• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF KEADILAN DALAM POLIGAMI MENURUT TAFSIR-TAFSIR NUSANTARA (Studi ... - IIQ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF KEADILAN DALAM POLIGAMI MENURUT TAFSIR-TAFSIR NUSANTARA (Studi ... - IIQ"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Dari pengertian umum tersebut dapat dipahami bahwa poligami adalah laki-laki yang mempunyai isteri lebih dari satu. Pengadilan dapat memberikan izin kepada seorang laki-laki untuk mempunyai isteri lebih dari satu apabila pihak-pihak yang berkepentingan menghendakinya. Ketika laki-laki menganggap kedudukan dan derajat perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki, poligami menjadi membuahkan hasil.

Bahkan disimpulkan bahwa mereka yang tidak menerima poligami berarti mengingkari perintah Allah, atau mereka yang enggan menerima poligami sama saja dengan mengabaikan syarat-syarat Al-Qur'an. Prinsip dasar Islam dalam perkawinan adalah monogami, namun membolehkan poligami, yang, dalam banyak kondisi ketat, tidak menimbulkan bencana baik bagi pelaku poligami maupun perempuan. Dibutuhkan kejujuran dari suami dalam hal cinta, kasih sayang, penghasilan, rumah, penginapan dan sejenisnya. 13.

Dalam buku ini hanya tertulis bahwa seorang laki-laki yang berpoligami harus bersikap adil terhadap istrinya 23 Syarat berperilaku adil ini berdasarkan surat an-Nisa' ayat 3. Khairon Nahdiyyin), Arus Balik Syariah (Data Trans diperoleh dari Surabaya Pagi PA Surabaya menyatakan, peningkatan angka perceraian akibat campur tangan pihak ketiga dan poligami tidak sehat menjadi tren terkini.Pada tahun 2016, tercatat sebanyak 394 kasus perceraian di Surabaya akibat campur tangan pihak ketiga dan poligami tidak sehat.

Keadilan dalam poligami diperlukan bagi pasangan yang hendak melakukan poligami. Faktanya, masih banyak yang tidak bisa mewujudkan hal tersebut; banyak perempuan merasa bahwa mereka tidak diperlakukan secara adil.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

أحمد السنوسي، تفسير النور كاريا حسبي الصديقي، تفسير الأزهر كاريا بويا همكا، كتاب الإبريز كاريا أ. بشري مصطفى، تفسير المشباح كاريا، م. كريه شهاب).

Manfaat Penelitian

Memenuhi segala tugas dan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana (S.Ag) dari Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin, Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ ) Jakarta.

Kajian Pustaka

Persamaan antara karya peneliti dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membahas tentang poligami, bedanya peneliti hanya membahas tentang tafsir poligami secara komparatif dengan dua tokoh saja, sedangkan tentang keadilan poligami akan penulis bahas dengan cara membandingkan. lima interpretasi. Karya penelitian ini sangat membantu penulis untuk meneliti lebih dalam tentang keadilan poligami menurut Forum Keluarga Poligami. Pembahasan didalamnya semoga dapat memberikan kontribusi pada upaya merekonstruksi keadilan poligami dan dapat dijadikan referensi sebagai bahan kajian penulis.

Persamaan antara karya peneliti dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membahas tentang poligami, yang membedakan adalah peneliti membahas tentang status hukum poligami menurut Forum Keluarga Poligami (FKPS) Samara, sedangkan penulis berbicara tentang poligami. keadilan poligami dari sudut pandang penafsiran Indonesia. Karya penelitian ini sangat membantu penulis untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai keadilan poligami menurut Forum Keluarga Poligami Samara (FKPS). Persamaan antara karya peneliti dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah sama-sama membahas poligami menurut para ahli tafsir dengan analisis komparatif, sedangkan perbedaannya adalah peneliti membahas masalah poligami melalui pendapat klasik dan modern. membandingkan orang satu sama lain. para ahli tafsir, sedangkan penulis akan membahas tentang keadilan poligami dengan analisis komparatif penafsirannya.

Nurus Sa'adah, Poligami Antar Budaya dan Agama: Pendekatan Meta-Interpretasi, Jurnal Asy-Syir'ah (Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum), Vol. Persamaan antara karya peneliti dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membahas tentang poligami. Bedanya, peneliti membahas poligami dari sudut pandang lintas budaya dan agama, sedangkan penulis membahas tentang keadilan poligami dari sudut pandang tafsir Indonesia. 36Nurus Sa'adah, dkk., Poligami Lintas Budaya dan Agama: Pendekatan Meta Interpretasi, Jurnal Asy-Syir'ah (Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum), Vol.

1 Agustus 2015 disebutkan syarat poligami dalam fikih Syafi'iyyah adalah mampu menafkahi istri dan keluarganya, karena suami wajib menafkahi istrinya baik lahir maupun batin. Salah satu syarat poligami dalam fikih Syafi'iyyah adalah mempunyai kemampuan berlaku adil terhadap istri dan keluarga. Persamaan karya peneliti dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membahas tentang poligami, bedanya peneliti membahas poligami dalam kaitannya dengan syarat-syarat disetujuinya poligami dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974. menggunakan analisis ushul fiqh Syafi'iyyah, sedangkan penulis akan membahas mengenai keadilan poligami dalam perspektif tafsir Indonesia.

Persamaan antara karya peneliti dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membicarakan tentang poligami. Pada tanggal 2 Juli–Desember 2016 disebutkan bahwa dengan pendekatan tafsir Maudhu'i, poligami dalam perspektif Al-Qur'an tidak dilarang dan tidak dianjurkan, apalagi diperintahkan, namun hanya diperbolehkan dengan syarat yang sangat ketat. termasuk perlakuan adil terhadap perempuan dan melindungi perempuan (baca: janda) yang mempunyai anak. Persamaan antara karya peneliti dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membahas tentang poligami. Bedanya, peneliti membahas poligami dari sudut pandang Al-Quran, sedangkan penulis membahas tentang keadilan poligami. dari perspektif penafsiran bahasa Indonesia.

Persamaan antara karya peneliti dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membahas tentang poligami. Bedanya, peneliti membahas secara detail mengenai status hukum poligami, sedangkan penulis membahas tentang keadilan poligami dari sudut pandang pemerintah Indonesia. interpretasi. Pembahasan didalamnya dapat memberikan kontribusi dalam upaya merekonstruksi keadilan poligami dan menjadi rujukan sebagai bahan kajian penulis.

Metodologi Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sumber Data
  • Pengolahan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknis dan Sistematika Penulisan

Dalam penelitian kepustakaan pasti kita membutuhkan data primer dan data sekunder untuk dijadikan bahan penelitian. Data-data yang terkumpul dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu upaya mengumpulkan dan menyusun sesuatu, kemudian dilakukan analisis data. 44 Tahap selanjutnya adalah interpretasi yaitu pemahaman terhadap seluruh materi yang berkaitan dengan pandangan-pandangan para ahli. lima. Interpretasi keadilan Indonesia dalam poligami. Dalam penelitian ini digunakan cara berpikir deduktif.45 Untuk menarik kesimpulan, digunakan juga studi komparatif untuk membandingkan penafsiran surat al-Nisa ayat 3 dan 129 yang dilakukan oleh lima mufessir Indonesia.

Penulis akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan bahan-bahan yang relevan dan mendukung pembahasan skripsi ini. Data diperoleh dari bahan pustaka berupa buku, literatur, dokumen resmi, Al-Qur’an dan hadis yang berkaitan dengan objek permasalahan. Bab pertama Pendahuluan yang memuat latar belakang masalah yaitu memberikan penjelasan akademis mengapa penelitian ini perlu dilakukan dan apa yang melatar belakangi penelitian ini.

Kemudian dilanjutkan dengan definisi masalah, batasan, dan framing masalah agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan mempunyai batasan yang jelas. Tinjauan pustaka dimaksudkan untuk memperjelas posisi topik ini dalam khazanah ilmu Islam dan di mana terdapat perbedaan antara penelitian ini dan karya penelitian lainnya. Sedangkan Metodologi Penelitian dan Sistematika Teknis dan Tertulis dimaksudkan untuk menjelaskan metode-metode yang akan penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini.

Pada bab kedua, penulis akan memaparkan beberapa poin penting yang mendukung penyelesaian bab ketiga, yaitu mengenai landasan teori perkawinan, poligami. Pada bab ketiga, penulis akan menyajikan secara singkat data-data berbagai buku tafsir yang akan diambil, antara lain biografi penulis, latar belakang penulisan buku, metode penafsiran, dan gaya penafsiran. Pada bab keempat, penulis akan memaparkan hasil analisis komparatif dari bab kedua dan ketiga yaitu tafsir tafsir Raudhatul Irfan karya KH.

Ahmad Sanusi, tafsir an-Nur karya Hasbi Ash-Shiddieqy, tafsir al-Azhar karya Buya Hamka, kitab al-Ibriz karya A. Keadilan dalam poligami menurut tafsir Indonesia (tafsir al-Mishbah karya M. Quraih Shihab, tafsir al-Azhar karya Buya Hamka, kitab al-Ibriz karya A. Bishri Mustofa, kitab Raudhatul Irfan karya KH Ahmad Sanusi dan kitab an-Nur karya Hasbi Ash-Shiddieqy) adalah keadilan materiil dan non materiil.

Saran

Selama perempuan bisa memberikan segala yang dimilikinya seperti perempuan lainnya (tanpa cacat), penulis berharap laki-laki di Indonesia tidak melakukan poligami. Tafsir Al-Qur'an tentang poligami: Perbandingan tafsir Muhammad Syahrur dan Nasr Hamid Abu Zayd. Al-Ibriz Lima'rifati Tafsir Al-Qur'an al-Aziz bi al-Lughoh al-Jawiyah.

Status Perempuan di Asia Tenggara: Kajian Hukum Pernikahan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia. Jawaban Islami Atas Berbagai Keraguan Tentang Eksistensi Perempuan”, Trans, Hukuukal Mar'ah al-Muslimah, Abd. Heurmeneutika Tafsir Al-Ibriz: Kajian Pemikiran KH Bisri Mustofa dalam Tafsir al-Ibriz, Semarang: Pusat Penelitian IAIN Walisongo, 2004.

Usman (Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau), Debat Masalah Poligami dalam Islam, Majalah An-Nida: Jurnal Pemikiran Islam, vol.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait