• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF ĦADĨTS AL-IFKI DAN HOAX - uin-suka.ac.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF ĦADĨTS AL-IFKI DAN HOAX - uin-suka.ac.id"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

Almamater tercinta, Jurusan Ilmu Hadits, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Indal Abror, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Ilmu Hadits Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Seluruh staf dan pegawai di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga yang selalu memberikan fasilitas untuk mendukung penyelesaian skripsi ini. Peristiwa ini dikenal dengan ẖadîts al-ifki, yaitu peristiwa dimana 'Âisyah ra dituduh berselingkuh dengan sahabat Shafwan bin Mu'aththal.

Dari argumentasi tersebut dirumuskan dua rumusan masalah, yaitu: pertama, bagaimana pemahaman hadis al-ifki? Penelitian ẖadîts al-ifki dikaji dari sudut pandang tipu muslihat. Unsur-unsur penipuan tersebut kemudian akan diidentifikasi dan kemudian digunakan dalam ẖadîts al-ifki. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan bahwa pengertian ẖadîts al-ifki adalah segala kebohongan pada hal-hal buruk, misalnya berbohong tentang al-ifki adalah semua kebohongan pada hal-hal buruk, misalnya berbohong tentang Allah atau menuduh seseorang.

Hasil analisis sikap Nabi terhadap ẖadits al-ifki dijadikan dasar dalam menentukan sikap terhadap pemberitaan yang semakin kompleks saat ini.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Telaah Pustaka

Kedua, tulisan terkait ẖadits al-Ifki berupa tesis Pemahaman Ħadîts al-Ifki dalam perspektif sejarah (Kajian Hadits Ma'anil) yang ditulis oleh Siti Khodijah Nurul Aula. Ketiga, artikel khusus tentang 'Aisyah mengenai ẖadits al-ifki dalam buku berjudul 'Âisyah ra: Potret Wanita Mulia Sepanjang Zaman, yang merupakan terjemahan dari buku dengan judul asli Sirah As-Sayyidah Âisyah Ummul Mukminin ra" ditulis oleh As-Sayjid Sulayman An-Nadwi Pada bagian ini An-Nadwi menceritakan kembali peristiwa al-ifki disertai dengan hadits dan ayat Al-Qur'an terkait peristiwa tersebut.

7 Siti Khodijah Nurul Aula “Pengertian ẖadîts al-ifki dalam perspektif sejarah (Kajian Hadits Ma'anil)” Ushuluddin, Kajian Agama dan Pemikiran Islam di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013, hal. Hasil dari artikel ini adalah untuk mengetahui sikap yang ditunjukkan dalam Al-Qur'an dalam menangani permasalahan hoax.10. Dari penelusuran di atas, penulis tidak menemukan adanya penelitian khusus yang membahas ẖadîts al-ifki mengenai relevansinya dengan konteks hoax.

Lalu bagaimana ẖadîts al-ifki bisa dijadikan solusi alternatif untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran hoax di milenium ini? Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan atau studi kepustakaan yang menggunakan banyak sumber antara lain kitab hadis, kitab syarah, kitab tafsir, kitab, jurnal, artikel dan karya ilmiah lainnya. 10 Salwa Sofia Wirdiyana, “Hoax Dalam Pandangan Alquran”, skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017, hal.

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah hadits-hadits yang berkaitan dengan ẖadis al-ifki yang mengacu pada al-Qutub et-Tis'ah, yaitu Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan at-Tirmidzi, Sunan an-Nasa'i, Sunnah . Abi Daud, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, Imam Malik dan Sunan al-Darimi, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak seperti CD Rom Meusu'ah al-Hadis al-Syarif al-kutub al-Tis'ah. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan permasalahan penipuan baik berupa buku, jurnal atau karya ilmiah lainnya. Selain itu, untuk mendukung makna keterkaitannya dengan ẖadis al-ifki, maka kitab-kitab hadis syariah, rijal al-hadits, al-jarẖ wa al-ta'dîl, tarîkh, serta sumber-sumber lain yang mendukung hal tersebut telah telah digunakan penelitian. .

