• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Analisis Kualitas Minuman Ringan Kemasan di Jakarta Timur - UNJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Analisis Kualitas Minuman Ringan Kemasan di Jakarta Timur - UNJ"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

Analisis Kualitas Minuman Ringan Kemasan di Jakarta Timur

Ridawati, Alsuhendra dan Putri Ayu Prowse,

Program Studi Tata Boga, Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Abstrak: Minuman ringan dalam kemasan merupakan salah satu produk pangan olahan yang banyak diperjualbelikan dengan berbagai jenis, merk dan kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas minuman ringan dalam kemasan dengan menggunakan Standar Nasional Indonesia sebagai acuan.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pangan dan Organoleptik, Program Studi Tata Boga, Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode survei terhadap berbagai jenis minuman ringan dalam kemasan gelas plastik yang dipasarkan di Jakarta Timur. Hasil survey menunjukkan terdapat 18 merk minuman ringan dalam kemasan gelas plastik dengan berbagai jenis dan rasa, yaitu Ale-ale, Arinda Ice Tea, Arinda Sari Asem, Arinda Ice Coffe, Arinda Sweat, Fruitamin Strawberry, Frutang Bulir, Granita, Ice Tea Gede, Mountea, Nice Lho, Panther Cup, Rio, Sarang Burung, Seceng, Teh Gelas, Teh Gelas, Teheco, Vitcool. Adapun jenis minuman ringan yang dianalisis adalah 4 jenis minuman ringan yaitu sari buah, teh kemasan, kopi kemasan dan minuman energi. Hasil analisis menunjukkan bahwa minuman ringan sari buah memiliki kadar gula terendah 00 bx dan tertinggi 10,30 bx dengan nilai pH 2,7-5.6, minuman teh dalam kemasan memiliki kadar gula 1,10 bx hingga 8,50 bx dengan nilai pH 3,7-6,1, kopi dalam kemasan memiliki kadar gula 0,50 bx dan 10,60 bx dengan nilai pH 5,8-6,4, sedangkan minuman energi memiliki kadar gula rata-rata 50 bx dengan nilai pH 3,5. Dari minuman ringan dalam kemasan Arinda Ice Coffe, Panther Cup, Teh Gelas tidak dapat diisolasi adanya pertumbuhan mikroba, sedangkan pada minuman ringan Ale-ale, Arinda Ice Tea, Arinda Sari Asem, Arinda Sweat, Fruitamin strawberry, Frutang Bulir, Granita, Ice Tea Gede, Mountea, Rio, Sarang Burung, Seceng, Teheco, Vitcool ditemukan adanya pertumbuhan mikroba.

Seluruh sampel minuman ringan yang dianalisis menunjukkan kualitas yang sesuai dengan SNI.

Kata Kunci : Total mikroba, Minuman Ringan, Kemasan gelas.

Abstract : Soft drinks in packaging were one of food products with a variety of types and brands. This study aims was to analyze the quality of soft drinks. This research was conducted in the Food and Organoleptic Laboratory, State University of Jakarta. The samples were collected from the market in East Jakarta. The result survey showed there were 18 brands of soft drinks with plastic cups i.e. Ale - ale, Arinda Ice Tea, Arinda Sari Asem, Arinda Ice Coffe, Arinda Sweat, Strawberry Fruitamin, Frutang grains, Granita, Ice Tea Gede, Mountea, Nice Well, Panther Cup, Rio, Bird's Nest, Seceng, Tea cups, Tea cups, Teheco, Vitcool.

The analysis showed that the soft drink fruit juice had the lowest sugar content and the highest 00 bx to10.30bx with pH values 2,7-5.6, bottled tea drinks had sugar 1.10 to 8.50bx with pH values 3,7 to 6.1, while the sugar content of energy drinks had average 50bx with a pH value of 3.5. Soft drinks of Arinda Ice Coffee, Panther Cup, tea cups could not be isolated the microbe, whereas the soft drink of Ale-ale , Arinda Ice Tea, Arinda Sari Asem, Arinda Sweat, Fruitamin strawberry, Frutang grains, Granita, Ice Tea Gede, Mountea, Rio, Bird's Nest, Seceng, Teheco, Vitcool showed the growth of microbe.

Keywords : microbe total , soft drinks.

PENDAHULUAN

Permintaan pasar menunjukkan tingginya kebutuhan konsumen terhadap minuman ringan dalam kemasan, terutama di daerah DKI Jakarta. Hal ini dapat disebabkan karena kepraktisan, pemenuhan selera seperti keinginan untuk mengkonsumsi

minumanyang menyegarkan ataupun karena tingkat dehidrasi yang tinggi selama beraktivitas di daerah dengan iklim yang cukup panas. Hingga saat ini minuman ringan dalam kemasan banyak dijumpai dipasaran.

