• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Identifikasi Ruang Lingkup Hukum Perdata Internasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF Identifikasi Ruang Lingkup Hukum Perdata Internasional"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Pantas untuk mengungkapkan perasaan penuh santtuthi (kegembiraan) karena setelah sekian lama terkatung-katung bagaikan kelapa di tengah lautan, akhirnya terbitlah laporan penelitian yang diberi judul “Identifikasi Ruang Lingkup Hukum Perdata Internasional”. Sesuai dengan tujuannya, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi materi-materi yang berkaitan dengan peristiwa dan/atau hubungan hukum yang mengandung unsur asing sehingga dapat digolongkan dalam ruang lingkup mata kuliah Hukum Perdata Internasional (HPI). Selain perkawinan, dapat pula terjadi suatu perjanjian atau hubungan hukum di bidang harta benda yang dibuat antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berhak atas sesuatu dan pihak yang lain wajib berbuat atau tidak berbuat sesuatu dengan orang atau badan hukum asing. naik ke hukum internasional hubungan hukum perdata.

Pada hakikatnya unsur asing merupakan “kunci utama” yang membuka pintu berlakunya hukum perdata internasional yang tersebar di berbagai undang-undang. Sementara itu, ketentuan hukum mengenai pengangkatan sebagai “hukum yang berlaku” yang ditetapkan oleh Undang-Undang Penanaman Modal secara keseluruhan masih didasarkan pada KUH Perdata yang diundangkan pada tahun 1800-an. Terlebih lagi, banyak elemen yang sebelumnya merupakan bagian dari ruang lingkup Hukum Perdata Internasional kini telah dikembangkan sebagai mata pelajaran tersendiri.

Hal ini tentunya mengurangi keluasan ruang lingkup, dan kekurangan ini dapat menimbulkan tumpang tindih karena adanya semacam penarikan materi dari mata kuliah lain yang telah ditetapkan, demi memenuhi kelengkapan materi Hukum Perdata Internasional sebagai mata kuliah wajib. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah merumuskan ruang lingkup khusus hukum perdata internasional.

PENDAHULUAN

Perkembangan HPI Indonesia sangat didukung oleh hukum positif, yaitu berbagai undang-undang baik produk rezim lama maupun program legislasi yang berkembang kemudian. Oleh karena itu, peraturan perundang-undangan yang dimaksud antara lain; Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Agraria, Hukum Kewarganegaraan, dan Hukum Penanaman Modal. Sejarah hukum menunjukkan bahwa Hukum Penanaman Modal telah menunjukkan perkembangan yang sangat penting.

Undang-undang ini telah mengalami beberapa kali perubahan selama lebih dari setengah abad. Ketentuan sebagaimana dimaksud terdapat dalam Pasal 2 Undang-Undang Penanaman Modal beserta penafsirannya yang pada pokoknya menyatakan bahwa ketentuan Undang-undang ini berlaku terhadap penanaman modal dalam arti penanaman modal langsung dan bukan terhadap penanaman modal tidak langsung atau penanaman modal portofolio pada semua sektor di daerah. Indonesia. Undang-Undang Penanaman Modal adalah undang-undang yang berlaku terhadap penanaman modal asing langsung di Indonesia, berdasarkan kesepakatan antara penanam modal asing dan penanam modal nasional untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Bahan hukum yang diperoleh dari praktek menunjukkan bahwa perjanjian-perjanjian di atas pada umumnya tunduk pada ketentuan buku III KUH Perdata dan Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas. Praktek ini menimbulkan permasalahan mengenai kesesuaian kedua produk hukum tersebut dalam memenuhi tujuan pencapaian efektivitas dan efisiensi penanaman modal di Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA

HPI adalah seperangkat peraturan dan keputusan – undang – undang yang menunjukkan sistem hukum mana yang digunakan, atau hukum apa yang dimaksud, jika hubungan dan peristiwa antar warga negara (warga negara) suatu negara pada waktu tertentu menunjukkan titik keterkaitan dengan sistem dan aturan hukum tersebut. dari dua negara. atau beberapa negara yang berbeda lingkungan, kekuasaan, tempat, (personel) dan urusannya.4. Hukum perdata internasional adalah seperangkat aturan dan prinsip hukum yang mengatur hubungan sipil yang melintasi batas negara. Dengan kata lain, hukum yang mengatur hubungan hukum perdata antar badan hukum yang masing-masing tunduk pada hukum perdata (negara) yang berbeda.

Hukum perdata internasional adalah bidang hukum dalam setiap sistem hukum yang mengatur hal-hal yang ada unsur asingnya.6. Pengertian HPI menurut Souveplanne adalah seperangkat aturan yang mengatur hubungan hukum perdata dan mengandung unsur internasional, serta hubungan hukum yang berkaitan dengan luar negeri, sehingga dapat timbul pertanyaan apakah dapat dilakukan penundukan langsung terhadap hukum asing tanpa perlu adanya kirim. dalam Hukum Domestik (Belanda) 8. Cheshire dan North pada intinya berpendapat bahwa bagian hukum Inggris yang dikenal dengan hukum perdata internasional hanya dapat diterapkan ketika pengadilan dihadapkan pada suatu perkara yang mengandung unsur asing.

Sementara itu, David Hill berpendapat bahwa hukum perdata internasional adalah suatu cabang hukum yang terdapat dalam setiap sistem hukum yang mengatur hal-hal yang mengandung unsur asing. Lebih lanjut, dosen hukum Robert Gordon University Aberdeen ini menambahkan, hukum perdata internasional memiliki tiga tujuan utama: Namun, tujuan utama kedua David Hill tampaknya lebih eksplisit: hukum perdata internasional adalah untuk mengidentifikasi sistem hukum.

Dengan menilik pengertian-pengertian yang telah dikemukakan, maka dapat diketahui bahwa bidang hukum yang kemudian disebut dengan “hukum perdata internasional” atau hukum perdata internasional – bukan hukum perdata internasional – pada hakekatnya merupakan cabang hukum dari sistem hukum nasional di setiap negara. negara mengenai aspek sipil dan ekonomi. Efektivitas wilayah hukum ini baru akan terlihat jika terdapat orang asing dalam peristiwa dan/atau hubungan hukum tersebut. Pertama, Cheshire dan North pada hakikatnya berpendapat bahwa hukum perdata internasional adalah suatu kumpulan hukum yang berperan ketika permasalahan hukum di pengadilan mempengaruhi berbagai fakta, peristiwa atau transaksi yang berkaitan erat dengan sistem hukum asing dan memerlukan penyelesaian dalam sistem tersebut.

Keberadaan unsur-unsur asing seperti inilah yang menyebabkan pengadilan merancang berbagai pilihan aturan hukum yang menunjukkan sistem hukum yang paling tepat untuk mengatur permasalahan yang dihadapi. Dikatakan khas karena pola pikir yang dimaksud hanya ada dan diterapkan pada hal-hal yang dapat dikualifikasikan sebagai peristiwa dan/atau hubungan dalam hukum perdata internasional. 11 undang-undang yang berupa sekumpulan fakta hukum yang mengandung unsur-unsur asing, hakim harus memutuskan apakah perkara tersebut merupakan persoalan HPI dan akibat-akibatnya.

Beragamnya jenis peristiwa dan/atau hubungan hukum yang mengandung unsur asing sebanding dengan ruang lingkup HPI itu sendiri. Aturan-aturan tersebut memastikan bahwa pengadilan di berbagai negara mengambil yurisdiksi atas dasar yang sama dan, ketika yurisdiksi diambil alih, menerapkan hukum yang sama untuk menentukan permasalahan yang relevan.

METODE PENELITIAN

Ke-13 negara anggota Uni Eropa (UE) yang ingin menciptakan keseragaman hukum perdata internasional justru menguntungkan, atau sebaliknya: selain unsur asing, harmonisasi pada prinsipnya juga dapat digunakan untuk menentukan luasnya cakupan HPI. Tujuan Penelitian: Tinjauan pustaka: untuk memperoleh materi mengenai perkembangan luasnya hukum perdata internasional, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada saat itu tidak ada atau tidak ada penguasa yang berwenang untuk mempertanyakan hukum yang berlaku. Dalam bidang hukum, berbagai peristiwa dan hubungan tersebut kemudian memunculkan suatu bidang kajian hukum yang disebut dengan konflik hukum atau konflik rech, yang dikemukakan oleh Prof. Pada masa-masa berikutnya, Antar Hukum atau yang disingkat HATAH berkembang sedemikian rupa dan melahirkan HATAH dalam dan HATAH luar.

