• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF 4/13/22, 11:06 AM Vol. 2 No. 1 (2018): PROSIDING SEMNAS ... - Narotama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF 4/13/22, 11:06 AM Vol. 2 No. 1 (2018): PROSIDING SEMNAS ... - Narotama"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Vol. 2 No. 1 (2018)

Published December 18, 2020

PROSIDING SEMNAS INOTEK Ke-II Tahun 2018

Full Issue

Kelengkapan Prosiding

Articles

Implementasi Sistem Evaluasi Dan Monitoring Perkuliahan Di Universitas Nusantara PGRI Kediri

PDF

ANALISIS RISIKO KUANTITATIF ASET TI PADA BLC E-GOV DINKOMINFO SURABAYA

PDF

Metode Deteksi Tepi Block JPEG Terkompresi untuk Analisis Manipulasi Splicing pada Citra Digital

PDF

Optimasi dan Simulasi Factory 3 Line 14 Stasiun Assembly PT. Pratama Abadi Industri

PDF

Implementasian Raspberry Sebagai Cloud Server Untuk Media Penyimpanan Alternatif

Danang Wahyu Widodo, Julian Sahertian 001-006

Mutia Annisa Dewi, Awalludiyah Ambarwati, Cahyo Darujati 007-012

Muhamad Masjun Efendi, Bambang Sugiantoro, Yudi Prayudi 013-018

Dyah Lintang Trenggonowati, Kulsum Kulsum 019-026

Bagus Satrio, Robby Candra 027-032

(3)

Analisa Kekuatan Tarik Baja ST 37 Dengan Variasi Kuat Arus, Media Pendingin Dan Jenis Elektroda

PDF

Pemilihan Aplikasi Open Source Sistem Informasi Akademik Menggunakan Model Pengambilan Keputusan AHP serta TOPSIS (Kasus: Jurusan Teknik Informatika Universitas Janabadra)

PDF

Pengembangan Sistem Administrasi Puskesmas Kras Kediri

PDF

IMPLEMENTASI AHP DALAM MEMBANTU PENENTUAN KOST

PDF

Pengembangan Sistem Penjualan Alat Medis Melalui E-Commerce

PDF

E-commerce untuk layanan service mobil

PDF

Penerapan Customer Relationship Management Use Cross Selling Di Kelud Outdoor

PDF

Analysis of Quality Control of Polyethylene Products With Statistical Approach

PDF

Sistem Informasi Posyandu Kesehatan Pada Balita

PDF

Hesti Istiqlaliya, Am. Mufarrih, Gugun Gundara 033-036

Jeffry Andhika Putra, Tsabit Rakhman 037-044

Firdita Rizky Syahputra, Erna Daniati, Rini Indriati 045-050

Heris Setiawan, Erna Daniati, Teguh Andriyanto 051-054

Andhi Gunawan Nugroho, Erna Daniati, Rini Indriati 055-058

Dicky Aryadi, Erna Daniati, Rini Indriati 059-064

Moh.khoirur rozikin, Erna Daniati, Rini Indriati 065-068

Endra Yuafanedi Ari anto, Wifqi Azlia, Fajar Al Munawar 069-076

Khoiri Aditya Amri, Erna Daniati, Rini Indriati 077-082

Muhammad Ra i Amiarrahman, Tri Handhika 083-088

(4)

Analisis dan Implementasi Algoritma Klasifikasi Random Forest Dalam Pengenalan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)

PDF

Sistem Informasi SDI NU Pare Berbasis Web

PDF

SAMPAH PLASTIK DIRUBAH MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK (CAIR) MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS

PDF

Application of Micro Business Marketing Strategy through Social Media With PIECES Analysis Approach

PDF

The Effect Of Sound Wave In Frequency 3000 Hz-4000hz To Leaves Of Rice Plant Logawa Variety

PDF

Investigasi Terhadap Hasil Proses Pyrolisis Sampah Plastik Jenis Pet Dengan Katalis Alam Dari Klaten Jawa Tengah Indonesia

PDF

Analisis Peningkatan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Nasabah Dengan Metode Quality Function Deplyoment Dan Kaizen

PDF

Pemilihan Ketua BEM Fakultas Teknik UN PGRI Kediri menggunakan Metode ELECTRE

PDF

Analisa Sifat Mekanik Baja St 41 Pada Proses Pack Carburizing Menggunakan Media Arang Tempurung Kelapa Sawit Dengan Variasi Holding Time

Irwanto Pratama, Erna Daniati, Rini Indriati 089-094

Sulistiono Sulistiono, Ah. Sulhan Fauzi, Nuryosuwito Nuryosuwito 095-100

Endra Yuafanedi Ari anto 101-106

Kuni Nadliroh, Hisbulloh Ahlis Munawi 107-112

Nuryosuwito Nuryosuwito, Sudjito S., Widya Wijayanti, Nurcholis Hamidi, Am. Mufarrih 113-118

Sri Amaliah Mandati, Fuad Achmadi 119-128

Nalsa Cintya Resti 129-134

Am. Mufarrih, Hesti Istiqlaliyah, Ah. Sulhan Fauzi, Aris Wibowo 135-140

(5)

PDF

Model Indikator Keputusan Kepuasan Kualitas (Service Quality) di Universitas Nusantara PGRI Kediri

PDF

Analisa Daya Turbin Angin Sumbu Horizontal Profil NACA 0015 Dengan Variasi Jumlah Blade

PDF

VARIASI JENIS BAHAN BAKAR PERTALITE, PERTAMAX, DAN BIOETANOL TERHADAP KINERJA MESIN DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR HONDA REVO 2007 100CC

PDF

Perbandingan Metode Single Exponential Smoothing dan Least Square Pada Prediksi Penjualan

PDF

Pemodelan E-Voting dalam Pemilihan Ketua Pemuda

PDF

Investigasi Pengaruh Variasi Temperatur Terhadap Ketangguhan Material Poros Roda Sepeda Gunung Tipe Front Axle

PDF

Sistem Rekomendasi Resep Masakan Menggunakan Kombinasi Metode ROC dan SAW

PDF

Pengaruh Parameter 3D Printing Terhadap Transparansi Produk yang Dihasilkan

PDF

Pengaruh Parameter Proses 3D Printing Terhadap Elastisitas Produk Yang Dihasilkan

Ary Permatadeny N , Kustriwi Ratnaning H , Ayubi Andi 141-146

Pranoto Pranoto, Ali Akbar 147-152

Rendi Prayoga, Am. Mufarrih, Suryo Widodo 153-156

Eka Yuniarti, Daniel Swanjaya, Risa Helilintar 157-160

Roni Setiawan, Intan Nur Farida, Patmi Kasih 161-166

Mohammad Muslimin Ilham, Am. Mufarrih, Moch Safrudin 167-172

Vivi Wahyuni, Ratih Kumalasari Niswatin, Fajar Rohman Hariri 173-180

Pristiansya Pristiansya, Herianto Herianto 181-186

Hasdiansah Hasdiansah, Herianto Herianto 187-192

(6)

PDF

ANALISA PERFORMA SEPEDA MOTOR 125CC MENGGUNAKAN KARBURATOR SKEP DENGAN VARIASI JENIS BAHAN BAKAR

PDF

Investigasi Pengaruh Kuat Arus Terhadap Kekuatan Tarik Material ST 42 Pada Pengelasan GTAW Menggunakan Kampuh V

PDF

ANALISIS CUSTOMER BEHAVIOUR DENGAN PERTIMBANGAN FAKTOR TRANSPORTATION USEABILITY PREFERENCE (GOJEK SURABAYA)

PDF

Analisa Peforma Motor 4 langkah Dengan Variasi Bentuk Kubah Piston Dan Jenis Bahan Bakar

PDF

Pengaruh Variasi Arus dan Bentuk Kampuh Pada Pengelasan Smaw Terhadap Kekuatan Tarik Sambungan Las Baja Paduan Rendah

PDF

Analisa Perbandingan Variasi Gear Pada Sepeda Motor GL 200 Terhadap Kecepatan

PDF

SAMPAH PLASTIK DIRUBAH MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK (CAIR) MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS

PDF

Pengaruh Posisi Trigger Magnet Terhadap Daya Dan Torsi Pada Sepeda Motor

PDF

Hermawan Effendi, Am. Mufarrih 193-198

Dion Prakoso, Am. Mufarrih, Irwan Setyowidodo Setyowidodo 199-204

Fathi Saadillah, Indung Sudarso, Lukmandono Lukmandono 205-212

Pendik Bagus Setiawan, Am. Mufarrih 213-218

Faruq Roziqi Indrayono, Fatkur Rhohman, Mohammad Muslimin Ilham 219-224

Belandy Wimala Tirtana, Fatkur Rhohman, M. Muslimin Ilham 225-230

Sulistiono Sulistiono, Ah. Sulhan Fauzi, Nuryosuwito Nuryosuwito 231-236

Susdi Subandriyo, Fatkur Rhohman, Hesti Istiqlaliyah 237-242

(7)

Pengaruh Penggunaan dan Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar Pertamax 92 Dan Pertalite 90 Terhadap Kinerja Motor Honda Beat Injeksi

PDF

Holding Time Karburasi Media Arang Tempurung Kelapa Sawit Terhadap Kekerasan Dan Kedalaman Difusi Baja St41

PDF

Pengaruh Depth Of Cut Terhadap Kekasaran Permukaan Pembubutan Baja ST-37 Dengan Mesin CNC

PDF

Analisa Pengaruh Variasi Sudut Tatal Dan Kecepatan Pemakanan Terhadap Kekasaran Permukaan Benda Material ST-42

PDF

Pengaruh Perubahan Intake Manifold Terhadap Performa Mesin Sepeda Motor Honda Supra X 125 CC

PDF

ANALISA PENGARUH DEPTH OF CUT DAN FEEDING TERHADAP KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN SILINDRIS

PDF

Analisa Karakteristik Bahan Bakar Minyak Dari Ban Dalam Bekas dan Plastik Jenis LDPE (Low Density Polyethilene)

PDF

ANALISA KUAT ARUS SMAW DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP DISTORSI ANGULAR PADA PELAT ST 37

PDF

Rian eko kastianto, Muslimin ilham 243-248

Aris Wibowo, Fatkur Rhohman, Am. Mufarrih 249-256

Hermawan Hermawan, Hermin Istiasih, Ali Akbar 257-262

Rahmat Panji Ramadan 263-268

Zhakaria Tomi Erlangga 269-274

Jiwan David, Am. Mufarrih, Hesti Istiqlaliyah 275-280

Eka Wahyu Biantoro 281-286

Ahmad Anwar, Am. Mufarrih 287-292

Dwi Purwanto, Hesti Istiqlaliyah, Nuryosuwito Nuryosuwito 293-298

(8)

Current Issue

Pengolahan Limbah Plastik LDPE Sebagai Bahan Bakar Alternatif Menggunakan Proses Pyrolisis

PDF

Analisis Performa Motor XXX Dengan Variasi Model Katup Dan Bahan Bakar

PDF

Information Retrieval Pencarian Informasi Jenis Musik

PDF

Evaluasi Interface Aplikasi Ujian Nasional SMA di Kabupaten Pati

PDF

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP HASIL PROSES PIROLISIS PADA BAN BEKAS PAKAI

PDF

M. Ikhsan, Hesti Istiqlaliyah 299-304

Rini Indriati, Suselo Bara Persada 305-310

Mokhamad Solikin, Bambang Soedijono, Henderi Henderi 311-316

Haris Mahmudi, Lia Fatul Mukharomah 317-324

(9)

Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549-7952

UN PGRI Kediri, 24 Februari 2018 p-ISSN: 2580-3336

7

ANALISIS RISIKO KUANTITATIF ASET TI PADA BLC E-GOV DINKOMINFO SURABAYA

Mutia Annisa Dewi1, Awalludiyah Ambarwati2, Cahyo Darujati3

1,2Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama

3Program Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama

E-mail: 1mannisadewi93@gmail, 2[email protected], 3[email protected]

AbstrakPemerintahan Kota Surabaya merupakan pemerintahan kota yang kerap menjadi percontohan untuk kota lainnya. Peranan teknologi informasi (TI) memiliki andil besar dalam semakin baiknya layanan pemerintahan kota Surabaya. Beberapa fitur layanan berbasis TI terbaik dari pemerintah kota Surabaya di antaranya adalah sapawarga, Surabaya Single Window (SSW), Broadband Learning Center (BLC) dan e-health.

BLC berada di bawah pengelolaan e-Gov Dinas Komunikasi dan Informatika (DINKOMINFO) Surabaya. Salah satu tugas BLC adalah memberikan layanan kepada masyarakat Surabaya berupa fasilitas pembelajaran TI yang dapat dimanfaatkan secara gratis sehingga warga kota Surabaya tidak gagap teknologi. BLC memiliki asset TI yang cukup beragam yang digunakan dalam menjalankan tugasnya. TI selain memberi manfaat juga menghadirkan risiko yang mengancam keberlangsungan layanan BLC. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran terhadap risiko aset TI pada BLC E-Gov DINKOMINFO Surabaya dengan menggunakan metode Quantitative Risk Analysis (QRA). Aset TI yang digunakan berupa Monitor, CPU, Projector dan Stavolt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aset TI berupa CPU merupakan aset yang memiliki risiko tertinggi dan perlu tindakan pengendalian oleh BLC, berupa maintenance secara periodik untuk meminimalkan risiko yang dapat terjadi.

Kata Kunci — aset TI, BLC, QRA

Abstract – Surabaya City Government is a city government that often become a model for other cities.

Information technology (IT) has a significant role for better service in Surabaya city government. Some of the best features of IT-based services from Surabaya city government include Sapawarga, Surabaya Single Window (SSW), Broadband Learning Center (BLC) and e-health. BLC is manage by e-Gov Dinas Komunikasi dan Informatika (DINKOMINFO) Surabaya. One of BLC tasks is to provide services to Surabaya citizens in the form of IT learning facilities that can be used for free so that Surabaya citizens become technology literate. BLC has various IT assets used in performing its tasks. IT in addition to providing benefits also presents risks that threaten the continuity of BLC services. This study aims to measure the risk of IT assets in BLC E-Gov DINKOMINFO Surabaya by using Quantitative Risk Analysis (QRA) method. IT assets include are Monitor, CPU, Projector and Stabilizer voltage. The results showed that CPU is IT assets that has the highest risk and need control measures by BLC by maintenance periodically to minimize the risk.

Keywords — BLC, IT assets, QRA

1. PENDAHULUAN

Pemerintah Kota Surabaya berusaha mengelola dan memaksimalkan sumber daya dari setiap bidang yang ada di Surabaya.

Salah satunya adalah penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam setiap layanan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Penerapan sistem yang terintegrasi membuat pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah kota Surabaya ataupun lembaga terkait menjadi lebih cepat. Pemanfaatan TI yang dikelola dengan baik dilaksanakan guna menyiapkan Kota Surabaya sebagai smart city dan smart citizen.

Pemerintahan Kota Surabaya kerap menjadi percontohan untuk kota lainnya.

Peranan TI memiliki andil besar dalam semakin baiknya layanan pemerintahan kota Surabaya. Beberapa fitur layanan berbasis TI terbaik dari pemerintah kota Surabaya di antaranya adalah Sapawarga, Surabaya Single Window (SSW), Broadband Learning Center (BLC) dan e-health. BLC merupakan salah satu program yang mendukung tujuan Kota Surabaya untuk menjadi smart citizen dan smart city. BLC berada di bawah pengelolaan e-Gov Dinas Komunikasi dan Informatika (DINKOMINFO) Surabaya.

DINKOMINFO adalah Dinas yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

(10)

7952

UN PGRI Kediri, 24 Februari 2018 p-ISSN: 2580-

3336

8 daerah di bidang pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan atau Pemerintah Provinsi dimana dalam setiap kegiatannya selalu berhubungan dengan Pembangunan dan Pengembangan Sistem Informasi, Pengembangan dan Pemeliharaan Jaringan Komputer Antar Bidang, Pengelolaan Produksi Informasi dan Publikasi, Pengelolaan dan Pengembangan Komunikasi Publik. BLC merupakan salah satu layanan bagi masyarakat yang memberikan fasilitas pembelajaran TI yang dapat dimanfaatkan masyarakat Surabaya secara gratis, sehingga warga kota Surabaya tidak gagap teknologi. Saat ini BLC tersebar di 44 lokasi dan jumlahnya masih akan terus bertambah. Semakin banyaknya jumlah BLC maka komponen penunjang layanan BLC juga akan semakin banyak. Komponen sebuah BLC terdiri dari ruangan, PC (Personal Computer), AC (Air Conditioner), proyektor, furnitur dan komponen pendukung lainnya yang didata dalam inventaris BLC.

Investaris BLC merupakan barang milik Daerah (BMD) yang diperoleh dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah/Negara (APBD/APBN) yang merupakan aset negara dimana pengelolaanya tidak hanya terhadap proses administrasi yang baik, namun juga efektifitas, efisiensi dan menciptakan nilai tambah dalam pengelolaan aset tersebut. Pengelolaan aset yang baik akan memberi informasi yang berkualitas bagi pejabat pemerintah sebagai penentu dan pengambil keputusan [1].

Aset TI yang merupakan inventaris BLC perlu dikelolah dengan baik untuk meminimal risiko. Dimana risiko menggambarkan kemungkinan terjadinya insiden yang merusak (bila ada ancaman karena adanya kerentanan), serta kemungkinan kerusakan jika insiden tersebut terjadi [2]. Beberapa risiko yang dihadapi BLC antara lain hilangnya data, rusaknya perangkat keras dan perangkat lunak. Risiko tersebut menimbulkan kerugian baik finansial maupun non finansial bagi BLC.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko kuantitatif aset TI pada BLC E-Gov DINKOMINFO Surabaya.

Aset TI yang digunakan berupa Monitor, CPU, proyektor dan Stavolt. Metode analisis risiko yang digunakan adalah Quantitative

Risk Analysis (QRA) yang menggunakan angka numerik untuk menyatakan dampak dan probabilitas, mengenali pengendalian pengamanan apa dan bagaimana yang seharusnya diterapkan serta besaran biaya untuk menerapkannya [3].

Risk analysis merupakan teknik untuk mengidentifikasi dan menilai faktor-faktor yang dapat membahayakan keberhasilan sebuah proyek atau pencapaian suatu tujuan.

Teknik ini juga membantu mendefinisikan langkah-langkah preventif untuk mengurangi kemungkinan faktor-faktor tersebut terjadi dan melakukan identifikasi tindakan penanggulangannya [4]. Metode QRA digunakan pada penelitian sebelumnya pada suatu perusahaan dengan empat lokasi gudang. Aset TI yang dikelolah perusahaan tersebut mencapai lebih dari 18 milyar rupiah. QRA aset TI pada suatu perusahaan dapat mengidentifikasi faktor risiko yang perlu mendapat skala prioritas dan memberikan rekomendasi pengendalian.

Dalam penelitian tersebut kesalahan tidak disengaja (Accidental Errors) merupakan potensi nilai kerugian tertinggi secara finansial [5]. Beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya di antaranya adalah dilakukan pada instansi pemerintahan yang tersebar di 44 lokasi, jumlah aset TI yang dikelolah dan jenis aset TI yang digunakan.

2. METODE PENELITIAN Gambar 1 merupakan diagram alur tahapan penelitian yang digunakan pada penelitian ini. Pengumpulan data diperoleh dari studi literatur, data primer dan data sekunder dari BLC e-Gov DINKOMINFO Surabaya. Studi literatur berupa referensi terkait topik penelitian. Data primer diperoleh dari berupa observasi dan wawancara kepada Koordinator BLC. Data sekunder berasal dari BLC e-Gov DINKOMINFO berupa laporan, catatan dan arsip yang telah ada baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum.

Metode QRA meliputi tujuh tahapan [3], [5]. Tahap pertama adalah menentukan ruang lingkup (scope statement). Lokasi keberadaan asset TI berupa 44 BLC di seluruh kota Surabaya. Jumlah aset TI yang dianalisa adalah aset TI BLC hingga periode bulan Desember 2017 yang difokuskan pada

(11)

Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549- 7952

UN PGRI Kediri, 24 Februari 2018 p-ISSN: 2580-

3336

9 aset TI penunjang layanan BLC yang dianalisis. Berdasarkan proses responsibility of asset, terdapat empat jenis aset TI pada BLC yang digunakan dengan berbagai merk dan tipe yaitu Monitor, CPU, proyektor dan Stavolt.

Gambar 1. Diagram Alur Tahapan Penelitian Tahap berikutnya adalah penetapan aset (asset pricing). Penetapan aset dilakukan dengan menentukan harga (price) sesuai dengan tipe dan model aset TI BLC yang dianalisis. Data asset pricing diperoleh dari dokumen asset TI BLC dan wawancara dengan Koordinator BLC.

Selanjutnya, menentukan Risiko (Risk) dan Ancaman (Threats). Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dari sumber ancaman dan melakukan penyusunan suatu daftar yang memaparkan potensi sumber ancaman sehingga dapat diterapkan pada sistem pemeliharaan aset TI yang sedang dievaluasi. Suatu sumber ancaman digambarkan sebagai suatu keadaan atau peristiwa yang memiliki potensi dapat menyebabkan kerusakan pada suatu sistem pemeliharaan aset TI. Kategorisasi threats yang digunakan mengadaptasi pada kategori

threats yang telah ada pada referensi dan penelitian sebelumnya [3], [4].

Tahap keempat berupa penentuan Koefisien Dampak (Exposure/Impact coefficient). Melakukan identifikasi kerentanan aset TI terhadap risiko tertentu atau yang tidak rentan sama sekali terhadap suatu risiko. Hal ini dilakukan dengan membuat klasifikasi dampak pada aset TI berdasarkan tingkat vulnerability (kerentanan atau kelemahan) aset TI tersebut.

Vulnerability Analysis/Analisa Kerentanan aset TI dilakukan untuk mengetahui potensi kehilangan aset, yang disebut Exposure Factor (EF), yang merupakan presentase kehilangan akibat ancaman yang terjadi terhadap aset.

Evaluasi Kelompok (Group Evaluation) dilakukan untuk mengulas ancaman (threat) dan koefisiensi dampak EF (Exposure Factor) pada aset TI. Evaluasi Kelompok terdiri dari Koordinator BLC, Koordinator Wilayah dan staf BLC.

Tahap Calculation Impact Analysis merupakan perhitungan terhadap dampak dari kejadian gangguan keamanan berupa Single Loss Expectancy (SLE) dan Annualized Loss Expectancy (ALE). SLE adalah nilai moneter yang akan hilang pada satu kali kejadian gangguan keamaan informasi. Sedangkan ALE merupakan nilai moneter yang akan hilang karena gangguan keamanan terhadap aset, pada jangka waktu satu tahun. Berikut adalah persamaan yang dipergunakan untuk mendapatkan SLE dan ALE [3], [5], [6]:

... (1) ... (2) Dimana:

a. Asset Value, merupakan nilai finansial masing-masing aset TI yang telah ditetapkan nilainya dalam tahap Asset Pricing.

b. EF (Exposure Factor), merupakan presentase kehilangan akibat ancaman yang terjadi terhadap aset. EF memiliki rentang nilai antara 0 hingga 1.

c. SLE (Single Loss Expectancy), merupakan nilai kerugian secara finansial pada setiap aset TI yang diakibatkan oleh setiap threat.

d. ARO (Annualized Rate Occurrence), merupakan nilai prosentase potensi setiap threat untuk setiap aset TI dalam 1 tahun.

Menentukan Tujuan Penelitian Menentukan Tujuan

Penelitian

Pengumpulan Data 1.Studi Literatur

2.Data Primer 3.Data Sekunder Pengumpulan Data

1.Studi Literatur 2.Data Primer 3.Data Sekunder

Analisis Risiko Kuantitatif (Quantitative Risk Analysis) 1. Menentukan Ruang Lingkup (Scope Statement)

2. Menetapkan Aset (Asset Pricing) 3. Menentukan Risiko dan Ancaman (Risks and Threats) 4. Menentukan Koefisien Dampak (Exposure/Impact Coefficient)

5. Evaluasi Kelompok (Group Valuation) 6. Melakukan Penghitungan (Calculation)

7. Melakukan Analisis (Analysist) Analisis Risiko Kuantitatif (Quantitative Risk Analysis)

1. Menentukan Ruang Lingkup (Scope Statement) 2. Menetapkan Aset (Asset Pricing) 3. Menentukan Risiko dan Ancaman (Risks and Threats) 4. Menentukan Koefisien Dampak (Exposure/Impact Coefficient)

5. Evaluasi Kelompok (Group Valuation) 6. Melakukan Penghitungan (Calculation)

7. Melakukan Analisis (Analysist)

Penyusunan Hasil Penelitian Penyusunan Hasil Penelitian

Penyusunan Rekomendasi Penyusunan Rekomendasi

Start Start

EndEnd

(12)

7952

UN PGRI Kediri, 24 Februari 2018 p-ISSN: 2580-

3336

10 Tahap terakhir berupa analisis yang dapat menghasilkan dan menentukan aspek mana yang patut mendapatkan pengendalian.

Terdapat dua metode analisis yaitu Analysis Across Asset dan Analysis Across Risk [3], [5]. Analysis Across Asset dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai dampak masing- masing aset TI dari semua threat dari spreadsheet pada tahap Calculation dan menentukan skala prioritas jenis aset TI yang perlu mendapatkan pengendalian. Sedangkan Analysis Across Risk dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai dampak masing-masing threat untuk semua aset TI dari spreadsheet pada tahap Calculation dan menentukan skala prioritas jenis threat/risiko yang perlu mendapatkan pengendalian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada 44 lokasi BLC di Surabaya yang memiliki aset TI penunjang layanan BLC. Jumlah aset TI yang dianalisa adalah aset TI di BLC hingga periode bulan Desember 2017, terdiri dari empat jenis aset TI dengan berbagai merk dan tipe berupa Monitor, CPU, proyektor dan Stavolt. Adanya perbedaan tipe, merk maupun harga tiap aset TI dipengaruhi oleh tahun pengadaan dan spesifikasi aset tersebut.

Tabel 1 merupakan jenis dan penetapan harga aset TI di BLC. Nilai aset TI secara keseluruhan mencapai Rp 1.883.400.000.

Aset TI terbanyak adalah CPU berjumlah 412 unit juga merupakan aset dengan nilai tertinggi yaitu Rp 1.277.200.000. Proyektor merupakan jenis aset dengan jumlah terendah yaitu 43 unit. Sedangkan nilai aset terendah adalah Stavolt sebesar Rp 71.500.000.

Tabel 1. Jenis dan Penetapan harga Aset TI

Jenis Aset TI

Jumlah Aset TI (Unit)

Total Harga CPU 412 Rp 1.277.200.000 Monitor 409 Rp 347.650.000 Proyektor 43 Rp 187.050.000 Stavolt 220 Rp 71.500.000

Jumlah Rp 1.883.400.000

Tabel 2. Ancaman dalam satu tahun

No Ancaman ARO

1 Kehilangan Daya 2.00

2 Kehilangan komunikasi 2.00 3 Data Integrity Loss 0.00

4 Accidental Errors 0.72

5 Virus Komputer 0.68

6 Penyalahgunaan hak akses oleh pegawai

0.40

7 Bencana Alam 0.29

8 Percobaan pengaksesas system oleh pengguna tidak dikenal

0.27 9 Pencurian / Hilangnya aset TI 0.24 10 Destruction of data / Kerusakan

data

0.17 11 Pihak luar yang berhasil dalam

mengakses perangkat PC

0.08 12 Penghentian proses kerja suatu

perangkat tanpa sebab bencana

0.06

13 Kebakaran 0.01

Tabel 3. Koefisien Dampak Aset TI

EF Deskripsi

0 Aset tersebut tahan dan tidak ada kerusakan yang dihasilkan oleh ancaman terhadap aset tersebut.

0.3 Saat terjadi ancaman biasanya tidak terjadi kerusakan terhadap aset namun ada kemungkinan kerusakan tersebut menghasilkan penggantial total.

0.5 Saat terjadi ancaman tidak ada kerusakan atau tidak membutuhkan pergantian total

0.7 Setelah ancaman dieksekusi, aset terdampak biasanya akan membutuhkan penggantian, dalam beberapa kasus mungkin bisa menghindari kerusakan total ataupun secara keseluruhan.

1 Ketika ancaman ini diketahui, penggantian total adalah satu-satunya hal bisa dilakukan.

Tabel 2 adalah nilai ARO pada aset TI yang diperoleh dari prosentase potensi risiko pada aset TI di BLC dan merupakan ancaman yang dapat menyebabkan kerugian, baik kerugian ekonomis maupun kerugian non ekonomis dalam kurun waktu 1 tahun. Tabel 3 merupakan standar yang menjadi acuan nilai koefisien dampak pada aset TI dengan nilai 0 hingga 1 [3]. Tabel 4 menyajikan nilai EF untuk empat jenis aset TI di BLC yang diperoleh dari Group Evaluation, dimana

(13)

Seminar Nasional Inovasi Teknologi e-ISSN: 2549- 7952

UN PGRI Kediri, 24 Februari 2018 p-ISSN: 2580-

3336

11 monitor dan proyektor memiliki nilai EF yang sama.

Tabel 4. Koefisien dampak jenis aset TI

No Ancaman

EF CPU Monitor &

Proyektor

Stavolt

1 Kehilangan Daya 0.3 0.3 0.3

2 Kehilangan komunikasi

0.3 0.0 0.0

3 Data Integrity Loss

0.0 0.0 0.0

4 Accidental Errors 0.5 0.5 0.5

5 Virus Komputer 0.5 0.0 0.0

6 Penyalahgunaan hak akses oleh pegawai

0.0 0.0 0.0

7 Bencana Alam 0.3 0.5 0.3

8 Percobaan pengaksesan sistem oleh pengguna tidak dikenal

0.3 0.0 0.0

9 Pencurian / Hilangnya aset TI

1.0 1.0 0.5

10 Destruction of data/Kerusakan data

0.0 0.0 0.0

11 Pihak luar yang berhasil dalam mengakses perangkat PC

0.7 0.0 0.0

12 Penghentian proses kerja suatu perangkat tanpa sebab bencana

0.3 0.3 0.00

13 Kebakaran 0.3 0.3 1.00

Calculation Impact Analysis dilakukan untuk mengetahui nilai SLE dan ALE. Data pada Tabel 1 dan Tabel 4 digunakan untuk menghitung SLE sesuai Persamaan 1. Hasil perhitungan nilai SLE empat jenis aset TI di BLC dikalikan data pada Tabel 2 digunakan untuk menghitung nilai ALE sesuai Persamaan 2.

Tahap terakhir berupa Analysis Across Asset dan Analysis Across Risk. Tabel 5 merupakan nilai Across Asset yang telah diurutkan berdasarkan nilai tertinggi hingga terendah aset TI. Nilai Across Asset tertinggi adalah aset TI berupa CPU sebesar Rp 5,747,400,000 dan nilai terendah adalah stavolt senilai Rp 185,900,000. Sedangkan total nilai Across Asset TI pada 44 lokasi BLC adalah Rp 7,483,930,000.

Tabel 5. Ranking dan Nilai Across Asset Jenis Aset TI Nilai Across Asset

CPU Rp 5,747,400,000 Monitor Rp 1,008,185,000 Proyektor Rp 542,445,000 Stavolt Rp 185,900,000 Total Across Asset Rp 7,483,930,000

Tabel 6. Rangking dan Nilai Across Risk No Ancaman Nilai Across Risk 1. Hilangnya Aset Rp 1,847,650,000 2. Kesalahan Tidak

Sengaja

Rp 941,700,000 3. Pihak luar yang

berhasil mengakses Perangkat PC

Rp 894,040,000

4. Bencana Alam Rp 671,960,000 5. Virus Komputer Rp 638,600,000 6. Kebakaran Rp 615,070,000 7. Kehilangan Daya Rp 565,020,000 8. Penghentian Proses

Kerja Tanpa Sebab Rp 543,570,000 9. Kehilangan

Komunikasi Rp 383,160,000 10. Percobaan

Pengaksesan System oleh pengguna tidak dikenal

Rp 383,160,000 Total Nilai Across Risk Rp 7,483,930,000

Rangking nilai Across Risk untuk empat jenis aset TI di BLC disajikan pada Tabel 6.

Nilai Across Risk tertinggi adalah bila terjadi hilangnya aset sebesar Rp 1,847,650,000.

Total nilai Across Asset TI dan nilai Across Risk adalah sama yaitu lebih dari tujuh milyar rupiah, tepatnya Rp 7,483,930,000.

Sedangkan untuk ancaman berupa data integrity loss, penyalahgunaan hak akses oleh pegawai dan destruction of data/kerusakan data memiliki nilai Across Risk nol rupiah.

Hal ini berarti jika ketiga ancaman tersebut terjadi maka tidak menimbulkan kerugian secara finansial.

Hasil analisis menghasilkan beberapa rekomendasi yang diberikan kepada pengambil keputusan BLC E-Gov DINKOMINFO untuk melakukan pengendalian risiko. CPU merupakan

(14)

7952

UN PGRI Kediri, 24 Februari 2018 p-ISSN: 2580-

3336

12 hardware terpenting untuk menunjang layanan BLC dan merupakan aset TI dengan nilai tertinggi. Bila terjadi threat pada CPU maka akan mengganggu layanan BLC, layanan BLC tidak akan bekerja dengan maksimal atau bahkan dapat melumpuhkan layanan BLC. CPU pada setiap BLC merupakan prioritas utama dalam pengendalian. Maintenance secara periodik minimal sekali dalam setiap bulan hendaknya diberikan untuk keempat jenis aset TI.

Namun untuk CPU frekuensi maintenance ditingkatkan menjadi dua kali dalam setiap bulannya.

Ancaman terbesar pada BLC adalah hilangnya aset TI yang menimbulkan kerugian finansial terbesar. Pengamanan seluruh aset TI perlu ditingkatkan, utamanya CPU. Beberapa rekomendasi yang diberikan di antaranya, menempatkan aset TI pada tempat yang aman dan memberi pengaman tambahan jika diperlukan. Pembuatan dan penerapan SOP (Standard Operating Procedure) terkait penggunaan aset TI.

Seluruh peminjaman ataupun pemindahan aset TI harus dilakukan sesuai prosedur yang berlaku secara tertulis maupun elektronik dan ditandatangi oleh pejabat yang berwenang.

Pemasangan CCTV pada lokasi aset TI berada.

4. SIMPULAN

BLC E-Gov DINKOMINFO Surabaya memiliki 44 lokasi di Surabaya dan mengelolah aset TI sebesar Rp 1.883.400.000 berupa Monitor, CPU, Projector dan Stavolt.

Hasil penelitian menggunakan QRA menunjukkan bahwa CPU merupakan aset TI yang memiliki risiko tertinggi secara finansial dan perlu tindakan pengendalian oleh BLC, berupa pengamanan dan maintenance secara periodik. Koordinator BLC perlu melakukan pencatatan data mengenai risiko yang terjadi setiap tahunnya agar dapat digunakan oleh pihak E-gov dalam membuat keputusan dan rencana strategis DINKOMINFO dalam bidang TI. Selain itu Koordinator BLC hendaknya melakukan peningkatan pengendalian untuk meminimalkan risiko TI dengan membentuk suatu satuan kerja yang mengelolah risiko TI.

5. SARAN

Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain:

a. Membangun sistem informasi yang mempermudah pencatatan dan mengelolah aset TI, khususnya pada BLC.

b. Melakukan pengukuran risiko TI untuk keseluruhan aset TI pada E-Gov DINKOMINFO Pemerintahan Kota Surabaya secara berkala.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Republik Indonesia, UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2004 Tentang PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA. Jakarta: SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, 2004.

[2] A. Jones and D. Ashenden, Risk management for computer security : Protecting your network and information assets, 1st Edition. Elsevier Butterworth–

Heinemann, 2005.

[3] J. W. Meritt, “A Method for Quantative Risk Analysis,” in Proceedings of the 22nd National Information Systems Security Conference, 1999.

[4] T. R. Peltier, Information Security Risk Analysis, Second Edition. Boca Raton: CRC Press Taylor & Francis Group, 2005.

[5] A. Yulianto, A. Ambarwati, and C. Darujati,

“ANALISIS MANAJEMEN RISIKO TI

PEMELIHARAAN ASET

MENGGUNAKAN QUANTITATIVE

RISK ANALYSIS (QRA) PADA PT.

HMS,” in Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa Informasi (SENTRIN) 2016, 2016, pp. 45–51.

[6] D. Tan, “Quantitative Risk Analysis Step- By-Step,” SANS Institute, 2003.

Referensi

Dokumen terkait