Prosedur Operasi Standar (SOP) Penelitian Bahasa dan Sastra telah disusun untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan penelitian di lingkungan Badan Pengembangan dan Pengembangan Bahasa. SOP Penelitian Bahasa dan Sastra ini dapat dijadikan pedoman bagi satuan kerja dalam melaksanakan kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga diharapkan pelaksanaan penelitian dapat tercapai semaksimal mungkin. Pelaksanaan tugas penelitian bahasa dan sastra di lingkungan Badan Pengembangan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa) dilaksanakan melalui penyusunan program, pelaksanaan penelitian, fasilitasi, kerjasama, dokumentasi dan publikasi, serta pemantauan dan evaluasi.
POS penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk menjamin kualitas penelitian di bidang bahasa dan sastra. Penelitian bahasa dan sastra dalam kerangka Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa) dilaksanakan oleh pusat dan unit pelaksana teknis di daerah. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) penelitian bahasa dan sastra yang merupakan bagian dari standar mutu yang dikembangkan oleh Badan Bahasa.
Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berurutan guna menghasilkan penelitian kebahasaan dan kepustakaan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan untuk mendukung total quality manajemen di Badan Bahasa. Maksud dan tujuan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penelitian Bahasa dan Sastra adalah sebagai berikut.
PENDAHULUAN
Kebijakan dan Arah Penelitian
Maksud dan Tujuan
Manfaat
Ruang Lingkup
Fokus Penelitian
Perencanaan Penelitian
Sinergi dan Akselerasi Kegiatan Penelitian
Pendanaan
PENJAMINAN MUTU PENELITIAN
- Penjaminan Mutu Penelitian
- Struktur Organisasi Penjaminan Mutu
- Penjaminan Mutu Publikasi
- Mekanisme dan Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Publikasi merupakan sarana komunikasi antara peneliti dan pengguna hasil penelitian yang terdiri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, komunitas ilmiah, dan masyarakat umum. Publikasi tersebut dapat berupa laporan penelitian, jurnal ilmiah cetak, jurnal ilmiah online dan publikasi ilmiah lainnya.
PELAKSANAAN PENELITIAN
- Pelaksanaan Penelitian
- Tenaga Penelitian
- Jangka Waktu
- Tahapan Penelitian
- Operasional dan Administrasi Penelitian
- Etika Pelaksanaan Penelitian
Seorang peneliti kualitatif merencanakan dan mengembangkan (a) berapa jenis teori yang diteliti, (b) arah yang akan ditempuh setelah mengumpulkan data; dan (c) interaksi dengan subjek penelitian. 19 5) Arti.
DESKRIPSI SINGKAT TENTANG PENELITIAN ILMIAH
Pengantar
Pertama, Badan Bahasa lebih berkonsentrasi pada penelitian bahasa dan sastra yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan karena bidang bahasa dan sastra masuk dalam lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehingga membawa konsekuensi pada terintegrasinya kedua bidang tersebut. Konsep pengintegrasian pendidikan dan budaya dengan bahasa dan sastra memungkinkan adanya gabungan model penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kedua, Badan Bahasa memberikan kepada peneliti gambaran singkat tentang berbagai model pendekatan penelitian sehingga wawasan peneliti menjadi lebih luas dan lebih siap dalam melakukan berbagai pendekatan penelitian.
Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif dengan ciri-ciri naturalistik menekankan pada proses dan makna yang datang langsung dari responden yang diwawancarai oleh peneliti. Peneliti membekali diri dengan alat perekam, meskipun ada pula yang berpendapat bahwa peneliti kualitatif tidak sepenuhnya membekali diri dengan alat tersebut kecuali ada persetujuan dari responden dan diperlukan data tambahan pada aspek penelitian. Penelitian kualitatif bercirikan data deskriptif artinya data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau gambar, dan bukan angka-angka (Moleong, 1998: 6).
Untuk menambah wawasan, penelitian kualitatif yang bercirikan data deskriptif tidak mereduksi halaman demi halaman narasi dan data lainnya menjadi simbol-simbol numerik. Peneliti dengan pendekatan ini akan memperhatikan pemikiran-pemikiran yang muncul dalam benak responden kemudian mencari makna sebagai bahan penafsiran. Penelitian kualitatif dapat diklasifikasikan sebagai berikut: .. a) penelitian etnografi dengan tujuan untuk menemukan tema-tema budaya, b) penelitian studi kasus dengan tujuan untuk memperdalam kasus, .. c) penelitian fenomenologis dengan tujuan untuk mengeksplorasi pengalaman subjektif partisipan. , .. d) penelitian teoretis yang beralasan dengan tujuan menghasilkan teori dari data, . e) penelitian biografi/naratif yang bertujuan untuk menggali pengalaman individu dan selanjutnya disusun dalam bentuk cerita (biografi atau otobiografi), dan . f) penelitian analisis isi dengan tujuan mendeskripsikan isi teks (Program Pascasarjana UNJ.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Metode Gabungan (Mixed Methods)
SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN
Sistematika Proposal Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Daftar isi meliputi halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, bab dan subbab, daftar pustaka, dan lampiran. Latar belakang penelitian meliputi uraian tentang 1) gejala/konsep/tuduhan atau fenomena yang terjadi berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Daftar pustaka penelitian memuat uraian nama penulis, tahun penerbitan, judul buku/referensi, tempat penerbitan, dan nama penerbit.
Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif
Proposal Penelitian Gabungan Metode (Mixed-Methods)
- Sistematika Proposal Penelitian Pengembangan Model
- Sistematika Proposal Penelitian Kebijakan
- Sistematika Proposal Penelitian Tindakan
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN
Sistematika Laporan Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Sampul laporan penelitian memuat logo “Tutwuri Handayani”, judul laporan penelitian, nama lengkap pimpinan dan anggota penelitian (tanpa gelar), nama organisasi satuan kerja, serta harddisk berwarna biru muda. . penutup (contoh terlampir). 45 2) Halaman konfirmasi. Peneliti menyajikan hasil analisis data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, diagram uap dan daun atau plot kotak yang dilengkapi dengan interpretasi data. Pembahasan temuan penelitian dilakukan sesuai dengan permasalahan penelitian dan submasalahnya serta merupakan interpretasi atau verifikasi terhadap temuan tersebut dan menghubungkannya dengan teori yang digunakan.
Sistematika Laporan Penelitian Kualitatif
Dalam bentuk pertanyaan, peneliti menguraikan fokus masalah dan menyoroti komponen model perangkat lunak yang akan dikembangkan. Peneliti menjelaskan proses evaluasi hasil, kelayakan dan efektivitas model program yang dilaksanakan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Peneliti menjelaskan implikasi dan persyaratan penggunaan model program yang dihasilkan untuk meningkatkan kualitas program.
Sistematika Laporan Penelitian Metode Gabungan (Mixes-
- Sistematika Laporan Penelitian Pengembangan Model
- Sistematika Laporan Penelitian Kebijakan
- Sistematika Laporan Penelitian Tindakan
TEKNIK PENULISAN DAN NOTASI ILMIAH
Bahan dan Teknik Pengetikan
Batasan pengetikan dari tepi kertas (pias) untuk naskah laporan penelitian, termasuk desain penelitian, adalah sebagai berikut. Tabel kata diketik dengan huruf T kapital, seperti Tabel 2.1 yang artinya ... tabel pertama Bab 2 dan seterusnya. Judul gambar diketik dengan huruf kapital G, seperti pada Gambar 3.1, artinya gambar pertama Bab 3, dan seterusnya.
Judul gambar diletakkan di bawah gambar. f) Penulisan lambang atau lambang hendaknya menggunakan fasilitas program perangkat lunak komputer, sedangkan satuan dan singkatan yang digunakan adalah lambang dan singkatan yang lazim digunakan pada setiap disiplin ilmu, misalnya 100C; 5kg; 12 ppm; dan 20 ml.. a) Jarak antar baris dalam teks adalah dua spasi, kecuali spasi antara judul kalimat, subjudul, subbab, judul tabel dan judul gambar serta judul lampiran adalah satu setengah spasi. Awal suatu karya ilmiah diberi nomor halaman dengan menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) dan diletakkan pada posisi tengah bawah halaman dimulai dari judul bagian dalam (setelah sampul). Penomoran bab mulai dari bab pembuka hingga bab penutup menggunakan angka romawi kapital (I-II-III, dst).
Nomor halaman setiap judul bab ditempatkan di tengah bawah, dengan halaman berikutnya di sudut kanan atas, diberi jarak tiga spasi. Penomoran halaman pada akhir karya ilmiah mulai dari Daftar Pustaka hingga Curriculum Vitae menggunakan angka Arab yang dicetak pada margin bawah tepat di tengah dengan jarak tiga spasi dari tepi bawah teks. Halaman selanjutnya dicetak di kanan atas dengan jarak tiga spasi dari tepi atas (baris pertama teks) sejajar dengan margin kanan teks.
Notasi Ilmiah
Apabila memetik dua pengarang, nama keluarga kedua-dua pengarang disenaraikan dalam kurungan di hujung ayat yang dipetik, dan perkataan dan berada di antara nama pengarang. Pada halaman terakhir petikan, berikan nama pengarang utama dalam kurungan dan sertakan tahun dan halaman. Hall (1955), yang dapat meringkaskan sejarah seluruh kawasan" dalam Ulaen et al. e) Petikan dengan nama pengarang yang tidak diketahui (tanpa nama).
Kutipan yang nama penulisnya tidak diketahui, boleh menggunakan kata anonim sebagai ganti nama penulisnya. Jika dilihat dari sudut pandang biologis, emosi adalah ekspresi perasaan (LeDoux, 1996; Strangman. Sumber kutipan berupa komunikasi pribadi atau wawancara pribadi yang tidak dipublikasikan. Sumber kutipan adalah komunikasi pribadi atau wawancara pribadi yang tidak dipublikasikan yang ada pada teks yang dikutip. ., tidak harus berupa bibliografi dalam teks.
Namun sumber kutipan hendaknya dicantumkan dalam catatan kaki, dengan mencantumkan jenis kutipan tidak langsung berupa wawancara atau komunikasi pribadi disertai nama belakang, tempat, tanggal, bulan, dan tahun sumber/informan dalam tanda kurung. Sumber kutipan antara lain memo, surat, email, dan informasi media sosial yang tidak dipublikasikan dan hanya dikutip pada teks, bukan pada daftar pustaka. Namun sumber kutipan sebaiknya diberi catatan kaki dengan mencantumkan jenis kutipan tidak langsung berupa memo, surat, email, dan informasi media sosial disertai nama belakang penulis, tempat, tanggal, bulan, dan tahun. diapit tanda kurung.
Cara penulisan referensi mengikuti praktik penulisan daftar pustaka yang meliputi nama keluarga, tahun pengunggahan, judul dan sumber website, serta penulisannya diikuti tanggal, bulan, tahun dan waktu akses dalam tanda kurung. Apabila mengutip dari Internet tanpa mencantumkan tanggal unggah (ttu.), maka dapat dituliskan daftar pustaka sebagai berikut, yaitu nama belakang penulis, ttu., judul artikel, situs sumber diikuti tanggal, bulan, tahun dan akses. waktu dalam tanda kurung..7) Kutipan dari kutipan orang lain. Misalnya Satcher sebagai sumber primer dan Critser sebagai sumber sekunder dan dimasukkan dalam daftar pustaka.
Bagian-bagian dalam daftar pustaka dibatasi dengan titik, sedangkan tempat penerbitan dan nama penerbit dibatasi dengan titik dua.
PENUTUP
Apakah hal ini memungkinkan para praktisi dan pemerhati terlibat dalam penguatan kesadaran pemangku kepentingan terhadap keberadaan bahasa/sastra daerah? Upaya apa yang diharapkan dari para pemangku kepentingan untuk memperkuat kesadaran dan kesadaran akan pentingnya bahasa/sastra daerah. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengukuran tingkat kekhawatiran dan. meningkatkan kesadaran pihak-pihak yang berkepentingan tentang pentingnya bahasa/sastra daerah.
Upaya apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian para pemangku kepentingan terhadap pentingnya bahasa/sastra daerah? Upaya meningkatkan kesadaran dan kesadaran akan pentingnya bahasa/sastra daerah sehingga berkontribusi terhadap peningkatan upaya konservasi. Apa peran pendidikan formal dan informal dalam mengembangkan kesadaran akan pentingnya bahasa/sastra daerah?
Tindakan pencegahan apa yang harus dilakukan untuk menghindari dampak negatif terhadap menjaga pentingnya bahasa/sastra daerah? Persoalan apa saja yang perlu diangkat dalam sosialisasi pentingnya pelestarian bahasa/sastra daerah kepada semua pihak? Apakah perlu dilakukan upaya untuk menekankan kelestarian unsur bahasa/sastra daerah pada masyarakat di suatu daerah?
Peran apa yang harus dimainkan oleh para pemangku kepentingan dalam mengidentifikasi dan melindungi bahasa/sastra daerah? 23 Apakah perlu adanya terobosan perubahan konsep, sistem dan upaya pelestarian bahasa/sastra daerah? Pemanfaatan bahasa/sastra daerah kekinian dapat dilakukan secara adaptif tanpa menghilangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Kegiatan pelestarian bahasa/sastra daerah dilaksanakan atau dikoordinasikan oleh para profesional konservasi dengan tetap memperhatikan etika konservasi. Prosedur konservasi bahasa/sastra daerah harus mempertimbangkan kemungkinan untuk kembali ke keadaan awal sebelum dilakukan kegiatan konservasi. Pelestarian bahasa/sastra daerah didukung dengan dokumentasi sebelum pelaksanaan kegiatan yang dapat menyebabkan perubahan keasliannya.
