• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Bab I Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Bab I Pendahuluan"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Secara umum koperasi adalah suatu wadah atau wadah dimana para anggota koperasi dapat memperoleh pinjaman berupa pemberian tambahan modal usaha, pemberian pinjaman uang, dan pengurusan pembelian barang atau rumah. Dengan sistem pengendalian internal yang memadai diharapkan proses pemberian pinjaman mampu terhindar dari kesalahan dan kecurangan. Tata cara pemberian pinjaman yang dilakukan KSP Cinta Kasih Medan juga terdapat, yaitu pengendalian internal diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, melindungi aset, memberikan informasi yang akurat, mendorong kepatuhan terhadap aturan kebijakan manajemen.

Berdasarkan informasi di atas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana sebenarnya sistem pengendalian internal pemberian pinjaman kepada anggota Koperasi Medan Cinta Kasih dalam penyaluran pinjaman, sehingga dapat dikatakan bahwa pinjaman yang disalurkan oleh koperasi tersebut efektif. dan fleksibel. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memahami penerapan sistem pengendalian internal pemberian pinjaman pada anggota Koperasi Simpan Pinjam Medan Cinta Kasih.

LANDASAN TEORI

Tinjauan Umum Koperasi .1 Pengertian Koperasi

  • Jenis-jenis Koperasi

Menurut bidang usaha dan jenis anggotanya, koperasi dibedakan menjadi 4 jenis. Bidang koperasi mencerminkan jenis produk yang dijual kepada masyarakat dan anggotanya.

Koperasi Simpan Pinjam 2. Koperasi Konsumen

  • Prinsip-prinsip Koperasi

Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya adalah konsumen akhir atau pengguna barang atau jasa.Kegiatan utama koperasi konsumen adalah pengadaan bersama. Jenis barang atau jasa yang ditawarkan oleh koperasi konsumen sangat bergantung pada latar belakang kebutuhan anggota yang akan dipenuhinya. Koperasi pemasaran adalah koperasi yang anggotanya adalah produsen atau pemilik barang atau penyedia jasa.Koperasi pemasaran didirikan terutama untuk membantu anggotanya dalam memasarkan barang-barang manufaktur.

Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya tidak mempunyai badan usaha sendiri, tetapi ikut serta dalam wadah koperasi yang memproduksi dan memasarkan barang atau jasa. Tujuan utama koperasi produksi adalah menyatukan keterampilan dan modal para anggotanya untuk menghasilkan suatu barang atau jasa tertentu melalui badan usaha yang mereka kelola dan miliki. Terbentuknya prinsip-prinsip koperasi di Indonesia tidak lepas dari sejarah dan perkembangan prinsip-prinsip koperasi internasional.

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa masing-masing anggota

  • Ekuitas Koperasi
  • Sistem Pengendalian Intern
    • Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Untuk dapat mandiri maka koperasi harus berakar kuat dalam kehidupan masyarakat, dan untuk dapat mengakar kuat maka koperasi harus dapat diterima oleh masyarakat. Modal koperasi terdiri dari modal koperasi yang berupa simpanan utama, simpanan wajib, simpanan lain yang mempunyai sifat yang sama dengan simpanan utama atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal penyertaan, cadangan dan sisa hasil usaha yang belum dibagi. Konsep modal dalam pengertian ini lebih mempunyai makna sebagai sumber pengeluaran usaha yang bersumber dari simpanan anggota.Biasanya simpanan pemegang saham dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis simpanan, yaitu simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela.

Setoran Pokok adalah sejumlah uang yang jumlahnya sama yang harus disetorkan oleh setiap anggota pada saat menjadi anggota. Tabungan wajib adalah sejumlah tabungan yang harus dibayar anggota pada waktu-waktu tertentu dan pada saat-saat tertentu, misalnya sebulan sekali. Modal sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain dalam bentuk hadiah dan tidak mengikat.

Modal penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai terhadap uang yang ditanamkan modal tersebut untuk menambah dan memperkuat struktur modal dalam kemajuan usaha koperasi. Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan oleh koperasi untuk tujuan tertentu, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau keputusan rapat anggota. Sistem pengendalian internal memegang peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi perusahaan. Sistem pengendalian internal merupakan suatu alat yang dapat membantu manajemen dalam melaksanakan tugasnya. Sistem pengendalian internal juga membantu manajemen untuk menilai organisasi yang ada dan operasional yang dilakukan oleh koperasi. Semua ini bertujuan untuk mencegah dan menghindari kesalahan, penipuan dan penipuan.

Sistem pengendalian internal adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan berbagai tindakan yang dilakukan oleh pengurus koperasi untuk mengawasi dan mengarahkan pegawainya dalam pelaksanaan pekerjaannya. Sistem pengendalian internal mencakup struktur organisasi, metode dan tindakan yang dikoordinasikan untuk menjaga aset perusahaan dan mengendalikan keakuratan dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.

Keandalan Laporan Keuangan

  • Pemberian Pinjaman
    • Pengertian Pemberian Pinjaman
  • Sistem Pengendalian Intern Pemberian Pinjaman
    • Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pemberian Pinjaman
    • Sistem Pengendalian Intern Pemberian Pinjaman/Kredit

Sistem pengendalian internal pada hakikatnya adalah suatu mekanisme yang dirancang untuk memelihara (preventif), mendeteksi (detektif) dan menyediakan mekanisme perbaikan terhadap potensi kesalahan (kelalaian, kesalahan) atau penyalahgunaan. Sistem pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya. manusia dan sistem teknologi informasi dirancang untuk membantu organisasi mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Kegiatan sistem pengendalian internal yang harus dilaksanakan dalam organisasi guna terciptanya sistem pengendalian internal yang efektif dan efisien yaitu. Untuk menciptakan sistem pengendalian internal yang baik, setiap transaksi harus diotorisasi dengan baik. Otorisasi dapat diberikan dalam bentuk umum atau khusus. Otorisasi umum artinya manajemen menentukan kebijakan yang dirumuskan untuk diterapkan dalam organisasi. Setiap orang menerapkan kebijakan ini dengan memberikan otorisasi untuk setiap transaksi dalam organisasi. batasan yang telah ditentukan.

Dokumen dan catatan akuntansi merupakan objek fisik untuk mentransfer data (dokumen sumber) atau mencatat, merangkum dan melaporkan setiap transaksi. Dokumen dan catatan akuntansi untuk mencatat setiap transaksi merupakan elemen penting dalam sistem, namun biasanya dokumen yang tidak memadai dapat menyebabkan masalah pada sistem pengendalian. intern. Keamanan fisik sangatlah penting terutama untuk perlindungan aset. Keamanan fisik merupakan salah satu bentuk sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian internal adalah pengorganisasian formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen untuk memudahkan pengelolaan koperasi.Sistem pengendalian internal merupakan kegiatan yang sangat penting dalam mencapai tujuan. tujuan bisnis. Dunia bisnis juga semakin memperhatikan sistem pengendalian internal.

Sistem pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, dan dengan demikian dirancang untuk membantu organisasi mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Sistem pengendalian internal adalah cara untuk mengarahkan, mengendalikan, dan mengukur sumber daya organisasi. Hal ini memainkan peran penting dalam mencegah dan mendeteksi penipuan dan melindungi aset organisasi, baik yang berwujud (seperti mesin dan tanah) maupun tidak berwujud (reputasi dan kekayaan intelektual seperti merek dagang). ). Sistem pengendalian internal terhadap pemberian pinjaman/kredit merupakan komponen yang dirancang untuk memberikan peluang terbentuknya pengendalian internal yang memadai guna menghasilkan data akuntansi yang andal.

Sementara itu, Mulyadi menjelaskan unsur pokok dan struktur utama sistem pengendalian internal perkreditan sebagai berikut.

Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas

Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan

Sistem pengendalian internal adalah cara mengelola, memantau dan mengukur sumber daya organisasi, yang memainkan peran penting dalam mencegah dan mendeteksi penipuan dan melindungi sumber daya.

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas fungsi setiap untuk organisasi

Karyawan yang mutunya yang sesuai dengan tanggungjawabnya. 12

  • Prinsip Sistem Pengendalian Intern Pemberian Pinjaman/Kredit Secara umum dapat dikatakan bahwa pada prinsipnya antara tugas
  • Penerapan Sistem Pengendalian Intern PemberianPinjaman

Pemisahan tanggung jawab fungsional dan sistem kewenangan serta prosedur registrasi yang telah ditetapkan tidak akan berlaku. Di antara empat unsur utama pengendalian internal, unsur kualitas pegawai merupakan unsur pengendalian internal yang paling penting. Pegawai yang jujur ​​dan ahli di bidangnya akan mampu melaksanakan pekerjaannya secara efektif dan efisien, meskipun hanya ada beberapa elemen sistem pengendalian internal yang mendukungnya.

Pengawas dan pengurus koperasi simpan pinjam dilarang menjalankan fungsi pengawas, pengurus, atau pengurus koperasi simpan pinjam. Dalam memberikan pinjaman, koperasi simpan pinjam harus mempercayai kesanggupan dan kesanggupan peminjam dalam membayar kembali pinjamannya sesuai dengan kontrak. Dalam memberikan pinjaman, Koperasi Simpan Pinjam wajib menggunakan cara-cara yang tidak merugikan Koperasi Simpan Pinjam dan kepentingan pemodal.

Perkumpulan simpan pinjam yang menghimpun dana dari anggotanya harus menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk pinjaman kepada anggotanya. Dalam memberikan pinjaman, Perkumpulan Simpan Pinjam harus mempunyai keyakinan terhadap kesanggupan dan kesanggupan peminjam dalam membayar kembali pinjamannya sesuai dengan perjanjian. Sistem pengendalian internal yang digunakan oleh koperasi sudah memberikan pengaruh yang cukup baik. Keberhasilan terjalinnya sistem pengendalian intern terhadap pemberian pinjaman merupakan hasil kedisiplinan seluruh pihak yang terlibat.Penerapan sistem pengendalian intern pada koperasi telah memenuhi komponen-komponen sistem pengendalian intern.

Semua pihak yang diberi wewenang untuk mengurus operasional koperasi dipilih oleh anggota dalam rapat tahunan anggota berdasarkan kompetensinya, dan jabatan yang diberikan kepadanya juga dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Segala kebijakan dibuat dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dengan meminimalkan risiko yang dihadapi.Kebijakan dan prosedur merupakan hasil identifikasi dan analisa manajemen berdasarkan permasalahan yang dihadapi koperasi.Risiko kredit bermasalah dan. Tidak ada keberhasilan yang mutlak dan KSP Cinta Kasih Medan juga mengalami hal tersebut karena sistem pengendalian internalnya masih memiliki kelemahan yaitu kurangnya tenaga kerja sehingga menyebabkan seluruh transaksi keuangan dicatat oleh seorang pegawai.

METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Subjek Penelitian

  • Objek Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Jenis Data Penelitian
  • Metode Penelitian Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan yang ada pada perusahaan dan dari sumber lain yaitu dengan melakukan studi literatur dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian atau dapat juga dengan bantuan data Badan Pusat Statistik (BPS). data merupakan data terdokumentasi yang diperoleh dari koperasi.Dalam penelitian ini, data yang diperlukan adalah sejarah singkat organisasi Koperasi Simpan Pinjam Medan Cinta Kasih.Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dengan membaca dan mempelajari buku-buku teori, internet dan catatan-catatan yang relevan dengan pengendalian internal pinjaman.

Investigasi lapangan dilakukan dengan pemeriksaan langsung terhadap objek yang diselidiki untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik wawancara dilakukan secara langsung dengan melakukan tanya jawab kepada pimpinan KSP Cinta Kasih Medan mengenai gambaran umum dan permasalahan yang ada di perusahaan. Dari hasil wawancara diperoleh data berupa sejarah KSP Cinta Kasih Medan, kegiatan usaha, pembagian kerja dan tata cara pemberian kredit. Teknik pendokumentasian dilakukan dengan cara menyalin atau menyalin dokumen atau catatan berupa pertanggungjawaban hasil rapat anggota tahunan, yang diberikan langsung oleh sekretaris KSP Cinta Kasih Medan dan disetujui oleh pimpinan KSP Cinta Kasih Medan.

Metode deskriptif adalah mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menafsirkan data yang dikumpulkan sehingga dapat memberikan gambaran.

Referensi

Dokumen terkait

Secara teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa keempat rasio keuangan tersebut memiliki hubungan dengan PER, maka di pilih perusahaan pertambangan migas yang