(2)

2

Menurut definisi, minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. Minuman ringan terdiri dari dua jenis yaitu minuman karbonasi dan minuman non karbonasi.

Sekarang ini banyak dijumpai berbagai macam minuman dengan beragam tampilan kemasan seperti botol kaca, botol plastik, dan berbentuk gelas. Proses yang tidak memenuhi persyaratan mulai dari pembuatan, penanganan hingga penyimpanan produk minuman ringan dalam kemasan gelas dapat menyebabkan penurunan kualitas dari minuman ringan dalam kemasan tersebut seperti nilai pH, kadar gula dan syarat mutu pertumbuhan mikroba.

Nilai pH dari minuman ringan menunjukkan penggunaan bahan pengasam seperti asam sitrat dan asam lainnya dalam pembuatan minuman ringan. Penurunan nilai pH dalam produk minuman selain ditujukan untuk memberikan rasa asam juga dimaksudkan untuk mengawetkan produk minuman tersebut. Jenis dan jumlah mikroba yang dapat tumbuh pada produk dengan tingkat keasaman tinggi sangat terbatas.

Mudahnya pembuatan minuman ringan dalam kemasan gelas membuat produk minuman ringan mudah pula untuk dipalsukan. Saat ini terdapat berbagai jenis minuman ringan dalam kemasan gelas yang beredar di masyarakat dengan berbagai merk dan rasa. Beberapa kasus keracunan kasus keracunan akibat mengkonsumsi minuman ringan.

Kualitas minuman ringan dalam kemasan dapat dianalisis dengan

membandingkannya dengan standar minuman ringan dalam kemasan.

Sebagai contoh Badan Standar Nasional Indonesia menetapkan bahwa angka total mikroba maksimal 2,0 x 10² koloni/ml (SNI 01-3719-1998). Pada dasarnya seluruh pangan mengandung mikrobai, baik yang menguntungkan maupun merugikan. Jenis mikroba yang bersifat patogen akan menyebabkan gangguan kesehatan apabila dikonsumsi oleh manusia.

Apabila jumlah mikroba dan beberapa jenis patogen yang terdapat pada produk minuman ringan kemasan gelas tersebut sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), maka produk tersebut aman untuk dikonsumsi. Uji cemaran mikroba pada produk minuman ringan kemasan gelas diperlukan untuk mengetahui kelayakan konsumsi sebagai jaminan mutu produk tersebut.

Pada penelitian ini akan dianalisis kualitas dari minuman ringan dalam kemasan yang meliputi kandungan gula, nilai pH dan kondungan total mikroba dari minuman ringan karbonasi maupun non karbonasi yang beredar didaerah Jakarta Timur.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alami (bukan buatan) yang didukung dengan metode penambahan studi kepustakaan sebagai dasar dan sumber informasi teoritis.

Metode survei adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data minuman ringan dalam kemasan gelas di daerah Jakarta Timur. Selanjutkan dilakukan analsis kadar gula, nilai pH dan uji total mikroba menggunakan TPC (Total Plate Count) pada minuman ringan dalam kemasan.

(3)

3

HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar Gula Minuman

Gula digunakan untuk menambahkan cita rasa manis pada minuman ringan. Kadar gula minuman merupakan jumlah gula terlarut yang terdapat dalam minuman ringan. Kadar gula yang dianalisis pada penelitian ini mengunakan alat refraktometer menunjukkan total padatan terlarut yang terdapat pada minuman ringan dalam kemasan. Total padatan terlarut minuman ringan identik dengan kadar gula sukrosa (C6H12O6). Pengunaan gula sintetis seperti aspartam, sakarin, siklamat tidak terukur menggunakan alat refraktometer.

Hasil analisis menunjukkan bahwa minuman sari buah seperti Ale- ale, Frutang, Sarang burung wallet, minuman sari jeruk Seceng, Frutamin, Arinda sweat, Arinda sari asem, nice lho, Vit cool memiliki kadar gula antara 0-100bx. Kadar gula minuman sari buah dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kadar Gula Minuman Ringan Sari Buah

N o

Kelompok

Minuman Merk Minuman

Kadar Gula

1. Sari Buah 1. Ale-ale 8 ºbx

1. Frutang dengan bulir jeruk

asli 3,45 ºbx

3. Sarang burung

walet 0,2 ºbx

4. Minuman sari buah jeruk

seceng 10,3 ºbx

5. Fruitamin 6,9 ºbx

6. Arinda sweat 0,9 ºbx

7. Arinda sari

asam 1,1 ºbx

8. Nice lho 0 ºbx

9. Vit cool 3,15 ºbx

Minuman teh dalam kemasan memiliki kadar gula 1,1 hingga 8,6obx.

