Pewarisan sifat dalam carnbing disebabkan oleh pengaruh gender terhadap perilaku aieL Aiel dominan yang mengatur janggut (Bb) pada laki-laki. Ciri-ciri pewarisan penyakit yang disebabkan oleh gen yang terletak pada organel di sitoplasma.. dasar genetika dan perkembangan Mendel.
DAFTAR TABEL
SEJARAH DAN PRINSIP DASAR ILMU GENETIKA
TUJUAN PEMBELAJARAN
SEJARAH SINGKAT ILMU GENETIKA
Namun, belum ada ilmuwan yang mengetahui molekul mana dalam kromosom yang menentukan karakteristik manusia atau apa itu gen. Pada DNA beruntai ganda, kedua rantai dihubungkan melalui ikatan hidrogen yang terbentuk antara basa nitrogennya (Gambar 1.3).
GEN, ALEL, LOKUS, DAN KROMOSOM
Setiap sel organisme mempunyai jumlah kromosom yang sama pada sel-sel tubuhnya (kecuali sel gamet) (Tabel 1.1). Pada keadaan haploid sel tumbuhan mempunyai 23 kromosom, sehingga pada keadaan diploid sel tumbuhan mempunyai 46 kromosom atau 23 pasang.
GENETIKA MENDEL
- TUJUAN PEMBELAJARAN
 - SEJARAH MENGENAI GREGOR MENDEL
 - HUKUM MENDEL I
 - HUKUM M ENDEL II
 - HUBUNGAN ANTARA HUKUM MENDEL DAN PEMBELAHAN SEL
 - TEORI PELUANG
 - TESTCROSS
 - CONTOH SOAL
 - CONTOH SOAL
 - SOAL EVALUASI
 
Tanaman berbatang panjang, buah kuning, dan berbiji bulat disilangkan dengan tanaman bertangkai pendek, buah kuning, dan berbiji keriput. Perbandingan fenotipe yang dihasilkan jika F1 disilangkan dengan tanaman berbatang panjang, buah berwarna hijau, dan berbiji bulat.
PENGEMBANGAN DAN MODIFIKASI DARI HUKUM
TUJUAN PEMBELAJARAN
- Interaksi gen yang bersifat epistasis
 
Gen pertama mengkode protein yang mengatur aktivitas enzim I, gen dominan W mengkode protein yang dapat menghambat kerja enzim I, sedangkan gen resesif W tidak mengkode protein tersebut. Gen kedua mengkode enzim II, gen Y dominan mengkode enzim II, sedangkan gen resesif Y tidak mengkode enzim ini. Labu putih akan muncul jika labu tersebut memiliki unsur W pada gen pertama, terlepas dari apakah alel gen kedua dominan Y atau resesif.
Pada kondisi ini, bagian dominan W pada gen pertama dikatakan epistasis dominan terhadap bagian dominan Y pada gen kedua. Gen dominan B pada gen kedua menyebabkan pH sitoplasma menjadi basa sedangkan gen resesif pada gen ini menyebabkan pH sitoplasma menjadi basa. Bunga baru akan berwarna ketika antosianin terbentuk, yaitu ketika tanaman mempunyai alel A dominan pada gen pertama.
Jika tanaman mempunyai hornozigot resesif (aa) pada gen tanaman pertama, maka tanaman tidak dapat mensintesis antosianin, sehingga bunga akan berwarna putih. Pewarisan warna bunga ini menunjukkan adanya peristiwa epistasis resesif, karena pada fenotip aaB bunganya berwarna putih, artinya unsur resesif gen pertama menutupi ekspresi unsur dominan gen kedua. Untuk menghasilkan pigmen coklat, sel-sel penyusun cangkang mengandung dua enzim yang dikodekan oleh dua gen berbeda (Gambar 3.10).
PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP PEWARISAN SIFAT
Persilangan dua strain mumi siput bercangkang albino (aaBB dan AAbb) menghasilkan siput bercangkang coklat Fl (Gambar 3.11). Tujuh ekor keong albino tersebut terdiri dari 3 ekor keong bergenotip aaB, 3 ekor keong bergenotip A-bb, dan 1 ekor keong bergenotip aabb. Pembalikan kulit ke kanan diatur oleh alel dominan (S+) pada autosom, sedangkan pembalikan kulit ke kiri diatur oleh alel resesif (Gambar 3.14).
Perkawinan keong jantan bercangkang bulat kanan (S+S+) dengan betina bercangkang bulat kiri (ss) menghasilkan Fl yang kesemuanya mempunyai cangkang bulat kiri (S+s). Persilangan antara Fl menghasilkan F2 yang semuanya mempunyai cangkang belok kanan meskipun terdapat tiga genotipe yang berbeda yaitu S+S+, S+s dan ss. Hasil persilangan ini menunjukkan bahwa fenotipe keturunannya ditentukan oleh genotipe tetuanya, bukan oleh genotipe itu sendiri.
Hal ini disebabkan oleh gejala penyakit yang timbul dari gen yang mempunyai efek pleiotropi yang berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya.
SOAL LATIHAN
Aiel Bb dominan terhadap alel B pada laki-laki, sedangkan pada perempuan alel Bb bersifat resesif terhadap alel B. Jika laki-laki botak lahir dari ibu normal dan ayahnya menikah dengan perempuan botak. Pada laki-laki, Aiel Bb dominan terhadap alel B sehingga terdapat dua genotipe penyebab pola kebotakan laki-laki, yaitu BbB dan BbBb.
Laki-laki botak yang lahir dari ayah normal (BB) dan ibu normal harus heterozigot (BbB), laki-laki botak didapat dari ibu. Sang pria akan memproduksi empat jenis granat yaitu 1/4 XB, 114 XBb, 114 YBb, dan 114 YB, sedangkan istrinya hanya akan memproduksi satu jenis granat yaitu XBb. Anak yang lahir dengan kadar kolesterol sedang selalu lahir dari pasangan dengan kolesterol tinggi dan rendah.
Persilangan F1 antara mencit berekor dan mencit tak berekor menghasilkan keturunan F2 mencit tak berekor dan berekor dengan perbandingan 1:1. Kadar kolesterol anak tidak sama dengan orang tuanya, dan kadarnya berada di antara kedua orang tuanya, hal ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol tersebut terbentuk pada genotipe heterozigot. Hasil ini mengkonfirmasi bahwa kolesterol sedang terjadi dalam keadaan heterozigot dan kadar kolesterol di -manysia diatur oleh gen dengan dominasi menengah atau tidak lengkap.
Fhfh
1 FhFh
2 Fhfh
1 Fhfh
Terjadinya pola 12:3:1 menunjukkan adanya interaksi epistasis antara kedua gen tersebut, jika diasumsikan A epistasis terhadap B, maka genotip A-B- dan A-bb mempunyai fenotip yang sama. Apabila dilakukan uji persilangan pada F1 dengan individu aabb, maka akan dihasilkan keturunan dengan empat genotipe berbeda, yaitu 1 AaBb, 1 Aabb, 1 aaBb, dan 1 aabb.
PENENTUAN JENIS KELAMIN (SEX) DAN PEWARISAN SIFAT YANG
TERPAUT KROMOSOM SEX
- TUJUAN PEMBEtAJARJ\N
 - PENENTUAN JENIS KELAMIN BERDASARKAN KROMOSOM SEX
 - PENENTUAN JENIS KELAMIN YANG DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN
 - PENENTUAN JENIS KELAMIN PADA LALAT BUAH (drosophila melanogaster)
 
Pada beberapa hewan, seperti reptilia, jenis kelamin tidak ditentukan oleh keberadaan kromosom seks, melainkan oleh faktor lingkungan yaitu suhu. Pada penyu jenis Rachemys scripta elegans, suhu lingkungan di bawah 28°C menyebabkan embrio berkembang menjadi jantan, sedangkan suhu lingkungan di atas 30°C menyebabkan embrio berkembang menjadi betina. Lalat buah mempunyai 4 pasang kromosom:r:n.,osom yang terdiri dari 3 pasang autosorn dan sepasang kromosom seks.
Berbeda dengan manusia, keberadaan kromosom Y pada lalat buah tidak menjamin lalat tersebut berjenis kelamin jantan. Pada lalat buah, jenis kelamin ditentukan oleh keseimbangan antara gen pada autosom dan gen pada kromosom X, fenomena ini dikenal dengan sistem keseimbangan genetik. Jika perbandingan X/A = 1 maka embrio akan berkembang menjadi betina, sedangkan jika perbandingan X/A = 0,5 maka embrio akan berkembang menjadi jantan.
Perbedaan hasil persilangan keduanya dikarenakan kromosom X pada laki-laki berasal dari ibu sedangkan ayah mewariskan kromosom X kepada anak perempuan.
- PEWARISAN SIFAT TERPAUT KROMOSOM Y
 - SOAL LATIHAN
 - XX E. XXX
 - XY D. XXY
 
Kedua penyakit tersebut disebabkan oleh penyakit resesif sehingga hanya akan muncul pada kondisi homozigot pada wanita. Sebaliknya, persilangan seorang perempuan buta warna (XcXc) dengan laki-laki normal (Xcy) akan menghasilkan keturunan perempuan yang benar-benar normal (XC. Kromosom Y hanya terdapat pada laki-laki dan hanya diwariskan dari ayah dari anaknya.
1 Lalat buah diketahui mempunyai autosom triploid (A,\A) dan kromosom seks XXX. Tentukan jenis kelamin lalat buah. Wanita ini mempunyai ayah harnofilik (XhY), kromosom X laki-laki diturunkan kepada putrinya sehingga dapat disimpulkan bahwa genotipe wanita tersebut adalah X11Xh. Jika lebah mempunyai antena panjang yang diatur oleh alel dominan A dan antena pendek oleh alel resesif a, tentukan persentase lebah jantan yang antenanya panjang dalam suatu koloni lebah dengan genotipe Aa.
Tentukan dari mana alel penyebab buta warna berasal dari keluarga atau kerabat ibu. Para ahli menduga pembesaran testis disebabkan oleh mutasi gen dominan pada autosom atau z:nutasi pada gen pada kromosom Y. Hasil persilangan F1 menunjukkan perbandingan 1:1:1:1, sehingga dapat dipastikan bahwa shaker adalah disebabkan oleh alel dominan pada kromosom X.
F2 xshxsh
X ShY •
F2 6 x+-s•- sayap normal betina mata merah 2 x+-ss sayap normal betina mata sepia 3 x·vs+s Sayap normal jantan mata merah 1 s Sayap miniatur bermata merah jantan -1.xmvss Sayap miniatur bermata sepia jantan .
ANALISIS PEDIGREE
- TUJUAN PEMBELAJARAN
 - PEWARISAN SIFAT YANG DIATUR OLEH ALEL RESESIF PADA AUTOSOM
 - PEWARISAN SIFAT YANG DIATUR OLEH ALEL DOMINAN PADA KROMOSOM X
 - SOAL LATIHAN
 
Pewarisan sifat-sifat yang diatur oleh gen resesif pada autosorn diwariskan secara merata pada keturunan perempuan dan laki-laki. Sifat-sifat yang diatur oleh sel dominan pada kromosom X dapat ditemukan pada wanita dan pria. Seorang pasien laki-laki akan lahir dari ibu yang menderita, sedangkan pasien laki-laki akan mempunyai anak perempuan yang semuanya menderita (Gambar 5.4).
Anak-anak yang sakit selalu memiliki orang tua yang sakit, namun pasangan normal tidak memiliki anak yang sakit. Buatlah silsilah yang menunjukkan pewarisan sifat-sifat yang ditimbulkan oleh burung dominan dan ekspresinya hanya terjadi pada burung jantan (terbatas jenis kelamin). Pewarisan penyakit yang disebabkan oleh gen resesif pada autosom dan kromosom X menunjukkan generasi yang terlewati dan anak yang terkena dapat dilahirkan dari dua orang tua yang normal.
XHXh • XhY
Butawama
PAUTAN, REKOMBINASI, DAN PETA GENETIK
TUJUAN PEMBELAJARAN
PAUTAN
PERSENTASE REKOMBINASI DAN PETA GENETIK
Penentuan posisi relatif ketiga gen terlebih dahulu harus dilakukan dengan menghitung jarak masing-masing gen. Kombinasi tetua ditunjukkan oleh keturunan dengan persentase fenotipe tertinggi (merah, abu-abu, britel dan kirmizi, eboni, spinles), sedangkan persilangan ganda ditunjukkan oleh keturunan dengan fenotipe terendah (merah, abu-abu, spinles dan kirmizi, eboni.
6. 7 DUA GEN TERPAUT PADA KROMOSOM X
9 lelaki bermata cerah dan berbadan kuning 5 lelaki bermata putih dan berbadan kelabu 4 perempuan bermata merah dan berbadan kuning 6 perempuan bermata putih dan berbadan kelabu.
MIHI~
Berdasarkan hasil tersebut, tentukan jarak antara gen pengatur warna rambut dan gen pengatur bentuk rambut. Hasil uji silang menghasilkan dua jenis rekombinan yaitu betgell rambut hitam:>mbang dan rambut putih lurus. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan jenis dan persentase setiap garnet yang dihasilkan oleh individu dengan genotipe seperti pada gambar berikut. Asumsikan tidak terjadi interferensi. c c.
Mentimun heterozigot untuk ketiga gen tersebut diuji persilangan dengan mentimun yang batangnya berduri, buahnya halus dan warnanya merata. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa gen A dan B berada pada kromosom yang sama, sedangkan C berada pada kromosom yang berbeda dengan A dan B. Dari pengujian a juga dapat diketahui bahwa gen yang berada pada kromosom kromosom yang sama adalah A dan b, dan a d~n B.
Perbedaan hasil dari kedua perpotongan pengujian tersebut disebabkan oleh perbedaan kombinasi target yang ditempatkan pada sensor yang sama, lihat gambar di bawah ini. ~~ Persentase gamet vg sps pada jantan adalah 35% dan persentase granat yang sama pada betina adalah 35%. Untuk dapat menentukan gen mana yang berada di tengah, kita harus dapat mengidentifikasi kombinasi tetua dan hasil persilangan ganda.•.
VARIASI KROMOSOM .~
- TUJUAN PEMBELAJARAN
 - MORFOLOGI KROMOSOM
 - Duplikasi
 - Inversi
 - Aneuploidi pada manusia
 - POLIPLOIDI
 - Autopoliploidi
 - SOAL EVALUASJ
 - TUJUAN PEMBELAJARAN
 - PEWARISAN SIFAT DISKOTINU DAN PEWARISAN SIFAT KONTINU
 - PEWARISAN SJFAT POLIGENI PADA MANUSIA
 - CONTOH SOAL
 - SOAL EVALUASI
 
Trisomi adalah penambahan satu kromosom sehingga satu kromosom mempunyai 3 pasang dan menghasilkan organisme 2n+ 1 4. Sel mamalia betina mempunyai satu pasang kromosom X dan salah satu kromosom x akan tidak aktif secara acak m_«;'Q1 bentuk tubuh Barr_ Bentuk tubuh Barr secara acak memunculkan fenomena warna belacu pada kucing dengan genotipe heterozigot (X0X"). Warisan Ciri-ciri seperti ini mengarah pada ciri-ciri yang terputus-putus atau kualitatif, misalnya panjang versus pendek, bulat versus keriput dan lain-lain.
Pewarisan sifat yang berkesinambungan disebut juga pewarisan kuantitatif, karena variasi yang terbentuk harus diukur secara kuantitatif. Salah satu penyebab munculnya sifat kuantitatif adalah poligeni, yaitu suatu sifat yang diatur oleh banyak gen. Satu alel dari setiap gen mengatur pembentukan warna merah dan yang lainnya tidak.
Pewarisan suatu sifat bersifat aditif, setiap gen memberikan kontribusi yang sama terhadap munculnya warna merah dan warna merah yang muncul. Ciri lain dari pewarisan poligenik adalah semakin banyak gen yang terlibat, semakin banyak variasi fenotipik yang ditentukan (Gambar 8.2). Pewarisan sifat poligenik .145. dan tcrpendck) menghasilkan F2 dengan genotipe yang sama dengan salah satu induknya sebesar 1/64 persen.
GENETIKA POPULASI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PENGHITUNGAN FREKUENSI ALEL
HUKUM HARDY AND WEINBERG
4.4-.AAAAA 1
SOAL EVALUASI
DAFTAR PUSTAAA,