• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Pengaruh Disclosure, Tiara Putri Nadila, Ak.-IBS, 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Pengaruh Disclosure, Tiara Putri Nadila, Ak.-IBS, 2017"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Apakah pengungkapan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit kontinuitas pada perusahaan minyak mentah dan gas bumi periode 2012-2016. Apakah tidak terbayarnya utang berpengaruh terhadap penerimaan opini audit berjalan pada perusahaan minyak mentah dan gas bumi periode 2012-2016. Apakah Opinion Shopping Berpengaruh Terhadap Penerimaan Opini Audit Secara Kontinuitas Pada Perusahaan Minyak Mentah Dan Gas Bumi Periode 2012-2016.

Untuk mengetahui pengaruh Deklarasi terhadap penerimaan opini audit kontinu pada perusahaan minyak mentah dan gas bumi periode 2012-2016.

Gambar 1.1.Harga Minyak Mentah   .................................................... 6  Gambar 2.1.Pedoman Pernyataan Pendapat Going Concern ................17  Gambar 2.2.Kerangka Pemikiran ..........................................................28
Gambar 1.1.Harga Minyak Mentah .................................................... 6 Gambar 2.1.Pedoman Pernyataan Pendapat Going Concern ................17 Gambar 2.2.Kerangka Pemikiran ..........................................................28

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Identifikasi Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Peneletian
  • Pembatasan Masalah
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan menjadi referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya sehubungan dengan penerbitan pernyataan audit going concern.

LANDASAN TEORI

Landasan Teori

  • Teori Agensi

Karena banyaknya informasi yang mereka miliki, agen cenderung memanipulasi laporan keuangan karena takut mengungkapkan informasi yang tidak sesuai dengan harapan prinsipal. Pihak ketiga ini bertindak dengan cara memantau perilaku agen untuk menentukan apakah ia telah bertindak sesuai dengan keinginan prinsipal.

Opini Audit

Pendapat wajar tanpa pengecualian dapat diberikan oleh auditor jika audit dilakukan atau diselesaikan sesuai dengan standar audit, penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan tidak ada kondisi atau keadaan tertentu yang memerlukan bahasa penjelasan. Pendapat ini diberikan apabila audit dilakukan atau diselesaikan sesuai dengan standar audit, penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, namun terdapat beberapa keadaan atau kondisi yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan pada paragraf penjelasan. laporan audit . Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan luar biasa, maka laporan keuangan disajikan dalam penyimpangan terhadap prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia.

Dengan tunduk pada keberatan, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan memberikan pandangan yang benar dan wajar, dalam semua hal yang material, mengenai posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas perusahaan tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Tidak terdapat cukup bukti kompeten atau terdapat pembatasan ruang lingkup audit yang bersifat material namun tidak berdampak terhadap laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor berpendapat bahwa laporan tahunan mengandung penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum dan sangat penting, namun tidak mempengaruhi laporan tahunan secara keseluruhan.

Pendapat tersebut menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor harus menjelaskan alasan yang mendukung opini tidak wajar tersebut dan dampak utama dari hal yang mendasari opini tersebut terhadap laporan keuangan. Pernyataan ini tidak dapat dibuat jika auditor yakin terdapat penyimpangan material dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Going Concern

Kontinuitas merupakan asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Suatu perusahaan diasumsikan tidak mempunyai niat atau keinginan untuk melikuidasi atau mengurangi secara signifikan kegiatan usahanya (IAI). Dengan adanya kesinambungan maka suatu badan usaha dianggap mampu mempertahankan kegiatan usahanya. kegiatannya dalam jangka panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu tertentu.

Opini Audit Going Concern

Disclosure

Jika perusahaan mengungkapkan item informasi dalam laporan keuangannya maka akan diberikan skor 1 dan jika item tersebut tidak diungkapkan maka akan diberikan skor 0 (Nurul, 2012).

Debt Default

Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy, kode 1 untuk status debt default, dan kode 0 untuk status non debt default (Anam dan Murtin, 2008).

Opinion Shopping

Pemberian jasa audit umum atas rekening tahunan suatu entitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 huruf a diberikan oleh KAP paling lama 6 (enam) tahun berturut-turut dan oleh Akuntan Publik paling lama 3 tahun. (enam) tahun buku berturut-turut. .). Dalam mengukur opinion shopping digunakan metode yang digunakan oleh Lennox dalam Istiana (2011). Variabel ini menggunakan variabel dummy, dimana angka 1 diberikan kepada perusahaan yang melakukan opinion shopping pada tahun berikutnya setelah perusahaan memperoleh opini audit going concern, dan angka 0 apabila perusahaan tidak melakukan non opinion shopping pada tahun berikutnya. setelah perusahaan memperoleh opini audit kelangsungan usaha.

Penelitian Terdahulu

Sedangkan sikap audit, pembelian opini, dan kondisi keuangan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit kontinuitas. Penelitian Mirna Praptitorini dan Januarti (2007), dan Surbakti (2011), Januarti dan Praptitorini (2011) dan Nurul dkk (2012) menunjukkan bahwa variabel debt default berpengaruh terhadap penerimaan opini audit secara berkelanjutan. Kwarto (2015) dan didukung oleh Kholifah (2015), Rasmini dan Krissindiastuti (2016) menunjukkan bahwa variabel pembelian opini berpengaruh terhadap penerimaan opini audit secara kontinuitas.

Populasi dalam penelitian ini adalah pengaruh pengungkapan, debt default dan opinion shopping terhadap penerimaan opini audit going concern (studi pada perusahaan minyak mentah dan gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu 9 (sembilan) perusahaan. pengaruh ukuran perusahaan, debt default dan kondisi keuangan perusahaan terhadap penerimaan opini audit untuk kelangsungan usaha (pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013) Pengaruh kualitas audit dan pembentukan opini terhadap pemberian opini audit untuk kelangsungan (penelitian standar pada perusahaan penghasil material yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013).

Pengaruh kualitas audit, debt default dan kondisi keuangan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern”. Pengaruh mandat audit, pengungkapan, ukuran KAP, debt default, belanja opini dan kondisi keuangan terhadap penerimaan opini audit kelangsungan usaha (pada perusahaan yang terdaftar di indeks syariah BEI).

TABEL 2.1  Peneliti Terdahulu
TABEL 2.1 Peneliti Terdahulu

Kerangka Penelitian

Pengembangan Hipotesis

  • Disclosure terhadap penerimaan opini audit going concern
  • Debt Default terhadap penerimaan opini audit going
  • Opinion Shopping terhadap penerimaan opini audit going

Pengungkapan merupakan salah satu faktor yang dianggap berhubungan dengan diterimanya opini audit going concern terhadap suatu perusahaan (Ardiani dkk, 2012) Pengungkapan dapat diartikan sebagai pemberian informasi oleh suatu perusahaan yang dapat mempengaruhi keputusan investasi. Studi mengenai opini audit going concern yang dilakukan oleh Haron et al., (2009), Verdiana dan Utama (2013), Rahayuningsih (2014) dan Kurniawati (2015) menemukan bahwa pengungkapan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan opini audit going concern. Jika perusahaan gagal membayar utangnya (debt default), maka keberlangsungan perusahaan akan diragukan, sehingga kemungkinan pernyataan audit going concern akan meningkat dan investasi pihak eksternal akan menurun.

Kegagalan perusahaan dalam memenuhi hutang dan/atau bunganya pada saat jatuh tempo akan mempengaruhi operasional perusahaan, sehingga tidak menutup kemungkinan auditor akan mengeluarkan opini audit terhadap perusahaan operasional. Pengadaan opini didefinisikan oleh Securities Exchange Commission (SEC) sebagai aktivitas mencari auditor yang bersedia mendukung perlakuan akuntansi yang diusulkan oleh manajemen untuk mencapai tujuan pelaporan perusahaan. Perusahaan biasanya menggunakan penggantian auditor untuk menghindari penerimaan opini kelangsungan usaha dengan dua cara.

Kedua, meskipun akuntan tersebut independen, perusahaan akan memecat akuntan publik (auditor) yang cenderung mengeluarkan pernyataan going concern, atau sebaliknya menunjuk akuntan yang cenderung mengeluarkan pernyataan going concern untuk menyampaikannya. Januarti dan Praptitorini (2011) menyatakan dalam penelitiannya bahwa perusahaan yang melakukan pergantian auditor (auditor switching) mempunyai peluang lebih kecil untuk menerima opini auditor yang tidak diinginkan, dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor. Perusahaan yang berhasil dalam belanja opini mengubah akuntan dengan harapan mendapatkan opini persetujuan dari mereka.

METODOLOGI PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian

Kriteria Sampel

Desain Penelitian

Rasio odds dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kecenderungan variabel independen terhadap pernyataan audit going concern. H1 : Pengungkapan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern Berdasarkan Tabel 4.10 variabel pengungkapan (DISC) mempunyai nilai signifikan sebesar 0,848. Sedangkan subtes di atas menunjukkan bahwa variabel pengungkapan tidak berpengaruh positif terhadap opini audit going concern.

Karena penerimaan laporan audit kelangsungan usaha tidak menghasilkan lebih banyak atau lebih sedikit informasi dalam akun. Sedangkan subtes di atas menunjukkan bahwa variabel debt default berpengaruh terhadap opini audit going concern. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pengungkapan, default hutang dan pembelian opini terhadap penerimaan pernyataan audit going concern (Survei pada perusahaan minyak mentah dan gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti mengenai apakah terdapat pengaruh pengungkapan, default utang dan pembelian opini terhadap penerimaan opini audit kedepannya (Studi pada Perusahaan Minyak Mentah dan Gas Bumi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012 – 2016 periode). Pengaruh reputasi auditor, pengungkapan, sikap klien audit dan ukuran perusahaan terhadap opini audit berkelanjutan (studi empiris pada perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014). Pengaruh kualitas audit, pembelian opini, gagal bayar utang, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan terhadap adopsi opini audit berkelanjutan.

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default dan Pembelian Opini Terhadap Penerimaan Opini Audit Kontinyu", Simposium Nasional Akuntansi X Makassar, Juli, hlm. 1-25. Dampak Pertumbuhan Perusahaan, Pembelian Opini dan Opini Sebelumnya Terhadap Perolehan Opini Kontinyu opini audit (Studi Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013).

Tabel 4.3  Statistik Deskriptif
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif

Jenis, Sumber dan Pengumpulan Data

  • Jenis Data
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data

Variabel Operasional

  • Variabel Dependen
  • Variabel Independen

Model Penelitian

  • Metode Penelitian
    • Statistik Deskriptif
    • Uji Multikolinieritas
    • Overall Test
    • Goodness of Fit
    • Nagelkerke R Square
    • Classification Plot
    • Partial Test

Pengujian hipotesis penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas dan kualitas audit terhadap penerimaan opini audit secara parsial secara kontinum.

PEMBAHASAN

Deskriptif Objek Penelitian

Hasil Peneltian

  • Statistik Deskriptif
  • Multikolonearitas
  • Overall Test
  • Goodnessof Fit
  • Nagelkerke R Square
  • Classification Plot
  • Model Persamaan Regresi Logistik
  • Partial Test

Analisis Hasil

  • Pengaruh Debt Default terhadap Penerimaan Opini Audit Going
  • Pengaruh Opion Shopping terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Sari dan Yaqin (2015) menyatakan bahwa seberapapun besarnya pengungkapan yang diberikan, tidak akan menghalangi perusahaan untuk memberikan pernyataan audit kelangsungan usahanya. Sedangkan Nirmalasari (2014) mengatakan hal ini disebabkan ketika perusahaan yang menerima pernyataan audit going concern menyajikan terlalu banyak informasi untuk memberikan gambaran mengenai keadaan keuangannya. Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Istiana (2010) yang didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Januarti dan Praptitorini (2011) dan Azlina (2012) yang menyatakan bahwa hasil penelitiannya variabel debt default berpengaruh positif terhadap penerimaan pernyataan kelangsungan hidup.

Dapat dikatakan bahwa perusahaan yang menerima opini audit secara berkala tidak mempengaruhi keputusan perusahaan untuk membeli opini tersebut. Jadi, dapat dikatakan perusahaan tetap percaya dan bertindak profesional dengan menggunakan jasa auditor yang telah memberikan opini audit secara berkelanjutan. Pengaruh durasi audit, pengungkapan, ukuran KAP, debt default, pembelian opini, dan kondisi keuangan terhadap penerimaan opini audit tindak lanjut pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia.

Analisis pengaruh debt default, kepemilikan klien auditor, kualitas KAP, pengungkapan dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012). Pengaruh belanja opini dan pengalaman auditor terhadap penerimaan opini audit. Memperhatikan opini dari sudut pandang perusahaan audit. Pengaruh Kualitas Auditor, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, dan Debt Default terhadap Kemungkinan Diterimanya Opini Audit Going Concern.

Implikasi Majerial

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Dan perusahaan tetap dapat membayar kewajibannya tepat waktu atau dapat memperpanjang tanggal jatuh temponya sehingga perusahaan tidak mengalami gagal bayar utang.

Keterbatasan

Referensi

Dokumen terkait