• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB I PENDAHULUAN - repository.ibs.ac.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF BAB I PENDAHULUAN - repository.ibs.ac.id"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Semakin berembangnya zaman maka perekonomian internasional semakin meningkat, yang diindikasikan dengan semakin meningkatnya arus perdagangan antar negara di dunia (Ariani & Sudiartha, 2017). Setiap perusahaan multinasional yang dalam mengoperasikan bisnisnya pasti berhubungan dengan aktivitas perdagangan internasional. Perdagangan internasional ialah kegiatan perdagangan yang melibatkan 2 atau lebih negara. Terlaksananya perdagangan internasional ini dikarenakan adanya dorongan dari berbagai faktor, misalnya adanya permintaan produk atau jasa, untuk mendapatkan keuntungan atas bisnis yang dijalankan tersebut, dan untuk mengoptimalkan pendapatan negara, serta adanya pihak yang membutuhkan pengetahuan dan kemampuan terkait informasi teknologi guna mengembangkan kompetensi sumber daya yang dimilikinya.

Setiap perusahaan multinasional yang dalam mengoperasikan bisnisnya pasti berhubungan dengan aktivitas perdagangan internasional, yang dilakukan melalui proses ekspor dan impor (Krisdian dan Badjra 2017). Tujuan perusahaan multinasional dalam memperluas jangkauan pasarnya yaitu untuk mengoptimalkan keuntungan perusahaannya, sehingga kesejahteraan perusahaan juga akan meningkat. Namun hal ini juga disertai dengan adanya risiko yang besar, seperti risiko kurs valuta asing. Munculnya risiko tersebut dikarenakan dalam kegiatan perdagangan internasional umumnya proses transaksinya menggunakan valuta asing. Dengan demikian, proses transaksi ekspor dan impor hampir dipastikan selalu menggunakan valuta asing, maka secara tidaklangsung perusahaan akan terdampak dari perubahan kurs valuta asing tersebut.

(2)

Adanya keputusan hedging sangat bergantung pada faktor eksternal dan internal.

Terdapat 2 faktor eksternal, yaitu BI rate dan nilai tukar. Adapun faktor internal, meliputi:

Leverage, Growth Opportunities, dan Firm Size.

Gambar 1 Grafik Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar tahun 2017-2019

Sumber: www.bi.go.id (Bank Indonesia)

Gambar 1 mengidikasikan bahwa nilai tukar rupiah atas dolar sangat fluktuatif pada periode 2017–2019. Secara garis besarnya dari gambar tersebut bahwa nilai tukar rupiah atas dolar mengalami pelemahan secara terus-menerus, hal ini dapat berdampak langsung terhadap hutang dollar perusahaan. Depresiasi terhadap rupiah menyebabkan hutang perusahaan multinasional akan semakin meningkat, dimana hal ini akan mengakibatkan perusahaan semakin merugi. Untuk mengatasi hal tersebut maka perusahaan perlu menerapkan hedging pada hutang perusahaan (Dewi dan Purnawati, 2016).

Hedging banyak dilakukan oleh perusahaan yang melakukan kegiatan ekpor dan impor, salah satunya adalah perusahaan energy. Ekspor merupakan keluarnya barang dalam negeri untuk dikirim ke luar negeri, sedangkan impor adalah masuknya barang luar negeri ke dalam negeri.

(3)

Tabel 1

Nilai DER, Total Asset dan Growth Opportunities terhadap Hedging pada Perusahaan Energy Tahun 2019

NO Kode No Kode Emiten

DER Total Asset

Growth Opportunities

Hedging No Kode Emiten

DER Total Asset

Growth Opportunities

Hedging

1 ADRO 0,81 32,24 0,86 1 11 INDY 2,46 31,55 0,01 1

2 AKRA 1,13 30,69 1,58 1 12 ITMG 0,37 30,45 1,05 1

3 ARII 6,90 29,20 0,00 1 13 KKGI 0,35 28,19 0,91 0

4 BBRM 3,25 27,71 1,06 1 14 KOPI 0,72 25,73 0,03 0

5 BOSS 3,70 27,49 0,00 0 15 MBAP 0,32 28,62 2,12 1

6 BSSR 0,47 28,89 1,97 1 16 MEDC 3,46 32,05 0,65 1

7 BYAN 1,06 30,51 0,62 1 17 PGAS 1,28 32,26 1,17 1

8 DOID 3,21 30,43 0,62 1 18 PTBA 0,42 30,89 1,62 1

9 DSSA 1,27 31,42 0,70 1 19 PTRO 1,59 29,67 0,55 0

10 HRUM 0,12 29,46 0,64 0 20 RUIS 1,89 27,86 0,44 1

Sumber www.idx.co.id (Idx), diolah 2021

Variabel leverage diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menggambarkan kesanggupan perusahaan untuk mebayar hutang jangka panjangnya baik menggunakan ekuitas maupun modal sendirinya. Semakin tinggi DER perusahaan menunjukkan bahwa dalam membeli asetnya tersebut perusahaan menggunakan hutang. Dari data diatas dapat dilihat bahwa DER yang tertinggi terdapat pada perusahaan ARII sebesar 6,90 yang dimana perusahaan ini menggunakan hedging karena semakin tinggi leverage perusahaan, maka semakin besar penerapan hedging oleh perusahaan guna meminimalkan

(4)

risiko sebab hutang yang melebih modal dapat mengakibakan perusahaan mengalami kebangkrutan.

Growth opportunities diukur menggunakan Market To Book Value. Semakin tinggi Growth opportunities maka perusahaan tersebut semakin maju sehingga perusahaan membutuhkan modal yang lebih besar guna membiayai pertumbuhan bisnisnya diperiode dimasa mendatang. Maka dari itu, perusahaan akan berupaya untuk meningkatkan pendapatannya guna diinvestasikan kembali, dan secara bersamaan perusahaan diharapkan tetap menggunakan utang sebagai sumber pendanaannya. Dari data diatas dapat dilihat bahwa perusahaan MBAP, dan BSSR yang memiliki rasio MTBV terbesar yaitu sebesar 2,12, dan 1,97, perusahaan dengan tingkat growth opportunities yang besar akan membuat perusahaan membutuhkan pembiayaan eksternal, dana eksternal tersebut didapat dari pihak luar negeri hingga terdapat risiko perubahan nilai tukar mata uang. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi nilai dari growth opportunities perusahaan tersebut maka akan perusahaan tersebut akan semakin membutuhkan hedging dalam pelaksaaannya.

Firm size perusahaan ditunjukkan jumlah aset yang dimilikinya, dimana firm size ini dapat mempengaruhi perusahaan untuk menentukan keputusan dan kebijakan yang dibuatnya.

Pada umumnya, perusahaan Energy dalam mengoperasikan usahanya lebih mengandalkan pembelian dari luar negeri, dimana perusahaan dapat berisiko terdampak foreign exchange exposure lebih tinggi dan memerlukan hedging. Kebanyakan perusahaan Energy ini tidak memahami pentingnya hedging guna melindungi aset dan arus kasnya sehingga perusahaan dapat membeli derivatif valuta asing. Didalam variabel firm size menggunakan indikator total asset. Dari data diatas dapat dilihat bahwa perusahaan PGAS, dan ADRO memiliki nilai total asset sebesar 32,26, dan 32,24. Peningkatan Total assets ini dikarenakan adanya kebutuhan dana yang semakin meningkat akibat pertumbuhan penjualan dan dana dari sumber intern yang sudah digunakan semua, maka tidak ada pilihan lain untuk menggunakan dana dari luar.

(5)

Leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut akan dilikuidasi (Idawati, 2020). Leverage yang tinggi akan meningkatkan keuntungan ketika kondisi bisnis mendukung, begitu pula sebaliknya ”(Ariani dan Sudiartha, 2017). Hedging sangat bermanfaat bagi perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi karena mampu menstabilkan arus kas dan mampu menekan biaya-biaya seperti biaya financial distress, masalah underinvestment dan biaya lain yang berkaitan dengan arus kas. Hasil penelitian dari Windari dan Purnawati (2019) yang menunjukkan leverage berpengaruh positif namun signifikan terhadap keputusan hedging. Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Mahasari dan Rahyuda (2020) menunjukkan hasil yang berbeda, yakni leverage berpengaruh terhadap keputusan hedging.