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan yang tersimpan, baik berupa transkrip, buku, surat kabar, majalah, artikel, bahkan software aplikasi, dan lain-lain. dll. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data terkait kejadian ẖadîts al-ifki dan data terkait hoax. Data yang terkumpul kita pelajari dengan metode deskriptif analitis, yaitu dengan mendeskripsikan data yang terkumpul kemudian menganalisisnya untuk menemukan makna yang bersifat interpretatif.

Metode Pemahaman Hadis

Contoh hadits berupa Jawami' al-Kalim adalah Nabi Muhammad SAW bersabda: “Perang adalah strategi”. Pada tahap ini ada tiga aspek yang perlu dikaji, yaitu pertama, identifikasi kedudukan dan fungsi Nabi, dan kedua, asbabul wurud hadis atau peristiwa yang melatarbelakangi munculnya sebuah hadis. Setidaknya ada lima aspek yang perlu diperhatikan, yaitu Nabi Muhammad sebagai nabi, kepala negara, panglima perang, suami atau sebagai pribadinya sendiri.

Contoh hadis ini adalah hadis Nabi yang berbunyi: “Kamu lebih mengetahui urusan duniamu.” Hadits ini mengisahkan kejadian seorang petani kurma yang sedang membudidayakan kurmanya, kemudian Nabi menghadap ke hadapan petani tersebut dan bersabda, “Seandainya kamu tidak melakukan hal itu, niscaya kurma kamu bagus.” Setelah beberapa waktu, Nabi kembali ke tempat itu dan bertanya kepada petani tersebut, “Mengapa kurmamu?”.

Contoh hadis ini adalah Rasulullah SAW bersabda: “Kami adalah umat ummat yang tidak bisa menulis dan juga tidak menghitung jumlah hari dalam satu bulan seperti ini dan seperti ini, yakni satu kali ada dua puluh sembilan hari. .dan tiga puluh hari berikutnya". Hadits ini muncul pada keadaan pada masa Nabi Muhammad SAW, dimana kondisi masyarakat pada saat itu masih belum mampu membaca, menulis dan berhitung pada awal bulan Qamiriyah. Al -Jam'u wa et -Taufiq, artinya mencoba mengkompromikan dua hadis yang terkesan bertentangan satu sama lain atau mengamalkannya sesuai konteks.

An-Nasikh wa al-Mansukh, mengisytiharkan satu hadith sebagai mansuh, manakala satu lagi sebagai mansuh. Pemahaman dan penerapan hadis secara tekstual berlaku apabila hadis tersebut, setelah dikaitkan dengan aspek yang berkaitan dengannya – misalnya latar belakang kejadiannya – masih memerlukan pemahaman yang sesuai dengan apa yang termaktub dalam teks hadis. Manakala pemahaman dan penerapan kontekstual berlaku apabila di sebalik teks hadis terdapat petunjuk yang kuat yang memerlukan hadis tersebut difahami dan diaplikasikan tidak sesuai dengan makna yang tertulis. 14.

Kerangka Teori

Istilah hoax mulai populer berdasarkan drama Amerika “The Hoax” (2006) yang dibintangi Richard Gere, yang menceritakan tentang skandal kebohongan atau penipuan terbesar di Amerika Serikat. Sedangkan dalam bahasa Inggris, hoax adalah cara untuk mengelabui seseorang.18 Dalam hadits, berita palsu dikenal dengan istilah ẖadîts al-ifki. Hoax adalah upaya untuk menyesatkan atau membodohi pembaca/pendengar agar mempercayai suatu hal, padahal pembuat berita palsu tersebut mengetahui bahwa berita tersebut palsu.19.

Menurut Ombudsman untuk Kesetaraan dan Anti-Diskriminasi, ujaran kebencian adalah bahasa yang mempermalukan, mengancam, melecehkan atau menstigmatisasi, yang berdampak negatif terhadap martabat, reputasi atau status seseorang atau kelompok dalam masyarakat. 20 Objek kebencian biasanya adalah ras, agama, warna kulit, gender, disabilitas, orientasi seksual dan kewarganegaraan. 21. Tidak semua hoax mengandung ujaran kebencian, melainkan mengandung kefanatikan dengan mengagung-agungkan dan mengagung-agungkan objek tertentu. Berita palsu biasanya digunakan untuk mendapatkan keuntungan berupa keuntungan atau paparan berlebihan dari konten sensasional.

Konten menyesatkan terjadi dengan menggunakan informasi asli seperti gambar, pernyataan resmi atau statistik, namun diedit dan tidak terhubung dengan konteks aslinya. Artinya, konten yang ada diedit sedemikian rupa untuk mengelabui atau bahkan memancing pembaca agar mempercayai konten tersebut. Hoax merupakan cara jitu untuk menjatuhkan seseorang dengan cara merusak reputasinya sehingga masyarakat kehilangan kepercayaan terhadapnya.

Masyarakat yang termakan berita bohong akan merasa was-was terhadap berita tersebut, sehingga akan sangat mudah terprovokasi. Masyarakat yang terpecah akan lebih mudah mempengaruhi dan mengarahkan pendapatnya sesuai keinginan pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan menyebarkan hoax antara lain adalah untuk memanipulasi alam pikiran dan mempengaruhi perilaku secara langsung sehingga menghasilkan respon yang diinginkan oleh pelaku propaganda.

Kita bisa melihat bahwa isu sosial politik dan SARA menjadi isu penipuan yang paling banyak diterima karena kedua isu tersebut dinilai mampu menimbulkan perpecahan dan keresahan di masyarakat. Pelaku penyebaran hoax tentu mempunyai tujuan tertentu, antara lain mengejar keuntungan dari penyebaran hoax. Semuanya dengan sengaja dan tidak wajar menyebarkan berita bohong dan menyesatkan sehingga merugikan konsumen di e-commerce.

Sistematika Pembahasan

PENUTUP

Berpikir kritis diperlukan agar seseorang tidak termakan propaganda yang sengaja dibuat oleh pihak-pihak tertentu. Kritis dalam memilah berita berarti mampu memutuskan apakah sebuah berita penting untuk diterima atau tidak, dengan mempertimbangkan dampak dari berita tersebut. . Wahai orang-orang yang beriman, jika ada orang jahat datang kepadamu dengan membawa berita penting, maka tabayyunlah (meneliti terlebih dahulu) agar kamu tidak menimbulkan kerugian pada suatu kaum karena ketidaktahuan, maka pada akhirnya kamu akan menyesali perbuatanmu. . ”. Pesan penting yang ingin disampaikan dalam ayat ini adalah memperjelas/tabayyun ketika menerima suatu berita.

Oleh karena itu, sebelum mengetahui kepastian kebenarannya, sebagai pendengar atau pembaca harus bijak dengan terus berpikir positif atau bersikap baik. HOAKS] Papua resmi lepas dari NKRI” diakses dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/30397/hoaks-papua-resmi-. Informasi berharga dari orang-orang Istana: LBP siap melarikan diri ke luar negeri, mungkin ke Tiongkok" diakses dari https://turnbackhoax.id Salah-info-valid-dari-org-dlm-istana-lbp-cepat2-utk-melarikan-self-goes-outside-e-munder-te- .

Hasil Survei Nasional Wabah Hoax Tahun 2019" diakses dari https://mastel.id/hasil-survey-wabah-hoax-nasional-2019/ pada tanggal 18 Juli 2019. Hoax sebagai Alat Tumbang Kekuasaan" diakses dari https :/ / amp.warta Ekonomi .co.id/berita200906/hoaks-as-sarana-. Siapa yang jahat?” diakses dari https://republika.co.id/berita/pu5xi6458/who-itu-orangorang-fasik pada tanggal 29 Oktober 2020.

Zubaidah, Siti, “Berpikir Kritis: Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat Dikembangkan Melalui Pembelajaran IPA,” dalam Seminar Sains Nasional.

Referensi

Dokumen terkait