• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Group Perumusan Kebijakan - PERBARINDO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Group Perumusan Kebijakan - PERBARINDO"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Group Perumusan Kebijakan

Kantor Manajemen Strategis dan Perumusan Kebijakan

Jakarta, 25 Juni 2020

(2)

Outline

Penjelasan Singkat PLPS No. 7 Tahun 2019 tentang Laporan BPR dan BPRS

Peserta Penjaminan Simpanan

Penjelasan Terkait Kewajiban Pencantuman

Pernyataan Bank

Penjelasan Terkait Kebijakan LPS Kepada

BDPI dan BDPK

(3)

PENJELASAN SINGKAT PLPS NO. 7 TAHUN 2019 TENTANG LAPORAN BPR DAN BPRS PESERTA

PENJAMINAN SIMPANAN

(4)

Format Laporan Tahunan BPR dan BPRS sesuai dengan Keputusan Kepala Eksekutif No.

117/KE/V/2010 tentang Format Laporan BPR belum sesuai dengan format laporan tahunan yang disampaikan BPR dan BPRS kepada OJK sesuai dengan POJK No.48/POJK.03/2017 dan POJK No.35/POJK.03/2019

LPS memiliki wewenang untuk mendapatkan laporan keuangan bank sesuai ketentuanUU LPS pasal 6 ayat (1) huruf ddan sesuaipasal 9 huruf d,Bank Peserta penjaminan LPS wajib menyampaikan laporan keuangan dengan cara berkala sesuai peraturan yang berlaku.

OJK telah menerbitkan 2 Surat Edaran terbaru terkait dengan Pelaporan BPR dan BPRS yaitu:

a. SE OJK No. 16/SEOJK.03/2019 tentang Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi BPR.

b. SE OJK No.30/SEOJK.03/2019 tentang Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi BPR Syariah

PLPS Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Laporan BPR dan BPRS Peserta Penjaminan Simpanan

a. BPR/S memiliki kewajiban penyampaian Laporan Berkala dan Laporan Lainnya(Pasal 1 ayat 1 dan 2)

b. Format, tata cara penyusunan, dan penyampaian Laporan Berkala dan Laporan Perubahan Informasi Data Pokok Bank ditetapkan oleh LPS(Pasal 5 ayat 1)

c. Jenis, format, serta tata cara penyusunan dan penyampaian Laporan Terintegrasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penyampaian laporan melalui portal pelaporan terintegrasi (POJK 13/POJK.03/2019 tentang Pelaporan BPR dan BPRS Melalui Sistem Pelaporan OJK)

LPS perlu membuat Surat Edaran dengan menggunakan format laporan tahunan BPR dan BPRS sesuai dengan SE OJK No. 16/SEOJK.03/2019 dan SE OJK No.30/SEOJK.03/2019 agar tidak memberatkan industri untuk membuat banyak format Laporan Tahunan karena terdapat beberapa perbedaan signifikan pada format laporan eksisting

LATAR BELAKANG

(5)

5

Laporan Wajib disampaikan Bank

Laporan Wajib disampaikan Bank

PLPS No. 7 Tahun 2019

1. Laporan Berkala (Laporan Keuangan Tahunan- Format sesuai OJK)

2. Laporan Lainnya

a. Laporan Terintegrasi;

b. Laporan Perubahan Informasi Data Pokok Bank.

3. Laporan Khusus

Perubahan Terkini

Kondisi Sebelumnya 1. Laporan Berkala terdiri

dari: (PLPS No. 2 Tahun 2018)

1. Laporan Keuangan Bulanan

2.Laporan Keuangan Tahunan

2. Bank juga tidak akan

menyampaikan Data

Triwulanan Keuangan dan Posisi Simpanan BPR & BPRS berdasarkan surat LPS No. S.

3712/DPMR/2015 tanggal 8 Desember 2015. Surat ini tidak berlaku lagi.

Perbandingan Jenis Laporan Wajib disampaikan Bank

Disampaikan oleh Kantor Pusat

BPR dan BPRS

JENIS LAPORAN

(6)

Ketentuan Umum

JENIS LAPORAN

Laporan Berkala

Laporan Lainnya

Laporan Khusus

Laporan Keuangan Tahunan

Laporan Terintegrasi

Laporan Perubahan Informasi Data Pokok Bank

Laporan Khusus

Max. tanggal 31 (tiga puluh satu) bulan Mei tahun berikutnya*

Sesuai batas waktu penyampaian Laporan melalui Portal Pelaporan Terintegrasi

Max.14 (empat belas) hari kerja setelah terjadinya perubahan data

Max. 2 (dua) hari kerja sejak tanggal permintaan LPS

Disajikan dalam mata uang Rupiah dan dalam “Ribuan Rupiah”

Disajikan dalam mata uang Rupiah dan dalam “Satuan Rupiah Penuh”

1

3 2

(*) Khusus pada tahun 2020, batas waktu penyampaian LK tahunan menjadi 31 Juli 2020 sesuaisurat LPS No. S-69/KE/2020 tentang Pemberitahuan Penyesuaian Batas Waktu Penyampaian Laporan Bank ke LPS

(7)

7

Sanksi administratif berupa denda dihitung dan ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan mengacu pada peraturan yang berlaku dengan melalui pemberitahuan secara tertulis.

Bentuk Sanksi Administratif

Bank membayar denda dengan cara melakukan transfer ke rekening yang ditunjuk oleh Lembaga Penjamin Simpanan.

Pembayaran Denda

PERUBAHAN LAPORAN BPR DAN BPRS

Sanksi Administratif Laporan Keuangan Tahunan

(8)

PERUBAHAN LAPORAN BPR DAN BPRS

Mekanisme Penyampaian Laporan BPR dan BPRS

Laporan Terintegrasi

Laporan Perubahan Informasi Data Pokok Bank

Efisien dan Terintegrasi

Sebelumnya Saat ini

Laporan Berkala (laporan Keuangan tahunan)

E-laporan

BPR dan BPRS

E-laporan

Portal Terintegrasi BPR dan BPRS

JaringanInternet JaringanInternet

Laporan Keuangan Tahunan ( laporan berkala )

Laporan Khusus (dimungkinkan lewat email dan surat) Surat fisik dan

dokumen

JaringanInternet

(9)

9

PERUBAHAN LAPORAN BPR DAN BPRS

Laporan Keuangan Tahunan BPR

Format Laporan Tahunan BPR disesuaikan dengan format Laporan Tahunan dari OJK untuk nantinya diunduh melalui Portal Laporan Terintegrasi

Laporan tahunan paling sedikit memuat:

Berdasarkan KKE No. KEP/117/KE/V/2010

Berdasarkan SE LPS

1. Laporan Neraca 2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Komitmen dan Kontinjensi

4. Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya

1. Laporan Posisi Keuangan 2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Kualitas Aset Produktif 4. Laporan Komitmen dan Kontinjensi 5. Laporan Informasi Lainnya

(10)

PERUBAHAN LAPORAN BPR DAN BPRS

Laporan Keuangan Tahunan BPRS

Format Laporan Tahunan BPRS disesuaikan dengan format Laporan Tahunan dari OJK untuk nantinya diunduh melalui Portal Laporan Terintegrasi

Laporan tahunan paling sedikit memuat:

Berdasarkan KKE No. KEP/117/KE/V/2010

Berdasarkan SE LPS

1. Laporan Neraca 2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Komitmen dan Kontinjensi

4. Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya

1. Laporan Posisi Keuangan

2. Laporan Laba Rugi dari Tahun Buku yang Bersangkutan

3. Laporan Perubahan Ekuitas

4. Laporan Arus Kas

5. Catatan atas Laporan Keuangan, termasuk informasi mengenai Komitmen dan Kontinjensi

6. Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat dan Wakaf

7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebijakan 7. Laporan Distribusi Bagi hasil

(11)

PENJELASAN TERKAIT KEWAJIBAN PENCANTUMAN

PERNYATAAN BANK

(12)

“Setiap bank wajib mencantumkan pernyataan bank merupakan peserta penjaminan LPS dalam setiap penawaran atau promosi produk simpanan. ”

DASAR HUKUM

Pasal 3 huruf h

PLPS No. 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas PLPS No. 2/PLPS/2010 tentang Program Penjaminan

Simpanan

Pasal 50C

“Kewajiban bank dalam mencantumkan pernyataan bank merupakan

peserta penjaminan LPS dalam setiap penawaran atau promosi produk

simpanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf h dilaksanakan

paling lambat 1 (satu) tahun terhitung sejak Peraturan Lembaga

Penjamin Simpanan diundangkan (21 Desember 2019). ”

(13)

13

CONTOH PENGAPLIKASIAN PENCATUMAN PERNYATAAN

KEPESERTAAN PROGRAM PENJAMINAN LPS PADA MEDIA

PROMOSI SIMPANAN BANK

(14)

Pernyataan Bank XYZ merupakan peserta penjaminan LPS dan penempatan logo LPS

*ukuran font disesuaikan sehingga dapat dibaca dengan jelas.

CONTOH PENGAPLIKASIAN PENCATUMAN PERNYATAAN KEPESERTAAN PROGRAM PENJAMINAN LPS PADA MEDIA PROMOSI SIMPANAN BANK

Horizontal Banner

(15)

15

CONTOH PENGAPLIKASIAN PENCATUMAN PERNYATAAN KEPESERTAAN PROGRAM PENJAMINAN LPS PADA MEDIA PROMOSI SIMPANAN BANK

Roll Up Banner Flyer

(16)

CONTOH PENGAPLIKASIAN PENCATUMAN PERNYATAAN KEPESERTAAN PROGRAM PENJAMINAN LPS PADA MEDIA PROMOSI SIMPANAN BANK

Website

Social Media

(17)

17 Pencantuman pernyataan pada materi promosi

disesuaikan dengan ukuran media yang digunakan

*ukuran font disesuaikan sehingga dapat dibaca dengan jelas.

CONTOH PENGAPLIKASIAN PENCATUMAN PERNYATAAN KEPESERTAAN PROGRAM PENJAMINAN LPS PADA MEDIA PROMOSI SIMPANAN BANK

Rekomendasi Proporsi

(18)

PENJELASAN TERKAIT KEBIJAKAN LPS KEPADA BDPI

DAN BDPK

(19)

19

PERAN LPS DALAM MEMELIHARA STABILITAS SISTEM KEUANGAN

Peran LPS(UU LPS dan UU PPKSK):

• Menjamin simpanan nasabah penyimpan,

• Otoritas Resolusi Bank, dan

• Turut aktif memelihara stabilitas sistem keuangan sesuai kewenangan.

Misi LPS:

• Menyelenggarakan penjaminan simpanan yang efektif dalam rangka melindungi nasabah;

• Melaksanakan resolusi bank yang efektif dan efisien;

• Melaksanakan penanganan krisis melalui restrukturisasi bank yang efektif dan efisien; dan

• Berperan aktif dalam mendorong dan memelihara stabilitas sistem keuangan nasional.

(20)

PERAN LPS DALAM MEMELIHARA STABILITAS SISTEM KEUANGAN

Sumber: LPS

Bank tumbuh dan berkembang

Bank lahir dan beroperasi normal

Bank tidak sehat Bank semakin sakit dan tidak bisa diselamatkan

Bank mati

Bank gagal

LPS memperoleh:

kontribusi kepesertaan

premi penjaminan

OJK melakukan penyehatan, LPS melakukan pemantauan/

surveilance:

penjaminan: coverage nominal, suku bunga

resolusi: due diligence, LCT, opsi resolusi, persiapan

penanganan/resolusi OJK melakukan CIU, LPS melakukan:

Likuidasi, Pembayaran klaim penjaminan, P&A, Bridge Bank, OBA

Proses bisnis utama LPS:

 Perhitungan, penagihan, dan penerimaan kontribusi kepesertaan dan premi penjaminan

 Pemantauan kondisi perbankan,due diligence, LCT (Least Cost Test)

 Likuidasi dan Pembayaran Klaim Penjaminan

 P&A, Bridge Bank, OBA

LPS Hadir di Setiap Fase Siklus Hidup Bank

(21)

21 BDPK

BDPI

NORMAL

Bank Dalam Pengawasan Khusus Bank Dalam Pengawasan Intensif Bank Dalam Pengawasan Normal

BDPK

BDPI

NORMAL

Bank Umum/BU Syariah BPR/ BPR Syariah

POJK No.15/POJK.03/2017 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Umum

POJK No. 19/POJK.03/2017 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan BPR/BPRS

PROSES RESOLUSI BANK OLEH LPS BERDASARKAN

STATUS PENGAWASAN BANK YANG DITETAPKAN

OLEH OJK

(22)

Execution of Resolution

Supervisory Process –Financial Service Authority (OJK)

Normal BDPI

Early Access

Prepare for Resolution

Point of Non Viability Tugas dan Fungsi OJK :

1. Pengaturan dan

pengawasan Perbankan 2. Pemeriksaan Bank.dan

LPS:

1. Penetapan Suku Bunga Penjamian

2. Verifikasi Perhitungan Premi;

3. Kelembagaan dan

kepemilikan Bank;

4. Penyusunan Resolution Plan untuk BS dan Resolvability Assesment 5. Pemeringkatan Bank oleh

LPS untuk kepentingan internal

Menetapkan BDPI dgn jk waktu 12 bulan.

Apabila s.d. bulan ke-8 BDPI memburuk, OJK menyampaikan kpd LPS utk melakukan persiapan penyelesaian/penanganan Bank Yang Mengalami Permasalahan Solvabilitas

Persiapan penyelesaian/

penanganan Bank Yang Mengalami Permasalahan Solvabilitas

Peningkatan Persiapan

Penanganan BSBS;

1. Melakukan

pengkinian hasil uji tuntas;

2. Pemasaran Aset dan Kewajiban 3. Pengajuan IU

Bridge Bank;

Penyertaan Modal Sementara

Likuidasi Bridge Bank

Good Asset

1. Persiapan pengalihan aset dan kewajiban

2. Penyampaian Izin Prinsip Bridge Bank

Pemilihan Opsi Resolusi:

Likuidasi Purchase and

Assumption Bridge Bank

PMS OJK menetapkan BDPK

dengan jk waktu 3 bulan

BDPK

Persetujuan izin Usaha Bridge Bank

TDS

PERAN LPS DALAM SISTEM PERBANKAN

(23)

TERIMA KASIH

Hubungi:

Lembaga Penjamin Simpanan Equity Tower Lt 20 - 21,

Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 9 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52 - 53,

Jakarta 12190, Indonesia Website: www.lps.go.id E-mail: [email protected]

Telephone: +62 21 515 1000 (hunting) Fax: +62 21 5140 1500/1600

Q&A

D i s c l a i m e r :

All material in this document belongs to the Indonesia Deposit Insurance Corporation. Reproduction / use of material without permission from the Deposit Insurance Corporation is prohibited.

(24)

Otoritas Jasa Keuangan

BDPI BDPK

1. KPMM ≥ 8% namun kurang dari rasio KPMM sesuai profil risiko Bank yang wajib dipenuhi Bank

2. rasio modal inti (tier 1) kurang dari persentase tertentu yang ditetapkan oleh OJK

3. GWM rupiah ≥ rasio yang ditetapkan, namun berdasarkan penilaian OJK Bank memiliki permasalahan likuiditas mendasar.

4. NPL/NPF > 5% dari total kredit atau total pembiayaan 5. tingkat kesehatan Bank dengan peringkat komposit 4 atau

peringkat komposit 5

6. tingkat kesehatan Bank dengan peringkat komposit 3 dan tata kelola dengan peringkat faktor tata kelola 4 atau 5

Jangka waktu BDPI paling lama 1 tahun dan dapat diperpanjang oleh OJK paling banyak 1 kali dan paling lama 1 tahun bagi Bank Dalam Pengawasan Intensif yang memebuhi kriteria* antara lain:

NPF atau NPL lebih dari 5% dari total kredit atau total pembiayaan, danpenyelesaiannya bersifat kompleks.

Tingkat kesehatan Bank dengan peringkat komposit 4 atau peringkat komposit 5.

Tingkat kesehatan Bank dengan peringkat komposit 3 dan tata kelola dengan peringkat faktor tata kelola 4 atau 5.

a. Rasio KPMM kurang dari 8% (delapan persen);

b. Rasio GWM dalam rupiah kurang dari rasio yang ditetapkan untuk GWM dalam rupiah yang wajib dipenuhi oleh Bank

1. Bank mengalami permasalahan likuiditas mendasar 2. Bank mengalami perkembangan likuiditas yang

memburuk dalam waktu singkat.

Bank ditetapkan dalam status BDPK oleh OJK untuk jangka waktu paling lama 3 bulansejak tanggal surat pemberitahuan OJK

Source: POJK No. 15/POJK.03/2017 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Umum

A. Jangka waktu belum terlampaui namun kondisi menurun hingga:

1. Rasio KPMM 4% dan dinilai tidak dapat ditingkatkan menjadi 8%

2. Rasio GWM rupiah = 0%

dan tidak dapat diselesaikan sesuai ketentuan perundangan B. Jangka waktu terlampaui

dan:

1. Rasio KPMM < 8%

2. Rasio GWM rupiah kurang dari rasio yang ditetapkan untuk GWM dalam rupiah yang wajib dipenuhi oleh Bank

A. Jangka waktu BDPK belum terlampaui namun kondisi menurun hingga:

1. Rasio KPMM 4% namun

< 8% dan OJK menilai Bank sudah tidak dapat disehatkan

2. Rasio GWM dalam rupiah = 0% dan dinilai tidak dapat diselesaikan sesuai peraturan perundangan B. Jangka waktu BDPK terlampaui

dan:

1. Rasio KPMM < 8%

2. Rasio GWM rupiah kurang dari rasio yang ditetapkan untuk GWM dalam rupiah yang wajib dipenuhi oleh Bank

TDS

BSBS BS

Exit Policy

Referensi

Dokumen terkait

 Untuk melakukan setiap dan seluruh tindakan sehubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan rencana Aksi Perseroan Recovery Plan dengan memperhatikan POJK Nomor 14/POJK.03/2017

Permintaan persetujuan pengkinian tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 31 POJK Nomor 14/POJK.03/2017 yang menyatakan bahwa Recovery Plan yang merupakan rencana untuk mengatasi