Kadar gula minuman ringan teh dalam kemasan dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Kadar Gula Minuman Teh

N

o Jenis

Minuman Kelompok

Minuman Kadar Gula

1. Teh 1.Teh gelas 5,42 ºbx

2.Mountea 6 ºbx

3.Teheco 7,05 ºbx

4. Arinda ice tea 1,1 ºbx

5. Ice tea gede 1,5 ºbx

6. Teh rio 8,55 ºbx

Minuman Kopi Kemasan yang dianalisis pada penelitian ini adalah minuman kopi dengan merk Granita dan Arinda Ice Coffee. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua minuman ini memiliki kadar gula 10,6 dan 0.45 (Tabel 3).

Tabel 3. Kadar Gula Minuman Kopi

N o

Kelompok

Minuman Merk Minuman

Kadar Gula

1. Kopi 1. Granita 10,6 ºbx

2. Arinda Ice Coffee 0,45 ºbx

Minuman Energi dalam Kemasan Panther Cup memiliki kadar gula 5,5obx.

Nilai pH

Derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan minimum. Pada indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter. Nilai pH minuman ringan sari buah dalam kemasan berkisar antara 2,7-5,6 (Tabel 4). Pada umumnya minuman ringan sari buah dalam kemasan memiliki rasa asam.

Tabel 4. Nilai pH Minuman Ringan Sari Buah dalam Kemasan

N

o Kelompok

Minuman Minuman Nilai

pH

1. Sari Buah 1. Ale-ale 3,46

2. Frutang 3,8

3. Sarang burung alet 5,55

4. Minuman sari jeruk

seceng 3,66

5. Fruitamin 3,29

6. Arinda sweat 3,64

7. Arinda sari asam 2,72

8. Nice lho 3,8

(4)

4

9. Vit cool 4,34

Nilai pH minuman ringan teh dalam kemasan berkisar antara 3,7-6,1 (Tabel 5). Pada umumnya minuman teh dalam kemasan memiliki rasa asam hingga netral. Minuman kopi dalam kemasan gelas plastik memiliki nilai pH netral yaitu nilai pH Kopi Granita 5,8 dan nilai pH Kopi Arinda Ice Coffee adalah 6,4 (Tabel 6).

Tabel 5. Nilai pH Minuman Teh dalam Kemasan

No Jenis

Minuman Kelompok

Minuman Nilai pH

1. Teh 1.Teh gelas 5,42

2.Mountea 3,68

3.Teheco 6,11

4. Arinda ice

tea 6,5

5. Ice tea

gede 5,93

6. Teh rio 5,8

Tabel 6. Nilai pH Minuman Kopi dalam Kemasan

No

Jenis Minuman

Kelompok

Minuman Nilai pH

1. Kopi 1. Granita 5,8

2. Arinda Ice Coffe 6,44

Minuman Energi KemasanPanther Cup memiliki nilai pH 3,5. Minuman ini memiliki rasa asam.

Jumlah Total Mikroba

Jumlah total minkroba yang berhasil dihitung dari minuman ringan sari buah, teh, kopi dan minuman energi dengan menggunakan metode TPC (Total Plate Count), menunjukkan hasil bahwa seluruh minuman ringan dalam kemasan mengandung total mikroba dibawah standar SNI yaitu 2,0 x 102 koloni/ml. Minuman ringan dalam kemasan memiliki sedikit nutrisi yang dapat digunakan oleh mikroba untuk tumbuh. Secara umum minuman ringan dalam kemasan mengandung sodium benzoate sebagai bahan pengawet dan memiliki pH rendah.

KESIMPULAN

Kadar gula, nilai pH dan jumlah total mikroba dari minuman ringan sari buah dalam kemasan, teh dalam kemasan, kopi dalam kemasan dan minuman kopi kemasan dari sampel yang diperoleh dari daerah di Jakarta timur sesuai dengan standar yang ditetapkan SNI.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional. 1998. SNI 01-4452-1998 : Minuman Isotonik. Jakarta : BSN.

Badan Standar Nasional. 2002. SNI 01-6684-2002 : Minuman Energi. Jakarta : BSN.

Badan Standar Nasional. 1992. SNI 01-3143-1992 : Minuman Teh Dalam Kemasan. Jakarta : BSN

Badan Standar Nasional. 1996 SNI 01-4314-1996 : Minuman Kopi Dalam Kemasan. Jakarta : BSN

Badan Standar Nasional. 1995. SNI 01-3719-1998 : Serbuk Minuman Sari Buah. Jakarta : BSN Buckle. H.P. 2009. Ilmu Pangan. Jakarta :

Universitas Indonesia Press.

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi.

Jakarta : Universitas Malang.

Fardias, S. 1989. Pertumbuhan Mikroba. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait