• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Laporan Implementasi Dan Evaluasi Benturan Kepentingan Semester Ii - Kkp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Laporan Implementasi Dan Evaluasi Benturan Kepentingan Semester Ii - Kkp"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BENTURAN KEPENTINGAN

SEMESTER II

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEKALONGAN

TAHUN 2019

(2)

1 Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah- Nya sehingga laporan semester II tahun 2019 diselesaikan. Laporan semester II ini disusun dalam rangka memberikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan dalam rangka implementasi Whistleblowing System yang ada di PPN Pekalongan. Di dalamnya memuat hasil pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PPN Pekalongan, serta memuat hambatan dan permasalahan yang dihadapi sebagai bahan evaluasi dan perbaikan.

Harapan kami kiranya laporan ini dapat dijadikan bahan informasi penyelenggaraan Penanganan Benturan Kepentingan di PPN Pekalongan dan sekaligus sebagai bahan masukan bagi penyusunan laporan penyelenggaraan Penanganan Benturan Kepentingan pada lingkup Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut. Disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.

Akhirnya atas perhatian dan bantuan semua pihak terhadap terlaksananya WBS di PPN Pekalongan diucapkan terima kasih.

Pekalongan, 3 Januari 2020 Kepala PPN Pekalongan

Ir. Mansur, M.M

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar ... 1

Daftar Isi ... 2

BAB I Pendahuluan ... 3

A. Latar Belakang ... 3

B. Tujuan ... 3

C. Ruang Lingkup ... 4

D. Dasar Hukum ... 4

BAB II Pelaksanaan Kegiatan ... 5

1. Pembaruan/Perbaikan SK Tim Penanganan Benturan Kepentingan. ... 5

2. Sosialisasi Pengendalian Benturan Kepentingan ... 5

3. Sosialisasi Matrik Identifikasi Benturan Kepentingan ... 5

4. Pembuatan Media Sosialisasi Benturan Kepentingan Berupa Poster ... 6

BAB III Evaluasi Atas Penanganan Benturan Kepentingan Semester II Tahun 2019 ... 7

BAB IV Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi ... 10

1. Saran atau Rekomendasi ... 10

BAB V Penutup ... 11

A. Kesimpulan ... 11

B. Rekomendasi ... 11

(4)

3 BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, PPN Pekalongan tidak dapat terlepas dari interaksi dengan banyak pihak, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Terkait dengan interaksi tersebut di atas seringkali terjadi benturan kepentingan dalam diri seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dimana pertimbangan pribadi mempengaruhi dan/atau dapat mengurangi profesionalitas seorang pegawai dalam mengemban tugas dan fungsinya.

Pertimbangan pribadi tersebut dapat berasal dari kepentingan pribadi, kerabat, atau kelompok yang kemudian mendesak atau mereduksi gagasan yang dibangun berdasarkan nalar profesionalnya sehingga keputusannya menyimpang dari orisinalitas keprofesionalannya dan akan berimplikasi kepada penyelenggaraan negara khususnya di bidang pelayanan publik menjadi tidak efisien dan tidak efektif.

Benturan Kepentingan adalah situasi dimana pegawai memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan wewenang sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusan dan/atau tindakannya. Kepentingan pribadi tersebut dapat berasal dari kepentingan pribadi, kerabat atau kelompok yang kemudian mendesak atau mereduksi gagasan yang dibangun berdasarkan nalar profesionalnya sehingga keputusannya menyimpang dari orisinalitas keprofesionalitasnya dan akan berimpilikasi pada penyelenggaraan negara khususnya dibidang pelayanan publik menjadi tidak efisien dan tidak efektif. Benturan kepentingan sering pula dimaknai sebagai konflik kepentingan (conflict of interest).

B. Tujuan

1. Sebagai bahan evaluasi dalam pengelolaan penanganan benturan kepentingan baik dari pihak internal maupun eksternal PPN Pekalongan.

2. Meningkatkan upaya pencegahan benturan kepentingan di lingkungan PPN Pekalongan.

3. Mendorong pegawai di lingkungan PPN Pekalongan agar bersifat profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

(5)

C. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup dari laporan ini adalah kegiatan implementasi dan evaluasi kegiatan penanganan benturan kepentingan di PPN Pekalongan.

D. Dasar Hukum

Dasar hukum implementasi WBS di PPN Pekalongan adalah peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 13/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

(6)

5 BAB II

Pelaksanaan Kegiatan

1. Sosialisasi Pengendalian Benturan Kepentingan

Pada bulan September 2019 telah dilakukan sosialisasi pengendalian Whistleblowing serta pengendalian benturan kepentingan. Kegiatan tersebut diselengggarakan pada tanggal 05 September bertempat di Balai Pertemuan PPN Pekalongan. Bertindak sebagai Narasumber adalah Bpk. Bambang Priyono selaku Kepala Sub-Bagian Tata Usaha dan Bapak Joko Rianto selaku Kepala Seksi Operasional pelabuhan dan ketua sub tim Penguatan Pengawasan WBK PPN Pekalongan. Adapun peserta yang hadir sebanyak 71 orang terdiri dari staf PPN Pekalongan baik PNS maupun TKK.

2. Sosialisasi Matrik Identifikasi Benturan Kepentingan

Sosialisasi Matrik Identifikasi Penanganan Benturan Kepentingan dilakukan Pada tanggal yang sama dengan sosialisasi pengendalian Whistleblowing serta pengendalian benturan kepentingan yaitu pada tanggal 05 Septembner 2019 . Diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut pegawai PPN Pekalongan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berhati-hati dan bersikap profesional dan menghindari potensi benturan kepentingan.

(7)

3. Pembuatan Media Sosialisasi Benturan Kepentingan Berupa Poster

(8)

7 BAB III

Evaluasi Atas Penanganan Benturan Kepentingan Semester II Tahun 2019

Berdasarkan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan di PPN Pekalongan, pada Semester III

TIDAK ditemukan adanya benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ASN di lingkup PPN Pekalongan (form hasil evaluasi terlampir). Secara detil evaluasi atas penanganan benturan kepentingan berdasarkan bentuk Conflict of Interest sebagai berikut:

a. Gratifikasi

Situasi kondisi yang menyebabkan benturan kepentingan akibat adanya gratifikasi antara lain: (1) dalam penerbitan rekomendasi pengiriman jenis ikan yang dilindungi mendapat gratifikasi dari pengguna jasa; (2) Dalam penyaluran bantuan pemerintah mendapatkan gratifikasi dari calon peneriman bantuan. Untuk mengantisipasi terjadinya benturan kepentingan yang diakibatkan adanya gratifikasi dilakukan beberapa strategi : (1) Penandatangan Pakta Integritas (2) Melaporkan gratifikasi (3) Melaporkan LHKPN secara berkala dan tepat waktu (4) Menghindari pertemuan langsung (tatap muka) dengan pengguna jasa/penerima bantuan pemerintah (5) Penandatanganan komitmen anti korupsi

(6) Menetapkan tim pengendalian gratifikasi. Adapun jabatan yang berpotensi mengalami benturan kepentingan akibat adanya gratifikasi antara lain: Kepala PPN Pekalongan, Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Operasional Pelabuhan, Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha, Kepala Seksi Kesyahbandaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa / Pejabat Pembuat Komitmen, Staf PPN Pekalongan baik PNS maupun TKK.

b. Penggunaan Aset (BMN)

Situasi kondisi yang menyebabkan benturan kepentingan akibat adanya penggunaan aset (BMN) adalah penggunaan aset (BMN) untuk kepentingan pribadi dan keluarga. Untuk mengantisipasi benturan kepentingan yang diakibatkan penggunaan aset akan diterapkan strategi : (1) Penggunaan BMN diatur melalui SK Kepala Pelabuhan (2) Tertib administrasi pemakaian atau peminjaman BMN (3) Pengadaan BMN berdasarkan RKBMN (4) Meningkatkan peran aktif petugas pengurus sekaligus penyimpanan BMN (5) Melaksanakan SOP Pengelolaan Aset. Adapun jabatan yang berpotensi mengalami benturan kepentingan akibat adanya penyalahgunaan aset BMN antara lain: Kepala PPN Pekalongan, Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Operasional Pelabuhan, Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha, Kepala Seksi Kesyahbandaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa / Pejabat Pembuat Komitmen, Staf PPN Pekalongan baik PNS maupun TKK.

(9)

c. Rahasia Jabatan / Instansi

Situasi kondisi yang dapat menyebabkan benturan kepentingan yang diakibatkan rahasia jabatan adalah membocorkan rahasia negara terutama pada saat proses promosi dan mutasi jabatan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Untuk mengatasi kondisi tersebut diterapkan strategi: (1) Penandatangan Pakta Integritas (2) Menetapkan kebijakan informasi publik melalui SK Kepala Balai (3) Implementasi WBS. Adapun jabatan yang berpotensi mengalami benturan kepentingan sebab membocorkan rahasia jabatan/instansi antara lain: Kepala PPN Pekalongan, Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Operasional Pelabuhan, Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha, Kepala Seksi Kesyahbandaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa / Pejabat Pembuat Komitmen, Staf PPN Pekalongan baik PNS maupun TKK.

d. Perangkapan Jabatan

Situasi kondisi yang menyebabkan benturan kepentingan karena adanya perangkapan jabatan yaitu menduduki jabatan salah satu perusahaan penyedia barang/jasa dan/atau menjadi komisaris dari penyedia barang/jasa maupun perusahaan pengguna jasa. Untuk mengantisipasi hal tersebut diterapkan strategi: (1) Penandatangan Pakta Integritas (2) Melaporkan LHKPN tepat waktu (3) Penerapan SPIP (4) Implementasi WBS. Adapun jabatan yang berpotensi mengalami benturan kepentingan akibat adanya rangkap jabatan antara lain: Kepala PPN Pekalongan, Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Operasional Pelabuhan, Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha, Kepala Seksi Kesyahbandaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa / Pejabat Pembuat Komitmen, Staf PPN Pekalongan baik PNS maupun TKK.

e. Rekrutmen Pegawai

Situasi kondisi yang menyebabkan benturan kepentingan karena adanya intervensi dalam rekrutmen pegawai yaitu (1) Menggunakan atau memanfaatkan jabatan untuk mempengaruhi proses penerimaan pegawai baik langsung maupun tidak langsung, (2) Melakukan kolusi dalam rekrutmen pegawai, (3) Melakukan pungutan liar dalam rekrutmen dan penempatan pegawai. Untuk mengantisipasi hal tersebut diterapkan strategi: (1) Rekrutmen pegawai secara terbuka (3) Menetapkan/membentuk tim seleksi pegawai (4) Menetapkan pola mutasi pegawai dalam SK Kepala Balai. Adapun jabatan yang berpotensi

(10)

9

mengalami benturan kepentingan akibat adanya intervensi dalam rekrutmen pegawai antara lain:

Kepala PPN Pekalongan, Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Operasional Pelabuhan, Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha, Kepala Seksi Kesyahbandaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa / Pejabat Pembuat Komitmen.

f. Penyalahgunaan Jabatan

Situasi kondisi yang menyebabkan benturan kepentingan karena adanya penyalahgunaan jabatan yaitu menyalahgunakan jabatan untuk melakukan pemerasan atau pungli kepada stakeholder terkait. Untuk mengantispasi hal tersebut diterapkan strategi: (1) Penandatangan Pakta Integritas (2) Penandatanagan Anti Korupsi (3) Implementasi WBS. Adapun jabatan yang berpotensi mengalami benturan kepentingan akibat adanya gratifikasi antara lain: Kepala PPN Pekalongan, Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Operasional Pelabuhan, Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha, Kepala Seksi Kesyahbandaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa / Pejabat Pembuat Komitmen, Staf PPN Pekalongan baik PNS maupun TKK.

(11)

BAB IV

Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi

1. Saran atau Rekomendasi

 Sosialisasi terkait WBS dan Benturan kepentingan perlu terus disosialisasikan, salah satunya melalui media sosial. Diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut pemahaman pegawai akan mekanisme pelaporan WBS semakin meningkat dan sebagai langkah pencegahan pelanggaran oleh pegawai

.

(12)

11 BAB V

Penutup

A. Kesimpulan

1. Tidak terdapat benturan kepentingan selama Semester II 2019

2. Berdasarkan pemantauan dan pengendalian lingkup PPN Pekalongan, tidak terdapat benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas baik dalam pelayanan publik, pejabat pengelola keuangan maupun pejabat yang menangani pengadaan barang/jasa.

3. Telah dibuat surat edaran tentang bahaya benturan kepentingan di lingkuran PPN Pekalongan

B. Rekomendasi

1. Sosialisasi terkait WBS dan Benturan kepentingan perlu terus disosialisasikan, salah satunya melalui media sosial. Diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut pemahaman pegawai akan mekanisme pelaporan WBS semakin meningkat dan sebagai langkah pencegahan pelanggaran oleh pegawai.

Referensi

Dokumen terkait

EXPLORING A RURAL ENGLISH TEACHER’S LIVED EXPERIENCES OF ASSESSMENT PRACTICES IN A BLENDED LEARNING ENACTMENT: A NARRATIVE INQUIRY Thesis BY HARIS SUGIANTO NPM: 21902073022

It will look alike: 1 speak and pronounce English well, 2 have a good sense of humor, 3 use various methods and techniques in teaching that arouse student’s interest, 4 be up-to-date