KSP adalah usaha simpan pinjam berbadan hukum koperasi yang menghimpun dana dari anggota dalam bentuk simpanan, dan Salah satu cara terbaik Satgas Pengawasan untuk memberikan nilai tambah adalah dengan menghadirkan rekomendasi yang tidak hanya menyelesaikan permasalahan, namun juga mengidentifikasi akar permasalahan. Model bisnis KSP-USP secara luas diartikan sebagai cara Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam memberikan pelayanan dan mengelola usahanya untuk mencapai tujuan pendiriannya.
Orientasi usaha
Sumber dan penggunaan dana
Penyedia dana dan sasaran penyaluran
Komposisi dana
Teknik penyaluran dana
Keanggotaan
KSP/USP yang diteliti dalam studi kasus ini dinilai mewakili keberagaman model bisnis simpan pinjam yang dilakukan KSP/USP di Indonesia.
Model CU Pancur Kasih
Model KSP Balo’ta
Model KOMIDA
Model Kospin Jasa
Model BMT Tamzis
Model Swamitra Koppas Cipulir
Model USPO Rukun Makmur
Pertemuan Pendahuluan
Evaluasi Persiapan Pemeriksaan 3) Jenis Pengujian
Penentuan Tingkat Matrealitas 5) Teknik-Teknik Pemeriksaan
Penetapan Strategi Pemeriksaan dan Review Pemeriksaan Program
Dokumentasi Pemeriksaan 8) Kertas Kerja Pemeriksaan
Penyampaian Hasil Pemeriksaan 10) Diskusi Pemeriksaan
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
PERTEMUAN PENDAHULUAN
Pelaksanaan audit didahului dengan rapat persiapan antara Satgas Pengawas dengan auditee, yaitu pihak-pihak yang terlibat sebagai pelaksana kegiatan yang diperiksa.
EVALUASI PERSIAPAN PEMERIKSAAN
LANGKAH-LANGKAH EVALUASI PERSIAPAN PEMERIKSAAN
TEKNIK-TEKNIK PENGUJIAN
Ini adalah teknik pengujian yang digunakan untuk mengevaluasi suatu situasi ke dalam bagian atau elemen yang berbeda dan memisahkan bagian-bagian tersebut untuk menghubungkannya dengan keseluruhan atau membandingkannya dengan yang lain. Merupakan teknik pemeriksaan yang menggunakan panca indera untuk memperoleh bukti suatu keadaan atau permasalahan tertentu, seperti melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat agunan. Ini adalah teknik pengujian yang bertujuan untuk memperoleh bukti yang diperlukan secara lisan atau tertulis dengan mengajukan pertanyaan yang relevan.
Yakni teknik pengujian untuk memperoleh informasi/konfirmasi...dari sumber independen lain, baik lisan maupun tulisan. Merupakan teknik investigasi dengan menelusuri proses suatu situasi, aktivitas atau masalah hingga ke sumber atau bukti. g) Pemungutan suara. Merupakan teknik pengujian melakukan penyesuaian antara dua kelompok data yang saling berkaitan namun masing-masing dilakukan oleh pihak yang berdiri sendiri (terpisah) untuk memperoleh data yang benar.
Teknik Analisa
Root Cause (Akar Masalah)
Teknik Analisa Root Cause
PENETAPAN STRATEGI PEMERIKSAAN DAN REVIEW PEMERIKSAAN PROGRAM
Berdasarkan data dan kondisi terkini dari auditee/entitas, hasil penilaian risiko dan hasil penetapan fokus audit, bila diperlukan tim dapat menyajikan rencana alokasi sumber daya yang berbeda dengan Rencana Berkala. Pemeriksaan yang sudah disiapkan. Dengan adanya perubahan strategi audit, program audit juga harus beradaptasi dengan fokus audit dan strategi yang ditetapkan.
DOKUMENTASI PEMERIKSAAN
Permanent File
Dokumen laporan mengenai auditee yang berkaitan dengan pelaksanaan audit, seperti laporan hasil audit atau laporan audit dari pihak lain. Dokumen auditan yang bersifat permanen dan digunakan dalam pelaksanaan audit dan pemantauan audit, seperti struktur organisasi yang diaudit, fungsi pokok dan kegiatan auditee, dll.
Current File
Penyimpanan Dokumen/File Pemeriksaan
Peminjaman dokumen/berkas pemeriksaan oleh pelanggan internal SKAI harus mendapat persetujuan Kepala Unit dan/atau pejabat yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan dokumen. Peminjaman dokumen/berkas pemeriksaan oleh departemen/unit lain memerlukan persetujuan pimpinan SKAI, dengan tetap menghormati ketentuan kerahasiaan bank. Untuk peminjaman dokumen/berkas pemeriksaan oleh kelompok kerja pengawas eksternal dalam rangka pemeriksaan di bank, perlu mendapat persetujuan dari pimpinan SKAI.
Peminjaman dokumen/berkas audit oleh pihak lain di luar bank harus mendapat persetujuan Direktur Utama setelah mendapat tanggapan dari Departemen Kepatuhan. Masa aktif pemantauan dokumen ditetapkan selama 3 (tiga) tahun, dan dokumen kerja lainnya selama 2 (dua) tahun.
Pemusnahan Dokumen/File Pemeriksaan
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Ini adalah catatan hasil audit yang menggambarkan ruang lingkup, tujuan, prosedur dan metode audit yang dilakukan. Sebagai bahan acuan, artinya apabila diperlukan sumber informasi yang berkaitan dengan suatu kejadian tertentu, maka informasi tersebut dapat diperoleh dari Kertas Kerja Audit yang ada dengan mengacu pada bagian yang relevan dalam Kertas Kerja Audit. Kertas kerja pemeriksaan hendaknya disusun secara lengkap dan menyeluruh sehingga dapat mendukung hasil yang diperoleh, kesimpulan dan saran perbaikan.
Kertas kerja audit harus mudah dibaca dan dipersiapkan dengan baik sehingga kita tidak membuang banyak waktu untuk mempelajari sambil menyiapkan laporan. Data atau informasi dalam kertas kerja audit hendaknya dibatasi pada permasalahan yang relevan dan berkaitan dengan tujuan audit tertentu. Dokumentasi kerja pemeriksaan adalah sarana untuk mendokumentasikan seluruh data, analisis, perhitungan, prosedur/kegiatan dan informasi lain yang diperoleh selama pemeriksaan, serta hasil pemeriksaan sebagai bahan penyusunan rancangan hasil pemeriksaan.
Untuk memudahkan pengadministrasian dan penggunaan kertas kerja pemeriksaan, maka setiap kertas kerja yang digunakan hendaknya diberi nomor halaman dan indeks yang berkaitan dengan kertas kerja yang satu dan yang lainnya. Apabila ada tanda yang digunakan sebagai bukti telah dilaksanakannya prosedur pemeriksaan, maka tanda pemeriksaan yang digunakan tersebut harus dijelaskan pada bagian akhir lembar kerja audit. Jika data sudah lengkap dan jelas, maka bukti yang ditemukan sudah lengkap dan Satgas Pengawas telah memulai kertas kerja audit.
PROGRAM AUDIT
LEMBAR PENGUJIAN
LEMBAR SIMPULAN
PENYAMPAIAN HASIL Pemeriksaan
Setelah tahap pemeriksaan selesai, tim menyusun rancangan Hasil Pemeriksaan beserta rincian yang memuat rincian kondisi manajemen risiko, pengendalian intern dan kinerja auditee berdasarkan materi yang tercantum dalam dokumen kerja pemeriksaan. Setelah tahap audit selesai, tim menyiapkan draft hasil audit.Daftar daftar temuan audit harus diserahkan terlebih dahulu kepada entitas yang diperiksa untuk mendapat tanggapan, sekaligus sebagai bentuk komunikasi hasil audit dengannya. pihak yang diaudit, sebelum pembahasan Audit berlangsung.
DISKUSI PEMERIKSAAN
Sebagai bukti kesepakatan dalam pembahasan, setiap lembar hasil pemeriksaan diparaf oleh ketua gugus tugas pengawasan dan pimpinan unit yang diperiksa. Hasil pembahasan merupakan kesepakatan antar peserta diskusi mengenai kondisi/temuan hasil audit, dengan tanggapan auditee memuat langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan, beserta jadwal penyelesaiannya. Wawancara audit dilakukan setelah auditee memberikan tanggapan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Apabila auditee belum memberikan tanggapan sesuai jadwal pembahasan, maka wawancara audit tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Pembiayaan ekspor (tidak didukung kontrak penjualan, APE), pembiayaan proyek (tidak didukung SPK, jadwal pembayaran angsuran), pembiayaan industri/pabrik tidak didukung izin AMDAL. Hanya mesin-mesin industri tua yang digunakan untuk membiayai industri TPT, sehingga kapasitas dan kualitas produk tidak memenuhi kebutuhan pasar. Berdasarkan gambar plot, lokasi agunan berada di pinggir jalan utama yaitu bangunan tempat tinggal. Setelah dilakukan verifikasi dengan warga sekitar dan pihak terkait (RT, RW, Kepala Desa), lokasi agunan tampaknya sulit dijangkau karena berada di lereng gunung dengan kemiringan >45°.
Temuan Pemeriksaan - Aktivitas Kredit
Jaminan tersebut berupa berita acara lelang palsu sehingga SHM/SHGB tidak dapat ditautkan, SHM atau SHGB yang diserahkan adalah palsu. SHM atau SHGB tersebut dimiliki oleh pihak ketiga yang dipinjamkan oleh debitur dan dialihkan atas nama debitur untuk dijadikan jaminan. Penilaian agunan yang tidak wajar, penambahan fasilitas peminjaman tanpa didukung agunan tambahan, namun dengan peningkatan penilaian agunan (mark-up) yang tidak wajar yang didukung dengan PBB palsu.
Slip gaji atau penghasilan debitur dibuat/dirancang oleh Sel Pemasaran berdasarkan jumlah fasilitas yang akan diberikan. Pembiayaan diberikan kepada beberapa anggota keluarga atau beberapa manajer (kelompok usaha) tanpa analisa sebagai satu kelompok usaha. Realisasi pembiayaan mesin industri tidak langsung ke dealer atau diperoleh dari luar negeri tanpa campur tangan BNI sehingga tidak dapat terpantau dengan baik.
Realisasi kredit digunakan untuk pembayaran/pelunasan tunggakan pokok/margin/bunga debitur dari NPL/Kredit Macet/HB atau debitur lain atau kelompok debitur (suami, istri, anak dan keluarga). Peminjam tidak menikmati T/B seperti yang diberikan dalam pinjaman karena pinjaman tersebut digunakan oleh pihak ketiga. Hasil akhir digunakan untuk investasi/pembelian T/B, saham perusahaan lain, sehingga proyek selesai dan kewajiban/pinjaman tidak dilunasi.
Pelunasan tunggakan bunga berasal dari dana taktis, pemberian kredit konsumsi atau disetorkan pada rekening pos lainnya. Penutupan Uang Tunai Besar dan Asuransi Tunai pada mesin ATM belum dilakukan sehingga tidak melindungi kepentingan bank. Decoy register tidak dibuat secara konsisten untuk mencatat nomor urut dan rincian per pecahan, sehingga tidak berfungsi maksimal sebagai alat pemantauan dan penyidikan jika terjadi kehilangan/pencurian.
Temuan Pemeriksaan - Aktivitas Kas & PP
Temuan Pemeriksaan - Aktivitas Dana
CASE STUDY