KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Gedung H, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax. (024) 8508082; Email: unnes@unnes.ac.id
Website http://www.unnes.ac.id
Data skripsi mahasiswa Universitas Negeri SemarangNAMA : AYU SITARESMI
NIM : 2150405048
PRODI : Sastra Indonesia
JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia FAKULTAS : Bahasa dan Seni
EMAIL : ayoex_adja pada domain yahoo.co.id PEMBIMBING 1 : Drs. Haryadi,M.Pd.
PEMBIMBING 2 : Drs. Hari Bakti Mardikantoro,M.Hum TGL UJIAN : 2009-07-16
TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA WACANA HUMOR POLITIK VERBAL TULIS PRESIDEN GUYONAN BUTET KARTAREDJASA
ABSTRAK
Tuturan humor merupakan salah satu bentuk tindak tutur yang dapat
dijadikan sarana komunikasi. Di dalamnya terdapat informasi, pernyataan rasa senang, marah, kesal atau simpati. Sebagai sarana komunikasi apabila
disampaikan dengan tepat, humor dapat berfungsi bermacam-macam. Presiden Guyonan merupakan kumpulan tulisan Butet dalam rubrik khusus bernama Celathu, yang membidik kenyataan kehidupan secara jenaka dan penuh sindiran dalam gaya tutur khas Butet: kocak, berotak, full jenaka. Pemakaian bahasa humor dalam “Presiden Guyonan― berbeda dengan bahasa humor lain karena dalam wacana humor “Presiden Guyonan― menampilkan sketsa sosial yang merekam dan membidik kenyataan kehidupan dengan perspektif kejenakaan yang
menyisakan berbagai keganjilan yang mengusik lahirnya celetukan atau guyonan.
Dalam tuturan humor butet tidak lepas dari bahasa politik yang pedas dan tajam sehingga bahasa sebagai alat ekspresi pikiran dan interaksi sosial yang
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi orang lain.Wacana tersebut banyak terdapat tuturan ekspresif yang beragam dan berfungsi sebagai alat kritik. Untuk itulah penelitian ini dilakukan.
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) jenis tindak tutur apa sajakah yang terdapat dalam tuturan ekspresif pada wacana humor politik
“Presiden Guyonan―, (2) fungsi pragmatis tindak tutur ekspresif apa sajakah yang terdapat pada wacana humor politik “Presiden Guyonan―, dan kemungkinan efek apa yang ditimbulkan oleh tuturan ekspresif yang terdapat pada wacana humor
politik “Presiden Guyonan―. Tujuan penelitian skripsi ini adalah (1) mengidentifikasi jenis tindak tutur apa sajakah yang terdapat dalam wacana
humor politik “Presiden Guyonan―, (2) memaparkan fungsi pragmatis tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam wacana humor politik “ Presiden Guyonan―, dan menentukan kemungkinan efek apa saja yang ditimbulkan oleh tuturan ekspresif yang terdapat dalam wacana humor politik “ Presiden Guyonan―.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
teoretis dan metodologis. Pendekatan teoretis yang digunakan adalah pendekatan
pragmatic, sedangkan pendekatan metodologis yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah wacana humor politik dalam buku “ Presiden Guyonan― yang merupakan kumpulan tulisan butet dalam rubrik khusus bernama Celathu yang dimuat di harian Suara Merdeka, sedangkan data dalam penelitian ini berupa penggalan wacana humor
yang berjumlah 20 judul yang diambil secara acak dari buku “Presiden Guyonan―.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan metode catat. Analisis data menggunakan analisis pragmatic dengan metode heuristik. Pemaparan hasil analisis data menggunakan metode informal.
Hasil penelitian adalah tuturan humor di dalam wacana humor politik
ditemukan berbagai macam variasi tuturan. Berdasarkan jenis tindak tutur dalam tuturan ekspresif ditemukan tindak tutur ilokusi, tindak tutur perlokusi, tindak tutur langsung, tindak tutur tak langsung, tindak tutur harfiah, dan tindak tutur tak harfiah. Berdasarkan fungsi pragmatis tindak tutur ekspresif ditemukan fungsi ekspresif yang meliputi fungsi ekspresif mengkritik, fungsi ekspresif menyindir, fungsi ekspresif mengeluh, fungsi ekspresif menyanjung, dan fungsi ekspresif menyalahkan. Berdasarkan kemungkinan efek yang ditimbulkan oleh tuturan humor ditemukan beberapa efek yang meliputi efek positif dan negatif. Efek positif : introspeksi diri dan membuat lega, efek negatif : membuat jengkel dan membuat terhina.
Saran yang dapat peneliti sampaikan adalah 1) penulis atau pemerhati
humor dalam menggunakan tuturan hendaknya sesuai dengan permasalahan, terutama pernyataan tindak tutur ekspresif, sehingga evaluasi mengenai suatu permasalahan yang sedang dibahas dapat dipahami oleh berbagai pihak, 2) hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pemerhati bahasa yang tertarik untuk mendalami kajian pragmatik, khususnya yang berhubungan dengan tindak tutur ekspresif, dan peneliti lain ( bahasa maupun humor) agar menindaklanjuti penelitian terhadap bahasa dan tuturan humor pada bidang kajian yang berbeda.
Misalnya penelitian mengenai jenis dan fungsi bahasa dalam tuturan humor pada mata pelajaran lain.
KATA KUNCI
wacana humor, tuturan ekspresif, presiden guyonan#
REFERENSI
Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton M. Moeliono.
1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta:
Balai Pustaka.
Aisyiyah. 2005. Tindak Tutur Ekspresif dan Direktif Pada Wacana Surat Pembaca Rubrik “Redaksi Yth― Harian Kompas. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
Arifah, Tina. 2003. Implikatur Wacana Kartun Berbahasa Indonesia Berdasarkan Makna dan Tindak Tutur. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Austin, J.L. 1962. How to do Thing With Word. New York. Oxford University Press.
Effendi, Farid. 2005. Tindak Tutur Gus Dur sebagai Pengungkapan Humor
Kajian Pragmatik. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Gunarwan, Asim. 1994. Pragmatik: Pandangan Mata Burung dalam Soenjono Dardjowijojo (ed) Mengiring Rekan Sejati: Festschrift buat Pak Ton.
Jakarta: Unika Atma Jaya.
Handayani, Eni. 2003. Tuturan Humor dalam Wacana ketoprak Humor di RCTI ( (Kajian Sosiopragmatik). Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Haryadi. 2003. Jenis, Efek, dan Fungsi Tuturan Perlokusi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Semarang Kabupaten Kendal. Tesis.
Universitas Negeri Semarang.
Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta. Gramedia
Leech, Geoffrey. 1983. Principles of Pragmatics. Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia dilakukan oleh M.D.D Oka. 1993. Prinsip-Prinsip
Pragmatik. Jakarta: UI Press: London: Longman.
Moleong, lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik ( Teori dan Penerapannya). Jakarta : Depdikbud.
Parker, Frank. 1986. Linguistics For Non Linguistic. London: Taylor & Francis LTD.
Purwo, Bambang Kaswanti. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa.
Yogyakarta. Kanisius.
Rahardi, R. Kunjana. 2003. Berkenalan dengan Ilmu Bahasa Pragmatik. Malang : Dioma.
Rustono, 1998. Implikatur Percakapan sebagai Penunjang Humor Verba Lisan Berbahasa Indonesia. Disertasi. Universitas Negeri Semarang.
Rustono. 1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang : IKIP Semarang Press.
Rustono. 2000. Implikatur Tuturan Humor. Semarang : CV. IKIP Semarang Press.
Soedjatmiko, Wuri. 1992. “ Aspek Linguistik dan Sosiokultural di dalam Humor―.
Dalam Purwo, Bambang Kaswanti (Ed). PELLBA 5 : Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya Kelima. Hlm. 71-75. Jakarta : Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.
Sofyan, Akhamad. 2001.Pengaruh Manipulasi Fungsi Bahasa Terhadap Kondisi Bahasa Indonesia. http:// ejournal.unud.ac.id
Sudarmo, Darminto M. 1996. Anatomi Lelucon Indonesia. http://www.Geocities.
Com/Tokyo/9884/humor. Htm. Kompas online.
Sudaryanto. 1993. Metode dan aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta : Wacana University Press.
Sumarsono. 2004. Filsafat Bahasa. Jakarta : PT Grasindo.
Susilowati, Urip. 2004. Implikatur Politis Wacana Kartun Kolom oom Pasikom Karya G.M Sudarta di Harian Kompas. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang.
Syamsyudin, dkk. 1998. Studi Wacana Bahasa Indonesia. Depdikbud, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP. Setara D-III.
Syukur Ibrahim, Abdul. 1993. Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha Nasional.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung : Angkasa.
Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta : Andi.
Verhaar, J.W.M. 2004 : Asas-Asas Lingustik Umum. Yogyakarta: UGM Press.
Zaemah. 1999. Jenis Tindak Tutur Ekspresif dalam Wacana Kartun Bertema Politik. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.