MUATAN SUMBU TERBERAT (MST) MUATAN SUMBU TERBERAT (MST)
Untuk pengendalian beban berlebih, diperlukan pengaturan melalui pembatasan beban lalu lintas Untuk pengendalian beban berlebih, diperlukan pengaturan melalui pembatasan beban lalu lintas dengan konsep
dengan konsep Muatan Sumbu Terberat (MST)Muatan Sumbu Terberat (MST), dimana Muatan Sumbu Terberat (MST), dimana Muatan Sumbu Terberat (MST) adalah beban gandar maksimum yang diijinkan pada jalan raya. MST dipakai sebagai Dasar adalah beban gandar maksimum yang diijinkan pada jalan raya. MST dipakai sebagai Dasar Hukum (Legal Aspect)dalam pengendalian dan pengawasan muatan kendaraan di jalan dan Hukum (Legal Aspect)dalam pengendalian dan pengawasan muatan kendaraan di jalan dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan keputusan Departemen Perhubungan, dilakukan pembatasan beban kendaraan Berdasarkan keputusan Departemen Perhubungan, dilakukan pembatasan beban kendaraan dengan MST di atas 10 ton, MST = 10 ton dan MST = 8 ton.
dengan MST di atas 10 ton, MST = 10 ton dan MST = 8 ton.
MUATAN SUMBU TERBERAT (MST) DI INDONESIA menurut Peraturan Pemerintah No.
MUATAN SUMBU TERBERAT (MST) DI INDONESIA menurut Peraturan Pemerintah No.
43 Th. 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan, MST lebih 10 Ton : Untuk Jalan Kelas I, 43 Th. 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan, MST lebih 10 Ton : Untuk Jalan Kelas I, MST = 10 Ton : Untuk Jalan Kelas II, dan MST = 8 Ton : Untuk Jalan Kelas IIIA, IIIB, IIIC.
MST = 10 Ton : Untuk Jalan Kelas II, dan MST = 8 Ton : Untuk Jalan Kelas IIIA, IIIB, IIIC.
Penggunaan MST lebih dari 10 Ton ini akan diatur oleh Menteri Perhubungan dan Menteri Penggunaan MST lebih dari 10 Ton ini akan diatur oleh Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum.
Pekerjaan Umum.
Adapun konfigurasi
Adapun konfigurasi beban untuk beban untuk MST 10 MST 10 ton dan ton dan MST 8 MST 8 ton masinton masing-masing g-masing dapat dilihat dapat dilihat padapada
Gambar.1
Gambar.1 dan danGambar.2 Gambar.2 di bawah ini. di bawah ini.
Gambar.E.7
Gambar.E.7 Konfigurasi Beban untuk MST 10 ton Konfigurasi Beban untuk MST 10 ton
Gambar.E.8
Gambar.E.8 Konfigurasi Beban untuk MST 8 ton Konfigurasi Beban untuk MST 8 ton
Beban yang terjadi akibat lalu lintas dapat dikonversikan ke dalam konfigurasi beban sumbu Beban yang terjadi akibat lalu lintas dapat dikonversikan ke dalam konfigurasi beban sumbu seperti gambar 3.1 berikut:
seperti gambar 3.1 berikut: