutnya.

Setelah itu akan muncul informasi bahwa proses Analisa akan dikirim via email dengan waktu estimasi 2 jam.

(77)

Hasil cetak dikemas dalam file PDF yang ada di inbox email.

(78)

BAB IV – FITUR LAINNYA

RDTR Real-Time juga

menyediakan fitur administrasi berupa pengaturan profil pengguna.

Fitur tersebut dapat diakses di menu Profil di pojok kanan atas.

Pada menu Profil, pengguna dapat:

- Ubah alamat email - Uban password

RDTR Real-Time menyediakan fitur bantuan dan pertanyaan yang sering ditanyakan (Frequently Asked Questions).

Pengguna dapat menggunakan fitur ini untuk mencari petunjuk terkait penggunaan aplikasi RDTR Real-Time

Apabila pengguna memiliki kritik, saran, atau ingin melaporkan hal terkait aplikasi, dapat langsung mengakses menu Laporan.

Semua laporan akan dikirim secara otomatis ke email Admin Direktorat Jenderal Tata Ruang, balasan dan tindaklanjutnya akan dikirimkan ke email pengguna.

Referensi

Dokumen terkait