• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Bab Ii Tinjauan Teoritis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Bab Ii Tinjauan Teoritis"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Proses komunikasi persuasif antara perawat dan lansia berlangsung dengan cara mendidik, membina dan mempengaruhi lansia agar memiliki citra diri yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kontribusi komunikasi persuasif perawat dalam membangun konsep diri positif pada lansia di Panti Asuhan Dharma Bhakti Kasih Surakarta. Hasil analisis interaktif Miles dan Huberman menunjukkan bahwa komunikasi persuasif perawat dicapai melalui pendekatan dan perhatian khusus.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan komunikasi persuasif yang terdiri dari variabel komunikasi Integrasi, variabel komunikasi Bayar Ide, variabel komunikasi Gatal Alat yang mempengaruhi kinerja pegawai yang meliputi efektivitas dan efisiensi, dan mengetahui komunikasi persuasif. variabel yang paling mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik komunikasi persuasif yang terdiri dari Integrasi (X1), Pay-of Idea (X2), Gatal Perangkat (X3) secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y). Teknik komunikasi persuasif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik integrasi, teknik payoff, Fear arousal, dan ice.

Padahal dalam pelaksanaannya, demi keberhasilan tujuannya yaitu meminimalisir tunggakan KPR-BTN maka tahapan persuasif yang dilakukan Bank BTN harus direncanakan dengan baik dan benar serta sistematis. Penelitian lebih mendalami teknik komunikasi persuasif yang digunakan Bank BTN dalam meminimalisir tunggakan KPR-BTN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik komunikasi persuasif dilakukan secara efektif dan penerapan setiap teknik berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh Bank BTN.

Teknik Komunikasi Persuasi dilakukan secara verbal dan nonverbal agar makna pesan dapat diterima dengan baik oleh komunikator dan mencegah terjadinya kesalahpahaman.

Tabel 2.1 Review Penelitian Sejenis
Tabel 2.1 Review Penelitian Sejenis

Tinjauan Tentang Komunikasi .1 Definisi Komunikasi

Fungsi Komunikasi

Beberapa ahli mengatakan bahwa fungsi komunikasi seringkali tumpang tindih dan terkadang terdapat kesamaan. Fungsi komunikasi sebagai mekanisme sosial membantu setiap individu dan kelompok untuk mengaktualisasikan dirinya dalam lingkungan. Masyarakat memperoleh eksistensi diri ketika menyampaikan informasi kepada masyarakat agar keberadaannya disadari oleh orang lain.

Kebutuhan untuk merasakan eksistensi diri sebagai sosok penting dan diakui oleh lingkungan merupakan aspek yang harus dimiliki. Ketika emosi yang dirasakan seseorang tidak tersalurkan melalui interaksi verbal karena berbagai sebab, seperti rasa malu, kurang percaya diri, dan munculnya rasa takut, maka perilaku non verbal akan menggambarkan suasana tersebut. Komunikasi ritual dilakukan sambil mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku simbolik seperti doa, permohonan, dan lagu.

Partisipasi khalayak yang terlibat dalam komunikasi ritual menunjukkan komitmen mereka terhadap tradisi yang mereka dan kelompoknya amati. Komunikasi ritual tidak hanya berkaitan dengan ritual keagamaan atau kepercayaan saja, tetapi mencakup tradisi suatu kebudayaan yang berlaku di daerah tertentu dan umumnya diturunkan secara turun temurun dari generasi sebelumnya sehingga berlaku hingga saat ini. Hingga saat ini, ritual nampaknya akan tetap menjadi kebutuhan manusia, meski bentuknya berubah, untuk memenuhi identitasnya sebagai individu, anggota komunitas sosial, dan salah satu elemen alam semesta.

Komunikasi yang berfungsi menginformasikan atau menjelaskan (to inform) mengandung muatan persuasif dalam artian penutur ingin agar pendengarnya yakin bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya benar dan patut untuk diketahui. Komunikasi sebagai instrumen digunakan sebagai bagian dari pengolahan pesan (message adjustment) untuk mencapai tujuan tertentu. Instrumen yang dimaksud merupakan bagian dari strategi dan teknik komunikasi agar penerapannya dapat digunakan secara efektif oleh komunikator.

Sumber atau komunikator dapat berupa orang perseorangan atau orang yang komunikasinya terdiri dari banyak orang. Penerima pesan yang disampaikan oleh komunikator mempunyai wewenang penuh dalam menafsirkan pesan yang sampai kepadanya. Makna pesan diasumsikan oleh komunikator dan tidak ada jaminan bahwa makna tersebut sesuai dengan keinginan atau tujuan komunikator.

Ruang Lingkup Komunikasi

Tinjauan Komunikasi Persuasi .1 Definisi Komunikasi Persuasi

  • Proses Komunikasi Persuasi
  • Hambatan Komunikasi Persuasi
  • Teknik Komunikasi Persuasi
    • Teknik Asosiasi
    • Teknik Integrasi
    • Teknik Ganjaran (Pay Off Technique)
    • Teknik Fear Arousing
    • Teknik Tataan (Icing Device)
  • Prinsip-prinsip Komunikasi Persuasi

Cara ini dapat memanfaatkan sisi simpati dan empati seseorang terhadap lingkungan sekitar dan lawan bicaranya. Komunikasi persuasif yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain merupakan suatu seni yang dapat membuat orang melakukan sesuatu yang biasanya tidak mereka lakukan jika komunikator tidak memintanya. Komunikasi persuasif menyebabkan perubahan pendapat, sikap, dan perilaku seseorang setelah melalui proses-proses yang terlibat dalam interaksi tersebut.

Untuk dapat terlaksananya komunikasi persuasif diperlukan adanya dukungan dalam proses yang berlangsung yaitu sumber, pesan, media, penerima dan akibat. Dalam komunikasi interpersonal, penggunaan panca indera merupakan aspek yang harus diperhatikan sebagai bagian dari pesan verbal dan nonverbal. Sumber yang dapat dipertanggungjawabkan akan menjadi jaminan bagi lawan bicaranya bahwa informasi yang disampaikan dapat dipercaya.

Daya tarik emosional yang mempengaruhi lawan bicara, dimana emosi harus ditunjukkan dengan empati agar dapat meyakinkan lawan bicara. Salah satu hal yang akan terlibat dalam proses komunikasi persuasi adalah hambatan-hambatan yang dapat timbul tanpa adanya kekuatan komunikator atau komunikator untuk mencegahnya. Namun hambatan-hambatan tersebut dapat menjadi acuan perbaikan dan persiapan dalam berkomunikasi, dimana kemampuan komunikasi dan kesiapsiagaan terlebih dahulu dapat ditingkatkan.

Penggunaan teknik komunikasi persuasif dalam penawaran produk ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh bahwa banyak tokoh masyarakat seperti pejabat daerah, penghibur dan tokoh masyarakat yang peduli akan pentingnya asuransi dan merupakan nasabah PT Asuransi Allianz Life Indonesia. Teknik icing device dalam komunikasi persuasif memberikan efek emosional yang kuat untuk menarik perhatian lawan bicara dan menarik minatnya. Menurut Effendy, komunikator menggunakan teknik icing device dalam komunikasi persuasif dengan mempertaruhkan kehormatannya sebagai pusat kepercayaan.

Pertama, lawan bicara akan aktif mencari informasi yang mendukung pendapat, keyakinan, nilai, keputusan, dan tindakan. Komunikator akan lebih berhasil jika Anda dapat mengajak lawan bicara Anda untuk berpartisipasi aktif dalam proses ini. Lawan bicara yang sudah disuntik sudah mengetahui posisi dan maksud komunikator serta siap membalas dengan argumentasinya.

Saat berinteraksi dengan lawan bicara yang sudah divaksin, jangan mencoba membalikkan keyakinan atau keyakinannya sepenuhnya, tetapi berikan pemahaman terhadap argumentasinya melalui argumentasi tandingan. Dalam komunikasi persuasif untuk menawarkan produk asuransi, penggunaan daya tarik psikologis akan mengarahkan kebutuhan nasabah karena terfokus pada motif dan kekuatan yang mendorong seseorang untuk mengembangkan, mengubah atau memperkuat tindakan tertentu.

Gambar

Tabel 2.1 Review Penelitian Sejenis

Referensi

Dokumen terkait

Rancang Bangun Sistem Informasi Pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan spp dan Insedental pada Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Tinatar Punung.. Indonesian Journal on