HATAH Internal meliputi Hukum Antar Golongan, Hukum Antar Agama, Hukum Antar Tempat, dan Hukum Antar Waktu. Berdasarkan ketentuan yang dimaksudkan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan hukum antaragama, maka hukum yang mengatur perkawinan dan kedudukan isteri adalah hukum suami. Dahulu, persoalan HATAH Internal mencakup persoalan sistem hukum manakah yang berlaku ketika peristiwa dan hubungan hukum antar warga negara suatu negara melibatkan perbedaan tempat dan kondisi (Pengertian Hukum antar tempat menurut Prof. Sudargo Gautama).

Namun seiring dengan semakin menguatnya semangat unifikasi hukum di hampir seluruh bidang hukum, salah satu unsur Internal HATAH yang disebut hukum antar daerah semakin kehilangan relevansinya. Hanya ada satu hal yang selama ini sebenarnya tidak bisa dihilangkan dari sistematika HATAH, yaitu hukum waktu peralihan. Ketiga, selain bersifat mendasar, unsur asing juga menjadi tolak ukur dalam menentukan luasnya cakupan HPI.

Keempat, berbagai jenis peristiwa dan/atau hubungan hukum yang mengandung unsur asing tersebut sejajar dengan ruang lingkup HPI itu sendiri, sehingga dapat diketahui ruang lingkup materi hukum perdata internasional (HPI). Sebagai aturan umum, asas kewarganegaraan diterapkan untuk menentukan hukum yang berlaku sehubungan dengan sebagian besar aspek materil perkawinan dan perceraian, termasuk persyaratan sahnya suatu perkawinan, hubungan (hukum) suatu pasangan ketika masih dalam perkawinan, dan pengaturan harta perkawinan, alasan pembatalan perkawinan dan perceraian (setidaknya yang berkaitan dengan WNI di luar negeri dan hak asuh anak). Asas kewarganegaraan digunakan untuk menentukan hukum yang berlaku dalam urusan waris; berlaku hukum nasional ahli waris.

Seluruh tanah diperlakukan sebagai satu kesatuan dan pembagian hartanya tunduk pada hukum yang sama, yaitu hukum dalam negeri ahli waris. Dalam hal pilihan hukum tidak jelas, maka penentuan pilihan hukum didasarkan pada hukum tempat diadakannya kontrak (lex loci contractus). Perbuatan melawan hukum diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di tempat terjadinya tindak pidana (lex loci delicti).

Sejauh yang dapat dilihat, ruang lingkup ini nampaknya masih relevan dan dihadapi oleh para praktisi. Jika kita bandingkan, terlihat jelas bahwa kisaran HPI di Indonesia dan di Inggris tidak mengandung perbedaan secara prinsip.

PENUTUP

Dalam penelusuran lebih lanjut, kami menemukan materi yang sedikit berbeda dengan sebelumnya, yaitu istilah insolvensi dalam hukum perdata internasional.26 Besar kemungkinan istilah ini mengacu pada insolvensi lintas negara, yang menurut Andrew Keay dan Peter Walton, sebagaimana dikemukakan oleh Wikipedia , biasanya ... lebih banyak membahas tentang kebangkrutan perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu negara dibandingkan dengan kebangkrutan individu. Seperti aturan konflik hukum tradisional, kebangkrutan lintas batas berfokus pada tiga bidang: pilihan aturan hukum, aturan yurisdiksi, dan aturan penegakan keputusan. 28 Hukum luar negeri, baik yang diundangkan dan dilaksanakan di Indonesia maupun di luar negeri, dapat ditetapkan sebagai ruang lingkup hukum perdata internasional.

Sesuai dengan pengumuman penyesuaian hukum kontrak dari III. buku KUH Perdata dan Hukum Perusahaan dan Hukum Perdata Internasional, yang telah disusun naskah akademik rancangan undang-undang untuk setiap peraturan perundang-undangan yang menjadi sasaran adaptasi, usulan singkat yang umumnya diajukan sebagai berikut;.

Referensi

Dokumen terkait