• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Buku Panduan Pelaksanaan Praktikum Rekayasa Material

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Buku Panduan Pelaksanaan Praktikum Rekayasa Material"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga Buku Pedoman Pelaksanaan Praktikum Teknik Material ini dapat terselesaikan dengan baik. Panduan ini merupakan hasil pengembangan dari panduan sebelumnya dimana pada edisi Juni 2018 terdapat beberapa revisi antara lain jenis modul praktikum, daftar pertanyaan untuk praktisi, penyusunan laporan praktikum dan berbagai bagian lain yang dianggap perlu untuk dikembangkan. sesuai dengan kondisi terkini dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang material teknik (engineering material). Praktikum Teknik Material berbobot 1 SKS dengan kode mata kuliah MS-3211 dalam penyusunan kurikulum KKNI yang berlaku sejak tahun 2015 di program studi Teknik Mesin ITI.

Ucapan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan buku pedoman ini, antara lain kepala laboratorium program studi teknik mesin Institut Teknologi Indonesia, para asisten dan staf administrasi laboratorium. Saran dan kritik sangat diperlukan untuk penyempurnaan buku pedoman ini, yang akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu material teknik/bahan teknik. Undang Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2004 tentang Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4389).

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia di Perguruan Tinggi. KESATU : KEPUTUSAN KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK TEKNIK MATERIAL; Pembagian kelompok magang ditentukan kemudian oleh koordinator magang atau asisten manager sesuai dengan jumlah magang.

Praktisi yang tidak hadir sesuai jadwal harus menyampaikan alasan tertulis (yang masuk akal) kepada koordinator magang.

PENGUJIAN TARIK

Siapkan benda kerja yang terbuat dari bahan aluminium dan besi tuang (sesuai kemampuan alat uji tarik yang hanya memiliki kapasitas tarik maksimal 10 ton gaya). Tentukan batas kiri dan kanan bagian benda kerja yang diarsir (lihat gambar 1.2) dengan spidol. Tempelkan benda kerja ke alat uji tarik dan mulailah proses penarikan hingga benda kerja terbelah menjadi 2 bagian.

Setiap pertambahan beban tarik diukur dengan perubahan panjang (bagian yang diarsir) dengan mengacu pada batas kiri dan kanan yang diberi tanda. Gambarlah diagram hasil pengujian tegangan tarik (σ) vs regangan (ɛ) berdasarkan data pada tabel di atas. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tegangan luluh dan tentukan nilai tegangan luluh logam berdasarkan diagram tarik yang dibuat di atas.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan ketangguhan, tentukan kisaran ketangguhan pada diagram tegangan vs regangan yang dibuat di atas, dan tentukan nilai ketangguhannya. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sifat elastis logam, tentukan luas elastis logam pada diagram tegangan vs regangan yang dibuat di atas dan jelaskan hukum yang berlaku dalam area elastis dan tuliskan rumusnya lengkap dengan penjelasannya. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan (gunakan data pada tabel dan diagram tegangan tarik vs.

Gambar 1.2 Bentuk & Dimensi Benda Uji Tarik Berdasarkan Standar JIS Z2202
Gambar 1.2 Bentuk & Dimensi Benda Uji Tarik Berdasarkan Standar JIS Z2202

PERLAKUAN PANAS

Struktur mikro yang dihasilkan dari proses perlakuan panas khususnya untuk baja dapat diprediksi dengan menggunakan diagram TTT (Times Temperature Transformation), dan hasilnya akan menentukan nilai kekerasan yang dihasilkan. Struktur mikro yang diperoleh dari hasil perlakuan panas dapat ditentukan secara akurat dengan metode pengamatan metalografi. Oven dan mikroskop optik yang digunakan untuk modul praktikum ini ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Benda kerja (baja) dipotong kecil-kecil (namun tetap sederhana). Masukkan benda kerja (dalam hal ini menggunakan baja karbon rendah mengingat metode pengujian kekerasan yang digunakan adalah metode Brinell) sebanyak 4 buah ke dalam tungku. Setelah semua benda kerja mencapai suhu ruang, masing-masing sampel dilakukan pengamatan metalografi dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Kemudian benda kerja dipoles dengan pasta alumina atau pasta gigi berbahan dasar halus. Selanjutnya benda kerja digores selama 5 detik dengan setetes nital kemudian segera dicuci dan dikeringkan dengan pengering. Kemudian benda kerja metalografi digunakan untuk uji kekerasan menggunakan metode Brinell dengan 3 titik uji.

Grafik siklus panas (waktu vs suhu) untuk setiap jenis hasil perlakuan panas eksperimental. Jelaskan tujuan dari setiap perlakuan panas yang dilakukan pada percobaan ini dan sesuaikan dengan hasil data kekerasan yang diperoleh. Jelaskan cara menentukan suhu pemanasan (austenitisasi) billet baja yang digunakan dalam percobaan ini.

Buatlah grafik jenis perlakuan panas terhadap kekerasan (rata-rata) berdasarkan data pada tabel yang telah diisi.

Gambar 2.2. Furnace (a) dan Mikroskop Optik (b) Yang Digunakan
Gambar 2.2. Furnace (a) dan Mikroskop Optik (b) Yang Digunakan

PENGUJIAN BENTUR (IMPACT)

Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode Charpy dengan prinsip kerja seperti pada Gambar 3.2. Perbedaan suhu diperoleh dengan merendam benda kerja dalam media nitrogen cair hingga diperoleh suhu di bawah 0oC. Hitung HI (Impact Price) dengan rumus: HI = E/A dimana E = energi yang diserap benda kerja hingga benda kerja putus dan A = luas penampang di luar takik.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan temperatur transisi dan tentukan posisi temperatur transisi pada grafik di atas.

Gambar  3.1  menunjukkan  bahwa  pembebanan  pada  metode  Charpy  ada  di  belakang  takikan sedangkan pada metode Izod ada di bagian yang sama dengan lokasi takikan
Gambar 3.1 menunjukkan bahwa pembebanan pada metode Charpy ada di belakang takikan sedangkan pada metode Izod ada di bagian yang sama dengan lokasi takikan

PENGUJIAN NON DESTRUCTIVE (MAGNETIC PARTICLE)

PENGUJIAN NON DESTRUCTIVE (EDDY CURRENT)

PENGUJIAN NON DESTRUCTIVE (ULTRASONIK)

SINTESIS/REKAYASA MATERIAL KERAMIK/KOMPOSIT

Semua senyawa kimia yang telah ditimbang dilarutkan dalam aquabidistilat hingga volume total larutan 200 ml (asumsi pembuatan 10 gram serbuk BiFeO3). Larutan senyawa kemudian dipanaskan di atas hot plate pada suhu 80-90oC hingga terbentuk gel. Gel dalam beaker kemudian dimasukkan ke dalam oven untuk proses kalsinasi yang harus dilakukan pada suhu 300oC selama 2 jam.

Hasil dari proses kalsinasi berupa serbuk yang kemudian dihaluskan sebelum disinter pada suhu 700oC selama 2 jam. Jelaskan pengujian yang dilakukan untuk menentukan fasa yang terbentuk dari proses sintesis ini adalah BiFeO3. Laporan disusun per praktikum dalam 1 buku berisi laporan per modul yang ditulis tangan di atas kertas folio bergaris, tinta biru, tulisan harus jelas terbaca dan mengikuti sistem berikut.

Gambar

Gambar 1.1. Proses Penarikan Logam
Gambar 1.2 Bentuk & Dimensi Benda Uji Tarik Berdasarkan Standar JIS Z2202
Gambar 1.3. Alat Uji Tarik Kapasitas 10 Ton Force
Gambar 2.1. Siklus Panas Beberapa Jenis Perlakuan Panas Baja   dengan Kadar C Tertentu
+6

Referensi

Dokumen terkait

The Gettysburg Address was President Abraham Lincoln's speech and one of the most famous speeches in United States history.. This speech was delivered by Abraham Lincoln