Ukuran perusahaan dalam developmnet business pada masa depan disebut dengan pelung pertumbuhan. Dana akan banyak dibutuhkan bagi perusahaan yang pertumbuhannya melesat dalam rangka membayar biaya pertumbuhan (Marheinis dan Artini 2020). Ekspansi usaha tentu akan diIakukan oleh perusahan yang akan berkembangan dan tentu uang yang digunakan tidak sedikit sedangkan apabila mengandalkan dana internal jumhlahnya belum tentu memadai. Penelitian yang dilakukan Jayanti dan PutuYadnya (2020) yang menunjukkan Peluang Pertumbuhan berpengaruh positif namun signifikan terhadap keputusan hedging.

Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Dharmiyanti dan Darmayanti (2020) menunjukkan hasil yang berbeda, yakni Peluang Pertumbuhan berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan hedging.

Faktor selanjutnya yaitu Firm Size. Firm Size ialah ukuran perusahaan untuk mengetahui seberapa besar nilai saham, nilai penjualan, dan nilai total aset perusahaan.

Semakin bertumbuh suatu perusahaan maka akan memutuskan untuk menggunakan hedging dalam melindungi asetnya, dan meminimalisir risiko yang mungkin saja akan terjadi di masa

(6)

yang akan datang (Saragih, 2017). Hasil studi Saraswati dan Suryantini (2017) menunjukkan Firm Size mempengaruhi secara positif signifikan terhadap keputusan hedging.

Studi ini merupakan modifikasi dari Friska Saragih dan Musdholifah (2017) yang berjudul “Pengaruh Growth Opportunities, Firm Size, Dan Liquidity Terhadap Keputusan Hedging Pada Perusahaan Perbankan Indonesia”. Adapun perbedaan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulis mengantikan variable Liquidity menjadi variabel Leverage.

Selain adanya perbedaan variabel, Adapun perbedaan objek penelitian sebelumnya menggunakan perusahaan perbankan Indonesia. Pada penelitian ini penulis menggunakan perusahaan Energy yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

Berdasarkan Penjelasan diatas, penulis mengangkat topik penelitian yang berjudul

“Pengaruh Leverage, Growth Opportunities dan Firm Size Terhadap Keputusan Hedging”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengidentifikasi beberapa permasalahan yang akan diteliti, yaitu:

1. Adanya fluktuasi nilai tukar yang terjadi beberapa tahun terakhir membuat perusahaan rentan terkena risiko tersebut.

2. Perusahaan dengan leverage yang tinggi menandakan sedang mengalami kesulitan keuangan karena itu hedging diperlukan guna membantu mengcover kerugian yang dialami perusahaan.

3. Semakin tinggi nilai dari growth opportunities perusahaan tersebut maka akan perusahaan tersebut akan semakin membutuhkan hedging dalam pelaksaaannya.

4. Total aset yang dimiliki merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam melakukan keputusan lindung nilai.

(7)

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan masalah yang menjadi bahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan hedging pada perusahaan energy yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017 – 2019 ?

2. Apakah growth opportunities memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan hedging perusahaan energy yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017 – 2019?

3. Apakah firm size memiliki pengaruh yang signifkan terhadap keputusan hedging pada perusahaan energy yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017 – 2019 ?

1.4 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada variabel Leverage, Growth Opportunities, dan Firm Size terhadap keputusan hedging, Penulis menggunakan data sekunder karena sampel yang digunakan hanya perusahaan energy yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017 – 2020.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yg telah diuraikan maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh leverage terhadap keputusan hedging pada perusahaan energy yang listing di BEI.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh growth opportunities terhadap keputusan hedging pada perusahaan energy yang listing di BEI.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh firm size terhadap keputusan hedging pada perusahaan energy yang listing di BEI.

(8)

1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Menjadi referensi dan memberi kontribusi dalam pengembangan teori mengenai keputusan hedging perusahaan, dimana secara teori dan secara riil membuktikan bahwa keputusan hedging sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk melindungi asetnya agar tidak terkena dampak dari fluktuasi kurs valuta asing. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan pedoman bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Memberikan manfaat bagi perusahaan internasional di Indonesia yang terlibat transaksi dengan negara lain yang tidak lepas dari penggunaan kurs valuta asing untuk menggunakan keputusan hedging agar tidak mengalami kerugian di masa mendatang karena melemahnya rupiah akibat fluktuasi kurs valuta asing.

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi

Penelitian ini dikembangkan dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika dalam penulisan skripsi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang landasan teori, berbagai penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis yang ada dalam penelitian ini.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

(9)

BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini menjelaskan tentang karakteristik objek penelitian, deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi penutup yang menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan dan saran untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait