• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DUSUN ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DUSUN ... - Unismuh"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembinaan moral yang diberikan orang tua kepada anak dapat berupa perlakuan fisik dan psikis yang tercermin dari perkataan, sikap, tingkah laku dan tindakan yang diberikan. Melalui orang tua, anak beradaptasi dan belajar tentang dunia disekitarnya serta pola kehidupan sosial yang berlaku di lingkungannya. Orang tua merupakan landasan pertama dalam membina akhlak anak, serta membina baik buruknya akhlak anak.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Lingkungan Keluarga

  • Pengertian Lingkungan
  • Tugas dan Tanggung jawab Keluarga
  • Keluarga Sebagai Pendidikan Pertama dan Utama

Perubahan perilaku tidak akan menjadi masalah bagi orang tua jika anak tidak menunjukkan tanda-tanda penyimpangan. Dalam kaitannya dengan pendidikan, hal ini berarti orang tua mempunyai tanggung jawab yang disebut dengan tanggung jawab primer. Mansur Ma berpendapat ada beberapa tugas yang harus dilakukan oleh keluarga, khususnya orang tua terhadap anaknya:.

Syekh Khalid bin Abdurrahman menjelaskan tentang tanggung jawab keluarga khususnya orang tua terhadap anaknya sebagai berikut: 14. Dari beberapa uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa orang tua berperan aktif dalam membentuk akhlak anak, karena orang tua didasarkan pada perilaku yang baik.

Akhlak Anak

  • Pengertian Akhlak Anak
  • Sumber Ajaran Akhlak
  • Ruang Lingkup Akhlak
  • Pengertian Pembinaan Akhlak
  • Tujuan Pembinaan Akhlak

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulum al Din telah mengatakan bahawa akhlak ialah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang menyebabkan pelbagai perbuatan dengan mudah dan mudah tanpa difikirkan dan difikirkan. Ibrahim Enes mengatakan akhlak adalah ilmu yang bertujuan untuk merespon nilai-nilai yang dikaitkan dengan perbuatan manusia yang dapat disifatkan sebagai baik dan buruk. Jadi pada hakikatnya Khuluku (akhlak) atau akhlak adalah suatu keadaan atau sifat yang telah merasuk jiwa dan menjadi kepribadian, dari mana.

Moralitas adalah perilaku yang dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut seseorang dan sikap-sikap yang menjadi bagian dari kepribadiannya. Individu dan masyarakat yang dikendalikan dan diwakili oleh nilai-nilai dan moral yang baik akan menghasilkan individu dan masyarakat yang sukses. Oleh karena itu akhlak merupakan sumber dari segala perbuatan yang benar, artinya perbuatan manusia atau perbuatan yang tidak dibuat-buat, dan perbuatan yang dapat dilihat merupakan gambaran sifat-sifatnya, yang tertanam dalam jiwa, baik jahat maupun baik.

Menurut sebagian ahli, akhlak tidak perlu dibentuk, karena akhlak merupakan naluri (garizah) yang dibawa seseorang sejak lahir. Kelompok ini lebih jauh menduga bahwa moralitas merupakan gambaran internal yang tercermin dalam tindakan eksternal. H0 : Lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap perkembangan moral anak di Dusun Lambengi Desa Bontoala Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

H1 : Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap perkembangan moral anak di Dusun Lambengi Desa Bontoala Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Jenis Penelitian

Lokasi dan Objek Penelitian

Variabel Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Populasi dan Sampel

Berdasarkan pengertian tersebut, sampel dapat dipahami sebagai bagian dari populasi penelitian yang dianggap mewakili populasi tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel yang menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik saturasi lateral yaitu pengambilan sampel seluruh populasi dalam hal ini peneliti.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sampel dalam penelitian ini diambil dari perwakilan masing-masing RW yang dapat mewakili karakteristik populasi yaitu 40 kepala keluarga.

Instrumen Penelitian

Pedoman observasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan sesuatu dari suatu fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan, yang tujuannya untuk memperoleh informasi berkaitan dengan suatu fenomena atau peristiwa yang sedang atau sedang terjadi di lingkungan. Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari sekolah yang ingin diteliti. Kuesioner (kuesioner) merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien ketika peneliti mengetahui secara pasti variabel mana yang diukur dan apa yang diharapkan dari responden. Dokumentasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk menyediakan dokumen dengan menggunakan bukti-bukti akurat dari sumber informasi seperti gambar, kutipan dan bahan referensi lain yang relevan dengan penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Dari tabel diatas terlihat 5 responden menjawab selalu atau 12,5%, 25 responden menjawab sering atau 62,5%, 10 responden menjawab kadang-kadang atau 25%, dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah. Dari tabel diatas terlihat 8 responden menjawab selalu atau 20%, 30 responden menjawab sering atau 75%, 2 responden menjawab kadang-kadang atau 5% dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah. Dari tabel diatas terlihat 12 responden menjawab selalu atau 30%, 25 responden menjawab sering atau 62,5%, 3 responden menjawab kadang-kadang atau 7,5%, dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah.

Berdasarkan tabel diatas terlihat 5 responden menjawab selalu atau 12,5%, 18 responden menjawab sering atau 45%, 16 responden menjawab kadang-kadang atau 40% dan tidak ada responden yang tidak pernah menjawab. Berdasarkan tabel diatas terlihat 19 responden menjawab selalu atau 47,5%, 19 responden menjawab sering atau 47,5%, 2 responden menjawab kadang-kadang atau 5% dan tidak ada responden yang tidak pernah menjawab. Berdasarkan tabel diatas terlihat 9 responden menjawab selalu atau 22,5%, 24 responden menjawab sering atau 60%, 7 responden menjawab kadang-kadang atau 17,5% dan tidak ada responden yang tidak pernah menjawab.

Berdasarkan tabel diatas terlihat 7 responden selalu menjawab atau 17,5%, 26 responden menjawab sering atau 65% dan 7 responden menjawab kadang-kadang. Tabel diatas menunjukkan bahwa 7 responden menjawab selalu atau 17,5%, 29 responden menjawab sering atau 72,5%, 4 responden menjawab kadang-kadang atau 10% dan tidak ada responden yang tidak pernah menjawab. Berdasarkan tabel diatas terlihat 3 responden menjawab selalu atau 7,5%, 25 responden menjawab sering atau 62,5%, 12 responden menjawab kadang-kadang atau 30%, dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah atau 0.

Tabel diatas menunjukkan bahwa 7 responden menjawab selalu atau 17,5%, 16 responden menjawab sering atau 40%, 17 responden menjawab kadang-kadang atau 42,5%.

Tabel 3.3  Opsi Skala Likert
Tabel 3.3 Opsi Skala Likert

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dusun Lambengi, Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa termasuk dalam wilayah dataran rendah dengan ketinggian <25 meter di atas permukaan laut. Terletak di bagian selatan Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, dengan jarak 2 km dari Sungguminasa (Ibukota Kabupaten Gowa) dan 10 km dari Makassar (Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi penelitian berada di Dusun Lambengi, Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, batas wilayahnya sebagai berikut.

Sesuai dengan data yang diperoleh dari profil Desa Bontoala Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa tahun 2020 yang menjadi lokasi penduduk Dusun Lambengi. Pekerjaan ini banyak dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga, hubungan kekerabatan di Dusun Lambengi cukup baik.

Lingkungan Keluarga TerhadapAkhlak Anak di Dusun

Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa sebagian orang tua selalu membacakan doa ketika hendak masuk dan keluar rumah. Dari tabel diatas terlihat 13 responden menjawab selalu atau 32,5%, 21 responden menjawab sering atau 52,5%, 6 responden menjawab kadang-kadang atau 15%, dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah. Dari tabel diatas terlihat 14 responden menjawab selalu atau 35%, 26 responden menjawab sering atau 65%, tidak ada responden yang menjawab kadang-kadang atau 0, dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah.

Dari tabel diatas terlihat 36 responden menjawab selalu atau 90%, 4 responden menjawab sering atau 10%, tidak ada responden yang menjawab kadang-kadang atau 0, dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah. Dari tabel diatas terlihat 3 responden menjawab selalu atau 7,5%, 28 responden menjawab sering atau 70%, 8 responden menjawab kadang-kadang atau 20%, dan 1 responden tidak pernah menjawab atau 2,5%. Pernyataan ini menunjukkan bahwa sebagian orang tua membaca Al-Qur'an setiap selesai shalat fardhu.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa sebagian orang tua selalu mengucapkan kata-kata yang baik kepada orang lain. Berdasarkan tabel diatas terlihat rata-rata skor yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan secara online adalah 32.18, mean 31, mode 30, standar deviasi 2.818, variance 7.943, nilai minimum 28, nilai maksimum 39 dan rentang 11 dengan menggunakan SPSS . IBM 16 Berdasarkan tabel diketahui bahwa variabel lingkungan keluarga X termasuk dalam kategori “baik” masing-masing berada pada interval dengan nilai rata-rata sebesar 32,18.

Jadi terlihat data yang diperoleh dari kuesioner lingkungan keluarga mempunyai skor terendah 28 dan skor tertinggi 39.

Akhlak anak di Dusun Lambengi Desa Bontoala kecamatan

Berdasarkan tabel diatas terlihat 15 responden menjawab selalu atau 37,5%, 25 responden menjawab sering atau 62,5%, tidak ada responden yang menjawab kadang-kadang atau 0, dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah atau 0. Berdasarkan tabel diatas terlihat 15 responden menjawab selalu atau 37,5%, 25 responden menjawab sering atau 62,5%, tidak ada responden yang menjawab kadang-kadang atau 0, dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap moral anak di Dusun Lambengi Desa Bontoala Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Berdasarkan pengujian tersebut nilai probabilitas p sig variabel lingkungan keluarga dan variabel moral anak lebih besar dari taraf signifikansi (p > 𝛼 = 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel independen lingkungan keluarga (X) dan data variabel dependen moralitas anak (Y) berdistribusi normal. Berdasarkan data tersebut pada taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan keluarga dan variabel moral anak mempunyai hubungan yang linier. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh thitung = 10,134 > ttabel pada 𝛼, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap moralitas anak.

Jadi dapat diketahui nilai thitung lingkungan keluarga sebesar 10,134 lebih besar dari nilai tabel yang telah ditentukan sebesar 2,021, sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap akhlak anak. Lingkungan keluarga terhadap akhlak anak di Dusun Lambengi Desa Bontoala berada pada kategori baik dengan jumlah responden sebanyak 40 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan keluarga terhadap moral anak di Desa Lambengi Desa Bontoala.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan keluarga terhadap moralitas anak di Dusun Lambengi Desa Bontoala Kecamatan Pallangga dan Gowa mempunyai pengaruh yang berbeda-beda. Pada tahun 2016 melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Agama Islam, dan menyelesaikan studinya pada tahun 2020 dengan judul skripsi. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Akhlak Anak di Dusun Lambengi Desa Bontoala Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Perkembangan Moral Anak di Dusun Lambengi Desa Bontoala Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Pengaruh Lingkungan keluarga terhadap akhlak anak di Desa

Kesimpulan

Hal ini ditunjukkan dari hasil pengujian hipotesis berdasarkan nilai t, nilai thitung Pengaruh lingkungan keluarga sebesar 10,314 lebih besar dari nilai yang ditentukan dalam tabel sebesar 2,021. Sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05 maka disimpulkan bahwa variabel lingkungan keluarga (X) mempunyai pengaruh terhadap variabel moralitas anak (Y) Berdasarkan hasil uji determinasi sebesar 0,730 yang berarti berpengaruh positif sebesar 73,0 % dan 27% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui peneliti.

Saran

Setiap anggota keluarga mempunyai ciri khas masing-masing dalam membina akhlak anak-anaknya, sehingga orang lain tidak berhak mengatakan apakah hal tersebut benar atau salah. Akhmad Riyadi, Pengaruh Keteladanan Akhlak Orang Tua Terhadap Akhlak Pada Usia 12-15 Tahun Di Desa Purwosari Sayung Demak (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, 2007). Saparuddin, Disertasi: 2016, “Pengaruh Program Pendidikan Gratis Terhadap Motivasi Siswa di MIS YAPIT Bontosunggu Pattabakan Kec.Tompobulu Kab.

Sridianti, Mendefinisikan Lingkungan Hidup, http://www.sridianti.com/pengertian-environmental-life-menurut-para-ahli.html, Mendefinisikan Lingkungan Menurut Para Ahli. Kuesioner/kuesioner ini ditujukan kepada lingkungan keluarga di Dusun Lambengi untuk memperoleh informasi mengenai kondisi mengenai Kami berharap saudara dapat mengisi atau menjawab kuesioner/pertanyaan ini dengan sejujurnya berdasarkan kenyataan yang ada dan kami juga menjaga kerahasiaan jawabannya.

Gambar

Tabel 3.3  Opsi Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Effects of the different rates of urease and nitrification inhibitors on gaseous emissions of ammonia and nitrous oxide, nitrate leaching and pasture production from urine patches in