• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB II KAJIAN PUSTAKA - Universitas Medan Area

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF BAB II KAJIAN PUSTAKA - Universitas Medan Area"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pikiran, pendapat, dan perasaan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam bahasa Inggris. Menurut Arifuddin, (2010. pg. 115) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan pemerolehan bahasa Inggris, yaitu dalam kaitannya dengan faktor internal: usia, bakat, asumsi, aspek kognitif, motivasi, kepercayaan diri, kepribadian dan faktor eksternal. . yaitu: situasi bahasa, strategi pembelajaran, guru dan lingkungan. Hornby, AS (1983:48) dan Alexander, LG (1984:72) Keterampilan berbahasa Inggris mencakup beberapa komponen yaitu pengucapan, intonasi, tekanan kalimat, tata bahasa dan kosa kata.

Mengucapkan kata atau kalimat dalam bahasa Inggris tidaklah sulit bagi orang Indonesia, cepat dan mudah untuk dipraktikkan. Untuk melatih keterampilan ini, dengarkan buku audio atau lagu berbahasa Inggris secara teratur dan ikuti liriknya. Meningkatkan tata bahasa Inggris dapat memperkuat keterampilan berbicara kita dengan meningkatkan keterampilan dan meningkatkan kepercayaan diri kita ketika mencoba membentuk kalimat dalam bahasa Inggris.

Hal ini dapat dilakukan dengan banyak membaca buku berbahasa Inggris dan menggunakan kamus untuk menunjang proses pembelajaran. Ada beberapa komponen yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris Anda. Berdasarkan pemikiran di atas, dapat disimpulkan bahwa komponen berbicara bahasa Inggris adalah pengucapan, intonasi, tekanan kalimat, tata bahasa, dan kosa kata. Persepsi berasal dari bahasa Inggris yaitu perception yang berarti penglihatan, daya memahami/menanggapi segala sesuatu.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah: faktor internal dan eksternal seseorang (gaya hidup, cara berpikir, kesiapan mental, kebutuhan dan wawasan), faktor psikologis, budaya dan situasional.

Gambar 2.1. Proses Terjadinya Persepsi
Gambar 2.1. Proses Terjadinya Persepsi

Kemampuan Mengajar Dosen

Menerapkan teori belajar, teori belajar yang relevan dengan siswa dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diambilnya. Keterampilan mengajar seorang guru atau dosen merupakan keterampilan yang dimiliki seorang guru dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. Keterampilan dasar mengajar guru atau dosen dapat diukur dengan menggunakan indikator keterampilan dasar mengajar yang dikemukakan oleh Hasibuan dan Moedjiono yaitu.

Menggeser giliran merespons; Anda dapat menjawab secara bergiliran dengan meminta siswa yang berbeda menjawab pertanyaan yang sama. Penguatan Verbal Penguatan verbal dapat berupa kata atau kalimat yang diucapkan oleh guru atau guru. Penguatan dengan pendekatan Penguatan ini dilakukan dengan cara mendekati siswa, dimana guru memberikan perhatian pada pekerjaan, tingkah laku atau penampilan siswa.

Penguatan dengan sentuhan Guru dapat mengungkapkan penghargaan kepada siswa dengan cara menepuk punggung siswa, menjabat tangan siswa, atau mengangkat tangannya. Penguatan berupa tanda atau benda. Bentuk penguatan ini merupakan upaya guru atau dosen dalam menggunakan berbagai simbol penguatan untuk mendukung perilaku positif siswa. Variasi gaya mengajar guru, Variasi gaya mengajar guru meliputi komponen variasi suara, konsentrasi perhatian, diam, kontak mata, gerak dan ekspresi tubuh, serta perubahan posisi guru atau dosen.

Berbeda dengan model interaksi dan aktivitas siswa, rentang interaksi dapat bergerak antara dua kutub ekstrim, yaitu guru atau dosen sebagai pusat aktivitas dan siswa sebagai pusat aktivitas. Pemberian referensi: Referensi merupakan upaya memberikan gambaran jelas kepada siswa tentang hal yang akan dipelajari dengan menyajikan secara spesifik dan singkat sejumlah alternatif yang relevan. Membuat koneksi : materi pengait sangat penting digunakan jika guru atau dosen ingin memulai pembelajaran baru, upaya yang dapat dilakukan guru antara lain membuat koneksi antar aspek relevan mata pelajaran yang familiar bagi siswa, guru atau dosen. yang membandingkan atau membedakan yang baru. pengetahuan dengan pengetahuan yang ada. panjang dll.

Meningkatkan opini siswa, kemampuan guru atau dosen dalam meningkatkan opini siswa sangat penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Memperluas kesempatan bagi guru atau dosen untuk berpartisipasi harus meningkatkan partisipasi seluruh anggota kelompok dengan cara: mengajukan pertanyaan langsung kepada siswa yang tidak hadir. Menunjukkan daya tanggap: melalui tindakan responsif, siswa merasa bahwa “guru atau dosen hadir bersama mereka” dan “tahu apa yang mereka lakukan”.

Dengan pendekatan personal, prinsip penting dalam pengajaran kelompok kecil dan individu adalah menciptakan hubungan yang erat antara guru atau dosen dengan siswa. Pengajaran kelompok kecil dan individu adalah suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberi setiap siswa dan menciptakan hubungan yang lebih intim antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa.

Kepercayaan Diri

Pengertian Kepercayaan Diri

Rasa percaya diri merupakan keyakinan seseorang untuk mampu melakukan sesuatu sesuai harapannya. Dari sudut pandang psikologi perkembangan, dapat dikatakan bahwa masa ini merupakan masa akhir masa remaja.Masalah rasa percaya diri dan masa remaja mempunyai ciri khas tersendiri dalam kajian perkembangan manusia. Hal ini sangat beralasan, karena pada tahap remaja akhir, permasalahan identitas diri sudah mencapai tingkat kestabilan.

Penegasan pandangan tersebut juga datang dari pendapat Freud dan Erickson (dalam Buss, 1978: 44), yang mengatakan bahwa remaja akhir mempunyai kebutuhan untuk membentuk identitas diri dan memperkuat kematangan sosial dan pengembangan kepribadian. Rasa percaya diri akan semakin memperkuat pencapaian kematangan pribadi dan cita-cita Allport (dalam Kendall, 1982:34. Dengan demikian, tumbuh dan berkembangnya rasa percaya diri yang kuat erat kaitannya dengan masa depan individu.

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai rasa percaya diri, dapat disimpulkan bahwa rasa percaya diri adalah suatu keadaan mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat menilai dirinya secara keseluruhan untuk memberikan keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya dalam bertindak untuk mencapai berbagai tujuan. dalam hidupnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri

Masyarakat, penerimaan masyarakat terhadap suatu individu tergantung pada bagaimana individu tersebut mampu berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. Apabila individu tidak mampu mengikuti norma-norma yang ada dalam masyarakat, maka ia akan merasa rendah diri dan selalu menarik diri dari pergaulan di lingkungannya. Beberapa ahli mengatakan bahwa sumber rasa percaya diri sebenarnya adalah citra diri (self-harga).

Rasa percaya diri seseorang sangat dipengaruhi oleh cara individu tersebut berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Berdasarkan faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa rasa kurang percaya diri biasanya diawali dari ketidakmampuan atau perasaan tidak mampu melakukan sesuatu.

Macam-macam percaya diri

Efikasi diri: sejauh mana Anda memiliki keyakinan terhadap kemampuan Anda dalam melakukan tugas atau menghadapi masalah dengan hasil yang baik (untuk mencapai kesuksesan). Kepercayaan diri: sejauh mana Anda yakin terhadap penilaian kemampuan Anda dan sejauh mana Anda secara umum merasa bahwa Anda layak untuk sukses. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis kepercayaan diri: Konsep Diri, Harga Diri, Efikasi Diri, Percaya Diri.

Karena rasa percaya diri merupakan gambaran diri seseorang dimana orang tersebut dapat menghargai dirinya sendiri dan memahami dirinya sendiri. Kemampuan pribadi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan dirinya dimana individu yang bersangkutan tidak terlalu cerdas dalam bertindak, tidak bergantung pada orang lain dan mengetahui kemampuannya sendiri. Interaksi sosial adalah tentang bagaimana individu berhubungan dengan lingkungannya dan mengetahui sikap individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya, bersikap toleran dan mampu menerima pendapat orang lain serta menghargai orang lain.

Konsep diri adalah bagaimana individu memandang dan mengevaluasi dirinya secara positif atau negatif, mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Jangan bergantung pada orang lain: Jika Anda mencoba atau melakukan sesuatu, Anda tidak memandang orang lain dan Anda yakin dengan kemampuan Anda. Bersikap persuasif agar mendapat banyak dukungan: Mampu mengubah sikap, pandangan, atau perilaku orang lain, sehingga pihak yang terpengaruh melakukannya dengan kesadarannya sendiri (membujuk dengan lembut).

Ciptakan penampilan yang meyakinkan agar anda disegani: Pilihlah model pakaian yang cocok untuk anda, karena anda sangat memperhatikan penampilan anda untuk meningkatkan rasa percaya diri anda. Keyakinan terhadap kemampuan diri, yaitu sikap positif seseorang terhadap dirinya dan keseriusan dalam apa yang dilakukannya. Optimisme adalah : sikap positif seseorang yang selalu mempunyai pandangan yang baik dalam menghadapi segala sesuatu tentang dirinya, harapan dan keinginannya.

Objektif, yaitu orang yang yakin memandang permasalahan atau suatu hal menurut kebenaran yang seharusnya, bukan menurut kebenaran pribadi dan menurut dirinya sendiri. Rasional dan realistis yaitu analisis terhadap suatu permasalahan, suatu hal, suatu peristiwa dengan cara pemikiran yang diterima akal sesuai dengan kenyataan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek kepercayaan diri yaitu konsep diri individu menilai dirinya secara positif dan.

Hubungan Persepsi terhadap kemampuan mengajar dosen dengan Kemampuan Berbahasa Inggris

Jika persepsi mahasiswa terhadap kemampuan mengajar dosen positif dan menyampaikan materi dengan baik dengan menggunakan bahasa Inggris dalam mengajar, maka hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan berbicara bahasa Inggris mahasiswa karena dapat terjadi interaksi dalam berbicara bahasa Inggris dan kemampuan dosen mendorong mahasiswa untuk berlatih berbicara bahasa Inggris di kampus. . dan lingkungan masyarakat. Jadi, dapat kita asumsikan bahwa terdapat hubungan antara persepsi kemampuan mengajar dosen dengan kemampuan berbahasa Inggrisnya.

Dengan membangun rasa percaya diri, perguruan tinggi merupakan sarana bagi seorang mahasiswa untuk belajar dan mulai mengembangkan nilai-nilai yang diharapkan oleh orang tua dan lingkungan sekitarnya, sehingga mahasiswa menjadi individu yang kompeten, dewasa, mampu menghargai diri sendiri dan orang lain. Berbicara merupakan instrumen mendasar dalam berkomunikasi agar pesan atau informasi yang ingin disampaikan kepada orang lain dapat dipahami dan dimengerti dengan jelas, hal ini memerlukan keterampilan yang kompleks, termasuk rasa percaya diri. Seseorang yang mempunyai rasa percaya diri seharusnya percaya diri dalam berbicara, mampu berkomunikasi secara efektif, jelas dalam bahasa inggris walaupun dalam kalimat sederhana, jadi jelas bahwa kemampuan berbicara ditentukan oleh faktor internal dan eksternal yang salah satunya adalah faktor psikologis yaitu percaya diri.

Tingkat kepercayaan diri yang tinggi menunjukkan bahwa seseorang mampu berbicara dengan tenang dan berkomunikasi dengan jelas. Dari penafsiran tersebut dapat diasumsikan bahwa terdapat hubungan antara kepercayaan diri dengan kemampuan berbahasa Inggris.

Hubungan persepsi terhadap kemampuan mengajar dosen dan kepercayaan diri dengan kemampuan berbahasa Inggris

Hipotesis Penelitian

Gambar

Gambar 2.1. Proses Terjadinya Persepsi
Gambar 2.1 Paradigma teoretis penelitian  Keterangan:

Referensi

Dokumen terkait

Diperkirakan ada 440 - 650 juta pelajar dan pengguna bahasa Inggris di indoensia, Beberapa institusi pendidikan tinggi menyiapkan jurusan bahasa Inggris, kami percaya

Analisis tingkat literasi keuangan dan pengaruhnya terhadap perilaku keuangan pada mahasiswa prodi manajemen universitas terbuka.. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia,