• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Media Sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Media Sosial"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

2Daniella Putri Islamy, Dampak Toko Online Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumen Siswa Madrasah Ibtidaiyah Cikal Harapan Bumi Serpong Damai (BSD) Kota Tangsel, Skripsi, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2015.`hal 12. Saat ini akses terhadap media sosial dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat, tidak perlu membawa laptop atau komputer, cukup melalui smartphone seseorang dapat dengan mudah berkomunikasi dengan siapapun. Selain itu, peran media sosial juga mulai menggantikan media massa konvensional dalam penyebaran berita dan informasi.4 Realitas media telah mengubah kehidupan masyarakat, sehingga membentuk hiperrealitas yang menjadi bagian fungsional dari berbagai struktur sosial, terutama kehadirannya. televisi dan internet, yang telah mempunyai fungsi sosial dan kemanusiaan.

4 Daniella Putri Islamy, Pengaruh Toko Online di Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMA Islam Cikal Harapan Bumi Serpong Damai (BSD) Kota Tangerang Selatan, Skripsi, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IPA UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2015.`hal 13. Setelah melakukan eksperimen terhadap pesan kesehatan gigi, Janis dan Feshback menemukan bahwa pesan yang tidak terlalu mengintimidasi lebih dapat diterima dibandingkan pesan yang terlalu mengintimidasi. Namun, gambaran komunikasi antarpribadi ini tidak memperhitungkan kemungkinan bahwa pesan-pesan media massa hanya diperlihatkan kepada segelintir orang dalam khalayak tertentu.

Misalnya, penerima yang menghargai anggota suatu kelompok relatif tidak terpengaruh oleh pesan-pesan yang bertentangan dengan pandangan kelompok tersebut.

Citra Tubuh

Salah satu caranya, seperti pendapat Thompson, citra tubuh adalah pandangan internal seseorang terhadap penampilannya. Menurut Schonfeld, citra tubuh adalah konsep seseorang tentang penampilan fisik dan perasaannya terhadap hal tersebut, berdasarkan pengalaman masa lalu dan masa kini, baik nyata maupun imajinatif. Hoyt mendefinisikan citra tubuh sebagai sikap seseorang terhadap tubuhnya dalam hal ukuran, bentuk, dan estetika, berdasarkan evaluasi individu dan pengalaman afektif terhadap atribut fisiknya.

Sementara itu, Slade menyatakan bahwa body image merupakan representasi mental dari bentuk dan ukuran tubuh yang dipengaruhi oleh faktor biologis, sejarah, sosiokultural, dan individu.9. Istilah body image pertama kali dipopulerkan oleh Paul Schilder dalam bukunya The Image and Appearance of the Human Body pada tahun 1935. Oleh karena itu, body image dipengaruhi oleh standar ideal, terutama dalam budaya di mana seseorang hidup.

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa body image adalah pemikiran, perasaan dan sikap seseorang terhadap tubuhnya, serta keyakinan tentang bagaimana orang menilai tubuhnya, yang dipengaruhi oleh faktor psikologis, biologis, sejarah, sosial budaya dan individu. faktor.11. Perkembangan industrialisasi dan budaya konsumen di negara-negara Barat yang menyebar dengan cepat ke berbagai belahan dunia membentuk citra tubuh baru dan standar tubuh ideal bagi perempuan. 10 Cikita Tiara, Citra Tubuh dan Bentuk Tubuh Wanita Ideal di Masyarakat, Jurnal Sarjana Bidang Seni Rupa dan Desain, Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain, ITB 2005.

12 Desi Bestiana, Jurnal Body Image dan Konsep Tubuh Ideal Mahasiswa FISIP Universitas Airlangga Surabaya, Vol.1/No.1/Juli-Desember 2012, halaman 1. Body image mulai terbentuk jauh sebelum seorang anak dapat berekspresi. pemikiran dan gagasan gagasan melalui kata-kata. Bagaimana pada akhirnya konstruksi aura dan citra tubuh dalam teks budaya populer membantu membentuk dan mengubah citra rasa budaya generasi muda terhadap tubuh ideal secara budaya.

Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa sulit membedakan teks budaya populer tentang tubuh dan citra diri ketika kita berbicara tentang penampilan ideal perempuan dan laki-laki dalam panggung budaya populer yang dikomersialkan. Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa perubahan fisik yang terjadi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap body image remaja.

Sikap

Jika kita perhatikan uraian sikap di atas, kita dapat memahami bahwa ada tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu: 24. Komponen kognitif adalah komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan sikap. ini, bagaimana orang tersebut memandang objek hubungan. Komponen ini berkaitan dengan gejala-gejala yang berhubungan dengan pikiran berupa pengolahan, pengalaman, dan keyakinan serta harapan individu terhadap objek hubungan tersebut.

Komponen afektif merupakan komponen yang berkaitan dengan perasaan senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Merasa bahagia merupakan hal yang positif dan sebaliknya merasa tidak bahagia merupakan hal yang negatif. Komponen konatif adalah komponen yang berkaitan dengan kecenderungan bertindak terhadap suatu objek sikap, misalnya kecenderungan menolong, menjauhkan diri, dan sebagainya.

Komponen ini menunjukkan intensitas suatu sikap, yaitu menunjukkan besarnya kecenderungan seseorang dalam bertindak terhadap suatu objek sikap. Asumsi dasar di balik pendekatan ini adalah bahwa sikap dipelajari dengan cara yang sama seperti kebiasaan lainnya. Oleh karena itu, prinsip yang diterapkan pada bentuk pembelajaran lain juga menentukan pembentukan sikap.

Orang memperoleh informasi, fakta dan juga mempelajari perasaan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan fakta tersebut. Teori insentif memandang pembentukan sikap sebagai suatu proses mempertimbangkan pro dan kontra dari berbagai kemungkinan posisi dan kemudian memilih alternatif terbaik. Seorang siswa mungkin merasa bahwa pesta itu menyenangkan dan teman-temannya menyukainya.

Percakapan

Teori Bahasa

Dia mengatakan bahwa bahasa yang berbeda menggunakan kata-kata yang berbeda untuk menunjukkan hal yang sama dan biasanya tidak ada hubungan fisik antara sebuah kata dan rujukannya.

Penampilan

Pada Abad Pertengahan, identitas di Eropa Barat sangat terbatas, bahkan ada aturan tertulis yang menentukan apa yang boleh atau tidak boleh dikenakan oleh orang-orang dari kelas yang berbeda. Masyarakat modern menghapuskan aturan berpakaian dan mode yang kaku, dan sejak tahun 1700-an perubahan dalam pakaian dan penampilan mulai berkembang. Meskipun para pakar kapitalis menyatakan bahwa hanya kelas tertentu yang mampu membeli pakaian mahal, yang menandakan kekuasaan dan hak istimewa sosial, setelah Revolusi Perancis, fesyen didemokratisasi di negara-negara yang mengalami revolusi demokratis, sehingga siapa pun yang mampu membeli pakaian dan tata rias dapat mengenakan dan memberi tahu mereka apa yang mereka kenakan. inginkan.29.

Masyarakat modern memungkinkan setiap individu menciptakan identitas pribadinya dalam batas-batas tertentu dan mengalami krisis identitas. Filsuf David Hume merumuskan masalah identitas pribadi, tentang apa yang membentuk jati diri seseorang, bahkan menyatakan bahwa tidak ada identitas yang substansial atau transendental. Dengan pergerakan fesyen seperti itu, setiap orang dapat dengan cepat menciptakan identitasnya sendiri dengan menolak kode-kode fesyen dan menciptakan pernyataan fesyennya sendiri, atau dengan menggunakan gaya dominan namun dengan gayanya sendiri.

Bintang rock tahun 1960-an dan 1970-an mengenakan rambut panjang dan pakaian yang tidak biasa, yang memengaruhi perubahan gaya rambut, pakaian, dan perilaku. Asosiasi budaya rock dengan rambut panjang, pemberontakan sosial dan perlawanan melalui fashion berlanjut hingga tahun 1970an.30.

Hubungan antara citra diri dengan instagram

Analisis kedua membuktikan bahwa terdapat hubungan antara integrasi personal (kebutuhan pribadi) dengan pembentukan citra diri. Hal-hal seperti kepercayaan diri, penggunaan media sosial secara pribadi dan aktualisasi diri merupakan hal-hal yang mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan pembentukan citra diri seseorang. Analisis ketiga membuktikan adanya hubungan antara integrasi sosial (kebutuhan sosial) dengan pembentukan citra diri. Hal-hal seperti perlunya hubungan baik, kemudahan berkomunikasi, bertukar informasi serta memahami situasi dan keadaan disekitarnya merupakan hal-hal yang penting. mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan pembentukan citra diri seseorang.

31 Zaim Qashmal & Dadi Ahmadi, Prosiding Penelitian Hubungan Penggunaan Media Sosial Instagram Terhadap Pembentukan Citra Diri.

Telaah Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Alfiyana Khoirotun Nafi'ah berjudul Dampak Penggunaan Jejaring Sosial Facebook Terhadap Perilaku Siswa VIII. kelas kepada guru di SMP Negeri 1 Kalasan Sleman Yogyakarta. 33 Yuni Santika Dewi, Esai Dampak Media Sosial Terhadap Perkembangan Psikologis Siswa, Karya Siswa SMA Kepemimpinan Kota Denpasar, Jurnal, Program Pascasarjana, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia, 2013 1. Kemudian metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan latar belakang SMPN 1 Kalasan dengan dasar bahwa sekolah tersebut mempunyai jaringan internet dengan kecepatan 3 megabyte per second (Mbps) dan siswa dapat membawa telepon genggam atau laptop .

Analisis dilakukan dengan mengolah data di lapangan hingga menghasilkan data untuk menegaskan kembali teori yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan facebook oleh siswa kelas VIII SMPN 1 Sleman terhadap guru tidak signifikan. Artinya masih ada variabel atau faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku siswa yang tidak diteliti dalam penelitian. 34 Selain perbedaan yang terlihat pada objek yang diteliti, penelitian saat ini berfokus pada tiga indikator yaitu sikap, meliputi penampilan. dan tuturan, sedangkan terdapat kesamaan dalam hal metode penelitian.

34 Alfiyana Khoirotun Nafi'ah, Pengaruh penggunaan jejaring sosial Facebook terhadap perilaku siswa kelas VIII terhadap guru di SMP Negeri 1 Kalasan Sleman Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta , 2014.`. Penelitian yang dilakukan oleh Daniella Putri Islamy, siswi KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul Pengaruh Toko Online di Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMP Islam Cikal Harapan I Bumi Serpong Damai Kota Tangerang Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana toko online di media sosial Instagram mempengaruhi perilaku konsumen dan faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil uji t (secara parsial) diketahui bahwa variabel tersebut mempunyai frekuensi paparan, perhatian selektif, motif informasi, motif identitas pribadi, motif hiburan, opini dan keyakinan, kepercayaan, dan penyesuaian kepribadian dan kesadaran diri berpengaruh positif terhadap siswa, namun variabel motif Interaksi sosial berpengaruh negatif terhadap perilaku konsumsi siswa. Sedangkan koefisien determinasi yang disesuaikan (R square) sebesar 0,162 yang berarti frekuensi paparan, perhatian selektif, motif informasi, motif identitas pribadi, motif interaksi sosial, motif hiburan, opini dan keyakinan, kepercayaan, serta kepribadian dan adaptasi diri. mempengaruhi perilaku konsumsi pelajar. Siswa perempuan berjumlah 16,2% dan sisanya sebesar 83,8% dipengaruhi oleh variabel lain.

Kerangka Berfikir

Pengajuan Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait