• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada Maret 2020 WHO menyatakan Coronavirus Disease 2019 (COVID- 19) sebagai pandemi global. Hingga 17 April 2022, di dunia telah terdeteksi lebih dari 5,5 juta kasus infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi laboratorium dunia yang dilaporkan oleh World Health Organization (WHO). Total ada lebih dari 502 juta akumulasi kasus infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi, di antaranya 6,2 juta pasien meninggal dunia. Negara dengan infeksi mingguan tertinggi dilaporkan berasal dari Korea Selatan, Prancis, Jerman, Italia dan Jepang.(1) Indonesia menempati urutan ke 3 di Asia Tenggara dengan insiden kasus mingguan tertinggi.(2)

Menurut Profil Kesehatan Indonesia 2020 kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia sebesar 743.198 kasus dengan 109.963 kasus aktif, dan CFR sebesar 3,0%. Kasus COVID-19 terbanyak diderita pada kelompok usia 31–45 tahun (211.454), 19–30 tahun (172.447), dan 46–59 tahun (158.980).(3) Menurut laporan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 hingga 7 April 2022, kasus COVID-19 pada rentang usia produktif telah mencapai 75,6%. Persentase tersebut lebih tinggi dari kasus COVID-19 di kalangan lansia, yang memiliki risiko infeksi tertinggi.(4) Di Jawa Barat kasus COVID-19 75% didominasi oleh kelompok usia produktif dengan 68% kasus kematian usia produktif.(5)

(2)

Sementara kasus COVID-19 di Kota Bandung terbanyak menginfeksi penduduk pada kelompok usia 30–39 tahun sejumlah 1.012 orang (18%), diikuti kelompok usia 20–29 tahun sebanyak 961 orang (17%), dan usia 40–49 tahun 944 (17%).(6)

Kecamatan Antapani menjadi wilayah penyumbang tertinggi kasus COVID-19 di kota Bandung, hingga Maret 2022 kecamatan Antapani berada dalam tiga kecamatan yang memiliki kasus COVID-19 tertinggi di kota Bandung.(7,8) Per 7 April 2022 kecamatan Antapani berada di peringkat pertama kecamatan dengan kasus aktif COVID-19 tertinggi se kota Bandung.(9) Berdasarkan laporan Surveilans P2M Puskesmas Griya Antapani kasus COVID-19 pada tahun 2021 sebanyak 933 kasus, dan bulan Januari 2022 sebanyak 7 kasus kemudian meningkat di bulan Februari 2022 sebanyak 169 kasus.

COVID-19 adalah penyakit menular pernapasan yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Ada dua jenis coronavirus yang telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit dengan gejala berat, yaitu Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).(10) Menurut penyelidikan epidemiologis dan virologi saat ini, COVID-19 sebagian besar ditularkan oleh tetesan/ droplet dari orang yang sakit ke orang lain yang masuk melalui hidung atau mulut.

Selain itu, droplet dari orang yang terinfeksi dapat mengkontaminasi barang dan permukaan, yang berpotensi menyebabkan penularan.(10,11) Beberapa orang yang terinfeksi COVID-19 tidak memiliki gejala dan merasa sehat. Bagi

(3)

orang yang memiliki gejala dapat berkisar dari ringan hingga berat. Gejala infeksi COVID-19 antara lain demam, batuk, pilek, sesak nafas, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, mual, dan diare.(12)

Teori segitiga epidemiologi menyatakan bahwa penyakit menular disebabkan oleh tiga faktor: agent, host, dan environment. Pada COVID-19 yang memegang peran penting dalam penularan yaitu faktor host. Dari beberapa hasil penelitian, kasus COVID-19 menular melalui beberapa faktor risiko antara lain riwayat kontak erat (13–16), riwayat perjalanan ke area terjangkit(13,17,18), usia(19–23), jenis kelamin(20–22), penyakit komorbid (hipertensi, diabetes mellitus, jantung, asma)(24–27), merokok(28,29), pekerjaan(30,31), kurangnya pengetahuan dan perilaku pencegahan (5M)(17,32–34).

Kelompok usia 30–39 tahun merupakan kelompok yang paling rentan terhadap COVID-19, usia tersebut termasuk kedalam kelompok usia produktif.(35) Hal ini disebabkan kelompok usia produktif memiliki frekuensi interaksi dan kontak sosial yang lebih tinggi, karena meningkatnya mobilitas dan aktivitas di luar rumah yang kemungkinan terinfeksi COVID-19 akan semakin tinggi.(36) Tingginya gaya hidup, mobilitas, dan interaksi sosial usia produktif, misalnya karyawan muda sering berkumpul dan berdiskusi untuk menyelesaikan pekerjaan, mengunjungi kafe atau restoran, yang merupakan risiko tertinggi infeksi COVID-19.(35) Paparan COVID-19 dipengaruhi oleh usia karena berbagai alasan, salah satunya adalah orang yang menjalani gaya hidup sosial tinggi dan bahkan sering mengabaikan protokol kesehatan, terutama mereka yang berusia produktif.(37) Hasil penelitian di Kota Bogor

(4)

menunjukan bahwa kelompok usia 18–59 tahun memiliki risiko 3,67 kali lebih tinggi untuk terinfeksi COVID-19.(27) Penelitian lain yang dilakukan di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang menunjukan bahwa persentase tertinggi positif COVID-19 pada rentang usia 26-35 tahun (23.9%).(36) Penelitian di Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (LPDRPI) Padang menunjukan hasil kelompok usia <50 tahun (91%) lebih banyak terinfeksi COVID-19 dibandingkan kelompok usia >50 tahun (9%).(23)

Kasus COVID-19 hingga saat ini didominasi oleh kelompok usia produktif, hal ini menunjukan penularan COVID-19 pada kelompok usia produktif cukup tinggi.Penelitian mengenai faktor yang berhubungan dengan kejadian COVID-19 lebih banyak dilakukan pada kelompok usia lanjut dibandingkan pada kelompok usia produktif. Seperti penelitian yang dilakukan di Wuhan yang menyatakan bahwa usia >60 tahun dengan jenis kelamin laki- laki dan adanya penyakit komorbid merupakan salah faktor risiko infeksi COVID-19.(20) Sejalan dengan penelitian di dua rumah sakit di China usia >70 tahun berjenis kelamin laki-laki dan memiliki komorbiditas menjadi salah satu faktor risiko yang dapat memperparah infeksi COVID-19.(21) Penelitian Saleh menunjukan orang dengan usia >55 tahun akan berisiko 3,4 kali lebih besar mengalami COVID-19 dibandingkan dengan usia ≤ 55 tahun.(38) Studi literatur yang dilakukan oleh Rahmah menyimpulkan lansia dengan komorbid memperburuk gejala dan proses perjalanan COVID-19.(39)

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian COVID-19 pada

(5)

kelompok usia produktif khususnya di wilayah kerja Puskesmas Griya Antapani. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan untuk mencegah dan mengendalikan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas.

B. Identifikasi Masalah

Pandemi COVID-19 saat ini masih terus berlangsung. Di Indonesia kasus positif COVID-19 sebanyak 6.043.768 dengan kasus aktif sebanyak 19.450 kasus dan pasien meninggal sebanyak 156.067. Sebanyak 75,6% kasus positif terjadi pada kelompok usia produktif (19–59 tahun) dan 51,9% kematian terjadi pada kelompok usia produktif.(40) Hal ini menunjukan adanya peningkatan kasus baru setiap hari, karena beragamnya faktor penyebab penularan COVID- 19. Penelitian mengenai faktor yang berhubungan dengan kejadian COVID-19 lebih banyak dilakukan pada kelompok usia lanjut dibandingkan pada kelompok usia produktif.(20,21,38,39) Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apa saja faktor yang berhubungan dengan kejadian COVID-19 pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Griya Antapani?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian COVID-19 pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Griya Antapani.

(6)

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui faktor host (penjamu) yang berhubungan dengan kejadian COVID-19 pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Griya Antapani.

b. Untuk mengetahui faktor environment (lingkungan) yang berhubungan dengan kejadian COVID-19 pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Griya Antapani.

c. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dengan kejadian COVID-19 pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Griya Antapani.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Puskesmas

Memberikan informasi faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian COVID-19 pada kelompok usia produktif, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pencegahan dan pengendalian COVID-19 di wilayah internal puskesmas.

2. Bagi peneliti

Menambah ilmu dan memberikan pengetahuan baru serta dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan melalui penelitian ini.

3. Bagi penelitian selanjutnya

(7)

Memberikan landasan untuk membangun penelitian selanjutnya untuk lebih memahami masalah kesehatan yang terkait dengan penyakit COVID- 19.

4. Bagi masyarakat

Memberikan informasi mengenai faktor yang berhubungan dengan kejadian COVID-19.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi case control pada kelompok usia produktif mulai dari bulan Juni sampai Juli 2022 di wilayah kerja Puskesmas Griya Antapani.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut,

"Setakat ini, kami mempunyai dua buah Chicken' hasil kudrat ikon Alumni Universiti ij :; 1- kandang bagi menempatkan 3,000 ekor ayam Malaysia Sabah UMS, Dr, T oong Foo Weng ;1 ,.'