• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Kiat-kiat Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa Di Perpustakaan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Kiat-kiat Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa Di Perpustakaan"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Namun pendidikan di Indonesia menghadapi banyak masalah yang mendesak, salah satunya adalah rendahnya minat baca siswa. Indeks Pembangunan Manusia 2019 menunjukkan bahwa minat baca di Indonesia menempati urutan ke-39 dari 42 negara. Diantaranya bahan bacaan yang kurang menarik, sarana prasarana yang kurang memadai, sekolah tidak selalu mampu menanamkan kebiasaan membaca pada setiap siswa, kurikulum yang padat dan metode pengajaran yang hanya menekankan pada hapalan justru menurunkan minat baca siswa.

Kemudian Hayadi menyatakan bahwa yang mempengaruhi minat baca adalah pembawaan, latihan dan kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, keadaan fisik, suasana hati, suasana lingkungan dan apakah rangsangan itu kuat atau tidak. Hal ini senada dengan pendapat beberapa ahli, diantaranya menurut Wahadaniah dalam Artana yang menyatakan bahwa minat membaca adalah suatu kepedulian yang kuat dan mendalam disertai rasa senang dalam kegiatan membaca sehingga dapat mendorong seseorang untuk membaca. sebaiknya. Dengan membaca seseorang memperoleh pengetahuan yang luas dan sebaliknya jika seseorang tidak suka membaca dikhawatirkan tidak akan dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu dan informasi yang ada, karena semua ilmu yang diperoleh tidak mungkin diperoleh tanpa membaca. , maka minat baca harus dapat dibangkitkan sejak dini sehingga dapat menjadi landasan untuk mengembangkan budaya baca. Sependapat juga dengan penelitian yang dilakukan bahwa literasi harus ditanamkan sejak dini, karena budaya literasi tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat. Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengalami perubahan langsung dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa minat baca siswa rendah, ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

PEMBAHASAN

Kemajuan media informasi dan teknologi telah dirasakan oleh hampir semua lapisan masyarakat, baik dari sisi positif maupun negatif penggunanya. Hal ini dikarenakan akses terhadap media informasi dan teknologi tergolong sangat mudah atau terjangkau oleh berbagai kalangan, baik untuk kalangan muda maupun tua maupun kalangan menengah ke bawah. Padahal, secara umum, anak-anak usia 5 hingga 12 tahun saat ini merupakan pengguna terbanyak yang merasakan manfaat dari kemajuan media dan teknologi informasi saat ini.

Oleh karena itu, tidak heran jika dampak positif dari perkembangan media informasi dan teknologi bagi anak usia 5 sampai 12 tahun dikatakan sebagai generasi multi tasking.3 Media baru apapun dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sedang berkembang. Perkembangan media informasi dan teknologi untuk anak di era globalisasi”, Etnisitas dan globalisasi: Prosiding Konferensi Internasional ke-5 Studi Indonesia (Malang: Universitas Brawijaya, ) hlm. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Carlsen dan Sherril (1998) di Ida Farida, menemukan bahwa minat baca dibentuk oleh beberapa faktor yaitu;

ﻚﱡﺑ َر َو ۡأَﺮۡﻗٱ

مَﺮ ۡﻛَ ۡﻷٱ٣

Di lingkungan sekolah, perpustakaan memiliki peran yang sangat strategis dalam menyediakan fasilitas untuk meningkatkan minat baca siswa. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah menempati posisi yang sangat penting dan strategis dalam proses belajar mengajar. 8Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional (Yogyakarta: Diva Press, 2012), hlm. 373 . . sekolah lain) agar perpustakaan sekolah dapat digunakan oleh semua pengguna perpustakaan.

Dengan demikian diharapkan perpustakaan dapat menjadi modal dasar dalam proses interaksi edukatif yang efektif dan efisien. Ismail, seperti dikutip Sinaga, dengan adanya perpustakaan sekolah yang berfungsi dengan baik, diharapkan mampu mewadahi dan mengembangkan serta memupuk minat baca anak-anak. Dengan berkembangnya minat baca siswa, diharapkan juga akan merangsang minat mereka untuk memperdalam pengetahuan dan pengetahuan serta budaya secara umum.

LANDASAN TEORI

Perpustakaan Sekolah

Dalam pelaksanaannya, perpustakaan sekolah membutuhkan pustakawan yang dapat disewa oleh salah satu guru. Dari konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang disimpan di sekolah dan berfungsi sebagai penunjang proses belajar mengajar di sekolah dengan berbagai koleksinya. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepala perpustakaan sekolah adalah orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan sekolah secara profesional sesuai dengan tujuan dan visi misi sekolah.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran pengelola perpustakaan sekolah adalah memberikan kontribusi dan mengembangkan misi dan tujuan perpustakaan sekolah. Pada dasarnya pustakawan sekolah terdiri dari dua bagian, yaitu seorang yang bertindak sebagai kepala pustakawan sekolah yang sering disebut dengan pustakawan atau guru pustakawan, dan berbagai anggota staf perpustakaan sekolah. Jabatan ini harus dipegang oleh salah satu guru agar penyelenggaraan perpustakaan sekolah benar-benar terintegrasi dengan proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah.

28 Ibrahim Bafadal, Manajemen Perpustakaan Sekolah, perpustakaan sekolah h. Adapun layanan teknis, layanan pembaca ada yang bersifat profesional dan ada pula yang bersifat teknis.

Minat Baca

  • Motivasi yang Mempengaruhi Minat Baca
  • Strategi dalam Menumbuhkan Minat Baca Siswa

Minat membaca bukanlah sesuatu yang lahir begitu saja dalam diri seseorang, namun minat membaca harus dipupuk dan dipupuk sejak dini. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa minat baca merupakan perpaduan antara keinginan, kemauan, atau motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan membaca. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi yang mempengaruhi minat baca adalah motivasi internal (motivasi yang berasal dari dalam) seperti kebutuhan, pengetahuan pengembangan diri dan aspirasi atau cita-cita dan motivasi eksternal (motivasi yang berasal dari luar) seperti sebagai hadiah, hukuman, dan persaingan atau persaingan 2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca.

Kartosedono Soekarman mengemukakan dalam Daryono bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tumbuhnya minat baca masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak. Oleh karena itu, sebagian besar dari mereka kurang memperhatikan pembinaan minat baca yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Sementara pengelola perpustakaan menyadari bahwa menumbuhkan minat baca adalah salah satu tugas dan tanggung jawab mereka, banyak dari mereka terkendala oleh sumber daya yang terbatas.

Faktor pendorong meningkatnya minat baca adalah minat, kegemaran dan kegemaran membaca dan pendorong tumbuhnya kebiasaan membaca adalah kemauan dan kemampuan membaca. Minat membaca yang mulai berkembang pada usia dini dan terjadi secara teratur akan berkembang menjadi kebiasaan membaca. Adanya kebijakan pemerintah secara langsung maupun tidak langsung mendorong atau merangsang tumbuh dan berkembangnya minat baca masyarakat.

Selain itu yang dimaksud dengan faktor penghambat adalah faktor yang dapat menghambat pelaksanaan pembinaan minat baca. Derasnya arus hiburan melalui alat bantu dengar, misalnya televisi dan film, sampai batas tertentu merupakan persaingan yang ketat dalam memperebutkan minat baca masyarakat; Kurangnya penindakan hukum yang tegas meskipun sudah ada undang-undang hak cipta terhadap maraknya pembajakan buku yang berdampak tidak langsung terhadap minat baca;

Lingkungan keluarga misalnya kurangnya keteladanan orang tua dalam memanfaatkan waktu luang dapat mempengaruhi minat baca yang sudah ada sejak kecil. Faktor penghambat tersebut harus diatasi, dilemahkan atau dihilangkan agar pengembangan minat baca berhasil. 40 Delvalina, “Teknik dan strategi dalam membangun dan meningkatkan minat baca siswa di lingkungan perpustakaan sekolah”, Jurnal Imam Bonjol Vol.

Maka yang perlu diubah adalah mindset terhadap urgensi minat membaca untuk mencapai prestasi (performance reading) dan budaya baca bangsa.

Pembahasan

  • Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca .1 Kurang Motivasi
    • Motivasi Intrinsik
    • Motivasi Ekstrinsik
  • Metode Menumbuhkan Minat Baca
    • Strategi Pengembangan Minat Baca

Oleh karena itu, motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang yang dapat memotivasi dia untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik adalah hal-hal dan keadaan yang berasal dari pembelajar itu sendiri dan dapat merangsang tindakan belajar. Dari segi kognitif, motivasi intrinsik lebih penting bagi siswa karena lebih murni dan bertahan lama serta tidak tergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.

Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting karena. kemungkinan besar kondisi siswa berubah secara dinamis dan tidak menutup kemungkinan juga komponen lain dalam proses belajar mengajar kurang diminati oleh siswa sehingga siswa kurang antusias dalam proses belajar mengajar baik di kampus maupun di rumah untuk dilaksanakan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan kegiatan dan prakarsa sehingga dapat mengarahkan dan menjaga keselarasan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Semuanya pasti ada fungsinya, siswa yang sadar akan fungsi motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam belajar, siswa yang memiliki motivasi yang kuat dan jelas dalam proses belajar pasti akan rajin dan berhasil dalam belajar.

Dalam hal menumbuhkan minat baca mahasiswa, hal ini tidak terlepas dari peran pustakawan dan pustakawan dalam menyediakan bahan bacaan yang berkualitas dan terkini serta menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dosen atau dosen di kampus. Pertama, merancang kurikulum atau sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan membaca yang berkaitan dengan kurikulum atau sistem pembelajaran yang ada. Kedua, pendidik berupaya merekomendasikan bahan bacaan yang harus dibaca siswa sehubungan dengan tugas belajar, hal ini juga harus diungkapkan kepada pustakawan atau pihak perpustakaan agar tersedia bahan bacaan yang direkomendasikan, sehingga siswa secara otomatis mencari dan membaca di perpustakaan.

Jadi mari kita kembangkan minat baca siswa dengan membuat “pojok baca”. Setiap sudut ruangan sebaiknya dibuatkan taman baca, dominasi buku-buku adalah buku-buku pendidikan melebihi buku-buku kuliah. Kami menyadari bahwa dalam kehidupan nyata, strategi yang paling efektif untuk menumbuhkan minat membaca seseorang terletak pada diri orang itu sendiri. Meningkatkan minat membaca harus diawali dengan motivasi diri dalam membaca. membaca, pandangan terhadap segala sesuatu menjadi terbuka terhadap hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui.

Kegiatan membaca tidak lepas dari keberadaan dan ketersediaan bahan bacaan yang cukup, baik secara kuantitas maupun kualitas. Adanya insentif yang membangkitkan gairah dan memotivasi siswa menimbulkan semangat dan semangat sehingga akan berpengaruh pada peningkatan minat seseorang. Jika ayah, ibu dan orang di sekitar anak senang membaca, maka akan berdampak nyata pada minat baca anak.

Lebih ringkas dalam meningkatkan minat baca siswa dalam mencari informasi merupakan motivasi yang sangat kuat untuk melakukannya.

DAFTAR PUSTAKA

Sistem Pakar Pemecahan Kasus menentukan minat baca, kecenderungan dan karakter siswa dengan Metode Forward Chaining. Pengaruh Penerapan Literasi Digital dan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA di Masa Pandemi Covid-19 Siswa Kelas IX SMP Nu Suruh Tahun Pelajaran 2020/2021.

Referensi

Dokumen terkait

Amin, “Etika Tauhidik Sebagai Dasar Kesatuan Epistemologi Keilmuan Umum dan Agama: Dari Paradigma Positivistik-Sekularistik ke Arah Teoantroposentrik-Integralistik”